Makanan, Minuman dan Herbal

Kacang Tanah: Manfaat – Efek Samping dan Tips Konsumsi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Kacang tanah merupakan salah satu sumber protein yang berasal dari tumbuhan (protein nabati). Kacang tanah juga mengandung lemak namun lemak nabati (sehingga tidak mengandung kolesterol). Cukup tinggi

Kacang tanah merupakan jenis kacang-kacangan yang sangat banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia. Kacang tanah memiliki banyak manfaat yang dapat meningkatkan kesehatan manusia. Berikut penjelasannya.

Tentang Kacang Tanah

Kacang Tanah

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman polong-polongan yang termasuk tanaman perdu dengan tinggi 30-50 cm. Buah dari tanaman ini berada pada perakaran atau di dalam tanah [1].

Di Indonesia, kacang tanah memiliki banyak nama diantaranya kacang jebrol, kacang una, kacang tuban, kacang kole dan kacang banggala. Di luar negeri nama kacang tanah adalah peanut atau groundnut [1].

Kacang tanah pertama kali dibudidayakan di daerah Brasil, Amerika Selatan. Kacang tanah pertama kali ditanam di Indonesia mulai abad ke-17.

Hingga kini, tanaman kacang tanah sudah dibudidayakan hampir seluruh daerah Indonesia [1].

Kacang tanah dapat hidup dengan ideal pada ketinggian daerah 500 mdpl. Curah hujan yang dibutuhkan kacang tanah adalah 800-1,300 mm per tahun dan suhu sebesar 28-32 0C.

Tanaman kacang tanah juga membutuhkan penyinaran matahari yang penuh untuk perkembangan kacang [1].

Kandungan Gizi Kacang Tanah

Berikut ini adalah kandungan gizi dalam 100 gram berat kering kacang tanah mentah

IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram)
Kacang tanah, semua jenis, mentah
Kalori: 566.9 Kalori Dari Lemak: 412.1
%Kebutuhan Harian
Total Lemak49.2     g 75.75 %
Lemak Jenuh6.8      g 34.17 %
Lemak Trans0        0    %
Kolesterol 0        mg 0   %
Sodium18       mg 0.75 %
Total Karbohidrat16.1     g 5.38 %
Serat8.5      g 34   %
Gula4        g
Protein25.8     g 51.59 %
Vitamin A0 %Vitamin c0 %
Kalsium9.2 %Zat besi25.45 %
© IDNmedis.com

Src : Kacang tanah, semua jenis, mentah

*Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil.

Top 10 Gizi
Penyajian 100gr%Kebutuhan Harian
Mangan1.9      mg97 %
Lemak total49.2     g76 %
Niasin12.1     mg60 %
Folat240      mcg60 %
Tembaga1.1      mg57 %
Protein25.8     g52 %
Tiamin0.6      mg43 %
Magnesium168      mg42 %
Vitamin E (Alpha Tokoferol)8.3      mg42 %
Fosfor376      mg38 %
© IDNmedis.com

Src : Kacang tanah, semua jenis, mentah

Kandungan gizi utama dalam kacang tanah adalah protein, lemak tak jenuh, dan vitamin B3.

Kandungan protein dalam kacang tanah berfungsi dalam regenerasi kulit. Protein dalam kacang tanah mengandung senyawa antosiani dan isoflavon sebagai antioksidan dalam tubuh [2].

Lemak tak jenuh mengandung asam omega 3 yang mampu mencegah penyakit serangan jantung. Sedangkan vitamin B3 atau niasin berfungsi menjaga kesehatan sistem saraf dan sistem pencernaan serta menjaga kesehatan kulit [2].

Kadar protein dalam kacang tanah yaitu 25,8 gram lebih tinggi daripada kadar protein daging sapi yaitu 17,5 gram. Selain itu, kacang tanah juga tidak mengandung kolestrol.

Manfaat Kacang Tanah untuk Kesehatan

Kacang tanah telah diketahui memiliki kandungan gizi yang banyak dan membuatnya memiliki manfaat yang banyak pula. Berikut ini adalah manfaat yang dapat dirasakan ketika mengonsumsi kacang tanah.

1. Menjaga Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah

Kacang tanah memiliki kandungan asam lemak tak jenuh tunggal atau Omega 9 yang tinggi yaitu sebanyak 24 gram dan asam lemak tak jenuh ganda atau Omega 3 sebanyak 16 gram.

Asam lemak ini sangat berpotensi dalam mengontrol kolesterol dalam tubuh dengan cara menekan peningkatan penyerapan kolestrol yang berasal dari makanan dan kolestrol yag diserap di hati. Hal ini akan mempertahankan kolestrol HDL [2].

HDL (high density lipoprotein) atau kolesterol baik merupakan kolesterol yang memiliki lipoprotein yang padat. HDL bertugas membawa kolesterol kembali ke hati untuk dirombak dan dikeluarkan bersama feses.

Kolesterol yang terlalu tinggi dalam tubuh dapat menyebabkan penyakit serangan jantung yang berakibat pada kematian [3].

Selain itu, kacang tanah mengandung mineral fosfor sebanyak 376 mg dan zat besi sebanyak 4,6 mg.

Fosfor dan zat besi berfungsi dalam pembentukan sel darah merah dan pembentukan hemoglobin darah. Hal ini akan mencegah seseorang terkena anemia [2].

Asam lemak tak jenuh tunggal lebih efektif daripada asam lemak tak jenuh ganda dalam hal menurunkan kolestrol dalam tubuh.

2. Mencegah Diabetes

Kacang tanah mengandung mineral mangan sebanyak 1,9 mg yang berfungsi mencegah diabetes. Mangan berperan dalam penyerapan kelebihan glukosa dalam darah yang berpotensi penyakit diabetes [4].

Selain itu, kandungan serat dalam kacang tanah adalah sebesar 8,5 gram dalam 100 gram berat keringnya.

Serat dalam kacang tanah juga berfungsi dalam menurunkan kolestrol. Hal ini karena serat dalam kacang tanah mengandung lemak jenuh yang sangat sedikit [4].

Asam lemak jenuh yang banyak dalam tubuh dapat meningkatkan kolestrol dalam darah. 

3. Mencegah Terjadinya Kanker

Kacang tanah mengandung senyawa antioksidan dan resveratrol yang merupakan senyawa yang dihasilkan tanaman sebagai respon jika suatu patogen masuk dalam tubuh.

Senyawa ini mampu mencegah terjadinya kanker seperti kanker usus, stroke dan penyakit jantung [5].

Senyawa antioksidan menangkal dan membunuh radikal bebas yang masuk. Radikal bebas bersumber dari asap rokok, asap kendaraan, makanan yang terkontaminasi pestisida dan paparan sinar UV. Radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan sel-sel tubuh [5].

Vitamin B kompleks juga berperan sebagai antioksidan yang mencegah terjadinya kerusakan sel-sel tubuh seperti kulit, pencernaan dan saraf.

4. Menjaga Kesehatan Kulit

Kacang tanah mengandung vitamin B1 yang berfungsi mencegah terjadinya gejala penuaan dini. Vitamin B1 berperan mencegah timbulnya garis halus pada wajah, noda hitam dan kulit kering [2].

Vitamin B1 berperan sebagai antioksidan yang mampu meningkatkan sirkulasi darah. Sel-sel darah membawa oksigen ke seluruh tubuh termasuk kulit. Sel-sel kulit akan terus melakukan regenerasi sehingga kulit akan tampak lebih sehat [2].

Vitamin B2 atau riboflavin berperan sebagai antioksidan yang mampu mengurangi terjadinya peradangan. Vitamin B2 mampu mencegah terjadinya penyakit kulit seperti eksim dan dermatitis [2].

Dermatitis dan eksim adalah peradangan pada kulit yang dapat disebabkan oleh zat iritan (yang menyebabkan iritasi) dan alergi. 

Vitamin B3 dalam kacang tanah berperan melembabkan kulit dan menjaga lapiran terluar kulit (epidermis). Vitamin ini juga menghambat pembentukan pigment hitam pada kulit [2].

5. Menjaga Kehamilan dan Meningkatkan Kesuburan

Kacang tanah dipercaya dapat meningkatkan kesuburan bagi laki-laki. Kandungan protein yang memilki asam amino arigin dan lemak tak jenuh kacang tanah mampu meningkatkan kualitas sperma pada laki-laki [4].

Kandungan mineral dalam kacang tanah juga mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas sprema dan meningkatkan peluang hamil bagi pasangan [4].

Selain meningkatkan kesuburan, kacang tanah juga mampu menjaga kesehatan selama kehamilan. Kacang tanah mengandung asam folat sebanyak 240 mcg [4,2].

6. Menurunkan Berat Badan

Obesitas merupakan suatu kondisi tubuh dimana terdapat banyak penumpukan lemak.

Obesitas disebabkan oleh asupan kalori dalam tubuh yang tinggi namun sangat sedikit kalori yang dibakar menjadi energi. Obesitas terjadi diawali dengan penambahan berat badan [7].

Kacang tanah juga dapat dijadikan sebagai menu diet karena mengandung energi yang sangat banyak. Energi itu diperoleh dari perombakan serat dan lemak tak jenuh dari kacang tanah.

Kandungan energi yang besar ini mampu membuat rasa kenyang setelah mengonsumsi kacang tanah [6].

Kandungan serat dalam kacang tanah mampu menurunkan berat badan. Jenis serat yang terkandung dalam kacang tanah adalah serat yang dapat larut dalam air.

Serat ini membuat seseorang merasakan lapar lebih lama karena serat dicerna membutuhkan waktu yang lebih lama daripada bahan makanan lainnya [6].

Konsumsi kacang tanah dengan tepat dapat memberikan keseluruhan manfaat kesehatan ini dalam tubuh manusia. Selain itu, tetap jaga keseimbangan nutrisi dengan mengonsumsi makanan lainnya.

Efek Samping Kacang Tanah

Kacang tanah memang sangat baik jika dikonsumsi secara tepat dan tidak berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan seseorang mengalami efek samping dari kacang tanah. Berikut ini merupakan penjelasan efek samping dari kacang tanah.

Penyakit asam urat adalah suatu kondisi seseorang memiliki kadar asam urat yang tinggi dalam tubuh. Normalnya, kadar asam urat manusia adalah 6-7 mg/dl [9].

Kacang tanah memiliki kandungan protein yang tinggi. Salah satu kandungan protein adalah purin.

Apabila kacang tanah dikonsumsi secara berlebihan, maka kandungan purin dalam tubuh juga meningkat sehingga kandungan asam urat juga meningkat [8].

Gejala penyakit asam urat adalah rasa nyeri pada persendian seperti tungkau kaki, lutut, pergelangan jari dan kaki.

Selain mengonsumsi makanan yang mengandung purin secara berlebihan, faktor lain yang menyebabkan asam urat adalah penyakit diabetes dan konsumsi alkohol [9].

Asam urat adalah hasil akhir dari metabolisme purin dalam tubuh. Asam urat  melalui urine sebanyak 70% dan melalui feses sebanyak 30%.
  • Meningkatkan Berat Badan

Kacang tanah memang dapat dijadikan sebagai menu diet karena mampu menurunkan berat badan. Namun, apabila dikonsumsi secara berlebihan akan meningkatkan berat badan.

Hal ini karena kacang tanah mengandung tinggi serat dan karbohidrat sehingga kalori yang dihasilkan juga banyak.

Kacang tanah juga mengandung lemak. Apabila dikonsumsi secara berlebihian ditambah dengan kurangnya olahraga atau aktivitas membakar lemak lainnya dapat meningkatkan berat badan[6].

Tips Penyimpanan Kacang Tanah

Umumnya, penyimpanan kacang tanah serupa dengan jenis kacang-kacangan yang lainnya. Berikut ini tips menyimpan kacang tanah dengan benar [10].

  1. Belilah kacang tanah secukupnya dan tidak berlebihan.
  2. Pilihlah kacang tanah yang baik kualitasnya dengan ciri-ciri tidak ada kerusakan pada kacang akibat mikroorganisme seperti kutu. Kacang tanah yang sudah rusak dicirikan oleh adanya lubang-lubang dan dan sedikit hancur.
  3. Sebelum disimpan, jemur terlebih dahulu kacang tanah. Pastikan kacang tanah tidak basah atau lembab.
  4. Simpan kacang tanah terpisah dengan jenis kacang lainnya. Kacang tanah dapat disimpan dalam toples atau jar.
  5. Tutup toples atau jar dengan rapat.
  6. Kacang tanah dapat disimpan di dalam kulkas atau di ruangan yang tidak lembab. Apabila ingin menyimpan didalam kulkas, simpanlah dengan toples plastik.

Tips Konsumsi Kacang Tanah

Kacang tanah memang memiliki banyak manfaat kesehatan karena mengandung nutrisi yang banyak. Namun, perlu diperhatikan dalam mengolah kacang tanah agar kandungan nutrisi didalamnya tidak hilang atau berkurang.

Umumnya kacang tanah dapat dijadikan olahan makanan yang beragam. mulai dari direbus, dipanggang, digoreng sebagai lauk, dibuat sebagai camilan hingga menjadi sebuah selai.

Konsumsi kacang tanah yang paling sehat adalah dengan merebusnya saja. Hal ini akan mengurangi seseorang mengalami gangguan kesehatan dengan penambahan atau pengolahan yang dilakukan.

Contohnya, kacang tanah digoreng dapat meningkatkan resiko obesitas, kolestrol meningkat dan tekanan darah meningkat karena dimasak dengan menggunakan minyak goreng [11].

Selain direbus, kacang tanah juga dapat dikonsumsi dalam bentuk selai yang dapat disajikan bersama roti.

Selai kacang dapat diperoleh dari kacang tanah yang dihaluskan dan beberapa tambahan madu sebagai pemanis alami. Selai kacang akan mendapatkan tambahan nutrisi dari madu.

Kacang tanah merupakan tanaman jenis legum yang tinggi akan protein dan juga asam lemak tak jenuh. Manfaat kacang tanah bagi kesehatan manusia adalah mencegah kanker,menjaga kesehatan jantung, pembuluh darah, kulit, mencegah diabetes dan mampu menurunkan berat badan. Konsumsi dengan tepat dan tidak berlebihan mampu mengurangi efek samping dari kacang tanah.

1). Andhare A Prasad, Subramanian Babu. 2017. Anais Da Academia Brasileira de Ciancias 89(2):1027-1040. Compatibility of Azospirillum Brasilense and Pseudomonas Fluorescens in Growth Promotion of Groundnut ( Arachis Hypogea L.)
2) Maria Leonora D L Francisco, A V A Resurreccion. 2008. Critical Reviews in Food Science and Nutrition 48(8):715-46. Functional Components in Peanuts
3). Stephen J Nicholls, Rishi Puri, Steven E Nissen. 2018. JAMA Cardiology 3(12):1255-1256. High-Density Lipoprotein-Targeted Therapies-Not Dead Yet-Reply
4). Shamim Akhtar, Nauman Khalid, Iftikhar Ahmed, Armghan Shahzad, Hafiz Ansar Rasul Suleria. 2014. Critical Reviews in Food Science and Nutrition 54(12):1562-75. Physicochemical Characteristics, Functional Properties, and Nutritional Benefits of Peanut Oil: A Review
5). Lindsey M Christman, Lisa L Dean, Camilla Bueno Almeida, Jacy R Weissburg. 2018. Journal of food Science 83(10):2571-2577. Acceptability of Peanut Skins as a Natural Antioxidant in Flavored Coated Peanuts
6). G C Román, R E Jackson, R Gadhia, A N Román, J Reis. 2019. Revue Neurologique (Paris) 175(10):724-741. Mediterranean Diet: The Role of Long-Chain ω-3 Fatty Acids in Fish; Polyphenols in Fruits, Vegetables, Cereals, Coffee, Tea, Cacao and Wine; Probiotics and Vitamins in Prevention of Stroke, Age-Related Cognitive Decline, and Alzheimer Disease
7). Gino Seravalle, Guido Grassi. 2017. Pharmalogical Research 122:1-7. Obesity and Hypertension
8). Farah Zaaboul, Husnain Raza, Cao Chen, Yuanfa Liu. 2018. Journal of Food Science 83(1):93-100. Characterization of Peanut Oil Bodies Integral Proteins, Lipids, and Their Associated Phytochemicals
9).T Hasunuma, K Nishioka. 1999. Nihon Rinsho: Japanese Journal of Clinical Medicine 57 Suppl:549-51. Uric Acid
10). Xiaoji Fu, Shengping Xing, Huiwei Xiong, Hua Min, Xuejing Zhu, Jialin He, Jianxiong Feng, Honglei Mu. 2018. PLoS One 13(3):e0190377. Effects of Packaging Materials on Storage Quality of Peanut Kernels
11). N F M Idrus, W Zzaman, T A Yang, A M Easa, M S Sharifudin, B W Noorakmar, M H A Jahurul. 2017. Food Science and Biotechnology 26(4):911-920. Effect of Superheated-Steam Roasting on Physicochemical Properties of Peanut ( Arachis hypogea) Oil

Share