Sayuran kubis, atau juga sering disebut kembang kol, mungkin tidak asing lagi muncul sebagai sajian sehari-hari. Namun sepertinya tidak dengan kubis kantung gembala. Jenis kubis satu ini masih tergolong jarang ditemukan di pasar-pasar daerah, tidak seperti kubis putih pada umumnya.
Kubis kantung gembala merupakan salah satu jenis tanaman herbal yang aman untuk dimakan dan ternyata mengandung beragam manfaat kesehatan bagi tubuh.
Daftar isi
Meskipun rupanya jauh berbeda, kubis kantung gembala masih termasuk dalam bangsa kubis-kubisan (Brassicales). Kubis ini merupakan tanaman herba tegak yang tumbuh sepanjang tahun atau setidaknya hingga dua tahun. Kubis kantung gembala tumbuh di iklim semi-teduh dan tanpa naungan seperti hutan ringan. Mereka lebih menyukai tanah yang kering atau lembab.[1,2,3]
Tanaman kubis kantung gembala berwarna hijau, berdiri tegak sendiri atau bercabang dari pangkalnya, tingginya sekitar 8-40 cm, berbulu tegak dan halus, bulunya jarang dan terkadang juga tumbuh tanpa bulu.[2,4,5]
Kubis kantung gembala memiliki daun dengan bentuk seperti silinder, tersusun melingkar menyebar dan rapat berimpitan yang disebut roset, panjang daunnya sampai 15 cm dengan lebar 4 cm yang selalu melekat pada batang. Daun batang atasnya lebih kecil (panjang 8 cm, lebar 1,5 cm), berseling, dan seperti menjepit batang dengan tonjolan menyerupai telinga.[2,4,5]
Bunga kubis kantung gembala berwarna putih dalam susunan terminal panjang dengan gugus berwarna merah muda atau hijau, mahkota putih dan empat kelopak berbentuk lonjong sempit dengan panjang 2 mm.[2,4]
Kubis kantung gembala juga memiliki polong berbentuk segitiga, berlekuk di puncak dan menjuntai. Setiap polong berisi sekitar 20 biji yang menempel pada selaput tipis. Panjang bijinya sekitar 1 mm, lonjong, berwarna kuning hingga jingga dengan permukaan kusam dan berlubang. Saat matang, polong terpisah menjadi dua katup berbentuk perahu.[2,4,5]
Fakta Menarik Seputar Kubis Kantung Gembala
Berikut informasi nilai gizi yang terkandung dalam 100 gram sajian kubis kantung gembala.[6]
Nama | Jumlah | Satuan Unit |
Total kalori | 36 | cal |
Karbohidrat | 28 | cal |
Total serat makanan | 5.4 | g |
Lemak total | 0.9 | cal |
Protein | 17.2 | cal |
Vitamin A | 430 | µg |
Vitamin C | 110 | mg |
Vitamin B1 | 0.15 | mg |
Vitamin B2 | 0.27 | mg |
Vitamin B6 | 0.32 | mg |
Vitamin E | 2.5 | mg |
Vitamin K | 330 | µg |
Niacin | 0.5 | mg |
Folat | 180 | µg |
Asam pantotenat | 1.1 | mg |
Kalsium | 290 | mg |
Zat besi | 2.4 | mg |
Zinc | 0.7 | mg |
Kalium | 440 | mg |
Natrium | 3 | mg |
Magnesium | 34 | mg |
Tembaga | 0.16 | mg |
Mangan | 1 | mg |
Fosfor | 92 | mg |
Kubis kantung gembala termasuk dalam menu yang cocok disajikan untuk diet karena nutrisinya yang cukup tinggi. Kubis ini kaya akan vitamin dan berbagai mineral, terutama vitamin A, vitamin C, dan vitamin K. Selain itu, kubis ini juga sangat rendah lemak dan natrium.[6]
Seperti banyak tumbuhan Brassicaceae, kubis kantung gembala memiliki banyak kegunaan untuk kuliner dan pengobatan.[7]
Efek ekstrak metanol dari kubis kantung gembala dievaluasi pada pertumbuhan sel dan kematian sel kanker mulut manusia (HSC-2). Ekstrak metanol tersebut dilaporkan mampu menyebabkan penghambatan pertumbuhan dan memicu kematian sel kanker HSC-2.[8]
Selain itu, sejumlah zat asam diisolasi dari ekstrak kubis kantung gembala diketahui sebagai agen antitumor. Zat asam tersebut diidentifikasi sebagai asam fumanat dan efektif dalam menghambat pertumbuhan tumor adenokarsinoma pada tikus dengan dosis 10 mg / kg / hari.[8]
Teh yang terbuat dari daun kubis kantung gembala disebut dapat digunakan sebagai minuman tonik dan mungkin memiliki aktivitas pencegahan kanker juga. Bagian tanaman yang lunak dan dapat dimakan mentah mungkin juga memiliki sifat pencegah kanker.[7]
Orang Eropa dan Cina menggunakan teh yang terbuat dari daun kubis kantung gembala untuk mengobati penyakit mata, mencerahkan penglihatan, mengatasi diare yang disertai mual dan muntah, dan menurunkan demam.[7]
Penduduk asli Amerika juga menemukan bahwa secangkir teh kubis kantung gembala efektif untuk mengobati diare mual dan muntah. Di Inggris Raya, teh yang dibuat dari daun atau akar kubis kantung gembala telah digunakan untuk mengontrol diare.[5,7]
Akar tanaman kubis kantung gembala telah digunakan dalam pengobatan tradisional Korea untuk pengobatan hipertensi dan kondisi penumpukan cairan pada jaringan tubuh, terutama di kulit.[9]
Kubis kantung gembala dilaporkan dapat meningkatkan aliran darah koroner pada anjing, dan memberikan sedikit efek pencegahan terhadap peningkatan denyut jantung dengan aktivitas listrik yang tidak menentu, yang dapat berakibat mematikan.[8]
Pada daun kubis kantung gembala muda juga terkandung hesperidin, histamin, serotonin dan rutin, yang dapat mengurangi kemampuan zat atau membran untuk menembus dinding kapiler pada tikus putih, sehingga mencegah bocornya cairan yang ada dalam pembuluh darah.[8]
Kubis kantung gembala menunjukkan aktivitas perlindungan terhadap hati dari kondisi keracunan hati pada tikus. Kadar enzim hati (SGOT) dan serum bilirubin pada hewan yang diobati dengan ekstrak kubis kantung gembala (bagian udara) menunjukkan penurunan yang signifikan masing-masing (26,9 dan 31,7%), dengan dosis 500 mg / kg berat badan.[8]
Ekstrak kubis kantung gembala, baik yang dikeringkan atau yang masih segar, dilaporkan dapat memicu kontraksi pada usus kecil dan rahim marmot percobaan.[8]
Zat yang dimurnikan dari ekstrak alkohol kubis kantung gembala menunjukkan aktivitas memicu kontraksi pada rahim tikus yang mirip dengan oksitosin.[8]
Ekstrak air kubis kantung gembala yang diberikan melalui infus dilaporkan juga dapat meningkatkan kekuatan otot rahim dalam serangkaian percobaan pada rahim kelinci dan marmut yang diisolasi.[8]
Namun penelitian lebih lanjut mengenai efek berikut masih sangat dibutuhkan, terutama penerapannya pada manusia.
Fumarat (ditemukan berlimpah pada kubis kantung gembala) dievaluasi aktivitasnya untuk meredakan gejala penyakit kulit seperti psoriasis dan kerusakan saraf akibat gangguan sistem kekebalan tubuh (autoimun) pada tikus. Fumarat diketahui mampu melindungi tikus dari peradangan di otak dan kadang-kadang di sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh autoimun.[8]
Seluruh bagian tanaman kubis kantung gembala telah dikenal sejak lama memiliki aktivitas anti-inflamasi, mencegah luka ulserasi dan dapat membantu menyeimbangkan volume cairan dalam tubuh dengan membuang kelebihan garam dan air melalui urin.[7]
Senyawa seperti flavonoid dan sulforaphane yang ditemukan dalam kubis kantung gembala telah dilaporkan menunjukkan aktivitas antibakteri dan anti-inflamasi yang baik.[7,9]
Hasil penelitian oleh Cha et.al menunjukkan bahwa glikosida fenolik dari kubis kantung gembala berpotensi bertanggung jawab atas aktivitas anti-inflamasi untuk masalah peradangan saraf.[9]
Ekstrak dari kubis kantung gembala telah dilaporkan menunjukkan efek beracun yang rendah pada tikus. Tanda-tanda keracunan termasuk hilang kesadaran, pembesaran pupil, kelumpuhan tungkai belakang, kesulitan bernafas, dan kematian akibat lumpuhnya otot pernapasan [8].
Sebuah studi mengamati kubis kantung gembala yang telah dikeringkan dan digiling kemudian ditambahkan ke dalam pakan ternak mencit jantan dan betina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kubis ini berpotensi menghambat siklus menstruasi (ovulasi) dan menghasilkan kemandulan sementara pada mencit jantan dan betina.[8]
Kubis kantung gembala sangat tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi pada masa kehamilan.[8]
Bagian tanaman kubis kantung gembala muda yang empuk memiliki rasa pedas yang dapat digunakan untuk kuliner. Daun, biji, bagian tunas berbunga kubis kantung gembala yang masih muda dapat dimasak maupun dikonsumsi secara mentah.[1,8]
Ide Penyajian Kubis Kantung Gembala
Kubis kantung gembala dapat digunakan saat masih segar maupun setelah dikeringkan. Namun untuk mendapatkan penuh nutrisinya, sebaiknya segera konsumsi kubis kantung gembala saat masih segar.[10]
Namun kubis kantung gembala yang dikeringkan akan dengan cepat kehilangan keefektifannya dan sebaiknya tidak disimpan lebih dari setahun. Selain itu rasa pedasnya juga hilang dengan pengeringan.[10]
Kubis kantung gembala merupakan salah satu jenis kubis-kubisan (Brassicaceae) yang dapat dikonsumsi untuk kuliner maupun pengobatan. Nutrisinya yang kaya dalam kubis ini sangat direkomendasikan untuk digunakan sebagai menu diet. Teh dari kubis kantung gembala dapat meredakan gejala diare. Selain itu, kubis ini juga dapat mencegah kanker, penyakit jantung, keracunan hati, dan meredakan peradangan.
1. Anonym. Capsella bursa-pastoris - (L.) Medik. Plant for A Future; 2020.
2. Anonym. Capsella bursa-pastoris (shepherd's purse). CAB International; 2019.
3. Anonym. Shepherd's purse. HOme & Garden Information Center, University of Maryland Extension; 2020.
4. L. Retter & G. J. Harden. Capsella bursa-pastoris (L.) Medik. Plant Net, New South Wales Flora Online; 2020.
5. Anonym. Shepherd's Purse. Botanical; 2020.
6. Anonym. Shepherd Purse. Calorie Slism; 2020.
7. Michael S. Defelice. Shepherd’s-purse, Capsella bursa-pastoris (L.) Medic. 15(4): 892-895. Weed Technology; 2001.
8. Ali Esmail Al-Snafi. The Chemical Constituents and Pharmacological Effects of Capsella-Bursa-Pastoris- A Review. 5(2): 76-81. International Journal of Pharmacology & Toxicology; 2015.
9. Cha JM, Suh WS, Lee TH, Subedi L, Kim SY, Lee KR. Phenolic Glycosides from Capsella bursa-pastoris (L.) Medik and Their Anti-Inflammatory Activity. 22(6): 1023. Molecules; 2017.
10. I. Vandebroek, Schmelzer, G.H. & Gurib-Fakim, A. (Editors). Capsella bursa-pastoris (L.) Medik. PROTA (Plant Resources of Tropical Africa / Ressources végétales de l’Afrique tropicale), Wageningen, Netherlands; 2020.