Makanan, Minuman dan Herbal

Lada: Manfaat, Efek Samping dan Cara Konsumsi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Lada atau merica merupakan jenis rempah-rempah yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Rasa khas yang dihasilkan lada membuatnya banyak diperlukan dalam berbagai jenis masakan. Mengonsumsi lada akan memberikan banyak manfaat dalam tubuh. Berikut penjelasannya.

Tentang Lada

Buah Lada

Lada (Piper nigrum L.) merupakan rempah-rempah yang bernilai jual sangat tinggi dan sering disebut sebagai King of Spice. Julukan ini diberikan karena lada merupakan jenis rempah yang paling banyak diperdagangkan secara internasional. Indonesia termasuk dalam daftar lima negara pengekspor lada terbesar didunia [1].

Lada merupakan buah dari tanaman merambat yang ukurannya sangat kecil yaitu 1-2 mm. Lada memiliki rasa pahit, pedas dan hangat. Umumnya, terdapat dua jenis lada yaitu lada putih dan lada hitam. Namun, masih ada beberapa jenis lada lainnya. Berikut penjelasannya.

Jenis-Jenis Lada

1. Lada Putih

Lada Putih

Lada putih adalah jenis lada yang dipetik ketika sudah matang. Lada putih yang telah matang ditunjukkan dengan mengelupasnya bagian kulit luar buah.

Lada putih memiliki aroma yang sederhana dan rasa pedas yang tidak terlalu tajam. Biasanya lada putih dijadikan bumbu masakan untuk masakan seperti sup dan tumisan [1].

2. Lada Hitam

Lada Hitam

Lada hitam sangat sering ditemui pada masakan khas Amerika Serikat. Lada hitam merupakan jenis lada yang dipanen ketika tidak terlalu matang atau saat buah lada masih berwarna kekuningan.

Setelah dipanen, lada ini direbus, difermentasi dan dikeringkan secara alami dibawah sinar matahari hingga menghitam.

Lada hitam ini bentuknya berkerut dan memiliki aroma yang cukup menyengat serta rasa yang panas dan pedas [1].

3. Lada Merah

Lada Merah

Lada merah merupakan lada yang dipanen ketika sudah benar-benar matang. Lada ini dipanen ketika buah berwarna merah terang.

Lada merah memiliki rasa pedas dan panas yang sedikit. Lada ini juga tidak bisa disimpan terlalu lama karena cepat rusak. Sebaiknya, lada disimpan dalam air asin atau didalam freezer [1].

4. Lada Hijau

Lada Hijau

Lada hijau merupakan lada yang dipanen ketika buahnya masih berwarna hijau atau belum matang. Lada ini memilik rasa yang tidak pedas dan jarang digunakan dalam masakan Indonesia.

Lada hijau biasanya terdapat pada masakan Perancis dan Thailand. Ternyata, harga lada ini cukup mahal dari jenis lada lainnya. Hal ini dikarenakan proses pengolahan dan pengawetannya lebih lama [1].

5. Lada Szechuan

Lada Szechuan

Nama Szechuan diberikan padalada ini karena lada ini pertama kali digunakan pada masakan China, tepatnya di kota Szechuan. Lada ini memiliki wangi aromatik yang sangat kuat [1].

Kandungan Gizi Lada

Lada merupakan rempah-rempah yang mengandung banyak nutrisi di dalamnya. Berikut kandungan gizi dalam 100 gram lada bumbu berdasarkan AKG 2000 kalori.

IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram)
Bumbu, lada, merah atau cabai
Kalori: 318 Kalori Dari Lemak: 144.6
%Kebutuhan Harian
Total Lemak17.3     g 26.57 %
Lemak Jenuh3.3      g 16.3 %
Lemak Trans0        0    %
Kolesterol 0        mg 0   %
Sodium30       mg 1.25 %
Total Karbohidrat56.6     g 18.88 %
Serat27.2     g 108.8 %
Gula10.3     g
Protein12       g 24.02 %
Vitamin A832.2 %Vitamin c127.34 %
Kalsium14.8 %Zat besi43.34 %
© IDNmedis.com

Src : Bumbu, lada, merah atau cabai

*Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil.

Top 10 Gizi
Penyajian 100gr%Kebutuhan Harian
Vitamin A41610    IU832 %
Vitamin E (Alpha Tokoferol)29.8     mg149 %
Vitamin C76.4     mg127 %
Vitamin B62.5      mg123 %
Serat makanan27.2     g109 %
Vitamin K80.3     mcg100 %
Mangan2        mg100 %
Kalium2014     mg58 %
Riboflavin0.9      mg54 %
Niasin8.7      mg44 %
© IDNmedis.com

Src : Bumbu, lada, merah atau cabai

Kandungan utama lada adalah vitamin A, kalsium dan kalium. Selain itu lada mengandung beberapa senyawa yang memiliki khasiat. Senyawa tersebut antara lain piperin, piperanin dan kasifin yang membuat rasa pedas pada lada [2].

Lada juga mengandung minyak atsiri yang menimbulkan aroma khas. Jenis minyak atsiri dalam lada adalah terpentin.

Minyak jenis ini memiliki bentuk yang lengket dan berbau seperti balsem serta bersifat menghangatkan bagi tubuh [3].

Manfaat Lada untuk Kesehatan

Meskipun lada dikonsumsi sebagai bahan pelengkap masakan atau sebagai bumbu, lada memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Berikut manfaat-manfaat lada.

1. Mencegah Penyakit Kanker

Lada mengandung senyawa piperin sebagai antioksidan yang mampu mencegah terjadinya penyakit kanker khususnya kanker payudara.

Piperin merupakan senyawa alkaloid yang bentuknya seperti jarum, berwarna kuning dan tidak menghasilkan bau. Kandungan piperin dalam lada adalah sekitar 1,7- 7,4% [4].

Selain piperin, senyawa yang terkandung dalam lada adalah capsaicin. Senyawa ini merupakan senyawa utama dalam cabai. Capsaicin dikenal sebagai antioksidan yang melawan pertumbuhan sel kanker. Mirip dengan bawang bombay, kunyit dan buah naga yang juga ambuh buat mencegah kanker.

Capsaicin mampu mencegah pertumbuhan dan pembelahan sel kanker, mencegah terbentuknya pembuluh darah baru yang berada disekitar tumor atau kanker, serta mencegah penyebaran sel kanker ke seluruh tubuh [4].

2. Menjaga Kesehatan Kulit

Kandungan piperin merupakan senyawa antioksidan yang mampu mencegah tanda-tanda penuaan dini seperti flek hitam dan kerutan pada wajah.

Lada dapat digunakan sebagai scrub untuk mengangkat sel-sel kulit mati. Selain itu, lada juga mampu mencegah timbulnya jerawat dan menghilangkan bekas jerawat [4].

Cara membuat scrub lada adalah sebagai berikut. Haluskan lada (baik lada putih maupun hitam) sebanyak setengah sendok teh. Campurkan dengan satu sendok yogurt. Oleskan pada wajah selama 15-20 menit.

Lalu bilas dengan bersih. Ingat, karena lada mengandung senyawa yang terasa pedas dan panas, jangan terlalu banyak lada yang dicampur. Apabila kulit wajah mengalami iritasi, hentikan penggunaan scrub [4]

Lada juga mengandung vitamin A yang dapat mencegah timbulnya jerawat pada wajah. Kekurangan vitamin A, dapat meningkatkan senyawa keratin (senyawa protein dalam rambut).

Senyawa ini dapat memproduksi minyak secara berlebihan pada wajah sehingga menyumbat pori-pori dan mengakibatkan jerawat [10].

3. Menjaga Kesehatan Sistem Pernapasan

Lada dapat menyembuhkan penyakit dalam sistem pernapasan seperti batuk dan hidung tersumbat.

Rasa panas yang dihasilkan oleh lada mampu melancarkan hidung yang tersumbat.

Lada juga mampu membersihkan saluran pernapasan dari bakteri atau kuman yang menyebabkan batuk.

Senyawa piperin mampu mengencerkan lendir pada hidung dan dahak pada tenggorokan [5]

Taburkan saja lada diatas makanan hangat seperti bubur atau sup sehingga dapat dikonsumsi. Rasa hangat dari lada akan membantu sistem pernapasan dengan baik.

4. Menjaga kesehatan Sistem Pencernaan

Lada mengandung berbagai mineral yang baik bagi kesehatan sistem pencernaan. Mineral tersebut adalah kalium, kalsium dan magnesium.

Kalium berfungsi mencegah terjadinya sembelit dan kram pada perut. Kekurangan kalium dalam tubuh dapat menyebabkan perut mual dan muntah. Dalam tubuh, kadar normal kalium adalah 3,5-5,5 mEq/L [7][8].

Mineral kalsium dan magnesium berperan mencegah terjadinya kanker usus. Selain itu, magnesium juga berperan mencegah terjadinya sembelit dan meredakan rasa nyeri lambung pada penyakit maag [6].

Kandungan capsaicin dan piperin yang menyebabkan rasa pedas dan hangat dapat membunuh bakteri jahat yang ada di lambung dan usus. Hal ini mencegah rasa nyeri pada sistem pencernaan.

5. Menjaga Kesehatan Tulang dan Gigi

Lada mengandung magnesium sebanyak 171 mg dalam 100 gramnya. Magnesium sangat berperan penting dalam kesehatan tulang. Magnesium berperan dengan membantu penyerapan kalsuim yang juga berguna bagi kesehatan tulang.

Tubuh yang kekurangan magnesium dapat beresiko terjadinya osteoporosis. Magnesium berperan mengaktifkan vitamin D yang berguna dalam pertumbuhan tulang [7] [8].

Selain tinggi magnesium, lada juga kaya akan kalsium yang berperan penting dalam menjaga kepadatan tulang dan gigi [7].

6. Mengurangi Berat Badan

Kandungan senyawa capsaicin yang menghangatkan dalam lada mampu membakar lemak dalam tubuh.

Selain itu, lada mengandung tinggi serat pangan yang dapat memenuhi kebutuhan serat dalam tubuh. Kandungan serat dalam lada adalah sebanyak 25 gram [9].

7. Menjaga Kesehatan Sistem Saraf

Lada mengandung senyawa kasivin yang menyebabkan lada terasa pedas. Senyawa ini mampu mengurangi rasa sakit pada otak.

Senyawa ini bekerja dengan cara meredam aktivitas otak ketika menerima sinyal rasa sakit dari sistem saraf. Mengonsumsi lada mampu menyembuhkan penyakit migrain atau sakit kepala [10].

Lada mengandung senyawa piperin yang biasanya digunakan untuk penyakit alzheimer dan penyakit demensia. Senyawa piperin mampu mengurangi kerusakan pada otak [10].

Selain itu, lada mengandung minyak atsiri yang juga mampu meningkatkan kognitif otak. Kandungan minyak ini digunakan dalam pengobatan depresi yang mampu meningkatkan rasa tenang [7].

Kandungan capsaicin dalam lada mampu mengurangi nyeri sakit kepala. Senyawa ini bekerja dengan mencegah neuropeptida (substansi P) yang merupakan saraf pengirim rasa sakit ke otak. 

Efek Samping Lada

Lada memang menyimpan berbagai manfaat karena kandungan gizi dan senyawa didalamnya. Namun, mengonsumsi lada secara berlebihan dapat menyebabkan efek samping. Berikut efek samping lada yang dikomsumsi secara berlebihan.

1. Masalah Pencernaan

Lada memiliki rasa yang pedas dan sifatnya hangat. Konsumsi lada secara berlebihan dapat menyebabkan perih pada perut seperti sensasi terbakar.

Hal ini membuat ketidaknyaman pada perut. Selain perut, kerongkongan dan mulut juga dapat terasa perih jika mengonsumsi lada secara berlebihan [11].

2. Masalah Pernapasan

Tenggorokan dapat mangalami iritasi karena mengonsumsi lada secara berlebihan. Hal ini karena senyawa piperin yang terkandung dalam lada. Senyawa ini menyebabkan rasa pedas dan panas [11].

Pada anak-anak, konsumsi lada secara berlebihan dapat menyebabkan apnea. Apnea merupakan gangguan pernapasan dimana seseorang berhenti bernapas atau napas hilang timbul sekitar 10-30 detik pada saat tidur [12].

3. Masalah dalam Kehamilan dan Menyusui

Mengonsumsi lada secara berlebihan dapat mengganggu kehamilan. Hal ini dapat menyebabkan rasa perih pada perut. Parahnya, terlalu sering konsumsi lada secara berlebihan dapat menyebabkan keguguran [10].

Konsumsi lada juga menyebabkan efek samping jika berlebihan pada ibu yang sedang menyusui. Rasa dari lada yang dikonsumsi oleh ibu dapat mengubah rasa ASI dan dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada anak.

Lada dapat dikonsumsi sebanyak 300-600 mg dalam sehari. Pastikan tidak melebihi dosis ini agar tidak mengalami efek samping.

Tips Penyimpanan Lada

Lada merupakan rempah-rempah yang dapat tahan lama. Namun, lada juga sering sekali mengalami kerusakan akibat penyimpanan yang kurang baik sehingga menghilangkan cita rasanya. Berikut tips menyimpan lada dengan baik [13].

  • Hindari membeli lada secara berlebihan. Penggunaan lada pada masakan juga tidak perlu terlalu banyak mengingat efek samping dari lada.
  • Pilihlah lada bulat jika ingin menyimpan sedikit lebih lama. Lada bulat dapat bertahan selama setahun apabila disimpan dengan baik. Lada bubuk hanya dapat bertahan selama 4 bulan [13].
  • Simpanlah lada pada wadah yang tertutup. Jika tidak, lada dapat menggumpal. Hindari meletakkan lada ditempat yang lembab.

Tips Konsumsi Lada

Lada dikonsumsi sebagai bumbu masakan. Di Indonesia, lada yang sering digunakan dalam masakan adalah lada hitam dan lada putih.

Lada putih biasanya digunakan dalam makanan sup, tumis, soto, dan sebagai bumbu yang menambah rasa pedas pengganti cabai.

Sedangkan lada hitam biasanya digunakan pada menu barbeque, saus lada hitam, dan masakan lainnya dapat diolah diberi bumbu lada hitam.

Ingat, bahwa mengonsumsi lada tidak boleh berlebihan. Hal ini akan menyebabkan efek samping yang dapat membahayakan kesehatan tubuh [11].

Lada merupakan rempah-rempah yang terkenal banyak manfaatnya. Kandungan piperin dan capsaican dalam lada mampu mencegah kanker, menjaga kesehatan pencernaan dan pernapasan. Selain itu, kandungan vitamin dan mineral mampu meningkatkan kesehatan tulang dan gigi serta menjaga kesehatan kulit.

1). Hong Liu , Jie Zheng, Pengzhan Liu , Fankui Zeng. 2018. Journal of Food and Science Technology 55 (6): 2130-2142. Pulverizing Processes Affect the Chemical Quality and Thermal Property of Black, White, and Green Pepper ( Piper nigrum L.)
2). Murlidhar Meghwal, T K Goswami. 2013. Phytotheraphy Research 27(8): 1121-30. Piper Nigrum and Piperine: An Update
3). K Srinivasan. 2007. Critical Reviews in Food Science and Nutrition 47 (8), 735-48. Black Pepper and Its Pungent Principle-Piperine: A Review of Diverse Physiological Effects
4). Jie Zheng , Yue Zhou , Ya Li , Dong-Ping Xu , Sha Li , Hua-Bin Li. 2016. Nutrients. 8(8). Spices for Prevention and Treatment of Cancers
5). Heerasing Takooree, Muhammad Z Aumeeruddy , Kannan R R Rengasamy , Katharigatta N Venugopala , Rajesh Jeewon , Gokhan Zengin , Mohamad F Mahomoodally. 2019. Critical Reviews in Food Science and Nutrition 59 (sup1), S210-S243. A Systematic Review on Black Pepper (Piper nigrum L.): From Folk Uses to Pharmacological Applications
6).Valdelúcia Maria Alves de Souza Grinevicius, Maicon Roberto Kviecinski , Nádia Sandrini Ramos Santos Mota, Fabiana Ourique, Luiza Sheyla Evenni Porfirio Will Castro, Rafaela Rafognato Andreguetti , João Francisco Gomes Correia , Danilo Wilhem Filho, Claus Tröger Pich , Rozangela Curi Pedrosa. 2016. Journal of Ethnopharmacology 189:139-47. Piper Nigrum Ethanolic Extract Rich in Piperamides Causes ROS Overproduction, Oxidative Damage in DNA Leading to Cell Cycle Arrest and Apoptosis in Cancer Cells
7). M Carmen Martínez-Ballesta , Francisco Cabañero, Enrique Olmos, Paula María Periago, Christophe Maurel, Micaela Carvajal. 2008. Planta 228 (1), 15-25. Two Different Effects of Calcium on Aquaporins in Salinity-Stressed Pepper Plants
8). Sangeeth K P , Suseela Bhai R. 2016. Critical Review in Microbiology 42 (3), 439-53. Integrated Plant Nutrient System - With Special Emphasis on Mineral Nutriton and Biofertilizers for Black Pepper and Cardamom - A Review
9). Balaji Meriga , Brahmanaidu Parim , Venkata Rao Chunduri, Ramavat Ravindar Naik , Harishankar Nemani , Pothani Suresh , Saravanan Ganapathy , V V Sathibabu Uddandrao. 2017. Nutrition and Metabolism (Lond). 14(72). Antiobesity Potential of Piperonal: Promising Modulation of Body Composition, Lipid Profiles and Obesogenic Marker Expression in HFD-induced Obese Rats
10). Fan Zhu, Reuben Mojel , Guantian Li. 2018. Carbohydrat Polymers 181: 986-993. Physicochemical Properties of Black Pepper (Piper Nigrum) Starch
11). Yusuf Andriana , Tran Dang Xuan, Tran Ngoc Quy , Hoang-Dung Tran , Quang-Tri Le. 2019. Molecules 24 (10). Biological Activities and Chemical Constituents of Essential Oils From Piper cubeba Bojer and Piper nigrum L
12). Christina Perez. 2018. General Dentistry 66(6): 46-50. Obstructive Sleep Apnea Syndrome in Children.
13). Yao Bi , Ying Wang , Guanghong Zhou , Daodong Pan , Junhua Liu , Yuyu Zhang , Jinxuan Cao. 2019. Journal of Food and Science 84 (11): 3109-3116. The Effect of Coating Incorporated With Black Pepper Essential Oil on the Taste Quality of Jinhua Ham After Storage for Four Months

Share