Berjemur telah lama dipercaya dapat memberikan manfaat untuk kesehatan tubuh bahkan hal ini telah dibuktikan secara medis. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa pancaran sinar matahari dari aktivitas berjemur dapat memenuhi kebutuhan vitamin D secara alami [1].
Manfaat tersebut juga dirasakan oleh Ibu hamil. Sebab ibu hamil membutuhkan vitamin D untuk tumbuh kembang bayi dan mengurangi risiko penyakit serius [2]. Adapun penjelasan manfaat berjemur untuk ibu hamil adalah sebagai berikut :
Ada beragam manfaat yang dapat diperoleh ibu hamil apabila membiasakan diri berjemur setiap harinya, diantaranya adalah [2,4,5,6]:
Berjemur di bawah sinar matahari dapat memicu pikiran untuk mengirimkan hormon serotonim. Kemudian hormon ini dapat membantu meningkatkan suasana hati sehingga cenderung memberikan perasaan tenang dan nyaman.
Oleh karena itu, apabila ibu hamil berjemur secara rutin dapat mengurangi perasaan depresi saat mengandung.
Dengan berjemur, ibu hamil dapat memperoleh vitamin D tanpa perlu mengonsumsi obat-obatan. Vitamin D ini berperan penting terhadap pertumbuhan dan perkembangan tulang anak.o
Bahkan apabila kebutuhan vitamin D tidak dapat dipenuhi maka dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang jangka panjang, mempercepat proses osteoporosis, dan pembentukan tulang yang tidak optimal.
Pemenuhan kebutuhan vitamin D di tahun pertama kehidupan anak atau di masa kehamilan dapat mengurangi risiko pengembangan diabetes tipe 1 sebanyak 80%.
Berjemur selama 15 menit secara rutin dapat menurunkan tekanan darah. Interaksi antara oksida nitrat yang terdapat pada lapisan terluar kulit dengan sinar matahari dapat menyebabkan penambahan pembuluh darah.
Penambahan ini terjadi karena oksida dapat berpindah ke sistem sirkulasi darah sehingga dapat menurunkan ketegangan pada peredaran darah.
Berjemur selama 15 menit dapat mengobati penyakit sistem kekebalan tubuh seperti psoriasis. Sebab saat berjemur, trombosit putih akan terpapar sinar matahari sehingga dapat meningkatkan fungsinya dalam melawan infeksi.
Siapa sangka berjemur dapat meningkatkan kesehatan mata? Vitamin D yang diperoleh saat berjemur dapat meningkatkan kemampuan penglihatan. Meskipun begitu, tidak dianjurkan untuk melihat matahari secara langsung. Sebab hal ini justru dapat memperburuk penglihatan.
Asam folat berperan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Sementara itu, paparan sinar matahari saat berjemur dapat meningkatkan jumlah asam folat di dalam tubuh. Dengan berjemur, ibu hamil dapat mengurangi risiko spina bifida dan cacat lahir lainnya.
Ibu hamil membutuhkan waktu tidur yang cukup untuk tumbuh kembang bayi. Oleh karena itu, apabila ibu hamil mengalami kesulitan tidur berjemur dapat menjadi solusi. Sebab berjemur dapat memberikan rasa relax pada tubuh.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Clemens (2017) menemukan bahwa paparan sinar matahari dapat menurunkan masalah yang berkaitan dengan plasenta. Salah satu kondisi yang berkaitan dengan plasenta adalah kelahiran prematur hingga kematian pada bayi.
Tak hanya memberikan berbagai manfaat, apabila tidak dilakukan dengan tepat berjemur juga dapat menimbulkan beberapa risiko seperti dehidrasi, meningkatkan suhu, kehamilan lebih lama [1].
Untuk menghindari risiko tersebut, ada beberapa tips yang bisa diterapkan untuk ibu hamil yang ingin berjemur, yaitu [2.4]:
Waktu yang baik untuk berjemur adalah di pagi hari atau sore hari, hindari berjemur di jam-jam sibuk yaitu sekitar pukul 10 pagi – 3 sore. Berjemur di bawah paparan sinar matahari yang terlalu kuat justru dapat menimbulkan masalah kesehatan terutama pada kulit.
Tabir surya berfungsi untuk melindungi lapisan kulit dari sinar UV. Apabila ibu hamil khawatir dengan penggunaan tabir surya dapat berbahaya bagi anak, penggunaan tabir surya berbasis mineral “broad-spectrum” dapat menjadi pilihan.
Untuk menghindari terjadinya dehidrasi saat berjemur, disarankan bagi ibu hamil untuk minum air yang banyak agar tetap terhidrasi. Ada baiknya minum air sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Tomat kaya akan likopen yang dapat membantu mencegah kulit kemerahan akibat sinar UV. Dengan mengonsumsi tomat, ibu hamil dapat menghindari timbulnya kemerahan pada kulit saat berjemur.
Terlalu lama berjemur dapat menimbulkan kulit terbakar dan dehidrasi. Oleh karena itu, durasi berjemur yang baik adalah sekitar 15-30 menit. Waktu ini sudah cukup untuk merelaksasi tubuh dan menambah jumlah vitamin D pada tubuh.
Apabila ibu hamil merasa paparan sinar matahari terlalu terang di mata, hal ini dapat diantisipasi dengan menggunakan kacamata. Beberapa menyarankan menggunakan kaca mata hitam lebih efektif.
Pakaian yang cenderung tipis dan ringan dapat membantu penyerapan vitamin D lebih baik. Sedangkan pakaian yang tebal akan menghambat proses penyerapan vitamin D.
Ada kondisi di mana ibu hamil rentan terhadap sinar matahari, sehingga dalam beberapa kasus. Maka dari itu, sebaiknya sebelum berjemur konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter seperti durasi, waktu, dan kebutuhan lainnya.
Itulah manfaat berjemur untuk ibu hamil. Supaya mendapatkan manfaat yang lebih banyak, sebaiknya ibu hamil dapat menyesuaikan aktivitas ini sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Sebab respon tubuh seseorang akan berbeda dari individu lainnya.
1. Grace Gallagher & Cynthia Cobb, DNP, APRN, WHNP-BC, FAANP. Is sunbathing good for you? Benefits, side effects, and precautions. 2019.
2. Dr. Heben's team. A list of health benefits of sunbathing for pregnant women. 2022.
3. Annie Hayes & Dr. Roger Henderson. Everything you need to know about sunbathing. 2020.
4. Micah W. Garb, MD. Quick dose : how long can pregnant women stay out in the sun?. 2022.
5. Tom Clemens, Megaw Lauren, Chris Dibben, Sarah Stock, Richard Weller. The effect of ultraviolet radiation on birth weights and gestational length in a scottish birth cohort. Issue 1, Vol 1:242 Proceedings of the IPDLN Conference. 2017.
6. Michael Dermansky. Sunlight is important for pregnant mothers. 2013.