Kacang edamame ialah kedelai yang dipanen pada puncak kematangan tepat sebelum kacang mulai mengeras dan menjadi kacang kedelai yang lebih banyak dikenal. Konsumsi edamame sangat umum dilakukan oleh orang Jepang[1, 2].
Edamame kaya akan nutrisi seperti protein, serat, antioksidan, dan vitamin. Edamame dapat dikonsumsi dalam bentuk segar dan masih terbungkus kulit atau dibekukan[3].
Mengkonsumsi kacang edamame selama kehamilan umumnya aman untuk dilakukan. Berikut beberapa manfaat mengkonsumsi edamame untuk ibu hamil:
Daftar isi
Edamame merupakan sumber yang sangat baik untuk protein nabati. Konsumsi edamame dianjurkan untuk vegetarian sebagai sumber asupan protein harian[1, 4].
Kandungan protein dalam edamame berupa protein lengkap, yang berarti mengandung 9 asam amino esensial yang tidak bisa disintesis oleh tubuh. Selain itu, protein nabati dalam edamame dapat membantu mengurangi resistensi insulin, sehingga dapat membantu ibu hamil menurunkan risiko mengalami diabetes gestasional[2, 5].
Sebagaimana jenis kacang-kacangan lain, edamame juga termasuk makanan yang kaya nutrisi tapi rendah kalori. Karbohidrat yang ditemukan di dalam kacang-kacangan akan diproses oleh tubuh dalam laju stabil sehingga dapat memberikan sensasi kenyang lebih lama[1].
Edamame kaya akan folat (suatu jenis vitamin B). Folat termasuk salah satu nutrisi esensial yang diperlukan untuk perkembangan sehat janin, terutama pada trimester pertama kehamilan. Folat akan diubah menjadi asam folat yang penting untuk perkembangan otak bayi pada awal kehamilan[1, 2].
Folat juga dapat meminimalkan risiko terjadinya cacat lahir pada janin serta dapat menurunkan risiko kelahiran prematur. Konsumsi edamame yang kaya akan folat dianjurkan untuk dilakukan sebagai bagian dari diet harian ibu hamil[2, 3].
Edamame dapat memberikan ibu hamil cukup banyak vitamin A dan vitamin B yang mana dikenal sebagai dua antioksidan kunci yang penting. Antioksidan memiliki peran penting untuk melindungi sel dari kerusakan yang akibatkan oleh oksidatif stress yang biasa dialami selama hamil[1, 3].
Konstipasi sangat umum dialami selama kehamilan akibat penurunan kecepatan kerja sistem pencernaan yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormonal. Selain itu, tekanan uterus (rahim) yang bertambah besar menyebabkan tekanan yang akan mempengaruhi gerakan makanan dan sisa pencernaan dalam sistem pencernaan[2, 3].
Kacang edamame memiliki kandungan serat pangan tinggi, yang mana dapat membantu pergerakan makanan dan sisa pencernaan lebih cepat. Makanan dengan kandungan serat tinggi juga bermanfaat untuk mencegah intoleransi glukosa dan menurunkan risiko diabetes gestasional[2, 3].
Edamame memiliki kandungan kalsium yang cukup tinggi. Kalsium merupakan nutrisi penting bagi ibu hamil dan sangat diperlukan untuk perkembangan janin[2, 3].
Kalsium bermanfaat untuk mempertahankan kekuatan tulang ibu hamil yang mana diperlukan untuk mendukung peningkatan beban tubuh seiring perkembangan janin.
Kalsium juga diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin. Selain itu, kalsium memiliki peran penting untuk kesehatan jantung, otot, dan saraf janin[2, 3].
Kacang edamame merupakan sumber lemak sehat yaitu berupa lemak tak jenuh ganda seperti asam omega 3 dan alfa linolenat. Konsumsi lemak sehat dapat membantu menurunkan kadar kolesterol darah. Selain itu, asam lemak omega 3 dan 6 dalam edadame terbukti bermanfaat bagi kesehatan kantung serta membantu dalam mengendalikan tekanan darah[2, 4].
Edamame memiliki kandungan zat besi yang cukup baik, yang mana dapat membantu tubuh mencegah anemia (kekurangan sel darah merah). Anemia menyebabkan sel-sel tubuh kekurangan suplai nutrisi dan oksigen sehingga menimbulkan gejala keletihan, lesu, dan mudah lelah[3].
Kekurangan magnesium selama kehamilan dapat menyebabkan masalah serius seperti pertumbuhan janin yang buruk hingga mortalitas janin[2].
Edamame memiliki kandungan karbohidrat rendah, juga nilai indeks glikemik yang rendah. Makanan dengan indeks glikemik tinggi menyebabkan lebih peningkatan kadar gula darah lebih cepat. Oleh karena itu, edamame termasuk makanan yang baik untuk dikonsumsi oleh ibu hamil dengan diabetes gestasional[3].
Meski kaya memberi berbagai manfaat, konsumsi edamame juga membawa beberapa risiko dan efek samping, di antaranya[1, 2, 3, 4]:
Konsumsi edamame harus dihindari oleh ibu hamil yang memiliki alergi edamame atau kedelai. Alergi kedelai dapat ditandai dengan gejala seperti mual, gatal-gatal, diare, dan kulit yang terasa lebih hangat.
Konsumsi edamame atau produk kacang kedelai lain secara berlebihan selama kehamilan dapat menyebabkan sensitivitas bayi terhadap produk tersebut, yang mana dapat mengarah pada alergi.
Kandungan serat dalam edamame dapat membantu memperlancar kerja sistem pencernaan. Namun, mengkonsumsi dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan efek merugikan, seperti diare, kram perut dan konstipasi.
Produk berbahan kacang kedelai, termasuk edamame, memiliki kandungan fitoestrogen tinggi. Konsumsi berlebihan fitoestrogen dalam menyebabkan pendarahan abnormal pada uterus.
Fitoestrogen juga berkaitan dengan peningkatan risiko pendarahan pada orang yang menggunakan obat antidepresan atau obat pengencer darah.
Edamame mengandung fitoestrogen yang disebut isoflavone. Senyawa ini dapat mengulangi aktivitas serupa dengan estrogen alami di dalam tubuh, yang berarti dapat mengubah kadar estrogen dalam darah.
Menurut penelitian, paparan estrogen berlebihan selama dalam kandungan dapat mengarah pada timbulnya masalah reproduksi dan risiko kanker payudara pada wanita.
Studi juga menunjukkan bahwa terlalu banyak estrogen pada pria dapat menekan hormon testosterone. Jika bayi laki-laki terlahir dengan kadar hormon estrogen yang terlalu tinggi, dapat mengarah pada kondisi hormonal yang serius.
Kandungan fitoestrogen dalam edamame dapat menyebabkan pendarahan abnormal dalam uterus yang mana jika tidak mendapat penanganan yang tepat dengan segera dapat mengarah pada keguguran.
Ibu hamil yang mengkonsumsi kacang kedelai hasil rekayasa genetik dapat memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami masalah fertilitas dan dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi.
Ibu hamil juga sebaiknya menghindari konsumsi kedelai yang terpapar herbisida yang mengandung senyawa glifosat, yang dikenal meningkatkan risiko keguguran.
Konsumsi edamame umumnya aman dilakukan oleh ibu hamil, selama tidak memiliki alergi atau masalah kesehatan lain yang dapat bertambah buruk dengan konsumsi kedelai. Untuk memastikan keamanan, ibu hamil dapat mengkonsultasikan dengan dokter sebelum mengkonsumsi[1, 5].
Berikut beberapa tips untuk mengkonsumsi edamame dengan aman selama kehamilan[1, 5]:
1. Ria Saha, B.Tech. Is It Safe to Eat Edamame During Pregnancy? Mom Junction; 2019.
2. Anonim, reviewed by Dr Heber’s team. 7 Proven Health Benefits of Edamame During. Dr Health Benefits; 2021.
3. Anonim. Eating Edamame During Pregnancy? Health Benefits And Side Effects. Being Parents; 2021.
4. Yashasvi. Edamame During Pregnancy – Eat Or Avoid? Style at Life; 2020.
5. Gina Waggott. Are Edamame Beans Safe During Pregnancy? Benefits and Risks. Pregnancy Food Checker; 2021.