Makanan, Minuman dan Herbal

13 Manfaat Kefir Untuk Kesehatan dan Kecantikan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kefir merupakan salah satu jenis produk susu fermentasi yang berasal dari biji kefir dan fermentasi susu (susu kambing atau susu sapi) serta menawarkan kandungan probiotik tinggi [1].

Walau kerap dianggap mirip dengan yogurt, kefir memiliki tekstur lebih cair [1].

Karena mengandung probiotik tinggi, tak salah lagi bahwa kefir adalah salah satu minuman yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan maupun kecantikan [1].

Kandungan Nutrisi Kefir Per 100 ml

Kefir kaya akan nutrisi dan kandungan-kandungan terbaik di dalam kefir per 100 ml menurut informasi dari USDA (United States Department of Agriculture) antara lain meliputi [2] :

  • 4,17 gram protein
  • 70 kalori
  • 4,58 gram karbohidrat
  • 4,17 gram lemak total
  • 171 mg kalsium
  • 53 mg sodium
  • 0,75 mg zat besi
  • 2,92 gram gula
  • 14 mg kolesterol
  • 0,17 asam lemak trans total
  • 104 IU vitamin A

Dengan kandungan nutrisi tinggi, berikut ini adalah sejumlah manfaat kesehatan dan kecantikan yang bisa diperoleh ketika mengonsumsi kefir.

1. Mengatasi Alergi dan Asma

Para penderita alergi dapat coba mengonsumsi kefir, begitu pula penderita asma yang kerap dipicu oleh kondisi alergi [3,4,5].

Pada sebuah hasil penelitian terhadap hewan, kefir terbukti mampu menekan reaksi radang [4,5].

Hal ini berkaitan juga dengan reaksi alergi dan kondisi asma sehingga diyakini bahwa kefir bagi manusia penderita alergi maupun asma dapat meredakan gejala dengan mengonsumsi kefir [4,5].

2. Mengatasi Masalah Pencernaan

Kandungan probiotik sangat baik bagi sistem pencernaan, oleh sebab itu kefir baik dikonsumsi karena akan menjaga maupun meningkatkan kesehatan pencernaan pengonsumsinya [3,6].

Keseimbangan bakteri baik di dalam usus akan meningkat berkat efek probiotik dari kefir.

Hal ini menjadi alasan mengapa kefir sangat dianjurkan untuk diminum ketika mengalami diare [7].

Tidak hanya diare, sindrom iritasi usus dan ulkus yang disebabkan oleh infeksi bakteri H. pylori terbukti dapat teratasi dengan baik dengan mengonsumsi kefir [8,9].

Maka setiap kali mengalami gangguan pencernaan dalam bentuk apapun, tak ada salahnya untuk meminum kefir sebagai solusi pengobatan alami [3,6].

3. Mencegah Kanker

Sebagai salah satu penyebab kematian terbesar di dunia, kanker menjadi momok bagi banyak orang.

Oleh karena itu, menjaga kesehatan tubuh dalam rangka meminimalisir pertumbuhan kanker dapat dilakukan dan mengonsumsi kefir termasuk di antaranya.

Untuk menghindari tumbuh dan berkembangnya sel-sel abnormal dalam tubuh secara tak terkendali, tubuh memerlukan probiotik yang bisa didapat dari kefir.

Probiotik bermanfaat besar dalam menstimulasi daya tahan tubuh sehingga dengan begitu mampu menghambat pertumbuhan tumor dalam tubuh [10].

Dengan kata lain, kefir dapat mencegah dan melawan sel-sel kanker yang bisa semakin ganas di kemudian hari.

Ekstrak kefir telah dibuktikan oleh sebuah studi mampu menurunkan risiko kanker payudara sebesar 56% di mana angka ini lebih tinggi daripada efek ekstrak yogurt yang mengurangi risiko kanker payudara sebesar 14% [11].

4. Mengatasi Obesitas

Ketidakseimbangan bakteri baik di dalam usus mampu menjadi salah satu peningkat risiko obesitas dan untuk mengatasinya, kefir dapat dikonsumsi secara rutin [12,13].

Meski masih diperdebatkan mengenai manfaat probiotik dalam menurunkan berat badan, beberapa orang benar-benar telah mengalami perubahan pada berat badan dengan mengonsumsi kefir [12,13].

Belum diketahui benar keterkaitan antara kefir, probiotik dan penurunan berat badan, namun probiotik mampu menyeimbangkan bakteri pada usus yang juga dapat berpengaruh pada berat badan [12].

5. Menurunkan Risiko Osteoporosis

Wanita memiliki risiko osteoporosis paling tinggi, terutama setelah memasuki masa menopause.

Untuk meminimalisir risiko gangguan kesehatan tulang ini, sedari muda kefir menjadi salah satu produk olahan susu yang bisa dikonsumsi [3,12].

Mengandung kalsium yang cukup, kefir dapat diminum rutin untuk memperkuat tulang dan mencegah osteoporosis [3,12,14].

Selain kalsium, vitamin K2 juga ditawarkan oleh minuman susu fermentasi ini sehingga bila dikonsumsi akan mendukung metabolisme kalsium secara maksimal [15,16].

Diketahui bahwa vitamin K2 mampu menurunkan sebesar 81% risiko patah tulang yang bisa terjadi karena osteoporosis [15,16].

Untuk penyerapan kalsium ke sel-sel tulang serta kepadatan tulang yang lebih optimal, kefir telah terbukti bermanfaat sehingga aman dikonsumsi oleh para wanita sebelum maupun saat masuk masa menopause.

6. Aman bagi Penderita Intoleransi Laktosa

Bagi penderita intoleransi laktosa, kefir adalah salah satu yang paling aman dikonsumsi karena kandungan laktosanya yang sangat rendah bila dibandingkan dengan laktosa di dalam susu pada umumnya [3,12,18].

Laktosa sendiri merupakan jenis gula yang merupakan karbohidrat utama sumber energi bagi tubuh yang biasanya terkandung dalam produk olahan susu maupun susu itu sendiri secara alami [3,12].

Sebanyak 65% orang bahkan memiliki intoleransi laktosa, sehingga akan jauh lebih baik bila coba meminum kefir daripada susu biasa [17].

Bahkan kefir bebas laktosa pun tersedia, terutama jika pembuatannya menggunakan air kelapa, minuman yang bukan produk olahan susu, serta jus buah.

Bila bagi penderita intoleransi laktosa kefir itu baik, efek kefir tidak terlalu baik bagi penderita alergi susu [3,12,17,18].

Bagi penderita alergi susu, jauh lebih dianjurkan untuk mengonsumsi kefir dari plant-based milk (susu nabati) saja.

7. Menyeimbangkan PH Kulit

Agar kulit aman dan sehat serta terhindar dari iritasi, kadar pH kulit perlu tetap seimbang [19,20].

Antara sistem pencernaan dan juga kondisi kulit saling berkaitan, maka dengan mengonsumsi kefir, kesehatan pencernaan terjaga dan itu artinya kefir bermanfaat pula bagi kulit karena probiotiknya [19,20].

Tak hanya bisa dikonsumsi, untuk kecantikan, kefir bisa menjadi masker alami yang menawarkan probiotik bagi kulit secara langsung [19].

8. Sebagai Eksfoliator

Asam laktat terkandung di dalam kefir, maka ketika digunakan untuk merawat kulit, kefir mampu berperan sebagai eksfoliator [19,21].

Eksfoliator adalah pengangkat sel-sel kulit mati sehingga dan mendukung regenerasi sel-sel kulit baru. Ketika sel kulit beregenerasi, kulit menjadi lebih sehat dan tampak bercahaya [19].

9. Mengurangi Jerawat

Ketika pori-pori kulit tersumbat oleh berbagai kotoran dan toksin (racun), kulit dapat mengalami radang dan kemudian timbul jerawat [19,20].

Mengonsumsi kefir maupun menjadikannya perawatan kulit dari luar akan membantu mengatasi jerawat [19,20].

Ini karena di dalam kefir terdapat sifat anti-inflamasi atau antiradang serta pembersih yang baik untuk melawan jerawat [19,20].

Jerawat umumnya selalu timbul pada tipe kulit berminyak, maka untuk pemilik jenis kulit ini, berikut adalah cara penggunaan kefir yang tepat [19] :

  • Oles kefir secukupnya secara merata pada kulit wajah.
  • Susul dengan kain kasa atau kain tipis bersih untuk menutup area wajah yang sudah dioles dengan kefir.
  • Masker ini bisa ditunggu selama 15-20 menit sebelum membasuhnya menggunakan air biasa.
  • Melakukannya sehari 1 kali secara rutin sangat dianjurkan agar dapat memperoleh hasil maksimal.

10. Mengatasi Stres pada Kulit

Kulit juga bisa mengalami stres, apalagi jika terlalu sering terpapar bahan kimia berbahaya maupun sinar matahari [19,20].

Kerusakan kulit akibat lingkungan sekitar sudah banyak dijumpai, namun sebagai solusi, kefir bisa dikonsumsi maupun dijadikan sebagai perawatan kulit karena kandungan probiotiknya yang tinggi [19].

Bakteri-bakteri baik dari kefir akan melawan efek radikal bebas dan membantu proses pembuangan toksin penyebab kerusakan kulit [19].

Kefir menawarkan mineral, vitamin dan antioksidan tinggi bagi tubuh sehingga kesehatan kulit dapat terjaga dengan baik [19].

11. Penuaan Dini

Probiotik dari kefir juga berperan menstimulasi kulit untuk menghasilkan senyawa anti-aging yang kemudian menjadi penghambat penuaan dini [19,20].

Senyawa-senyawa yang dimaksud adalah antioksidan, kolagen, dan asam hialuronat [19,20].

Maka mengonsumsi kefir atau menjadikannya bahan perawatan kulit tubuh akan menjadikan kulit lebih bercahaya, lembut dan tampak awet muda [19].

12. Meredakan Rosacea

Rosacea merupakan gangguan kesehatan kulit, terutama dialami di bagian wajah yang ditandai dengan bintik-bintik kemerahan seperti jerawat [19,20].

Kefir secara alami dapat menjadi penyelamat bagi pemilik kondisi kulit seperti ini karena kandungan probiotik Lactobacillus-nya [19,20].

Kefir pun dapat digunakan sebagai penenang dan penguat kulit secara alami setelah meredakan kemerahan yang terjadi [19,20].

13. Melembabkan Kulit Kering

Pemilik jenis kulit kering dapat menggunakan kefir sebagai bahan perawatan kulit sekaligus mengonsumsinya secara rutin [19,20].

Probiotik dari kefir akan mengembalikan kelembaban kulit serta mengunci kelembaban tersebut sehingga lebih tahan lama [19,20].

Kulit kering sangat identik dengan gejala penuaan dini, di mana timbul garis halus maupun kerutan pada kulit [19,20].

Antioksidan dari kefir akan melawan dan memudarkan kerutan sekaligus garis-garis halus tersebut [19,20].

Untuk kulit kering, cara penggunaan kefir adalah sebagai berikut [19] :

  • Siapkan kefir 2 sendok makan beserta 1 kuning telur dan 1 sendok teh minyak zaitun.
  • Campur ketiga bahan tersebut sampai benar-benar rata dan aplikasikan pada kulit.
  • Tunggu sekitar 15-20 menit sebelum kemudian bisa menggunakan air hangat sebagai pembasuh; lanjutkan dengan menggunakan air dingin sebagai pembasuh.

Kefir memiliki manfaat yang kurang lebih sama dengan yogurt, oleh sebab itu, pilih minuman fermentasi ini agar imun tubuh semakin kuat, masalah pencernaan teratasi secara alami, kepadatan tulang bertambah, dan tubuh terhindar dari potensi kanker.

Kefir sebagai bahan perawatan kulit pun tergolong sangat aman dan baik digunakan oleh pemilik tipe kulit apa saja [19].

Kefir juga bisa dikombinasi dengan beberapa bahan lain seperti madu, herbal yang memiliki sifat penenang alami, buah beri, produk susu asam lainnya, maupun putih telur jika ingin menjadikannya masker wajah [19].

1. Benjamin C. T. Bourrie, Benjamin P. Willing, & Paul D. Cotter. The Microbiota and Health Promoting Characteristics of the Fermented Beverage Kefir. Frontiers in Microbiology; 2016.
2. United States Department of Agriculture. Plain Kefir. United States Department of Agriculture; 2019.
3. Maria Masters. 5 Health Benefits of Kefir. Prevention; 2015.
4. Mee-Young Lee, Kyung-Seop Ahn, Ok-Kyung Kwon, Mee-Jin Kim, Mi-Kyoung Kim, In-Young Lee, Sei-Ryang Oh, & Hyeong-Kyu Lee. Anti-inflammatory and anti-allergic effects of kefir in a mouse asthma model. Immunobiology; 2007.
5. Ok-Kyoung Kwon, Kyung-Seop Ahn, Mee-Young Lee, So-Young Kim, Bo-Young Park, Mi-Kyoung Kim, In-Young Lee, Sei-Ryang Oh, & Hyeong-Kyu Lee. Inhibitory effect of kefiran on ovalbumin-induced lung inflammation in a murine model of asthma. Archives of Pharmacal Research; 2008.
6. Marina L Ritchie & Tamara N Romanuk. A meta-analysis of probiotic efficacy for gastrointestinal diseases. PLoS One; 2012.
7. Joshua Z Goldenberg, Stephanie S Y Ma, Jane D Saxton, Mark R Martzen, Per O Vandvik, Kristian Thorlund, Gordon H Guyatt, & Bradley C Johnston. Probiotics for the prevention of Clostridium difficile-associated diarrhea in adults and children. The Cochrane Database of Systematic Reviews; 2013.
8. Nourieh Hoveyda, Carl Heneghan, Kamal R Mahtani, Rafael Perera, Nia Roberts, & Paul Glasziou. A systematic review and meta-analysis: probiotics in the treatment of irritable bowel syndrome. BMC Gastroenterology; 2009.
9. Paolo Ruggiero. Use of probiotics in the fight against Helicobacter pylori. World Journal of Gastrointestinal Pathophysiology; 2014.
10. Ai-Qun Yu & Lianqin Li. The Potential Role of Probiotics in Cancer Prevention and Treatment. Nutrition and Cancer; 2016.
11. Chujian Chen, Hing Man Chan, & Stan Kubow. Kefir extracts suppress in vitro proliferation of estrogen-dependent human breast cancer cells but not normal mammary epithelial cells. Journal of Medicinal Food; 2007.
12. Jo Lewin & Tracey Raye. Top 4 health benefits of kefir. BBC Good Food; 2020.
13. Benjamin C T Bourrie, Caroline Richard & Benjamin P Willing. Kefir in the Prevention and Treatment of Obesity and Metabolic Disorders. Current Nutrition Reports; 2020.
14. Judith A. Beto. The Role of Calcium in Human Aging. Clinical Nutrition Research; 2015.
15. M. H. J. Knapen, N. E. Drummen, E. Smit, C. Vermeer & E. Theuwissen. Three-year low-dose menaquinone-7 supplementation helps decrease bone loss in healthy postmenopausal women. Osteoporosis International; 2013.
16. Sarah Cockayne, Joy Adamson, Susan Lanham-New, Martin J Shearer, Simon Gilbody, & David J Torgerson. Vitamin K and the prevention of fractures: systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. Archives of Internal Medicine; 2006.
17. Anonim. Lactose intolerance. Medline Plus; 2021.
18. Steven R Hertzler & Shannon M Clancy. Kefir improves lactose digestion and tolerance in adults with lactose maldigestion. Journal of the American Dietetic Association; 2003.
19. NAYELLE Probiotic Skincare. Benefits of Kefir in Skin Care. NAYELLE Probiotic Skincare; 2021.
20. Mary-Margaret Kobera & Whitney P. Bowe. The effect of probiotics on immune regulation, acne, and photoaging. International Journal of Women's Dermatology; 2015.
21. Scarlett Puebla-Barragan & Gregor Reid. Probiotics in Cosmetic and Personal Care Products: Trends and Challenges. Molecules; 2021.

Share