Penyakit & Kelainan

Muntah Kuning: Penyebab dan Cara Mengobati

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Muntah Kuning?

Muntah adalah suatu kondisi di mana terjadi pengusiran paksa isi lambung dari dalam tubuh yang dikeluarkan melalui mulut [1].

Muntah ini terjadi akibat adanya kontraksi simultan dari otot perut dan otot inspirasi [1].

Muntah sendiri dapat distimulasi oleh perubahan anatomi esofagus (cincin mukosa, karsinoma atau divertikula) dan gangguan motilitas esofagus (seperti akalasia dan kejang difus) [1].

Muntah seringkali mengalami perubahan warna seiring dengan perubahan kondisi tubuh melalui setiap tahap yang mendasarinya, mulai dari berwarna hijau atau kuning [2].

Muntah kuning adalah muntah yang disebabkan tubuh mengeluarkan cairan empedu (cairan yang dibuat oleh hati dan disimpan dikantong empedu) [2].

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa hampir seperempat sampel orang tua dalam penelitian menunjukkan bahwa bayinya pernah muntah kuning [3].

Dan sepertiga bidan yang menjadi sampel penelitian juga menunjukkan bahwa bayi mengalami muntah kuning [3].

Muntah kuning pada bayi diketahui merupakan hal yang tidak boleh diabaikan dan keadaan klinis pasien harus menjadi yang terpenting dalam menilai kebutuhan rujukan [3].

Penyebab Muntah Kuning

Untuk mengetahui dan menentukan penyebab muntah maka dibutuhkan penilaian yang cermat terhadap gejala yang berhubungan dengan episode atau periode khususnya durasi, hubungan makanan, faktok pencetus dan isi muntahan [1].

Berikut ini merupakan beberapa hal yang mungkin dapat menjadi salah satu penyebab dari muntah kuning [2] :

  • Refluks Empedu

Refluks empedu diketahui sebagai salah satu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya muntah kuning, di mana warna kuning kemungkinan adalah warna cairan empedu [2].

Refluks empedu, diketahui terjadi ketika empedu kembali dari hati ke perut dan kerongkongan [4].

Refluks empedu tidak sama dengan refluks asam, namun terkadang keduanya dapat terjadi bersama [4].

  • Usus Tersumbat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bayi yang mengalami obstruksi usus (penyumbatan usus) mengeluarkan muntah yang didominasi dengan warna kuning [3].

Penyumbatan usus sendiri dapat diakibatkan oleh [4] :

  1. Kanker kolorektal, dapat tumbuh cukup besar untuk kemudian mengakibatkan penyumbatan pada bagian usus
  2. Divertikulitis, dapat menyebabkan kantong kantong kecil dalam usus
  3. Hernia, dapat menimbulkan melemahnya bagian usus yang menonjol ke perut atau bagian tubuh lainnya
  4. Inflammatory bowel diseases (IBD), seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa dapat menyebabkan peradangan di usus
  5. Volvulus, dapat mengakibatkan terjadinya pelintiran usus
  • Keracunan Makanan

Muntah kuning diketahui juga dapat disebabkan oleh salah satu faktor yang berhubungan dengan makanan yang dikonsumsi, seperti keracunan makanan [2].

  • Gastroenteritis

Gastroenteritis atau flu perut yang terjadi akibat kontak dengan orang yang terinfeksi atau dari makanan dan air yang terkontaminasi virus dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya muntah kuning [2].

Migrain atau sakit kepala yang hebat diketahui dapat menyebabkan dorongan untuk muntah dan dapat terjadi secara berulang [2].

  • Morning Sickness

Morning sickness atau mual dipagi hari khususnya yang terjadi pada ibu hamil dapat menjadi salah satu penyebab mual dan muntah [2].

Wanita hamil yang menderita mual dan muntah diketahui memiliki “cadangan fungsional” dari kapasitas hati yang rendah dan secara tentatif dapat digambarkan sebagai hipersensitivitas estrogen atau metabolitnya seperti catecholestrogens [5].

Gejala Muntah Kuning

Muntah diketahui memiliki gejala non spesifik [1]. Gejala muntah kuning yang umum adalah keluarnya bahan muntahan yang berwarna kuning kehijauan. Di mana warna kuning kehijaun ini disinyalir merupakan cairan empedu [4].

Kapan Harus Kedokter

Jika mengalami muntah kuning, sangat disarankan untuk dapat memeriksakan diri kedokter.

Mengingat, muntah kuning dapat menjadi salah satu tanda adanya keadaan atau kondisi yang lebih serius seperti refluks empedu [2].

Selain itu, sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri kedokter jika muntah kuning disertai dengan adanya gejala lain berikut ini [2] :

  • Muntah berlangsung selama 48 jam dan tidak menunjukkan tanda akan membaik
  • Tidak bisa menahan cairan apapun
  • Berat badan menurun
  • Mengalami diabetes atau kadar gula darah terpengaruh oleh muntah yang berulang
  • Mengalami nyeri dada yang parah
  • Jika terjadi gejala muntah siklik atau muntah pada jam tertentu yang terjadi setiap hari

Cara Mengobati Muntah Kuning

Muntah kuning sebagaimana telah diketahui dapat disebabkan oleh muntah bahan kuning kehijauan atau disebut juga muntah empedu [4].

Jika muntah kuning disebabkan oleh refluks empedu maka dokter kemungkinan akan memberikan resep obat sebagai berikut [4] :

  • Asam Ursodeoksikolat

Obat ini akan dapat mengubah komposisi empedu untuk membantunya mengalir lebih mudah ke seluruh tubuh [4].

Pengobatan menggunakan asam ursodeoksikolat diketahui dapat mengurangi keparahan dan frekuensi nyeri, mual, dan muntah pada subjek dengan gastritis refluks empedu [6].

Pengobatan dengan asam ursodeoksikolat mampu mengurangi proporsi asam deoksikolat dan asam litokolat, sedangkan jumlah asam ursodeoksikolat meningkat di empedu lambung [6].

Meskipun mekanisme pengurangan gejala muntah dengan pengobatan asam ursodeoksikolat belum diketahui, namun hingga kini belum ditemukan juga efek samping selama pengobatan [6].

Pengobatan dengan asam ursodeoksikolat juga tidak merusak lapisan mukosa dan menyebabkan kebocoran sel, sehingga kemungkinan perubahan komposisi asam empedu lambung akan menormalkan histologi mukosa tetap dimungkinkan [6].

Dengan kata lain, pengobatan muntah akibat refluks empedu menggunakan asam ursodeoksikolat dapat dikatakan efektif dengan tidak menghasilkan efek samping yang serius [6].

  • Penangkap Asam Empedu

Penggunaan obat penangkal asam empedu diketahui dapat mengganggu sirkulasi empedu [4].

Namun, jika obat tersebut tidak menyelesaikan masalah refluks empedu, maka langkah selanjutnya yang dapat ditempuh sebagai upaya pengobatan adalah operasi pembedahan untuk mengobati refluks empedu termasuk bypass lambung Roux-en-Y [4].

Operasi ini dilakukan untuk menciptakan koneksi baru ke usus kecil untuk mencegah empedu mengalir ke perut sehingga tidak akan menyebabkan muntah kuning [4].

Jika muntah kuning terjadi akibat penyumbatan usus, maka operasi bedah dapat dilakukan untuk meredakan penyumbatan [4].

Jika muntah kuning terjadi akibat keravunan makanan maka perlu mendapatkan cairan dan elektrolit intravena di rumah sakit [4].

Cara Mencegah Muntah Kuning

Muntah kuning atau muntah empedu diketahui dapat diturunkan risiko terjadinya dengan mengubah gaya hidup [4].

  • Untuk menurunkan risiko muntah kuning akibat minuman beralkohol, maka berhenti minum minuman beralkohol akan jadi pilihan tepat
  • Untuk menurunkan risiko muntah kuning akibat penyumbatan usus karena kanker kolorektal, konsumsi buah dan sayur sangat disarankan
  • Untuk menurunkan risiko muntah kuning akibat penyumbatan usus karena hernia, maka hindari mengangkat benda yang terlalu berat
  • Untuk menurunkan risiko muntah kuning akibat penyumbatan usus karena divertikulitis, maka perbanyak makan makanan berserat tinggi

1. William F. Maule. Clinical Methods: The History, Physical, and Laboratory Examinations. 3rd edition. Walker HK, Hall WD, Hurst JW, editors. Boston: Butterworths; 1990.
2. Ashley Marcin & Saurabh Sethi. Green, Yellow, Brown, and More: What Does the Color of My Vomit Mean?. Healthline; 2018.
3. Walker, G. M., Neilson, A., Young, D., & Raine, P. A. M. Colour of bile vomiting in intestinal obstruction in the newborn: questionnaire study. BMJ; 2006.
4. Stephanie Watson & Alana Biggers. What You Need to Know About Throwing Up Bile. Healthline; 2019.
5. Jarnfelt Samsioe, A. Nausea and Vomiting in Pregnancy: A Review. Obstetrical & Gynecological Survey; 1987.
6. Stefaniwsky, A. B., Tint, G. S., Speck, J., Shefer, S., & Salen, G. Ursodeoxycholic acid treatment of bile reflux gastritis. Gastroenterology; 1985.

Share