Nalbuphine digunakan untuk mengobati nyeri sedang hingga berat. Nalbuphine juga digunakan untuk mengobati rasa sakit setelah operasi atau melahirkan. [1]
Daftar isi
Indikasi | Nyeri Otot |
Kategori | Obat Resep |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Analgesik |
Bentuk | Infus |
Kontraindikasi | Hipersensitif. Gangguan hati berat atau penyakit hati aktif (IV). |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Nalbuphine: → Pasien yang tidak stabil secara emosional → Pasien dengan MI yang menunjukkan mual dan muntah → Pasien yang memiliki riwayat penyalahgunaan opiat → Pasien yang mengalami gangguan pernapasan karena obat lain, uraemia, asma bronkial, infeksi berat, sianosis atau obstruksi pernapasan → Pasien yang akan menjalani operasi saluran empedu → Pasien yang mengalami cedera kepala → Pasien dengan lesi intrakranial atau peningkatan tekanan intrakranial yang sudah ada sebelumnya → Pasien dengan gangguan ginjal atau hati → Ibu hamil dan menyusui |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui IM/ Parenteral / SC : Kategori B: Studi pada reproduksi hewan tidak menemukan risiko pada janin. Belum ada studi yang memadai dan terkontrol pada wanita hamil ↔ Melalui IV (infus): Kategori B: Studi pada reproduksi hewan tidak menemukan risiko pada janin. Belum ada studi yang memadai dan terkontrol pada wanita hamil |
Nalbuphine digunakan untuk mengobati :[1]
Nalbuphine hanya diperuntukkan untuk orang dewasa. Berikut keterangan dosis menggunakan obat nalbuphine yang dikategorikan berdasarkan tujuan pengobatannya; [1,3]
IM / IV / SC ⇔ Nyeri sedang sampai berat Maksimal: → 10-20 mg 3-6 jam → Dosis sekali minum Maksimal: 20 mg → Interval Dosis Minimum: 3-6 jam → Dosis Maksimum: 20 mg ⇔ Pasien yang tidak toleran terhadap opioid → Dosis tunggal : 20 mg / dosis dan dalam sehari : 160 mg / hari → Dosis Sekali Minum Maksimal : 20 mg/ dosis → Interval Dosis Minimum: 12 jam → Dosis Maksimum: 160 mg/ hari |
IV : →Pasien dalam keadaan anestesi seimbang, Induksi: 0,3-3 mg / kg selama 10-15 menit. Pemeliharaan: 0,25-0,5 mg / kg sebagai admin tunggal. → Interval Dosis Minimum: 10 → Dosis sekali minum Maksimum: 3 mg/ kg → Dosis Maksimum: 3,5 mg / kg |
Obat nalbuphine bukanlah obat yang sempurna. Nalbuphine umumnya akan menimbulkan efek samping yang membuat pasien terlihat begitu santai dan relaks. Untuk lebih detail, berikut beberapa dafta efek samping obat nalbuphine yang didasarkan dari tingkat kuantitas keluhan pasien; [1]
Efek samping yang harus segera melapor ke dokter ;
Efek samping yang tidak perlu ke dokter, cukup untuk beristirahat beberapa waktu saja;
Info efek samping secara medis;
Penyimpanan | Solusi: → Simpan antara 15-30 ° C. → jangan simpan di freezer. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. |
Cara Kerja | Deskripsi: Nalbuphine adalah turunan fenantrena dengan aktivitas agonis opioid dan antagonis campuran (agonis pada reseptor opiat kappa; antagonis parsial pada reseptor μ). Ini menghambat jalur nyeri menaik, mengubah persepsi dan respon terhadap rasa sakit dengan mengikat reseptor opiat di SSP. Ini juga menghasilkan depresi SSP umum. Onset: 2-3 min (IV); <15 mnt (IM / SC). Durasi: 3-6 jam. Farmakokinetik: Penyerapan: Waktu untuk memuncak konsentrasi plasma: 30 menit (IM). Distribusi: Melintasi plasenta dan didistribusikan dalam ASI (jumlah kecil). Ikatan protein plasma: Sekitar 50%. Metabolisme: Menjalani metabolisme first-pass yang luas pada mukosa dan hati GI. Ekskresi: Melalui urin dan feses (sebagai obat dan konjugat yang tidak berubah). Waktu paruh eliminasi: 5 jam. |
Interaksi dengan obat lain | → Efek depresan CNS aditif dengan depresan CNS lainnya (mis. Anestesi umum, fenotiazin, obat penenang lainnya, obat penenang, hipnotik). |
Interaksi dengan makanan | → Adatif CNS dengan alkohol |
Overdosis | ⇔ Gejala: Depresi pernapasan, efek CV, efek CNS lainnya, mengantuk, disforia ringan. ⇔ Cara Mengatasi: Pengobatan suportif. Admin IV langsung dari antagonis opiat (mis. Nalokson atau nalmefene) sebagai penangkal khusus. Admin oksigen, cairan IV dan vasopresor sesuai kebutuhan. |
Pengaruh pada hasil lab |
Apa yang harus dilakukan apabila lupa dosis penggunaannya?
Penggunaan obat ini sejatinya dalam pengawasan tenaga medis, sehingga kecil kemungkinan untuk lupa dosisnya. Kalaupun memang lupa, maka penggunaan seanjutnya tidak boleh digandakan. [1,2,3]
Apa yang harus dilakukan apabila mengalami overdosis?
Selalu utamakan kondisi yang tenang. Kenali gejala overdosis yang mungkin termasuk seperti bernafas lambat, detak jantung lemah, kantuk parah, kelemahan otot, kulit dingin dan lembap, dan pingsan. Selain itu situasi overdosis nalbuphine dapat berakibat fatal, terutama pada anak atau orang lain yang menggunakan obat tanpa resep dokter. Apabila dalam kondisi ini perlu penanganan secara suportif. Selanjutnya diserahkan ke dokter. [1,2]
Brand Merek Dagang |
Nalbuphine Hydrochloride [1] |
1. Anonim, 2020. Drugs.com, Nalbuphine
2. Anonim, 2020. Webmd.com, Nalbuphine
3. Anonim, 2020. ncbi.nlm.nih.gov, Nalbuphine
4. Anonim, 2020. Mims Indonesia, Nalbuphine