Natalizumab adalah antibodi monoklonal yang dikembangkan dalam adhesi molekul sel α-integrin, obat ini digunakan untuk mengobati Sclerosis ganda dan penyakit Crohn. Natalizumab mampu mengurangi kemampuan sel-sel imun inflamasi untuk menempel dan melewati lapisan sel yang melapisi bagian usus dan otak[1].
Daftar isi
Berikut ini informasi mengenai Natalizumab, mulai dari bentuk, indikasi, kategori, kelas, peringatan dan lainnya[2]:
Indikasi | Scelrosis ganda dan Crohn |
Kategori | Obat resep |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Antibodi Monoklonal |
Bentuk | Injeksi Intravena |
Kontraindikasi | Leukoensefalopati multifokal progresif (PML) dan Hipersensitivitas |
Peringatan | Konsultasikan kepada dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi Natalizumab jika Anda berada dalam kondisi berikut: → Pasien dengan atau memiliki riwayat Leukoensefalopati Multifokal Progresif (PML) → Pasien yang memiliki riwayat Infeksi herpes → Pasien yang memiliki riwayat Hepatotoksisitas → Pasien dengan Hipersensitivitas / Pembentukan Antibodi Natalizumab → Pasien yang memiliki Imunosupresi / Infeksi → Pasien dalam masa ingin melakukan Imunisasi |
Kategori Obat pada Masa Kehamilan dan Menyusui | Kategori C: Obat kategori ini bisa berdampak buruk pada janin namun biasanya dampaknya bisa membaik kembali. Studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tetapi karena manfaat potensial mungkin beberapa ibu hamil memerlukan penggunaan obat ini. |
Tinjauan Natalizumab obat dengan jenis Antibodi monoklonal IgG4k yang dapat mengobati Sclerosis ganda dan penyakit Crohn.
Manfaat – manfaat penggunaan obat Natalizumab pada pasien dengan penyakit Crohn dan Sclerosis ganda[3] :
Dosis diberikan sesuai dengan laporan berdasarkan tanggapan tubuh terhadap obat. Berikut informasi tentang dosis penggunaan Natalizumab untuk Dewasa[4]:
⇔ Sclerosis ganda Injeksi Intravena → Dosis: 300 mg selama 1 jam satu kali setiap 4 minggu |
⇔ Crohn Injeksi Intravena → Dosis: 300 mg selama 1 jam satu kali setiap 4 minggu |
Penggunaan Natalizumab secara berkala dapat menimbulkan efek samping ringan, berat, dan kronis sesuai dengan keadaan pasien. Berikut efek samping penggunaan Natalizumab dan informasi efek samping untuk Tenaga Medis Ahli[5]
Efek samping ringan
Efek samping berat
Efek samping kronis
Informasi efek samping untuk Tenaga Medis Ahli[6]:
Berikut ini informasi detail untuk memahami lebih rinci mengenai Natalizumab, seperti cara kerja, interaksi, overdosis, penyimpanan, dan lainnya[7]:
Penyimpanan | Injeksi Intravena → Simpan pada suhu diantara 2°C – 8°C (35.6°F – 46.4°F) → Jangan simpan di dalam pendingin → Lindungi dari cahaya dan kelembaban |
Cara kerja | Deskripsi: Natalizumab adalah antibodi monoklonal manusiawi rekombinan yang secara selektif mengikat molekul integrin α-4. Natalizumab mencegah migrasi leukosit ke dalam SSP dan usus, sehingga mengurangi frekuensi kekambuhan, peradangan, dan demielinasi. Farmakokinetik: Distribusi: Melintasi plasenta dan memasuki ASI. Volume distribusi: Multiple sclerosis: 3.8-7.6 L; Penyakit Crohn: 2.4-8 L. Ekskresi: Paruh eliminasi: Multiple sclerosis: 7-15 hari; Penyakit Crohn: 3-17 hari. |
Interaksi dengan obat lain | → Abatacept, penggunaan Abatacept dengan Natalizumab tanpa mengawasi dosis dan waktu pemberian dapat menyebabkan risiko infeksi yang dapat mengancam jiwa. → Black Cohosh, kombinasi obat Black Cohosh dan Natalizumab dapat meningkatkan kerusakan pada bagian liver. → Lactobacillus Reuteri, penggunaan Lactobacillus Reuteri yang bersamaan dengan penggunaan Natalizumab dapat menyebabkan infeksi dari produk yang mengandung bakteri dan ragi yang telah difermentasikan. |
Interaksi dengan penyakit | Infeksi, Leukoensefalopati multifokal progresif (PML), Disfungsi Hati, Meningitis |
Overdosis | Tidak ada laporan mengenai overdosis penggunaan obat Natalizumab. |
Pengaruh pada Hasil Lab | Tidak ada laporan tentang pengaruh penggunaan obat Natalizumab pada hasil lab. |
Apa efek samping penggunaan obat Natalizumab?
Beberap efek samping yang ditimbulkan selama penggunaan obat Natalizumab adalah sebagai berikut[5]:
– Panas dingin
– Batuk
– Demam
– Kulit terasa terbakar dan tersengat
– Nyeri pada kepala
– Nyeri pada dada
– Kejang
– Mual
– Muntah
Apa yang harus dihindari sebelum atau selama mengonsumsi obat Natalizumab?
Sebelum mengonsumsi obat Natalizumab konsultasikan kepada dokter jikan Anda dalam kondisi dengan atau memiliki riwayat Leukoensefalopati Multifokal Progresif, Hepatotoksisitas, dan Infeksi herpes dan dalam kondisi mengonsumsi obat – obat an yang berinteraksi dengan Natalizumab.
Apa Natalizumab bisa dikonsumsi oleh ibu dalam masa kehamilan dan menyusui?
Penggunaan obat Natalizumab tidak dianjurkan untuk ibu dalam masa kehamilan dan menyusui karena obat Natalizumab adalah obat dengan Kategori C: Obat kategori ini bisa berdampak buruk pada janin namun biasanya dampaknya bisa membaik kembali. Studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin, tetapi karena manfaat potensial mungkin beberapa ibu hamil memerlukan penggunaan obat ini.
Berikut Brand Merek Dagang obat Natalizumab[3,5]:
Natalizumab |
Tysabri |
Gilenya |
1) Anonim. Diakses 2020. PubChem. Natalizumab
2) Anonim. Diakses 2020. Drugbank. Natalizumab
3) Anonim. Diakses 2020. WebMD. Natalizumab
4) Anonim. Diakses 2020. Mims.com. Natalizumab
5) Anonim. Diakses 2020. RXList. Natalizumab
6) Anonim. Diakses 2020. Drugs.com. Natalizumab
7) Anonim. Diakses 2020. ScienceDirect. Natalizumab