Penyakit & Kelainan

11 Pantangan Makanan Penderita Hipertiroid

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Hipertiroidisme atau hipertiroid merupakan salah satu penyakit di mana kadar hormon tiroid berlebihan di dalam tubuh. Ketika kadar hormon tiroid terlalu tinggi, fungsinya tak lagi bekerja secara normal seperti seharusnya [1,4].

Padahal, hormon tiroid diperlukan oleh tubuh untuk mendukung proses metabolisme mengatur detak jantung, mengatur suhu tubuh, dan mendukung proses pengubahan makanan menjadi tenaga [5].

Ketika hipertiroidisme terjadi, maka beberapa gejala yang dialami oleh penderita di antaranya adalah [1,4] :

  • Tremor
  • Detak jantung lebih cepat dari normalnya
  • Diare
  • Penurunan daya konsentrasi
  • Mudah cemas atau gelisah
  • Mudah berkeringat
  • Gangguan menstruasi (pada wanita)
  • Kerontokan rambut
  • Penglihatan kabur
  • Susah tidur
  • Berat badan turun tanpa alasan yang jelas
  • Mudah marah dan suasana hati mudah menjadi buruk

Untuk meredakan atau mengatasi sepenuhnya gejala-gejala hipertiroid tersebut, kadar hormon tiroid perlu kembali normal dan stabil [1].

Selain penggunaan obat-obatan resep dokter, penting untuk pasien juga memiliki diet yang sehat dalam mengembalikan kadar normal hormon tiroid [1].

Berikut ini adalah sederet pantangan makanan penderita hipertiroid, sebab mengonsumsinya hanya akan memperlambat pemulihan dan pengembalikan kadar normal hormon tiroid [1,2,3].

1. Kedelai

Kedelai dan produk olahannya adalah asupan yang kurang baik bagi tubuh penderita hipertiroid [1,3,6].

Isoflavon adalah salah satu kandungan dalam kedelai yang bisa berpengaruh buruk bagi kondisi hipertiroid [8].

Isoflavon sendiri memang bermanfaat untuk penderita kondisi medis tertentu, seperti penyakit jantung dan kolesterol tinggi [7].

Isoflavon merupakan fitonutrien yang memang terkandung dalam legum dan kacang kedelai dengan sifat antioksidan yang besar [7].

Beberapa makanan berbahan dasar kedelai yang sebenarnya lezat namun tak baik bagi penderita hipertiroid adalah [1] :

  • Tahu
  • Tempe
  • Krim berbahan dasar kedelai
  • Kecap manis atau kecap/saus lain berbahan dasar kedelai
  • Susu kedelai

Namun pada penderita hipertiroid yang tengah mengonsumsi obat, sebuah hasil studi berhasil membuktikan bahwa konsumsi kedelai justru menghambat penyerapan obat tersebut ke dalam tubuh penderita [1,3].

Walau konsumsi kedelai dapat diatur dengan memberikan selisih waktu beberapa jam setelah minum obat, tentu untuk memaksimalkan pemulihan tubuh penting untuk lebih baik menghindarinya saja [1,3].

2. Makanan Tinggi Yodium

Makanan dengan kandungan yodium tinggi atau makanan yang telah diperkaya dengan yodium mampu berakibat lebih buruk bagi penderita hipertiroid [1,2,3].

Jika makanan-makanan ini mampu memicu hipertiroid, tentu penderita hipertiroid yang mengonsumsinya akan mengalami gejala yang lebih buruk nantinya [1,2,3].

Garam yang baik untuk bumbu masakan sehari-hari memang garam beryodium di mana per sendok tehnya ada kandungan yodium sebanyak 304 mikrogram [1,9].

Sementara itu, makanan laut pun memiliki kandungan yodium yang tak sedikit, sebab terdapat 23,2 mikrogram yodium di dalam 1 gram rumput laut [1,9].

Pada penderita hipertiroid, yodium perlu dihindari dalam diet hipertiroid [1,2,3].

Ketika tubuh dalam kondisi sehat, asupan harian yodium yang sangat dianjurkan adalah sekitar 150 mikrogram saja [1,9].

Tentu saat menjalani diet hipertiroid, asupan yodium perlu dibatasi atau bahkan dihindari sementara [1,2,3].

Berikut ini adalah deretan jenis makanan dengan kandungan yodium tinggi untuk dikurangi atau dihindari lebih dulu [1].

  • Sushi
  • Kepiting
  • Rumput laut
  • Ikan
  • Agar-agar
  • Lobster
  • Udang
  • Garam beryodium
  • Pewarna makanan tertentu
  • Air beryodium

Bahkan tidak hanya makanan maupun minuman dengan kandungan yodium yang perlu dihindari [1].

Beberapa jenis obat pun memiliki kandungan yodium di dalamnya sehingga sebaiknya tidak mengonsumsinya terutama konsumsi tidak seizin dokter [1].

  • Suplemen vitamin tertentu
  • Herbal
  • Obat batuk sirup
  • Amiodarone
  • Cairan kontras yang biasanya digunakan dalam tindakan pemeriksaan melalui proses penyuntikan.

3. Makanan Berserat Tinggi

Makanan berserat tinggi sangat sering dianjurkan untuk dikonsumsi supaya melancarkan saluran pencernaan [3].

Makanan kaya serat bermanfaat dalam mengatasi sembelit atau susah buang air besar, namun rupanya bagi penderita hipertiroid, serat bukan asupan yang baik [3].

Konsumsi serat secara berlebihan atau terlalu banyak justru mampu memengaruhi kesehatan kelenjar tiroid [3].

Menurut rekomendasi dari pemerintah Amerika, orang dewasa khususnya usia di atas 50 tahun perlu mengonsumsi serat per harinya cukup 25-38 gram saja [3].

Pada orang dewasa penderita hipertiroid dan tengah menjalani pengobatan, makan makanan kaya serat justru berpotensi menghambat penyerapan obat ke dalam tubuh [3].

4. Gluten

Gluten adalah makanan lainnya yang termasuk dalam pantangan penderita hipertiroid karena mampu menyebabkan peradangan [1,3,10].

Meski tubuh penderita hipertiroid tidak memiliki alergi atau intoleransi terhadap gluten, gluten tetap perlu dibatasi atau bahkan dihindari [1,3,10].

Beberapa jenis makanan gluten yang perlu masuk ke dalam daftar pantangan adalah [1] :

  • Gandum hitam
  • Malt
  • Gandum
  • Ragi
  • Jelai
  • Pasta
  • Roti

Mengonsumsi makanan gluten hanya akan meningkatkan risiko iritasi pada usus halus dan menghambat penyerapan obat hipertiroid [3].

Bila penderita hipertiroid menempuh terapi hormon pengganti, maka biasanya asupan gluten justru tidak dapat memaksimalkan efek dari terapi ini [3].

Diet bebas gluten terbukti bermanfaat bagi penderita hipertiroid melalui sebuah hasil studi yang dipublikasikan pada jurnal Experimental and Clinical Endocrinology & Diabetes [3].

5. Produk Olahan Susu

Produk olahan susu merupakan pantangan bagi penderita hipertiroid karena sebagian penderita hipertiroid mengalami intoleransi laktosa [1,2,3].

Intoleransi laktosa sendiri adalah ketidakmampuan tubuh dalam mencerna susu maupun makanan dan minuman lain yang terbuat dari susu [1,2,3].

Ketika produk olahan susu justru menyebabkan sejumlah gejala atau keluhan berupa perut kembung, gangguan pencernaan dan kelelahan pada tubuh, hentikan konsumsi segera [2].

Bila gejala tersebut timbul karena mengonsumsi yogurt, keju, es krim, dan susu, sementara batasi atau bahkan hindari sama sekali produk olahan susu tersebut [2].

6. Minyak Nabati Terhidrogenasi

Minyak nabati terhidrogenasi adalah minyak nabati yang telah melalui proses pengubahan dari mcair menjadi padat [2].

Pada pengubahan bentuk tekstur minyak ini, prosedur menggunakan gas hidrogen agar minyak nabati dapat menjadi margarin atau olesan [2].

Proses ini yang disebut dengan hidrogenasi dan minyak pun telah bersifat stabil dan tak mudah basi karena oksidasi [2].

Minyak nabati melalui proses hidrogenasi biasanya kaya akan kandungan lemak trans dan juga tinggi akan kadar kolesterol jahat (LDL) [2].

Oleh karena itu, minyak nabati hidrogenasi berisiko lebih besar dalam menyebabkan terjadinya hipertiroidisme [2].

7. Daging Merah

Daging merah adalah makanan lainnya yang penderita hipotiroid perlu hindari karena kandungan tinggi akan lemak jenuh dan kolesterol jahat [2].

Tidak hanya meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung, konsumsi daging merah mampu memicu hipertiroid atau memperburuk kondisi gejala hipertiroid [2].

Ini karena daging merah termasuk sebagai makanan penyebab radang, terutama bila konsumsi tidak dibatasi dan terlalu sering atau berlebihan [2].

Untuk mengganti asupan protein dari daging merah, dapatkan protein dari daging dengan lemak sehat seperti ikan makarel, ikan herring, ikan tuna, atau ikan salmon [2].

8. Makanan dan Minuman Manis

Makanan dan minuman dengan kadar rasa manis tinggi seperti sirup jagung fruktosa tinggi, dekstrosa, dan gula tebu kerap kali menambah rasa manis tanpa kalori [2].

Namun meski rasa makanan atau minuman semakin enak, kadar gula darah berisiko melonjak. Tak hanya itu, detak jantung akan semakin cepat pada penderita hipertiroid [2].

Oleh sebab itu, masukkan permen, kue, jelly, selai, sirup panekuk, minuman ringan, hingga yogurt beku (meskipun bebas lemak) ke dalam daftar pantangan bila menderita hipertiroid [2].

9. Makanan Bersodium Tinggi

Penderita hipertiroid juga perlu menghindari makanan dengan sodium tinggi [3].

Makanan olahan atau kemasan adalah jenis makanan yang memiliki kadar sodium paling tinggi [3].

Makanan beku, biskuit, dan kudapan seperti keripik kemasan walau nikmat tetap tidak sehat, termasuk bagi penderita hipertiroid [3,11].

Makanan bersodium tinggi adalah penyebab kelenjar tiroid menjadi terlalu aktif sehingga berisiko memperburuk gejala yang sudah timbul pada penderitanya [3,11].

Karena itu, batasi atau bahkan hindari asupan bersodium tinggi sementara hingga tubuh pulih kembali [3].

10. Kafein

Makanan dan minuman mengandung kafein pun sebaiknya masuk dalam daftar pantangan makanan bagi penderita hipertiroid [1,2].

Coklat, soda, kopi dan teh mampu memperburuk kondisi gejala hipertiroid dan bahkan menghambat pemulihan penderita selama penggunaan obat [1,2].

Tidak hanya itu, kafein meningkatkan risiko kecemasan, peningkatan detak jantung, dan juga depresi [1,12].

Bila setiap hari telah terbiasa mengonsumsi kafein, maka ganti dengan yang lebih sehat dan dibutuhkan dalam pemulihan, yaitu air putih atau jus buah [1].

11. Alkohol

Konsumsi minuman beralkohol apalagi secara berlebihan dapat merugikan kesehatan, salah satunya adalah membuat gejala hipertiroid pada penderitanya menjadi lebih buruk [2,3].

Kelenjar tiroid dapat terpengaruh secara negatif karena asupan alkohol; hal ini pun telah dibuktikan oleh sebuah studi yang dipublikasikan pada Indian Journal of Endocrinology and Metabolism [3,13].

Efek alkohol justru akan menekan kemampuan tubuh dalam menggunakan hormon tiroid secara benar, maka gejala hipertiroid pun berpotensi makin buruk [3,13].

Oleh karena itu, pastikan untuk tidak mengonsumsi alkohol sama sekali selama pemulihan dari gejala hipertiroid [2,3].

Hipertiroidisme merupakan kondisi yang dapat diatasi, salah satunya melalui diet yang benar dengan menjauhi beberapa jenis makanan dan minuman tersebut.

Konsultasikan dengan dokter mengenai diet dalam pemulihan hipertiroid secara benar, apakah diet perlu dilakukan jangka pendek maupun jangka panjang serta apa saja makanan yang baik dan tidak baik bagi tubuh.

1. Lisa Hodgson, RDN, CDN, CDCES, FADCES & Noreen Iftikhar, MD. Hyperthyroidism Diet. Healthline; 2021.
2. True Life Wellness and Physiotherapy. Top 10 Foods To Avoid With Hyperthyroidism. True Life Wellness and Physiotherapy; 2019.
3. Shreya Gupta. Does your parent have hyperthyroidism? Then, ensure they stay away from these 7 foods. Health Shots; 2020.
4. Philip Mathew & Prashanth Rawla. Hyperthyroidism. National Center for Biotechnology Information; 2021.
5. Healthwise Staff, Kathleen Romito, MD & Adam Husney, MD. Thyroid Hormone Production and Function. University of Michigan Health; 2020.
6. American Thyroid Association. Low Iodine Diet. American Thyroid Association; 2022.
7. Ludmila Křížová, Kateřina Dadáková, Jitka Kašparovská, & Tomáš Kašparovský. Isoflavones. Molecules; 2019.
8. Marnie G. Silverstein, DVM, Jay R. Kaplan, PhD, Susan E. Appt, DVM, Thomas C. Register, PhD, & Carol A. Shively, PhD. Effect of Soy Isoflavones on Thyroid Hormones in Intact and Ovariectomized Cynomolgus Monkeys (Macaca fascicularis). HHS Public Access; 2015.
9. National Institutes of Health. Iodine. National Institutes of Health; 2021.
10. Kaufui V Wong. Gluten and Thyroid Health. Juniper Online Journal of Public Health; 2017.
11. C Marcisz, G Jonderko, & E J Kucharz. Influence of short-time application of a low sodium diet on blood pressure in patients with hyperthyroidism or hypothyroidism during therapy. American Journal of Hypertension; 2001.
12. Gareth Richards & Andrew Smith. Caffeine consumption and self-assessed stress, anxiety, and depression in secondary school children. Journal of Psychopharmacology; 2015.
13. Yatan Pal Singh Balhara & Koushik Sinha Deb. Impact of alcohol use on thyroid function. ​Indian Journal of Endocrinology and Metabolism; 2013.

Share