Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Nyeri sendi yang disebabkan oleh peradangan disebut dengan artritis. Kondisi ini disebabkan oleh adanya peradangan atau inflamasi pada area sendiri sehingga menimbulkan rasa nyeri, bengkak, merah, atau
Nyeri sendi atau dalam dunia medis dikenal dengan istilah artritis merupakan peradangan sendi akut yang disertai rasa sakit. [1]
Penderita nyeri sendi terdiri dari berbagai kalangan usia, mulai dari remaja hingga lansia.
Terdapat lebih dari 100 jenis radang sendi, namun yang paling umum adalah osteoartritis atau radang sendi degeneratif yang merupakan radang sendi non-infalamasi. [1]
Nyeri sendi disebabkan oleh penurunan jumlah normal jaringan tulang rawan. Penurunan ini yang menyebabkan rasa sakit atau nyeri. Sebab saat tubuh bergerak, tulang rawan membantu sendi untuk menyerap guncangan dan tekanan. [2]
Salah satu bentuk umum lainnya dari artritis adalah artritis reumatoid (AR). Atritis jenis ini terjadi karena kelainan sistem kekebalan tubuh (sistem imun). Sistem kekebalan tubuh menyerang ajriingan tubuh sendiri Serangan ini mempengaruhi sinovium, yaitu jaringan lunak yang ada pada persendian. [2]
Sinovium berfungsi untuk menghasilkan cairan yang melumasi tulang dan memelihara tulang rawan [2]. Proses ini yang menyebabkan sendi terasa nyeri.
Salah satu cara untuk mengurangi rasa sakit pada sendi adalah dengan melakukan diet terhadap makanan tertentu.
Daftar isi
Mengonsumsi gula secara berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan, karena memicu penyakit seperti diabetes dan obesitas. Gula juga perlu dihindari ketika Anda memiliki penyakit nyeri sendi.
Salah satu penelitian di Amerika Serikat memperlihatkan bahwa adanya hubungan antara radang sendi AR dengan konsumsi rutin sirup jagung manis dengan fruktosa tinggi. [3]
Fruktosa yang masuk dalam tubuh akan mengakumulasi glikasi lanjutan yang menjadi salah satu penyebab dan memperburuk peradangan sendi. [3]
Penderita nyeri sendi perlu menghindari buah dan sayuran dari suku terong-terongan, seperti terong, cabai rawit, cabai merah, paprika, tomat dan kentang. [4]
Tumbuhan kelompok terong-terongan ini mengandung senyawa bernama soline. Komite persatuan dokter di Washington mengindikasi adanya kaitan diet terong-terongan dengan mengurangi rasa sakit pada penderita nyeri sendi. [4]
Walaupun hingga saat ini belum ada penelitian langsung yang menyatakan hubungan antara konsumsi soline dengan munculnya nyeri sendi. [4]
Beberapa jenis lemak dapat memicu peradangan pada penderita nyeri sendi, salah satunya lemak jenuh dan lemak trans.
Pasien nyeri sendi perlu menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh, seperti daging, mentega dan keju. Lemak jenuh dapat dikonsumsi, namun dalam jumlah yang normal, yaitu kurang dari 10% asupan kalori per hari. [4]
Sementara lemak trans buruk bagi kesehatan karena meningkatkan kolesterol buruk yang dapat memperburuk peradangan.
Lemak trans terkandung dalam makanan olahan dan siap saji. Sehingga, Pasien nyeri sendi perlu teliti dalam memilih jenis makanan untuk dikonsumsi. [4]
Beberapa penelitian mengaitkan konsumsi daging merah dan daging olahan dengan terjadinya peradangan, yang dapat meningkatkan gejala radang sendi. [5]
Daging merah mengandung purin, yang mana jika diolah dalam tubuh menghasilkan asam urat. Penumpukan asam urat dapat membuat sendi semakin sakit. [4]
Konsumsi daging merah memicu inflamasi tinggi pada penderita nyeri sendi. Selain itu, sebuah penelitian juga menyatakan bahwa konsumsi daging merah berlebih dapat menyebabkan radang sendi. [5]
Gluten merupakan kelompok protein yang terdapat dalam gandum, barley dan triaticale atau persilangan antara gandum dan gandum hitam. Gluten dapat dengan mudah ditemui pada makanan olahan gandum, seperti sereal, roti dan biskuit.
Sebuah penelitian menyatakan bahwa adanya peningkatan peradangan pada orang-orang yang mengonsumsi gandum dan sereal biji-bijian. [6]
Konsumsi yang berlebih juga dapat memicu penyakit autoimun dengan meningkatkan permeabilitas usus. Serta memulai respon sistem kekebalan tubuh yang mendukung inflamasi. [6]
Beberapa penemuan juga menyatakan bahwa diet bebas gluten dapat membantu penderita nyeri sendi meredakan gejalanya. [6]
Makanan yang diproses melalui banyak tahapan, seperti makanan siap saji, sereal dan makanan panggang mengandung bahan-bahan yang buruk bagi kesehatan. Seperti adanya gula tambahan pengawet.
Makanan berpotensi menyebabkan peradangan dan memperburuk kondisi penderita nyeri sendi. [7]
Konsumsi makanan siap saji juga berkontribusi pada penyakit lainnya seperti obesitas, penyakit jantung dan diabetes. [7] Sehingga jenis makanan ini perlu dihindari dalam kehidupan sehari-hari.
Minyak sayuran, seperti minyak bunga matahari, minyak jagung, minyak sayuran mengandung asam lemak omega-6.
Asam lemak omega-6 tidak membahayakan apabila dikonsumsi dalam batasan tertentu. Namun asam lemak ini akan meningkatkan peradangan dalam apabila dikonsumsi berlebih. [4] Akibatnya penderita nyeri sendi akan merasakan rasa sakit.
Diet mengurangi garam saat memasak adalah salah pencegahan memburuknya nyeri sendi. Makanan dengan garam yang tinggi terdapat makanan siap jadi, olahan daging, udang, keju dan sebagainya. [7]
Sebuah penelitian juga memperlihatkan bahwa asupan natrium (garam) yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit auto imun, seperti radang sendi. [7]
Mengonsumsi alkohol dapat memperburuk kondisi pencerita nyeri sendi. Pada penderita nyeri sendi bagian tulang sumsum, konsumsi alkohol menyebabkan rusaknya struktur sumsum tulang belakang. [8]
Alkohol juga mengandung purin, sama seperti daging merah. Purin yang masuk dalam tubuh menjadi asam urat. Penumpukan asam urat berlebih akan menyebabkan rasa sakit pada sendi. [4]
Setelah menghindari 10 jenis makanan di atas, penderita nyeri sendi dapat mengonsumsi beberapa jenis makanan di bawah ini;
Lemak omega -3 terdapat pada beberapa jenis ikan seperti salmon, sarden dan ikan herring. Omega-3 juga dapat dikonsumsi dalam bentuk suplemen dan minyak ikan.
Konsumsi omega-3 sebanyak 600mg-1000mg per hari dapat meredakan nyeri sendi, sendi yang kaku dan pembengkakan. [4]
Lemak tak jenuh juga baik dikonsumsi penderita nyeri sendi. Jenis lemak ini ada pada minyak zaitun, minyak alpukat, kacang-kacangan dan biji-bijian. Lemak tak jenuh membantu dalam meredakan radang pada orang yang nyeri sendi. [4]
Arthritis Foundarion menyarakan pola hidup makan nabati dapat meredakan nyeri sendi AR.
Berbagai jenis buah dan sayur mengandung senyawa anti inflamasi, seperti quercetin (bawang merah, bawang putih, daun bawang). Quercetin juga membantu mencegah kerusakan tulang rawan. [4]
Selain itu, sayuran yang berwarna merah dan orange juga baik dikonsumsi karena mengandung karotenoid yang merupakan antioksidan. Karotenoid terkandung pada wortel, labu dan ubi jalar. [4]
Rekomendasi lainnya yaitu sayuran berdaun hijau, seperti, kubis, brokoli, lobak, dsb. Jenis sayuran tersebut mengandung kalsium yang baik untuk kesehatan tulang. [4]
1. Shayan Senthelal & Jinpu Li. Arthritis. Statpearls Publishing; 2020.
2. Lee Macon & Natalie Butler, R.D., L.D. Arthritis. Healthline; 2020.
3. L .R. DeChristopher & J Uribarri. Intake of high-fructose corn syrup sweetened soft drinks, fruit drinks and apple juice is associated with prevalent arthritis in US adults, aged 20–30 years. Jurnal Nutrition & Diabetes vol. 6(3); 2016.
4. Louisa Richards & Kathy W. Warwick, R.D., CDE. 5 foods to avoid for arthritis. Medicalnewstoday; 2020.
5. Sylvia H. Ley & Qi Sun. Associations between red meat intake and biomarkers of inflammation and glucose metabolism in women. The American Journal of Clinical Nutrion Vol. 99(2); 2014.
6. Karin de Punder & Leo Pruimboom. The dietary intake of wheat and other cereal grains and their role in inflammation. Nutrients Vol. 5(3); 2013.
7. Jillian Kubala, MS, RD & Katherine Marengo LDN, R.D. 8 foods and beverages to avoid with arthritis. Healthline; 2020.
8. Hong Ki Min & Jennifer Lee. Alcohol consumption as a predictor of the progression of spinal structural damage in axial spondyloarthritis: data from the Catholic Axial Spondyloarthritis COhort (CASCO). Arthritis Research Therapy vol 21; 2019.