Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Pelagra adalah penyakit yang ditandai dengan diare, dermatitis, dan demensia. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan kematian. Pelagra disebabkan oleh kekurangan vitamin B3, dimana vitamin
Daftar isi
Pellagra adalah penyakit yang diakibatkan karena rendahnya kadar niasin dalam tubuh. Pellagra biasanya ditandai dengan timbulnya Demensia, Diare, dan Dermatitis, yang sering disebut “Tiga D”. [1]
Ada dua jenis pellagra, yaitu primer dan sekunder. Pellagra primer disebabkan oleh diet rendah niasin. Biasanya pellagra primer terjadi di negara berkembang yang makanan pokoknya adalah jagung. [1]
Pellagra sekunder disebabkan oleh kondisi tubuh tidak bisa mencerna niasin, walaupun sudah mendapatkan asupan zat tersebut. [3]
Pellagra jenis ini disebabkan oleh diet rendah vitamin B3 (niasin) atau triptofan. Triptofan dapat dikonversi menjadi niasin dalam tubuh, sehingga jika tubuh tidak mendapatkan cukup zat tersebut dapat menyebabkan defisiensi niasin. [3]
Pellagra primer adalah yang paling umum di negara-negara berkembang yang bergantung pada jagung sebagai makanan pokok. Jagung mengandung niacytin, suatu bentuk niasin yang tidak dapat dicerna dan diserap manusia kecuali disiapkan dengan benar. [3]
Secara umum, gejala Pellagra dapat dibagi menjadi 3 bagian.
Yang termasuk gejala pellagra pada kulit adalah: [2]
Yang termasuk gejala pellagra pada sistem pencernaan adalah: [2]
Yang termasuk gejala pellagra pada syaraf adalah: [2]
Pellagra disebabkan oleh kekurangan niasin. Kondisi ini dapat disebabkan oleh 2 hal, yaitu: [2]
Penyebab pellagra sekunder meliputi: [2]
Pellagra terkadang sulit didiagnosis karena tidak ada tes khusus untuk mendiagnosis bila terjadi defisiensi niasin. [1]
Jika dokter mencurigai seseorang menderita pellagra, maka ada beberapa cara untuk memastikan diagnosisnya. Biasanya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu dan menanyakan orang tersebut tentang gaya hidupnya selama ini. [5]
Apabila diperlukan, dokter bisa melakukan uji tes urine kepada pasien dan melakukan diagnosis untuk melihat respon tubuh pasien saat diberikan suplemen niasin. [1]
Pellagra primer bisa diobati dengan perubahan pola makan dan pemberian suplemen niasin atau nikotinamida. Nikotinamida adalah bentuk lain dari vitamin B-3. Dalam beberapa kasus, pengobatan bisa jadi harus diberikan lewat infus. [1]
Apabila penderita Pellagra mendapatkan pengobatan dan penanganan medis sejak awal timbulnya gejala, maka mereka bisa sembuh dalam beberapa hari setelah pengobatan dimulai. Tetapi, khusus untuk perbaikan kulit akibat Pellagra biasanya akan membutuhkan waktu penyembuhan beberapa bulan. [1]
Sangat penting untuk menangani penyakit pellagra, karena apabila dibiarkan tidak diobati, pellagra primer bisa menyebabkan kematian setelah empat atau lima tahun diderita oleh pasien. [1]
Selain cara-cara di atas, pellagra primer juga bisa diobati dengan mengonsumsi makanan yang kaya niasin, seperti daging, telur, ikan, dan polong-polongan. [3]
Namun, bila diperlukan dokter dapat meresepkan suplemen vitamin untuk membantu seseorang mendapatkan kembali tingkat niasin yang mencukupi. [3]
Perawatan untuk pellagra sekunder serupa dengan pellagra primer, tetapi kasusnya biasanya sedikit lebih berat daripada pellagra primer, dan dokter harus menangani penyebab yang mendasari seseorang terkena Pellagra terlebih dahulu. [3]
Dokter juga dapat meresepkan niasin dosis tinggi selama 5 hari, dan efeknya penyembuhan biasanya sudah dapat terlihat dalam 2 hari. [3]
Saat proses pemulihan dimulai, banyak penderita pellagra akan merasakan sakit dan harus menjalani bedrest. Apabila Anda mengalami peradangan di mulut yang membuat sulit untuk makan, Anda bisa mendapatkan nutrisi yang dimasukkan ke tubuh lewat infus. [5]
Pasien penderita pellagra membutuhkan asupan tinggi kalori dan bergizi serta mengandung banyak cairan yang sangat penting untuk membantu proses penyembuhan dan mencegah terulangnya pellagra. [5]
Lesi kulit dapat diobati dengan mengoleskan emolien topikal. Sebisa mungkin, hindari berada di tempat yang langsung terkena sinar matahari. Anda juga bisa mengoleskan tabir surya pada area yang terpapar sinar matahari. [2, 5]
Untuk menghindari pellagra, penting untuk mengonsumsi niasin dalam jumlah harian yang direkomendasikan atau dikenal juga dengan RDA – Recommended Daily Alowance. [3]
Rekomendasi konsumsi harian niasin adalah sebagai berikut: [3]
Anda juga bisa menurunkan risiko pellagra dengan melakukan beberapa hal berikut: [4]
1. Megan Dix, RN, BSN & Judith Marcin, MD. Pellagra. Healthline; 2018.
2. Vanessa Ngan. Pellagra. Derm Net NZ; 2003.
3. Veronica Zambon & Cynthia Taylor Chavoustie, MPAS, PA-C. Pellagra: Everything You Need To Know. Medical News Today; 2020.
4. William C. Lloyd III, MD, FACS. Pellagra. Healthgrades; 2018.
5. Abby Norman & Lana Butner, ND, LAc. An Overview of Pellagra. Very Well Health; 2020.