Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Penebalan dinding rahim atau endometrial hyperplasia adalah kondisi dimana endometrium atau dinding rahim bagian dalam mengalami penebalan. Ketebalan endometrium berubah-ubah selama siklus menstruasi sebagai
Penebalan dinding rahim merupakan masalah kesehatan sistem reproduksi wanita. Dinding rahim menebal di luar kelaziman akibat mengandung terlalu banyak sel (hiperplasia). [1]
Berikut ini akan dijelaskan dengan lebih rinci mengenai penebalan dinding rahim.
Daftar isi
Penebalan dinding rahim dipengaruhi oleh keseimbangan hormon progesterone dan estrogen. Penebalan ini terjadi akibat paparan kronis dinding rahim terhadap hormon estrogen dalam jumlah berlebihan. [2]
Kelebihan jumlah hormon estrogen ini juga dibarengi dengan kekurangan jumlah hormon progesterone. [2]
Pada tahun 2018 di Amerika Serikat diperkirakan sebanyak 63.230 wanita didiagnosis mengalami penebalan dinding rahim. Dan sebanyak 11.350 wanita tersebut berujung menderita kanker dinding rahim. [2]
Wanita dengan penebalan dinding rahim mengalami resiko terkena kanker dinding rahim 3 kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak. [2]
Wanita dengan penebalan dinding rahim mengalami beberapa hal berikut ini: [1]
Siklus menstruasi Anda bergantung terutama pada hormon progesterone dan estrogen. Hormon estrogen membantu pertumbuhan sel pada dinding rahim. [3]
Ketika tidak terjadi kehamilan, anjloknya kadar hormon progesterone memerintahkan rahim untuk mengelupas dindingnya. Inilah yang menyebabkan menstruasi dan siklus pun dimulai lagi. [3]
Saat kedua hormon ini berada dalam keseimbangan, segalanya berjalan lancar. Penyebab paling umum dari penebalan dinding rahim adalah tingginya kadar estrogen dan tidak cukupnya kadar progesterone. Hal ini berujung pada pertumbuhan berlebih sel. [3]
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan Anda mengalami ketidakseimbangan hormon yakni: [3]
Beberapa faktor resiko yang dapat menyebabkan penebalan dinding rahim yaitu: [3]
Ketika terjadi pendarahan rahim abnormal sebaiknya periksakkan diri ke dokter. Walaupun pendarahan ini bisa menjadi gejala dari banyak penyakit, dokter akan melakukan beberapa tes dan pemeriksaan untuk mendiagnosis. [4]
Pemeriksaan USG transvaginal dilakukan guna mengukur lapisan dinding rahim. Tes ini memanfaatkan gelombang suara untuk melihat apakah lapisan dinding rahim terlalu tebal atau dalam keadaan normal. [4]
Lapisan dinding rahim yang terlau tebal dapat mengindikasikan adanya penebalan dinding rahim. Dokter juga akan melakukan biopsi pada sel dinding rahim Anda untuk menentukan adanya kanker. [4]
Pengobatan penebalan dinding rahim bergantung kepada jenis penebalan yang Anda alami. Terdapat dua jenis penebalan dinding rahim yakni: [3]
Penebalan dinding rahim jenis ini tidak melibatkan pertumbuhan sel yang tidak lazim. [3]
Penebalan dinding rahim jenis ini melibatkan pertumbuhan sel tidak lazim dan diperkirakan bersifat pra kanker. Hal ini berarti bahwa kondisi ini dapat berpeluang menjadi kanker rahim jika tidak ditangani. [3]
Penanganan pertama yang diberikan oleh dokter adalah menargetkan resiko faktor. Misalnya Anda mengalami obesitas, dokter akan menyarankan untuk menurunkan berat badan. [5]
Sebab hal ini membantu mengurangi kelebihan estrogen yang dihasilkan oleh sel lemak dan dinding rahim akan berkurang ketebalannya dengan sendirinya. [5]
Contoh lain jika Anda mengkonsumsi terapi penggantian hormon, dokter akan mengatur dosis yang diberikan atau menyarankan untuk berhenti menggunakannya. [5]
Dokter akan menganjurkan penanganan menggunakan progestin untuk melawan penebalan dinding rahim akibat kelebihan estrogen. [5]
Beberapa alasan yang mendasarinya yakni perubahan gaya hidup dan pengamatan tidak membuahkan hasil, Anda mengalami pendarahan rahim abnormal, Anda menginginkan hasil cepat. [5]
Dua tipe terapi progesterone yang disarankan adalah progesterone oral atau progesterone dengan IUD. [5]
Histerektomi (pengangkatan rahim) tidak dianjurkan sebagai penanganan langkah pertama sebab terapi progesterone masih memiliki efektivitas keseluruhan yang tinggi dan rendahnya resiko mengembangkan kanker dinding rahim. [5]
Langkah ini disarankan kepada wanita yang telah memiliki anak. Walaupun begitu, dokter akan menyarankan prosedur ini jika Anda mengembangkan penebalan dinding rahim atipia selama proses pengobatan. [5]
Selain itu, tidak adanya kemajuan setelah menjalani terapi progesterone lebih dari 12 bulan, pendarahan abnormal yang signifikan, mengalami penebalan dinding rahim kembali setelah berhasil diatasi juga dapat membuat dokter menganjurkan prosedur histerektomi. [5]
Alasan lainnya adalah Anda tidak ingin melakukan biopsi dinding rahim secara berulang-ulang selama terapi progesterone. [5]
Dokter akan menyarankan histerektomi sebagai penanganan langkah pertama pada penebalan dinding rahim dengan atipia jika Anda telah memiliki anak. [5]
Jika Anda belum memiliki anak dan berencana ingin memiliki anak, dokter akan menganjurkan penanganan menggunakan terapi progesterone. Setelah berhasil ditangani, Anda akan disarankan mengikuti program kehamilan dan memiliki anak sesegera mungkin. [5]
Prosedur histerektomi akan dilakukan segera setelah Anda memiliki anak sebab kemungkinan besar Anda akan mengalami penebalan dinding rahim kembali. [5]
Pencegahan penebalan dinding rahim dapat dilakukan dengan menurunkan/ menghindari faktor resikonya. [4] Beberapa cara yang dapat ditempuh yakni:
Kegemukan dapat memicu terjadinya ketidakseimbangan hormon. Sel lemak mengkonversi hormon lain menjadi hormon estrogen. [5]
Hal ini menyebabkan tambahan estrogen yang merangsang lapisan rahim dalam siklus normal estrogen yang dihasilkan ovarium. [5]
Merokok diketahui memiliki pengaruh terhadap sistem reproduksi. Salah satunya adalah peningkatan kadar estrogen pada para perokok dibandingkan dengan wanita tidak merokok. [6]
Jika Anda menjalani terapi penggantian hormon estrogen baik yang disebabkan oleh menopause maupun kondisi lainnya, Anda dapat mengkonsumsi progestin (progesterone sintetik) untuk menyeimbangkan hormon. [3]
1. Anonim. Endometrial Hyperplasia. Myclevelandclinic; 2020.
2. Gunjan Singh dan Yana Puckett. Endometrial Hyperplasia. National Center for Biotechnology Information, National Institute of Health; 2020.
3. Ann Pietrangelo. What Is Endometrial Hyperplasia and How Is It Treated? Healthline; 2018.
4. Anonim. Endometrial Hyperplasia. Familydoctor; 2019.
5. Andrea Chisholm. Risk Factors for Endometrial Hyperplasia. Verywellhealth; 2020.
6. Gayle C. Windham, Patrick Mitchell, Meredith Anderson, dan Bill L. Lasley. Cigarette Smoking and Effects on Hormone Function in Premenopausal Women. Environmental Health Perspectives; 2005.