Migrain atau sakit kepala sebelah dapat terjadi pada siapa saja, namun wanita memiliki risiko 2-3 kali lipat lebih tinggi mengalaminya daripada pria [1].
Terutama saat sudah memasuki usia kepala tiga, migrain menjadi salah satu keluhan yang umum dijumpai pada wanita [2].
Prevalensi migrain rata-rata adalah sekitar 15%, namun prevalensi migrain di Indonesia sendiri belum diketahui jelas disebabkan data yang masih terbatas [3].
Karena merupakan sakit kepala di satu sisi kepala saja, kondisi ini bisa terjadi pada kepala sisi kiri maupun kanan [4].
Berikut ini adalah sederet kemungkinan penyebab migrain kanan pada wanita yang perlu diketahui.
Daftar isi
Migrain sebelah kanan pada wanita dapat terjadi salah satunya karena jarang minum dan dehidrasi [5].
Dehidrasi ringan juga mampu menyebabkan tubuh wanita lemas akibat kekurangan cairan [5].
Metabolisme tubuh kemudian akan terpengaruh, jika dibiarkan dehidrasi lama-kelamaan memunculkan sejumlah gejala, termasuk migrain [5].
Oleh sebab itu, memperbanyak asupan air putih setiap hari sangat dianjurkan sembari membatasi asupan minuman jenis lain (minuman kemasan, berkafein, soda, dan minuman berpemanis buatan) [5].
Menurut The U.S. National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine, penting bagi wanita untuk minum sekitar 2,7 liter air putih atau setara dengan 11,5 gelas [6].
Migrain sebelah kanan juga rentan terjadi pada wanita terutama setiap kali mengalami stres [7].
Apapun penyebab stres tersebut, hormon stres yang terlepas di dalam tubuh kemudian dapat memicu berbagai macam sakit kepala, salah satunya adalah migrain [7].
Hormon stres yang dimaksud meliputi hormon kortisol, adrenalin, serta norepinefrin [8].
Hormon stres yang terlepas di dalam tubuh dalam jumlah lebih banyak daripada biasanya bisa mendasari terjadinya migrain berdurasi 30 menit dan bahkan sampai 1 minggu [9].
Agar migrain hilang, para wanita penderitanya perlu mengetahui metode-metode mengendalikan stres yang baik dengan cara positif [10].
Berolahraga, meditasi, latihan pernafasan, Yoga, dan melakukan hobi adalah sebagian cara menghilangkan stres ampuh [10].
Migrain sebelah kanan pada wanita juga kerap disebabkan oleh efek dari konsumsi obat sakit kepala (ibuprofen, aspirin dan acetaminophen) terlalu sering [7].
Baik wanita maupun pria ketika mengalami sakit kepala jenis apapun akan memilih meredakannya melalui konsumsi obat pusing karena efeknya yang cukup cepat [7].
Namun bila terlalu sering atau banyak mengonsumsinya, para wanita justru lebih berisiko mengalami migrain [7].
Untuk menghindari migrain karena efek obat sakit kepala, setiap kali sakit kepala terjadi usahakan menanganinya dengan cara lain terlebih dulu alih-alih langsung minum obat.
Tidur, meditasi, menenangkan diri, banyak minum air putih, dan sebagainya layak dicoba.
Bagi para wanita yang pernah atau baru saja mengalami cedera di kepala, khususnya gegar otak, risiko migrain akan lebih tinggi [11].
Menyusul gegar otak, sakit kepala dapat muncul sedikit demi sedikit yang berpotensi memburuk [11].
Sakit kepala ini dapat berupa migrain atau menyerupai migrain dengan sensasi seperti ditusuk-tusuk [11].
Namun pada kasus riwayat cedera kepala, migrain akan disertai dengan rasa mual dan peningkatan sensitivitas terhadap suara maupun cahaya [11].
Sakit kepala tegang pun dapat mendasari terjadinya migrain kanan pada wanita, khususnya ketika sedang stres [12,13].
Sakit kepala tegang ditandai dengan rasa tegang dan nyeri di kulit kepala maupun belakang leher [12,13].
Tidak hanya dapat menyebabkan migrain, sakit kepala tegang bisa menyebabkan penderitanya tidak nafsu makan [12,13].
Beberapa kondisi gangguan saraf juga berpeluang menjadi dasar terjadinya migrain kanan pada wanita, yakni [13] :
Infeksi sinus adalah kondisi saat dinding sinus terserang radang di mana salah satu tanda umumnya adalah terjadi migrain [13,14].
Infeksi sinus sendiri juga menyebabkan area mata membengkak dan wajah terasa nyeri [13,14].
Penderitanya pun akan mengalami hidung berair dengan lendir/cairan hidung berwarna kuning kehijauan [14].
Obat pereda nyeri, obat untuk alergi, kortikosteroid untuk hidung, semprotan hidung, dan dekongestan adalah jenis-jenis obat bagi penderita infeksi sinus [14].
Migrain kanan pada wanita juga berkaitan dengan perubahan hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh [15].
Oleh karena itu, wanita bisa mengalami migrain sebagai salah satu keluhan saat menstruasi [15].
Pada masa pubertas pun, migrain dapat mulai timbul karena masalah estrogen dan progesteron [15].
Para wanita pengguna kontrasepsi hormonal (injeksi maupun pil KB) juga rentan terhadap migrain [15].
Namun migrain karena perubahan hormonal akan hilang ketika hormon kembali stabil [15].
Sakit kepala cluster adalah jenis sakit kepala di mana nyeri dirasakan oleh penderita pada area mata [13].
Sakit kepala cluster juga perlu diwaspadai sebagai kondisi yang meningkatkan risiko migrain [16].
Ini karena rasa nyeri pada sakit kepala cluster sangat berpeluang untuk menyebar hingga bagian wajah atau kepala lainnya [13,16].
Jenis sakit kepala yang bisa sampai berminggu-minggu ini bisa menjalar sampai bahu dan leher walaupun nantinya berpotensi sembuh sendiri [13].
Demikian penyebab-penyebab migrain kanan pada wanita yang sebaiknya segera diatasi; konsultasikan dengan dokter untuk identifikasi penyebab secara tepat.
1. Michael Eisenstein. Closing the gender gap in migraine research. Nature; 2020.
2. American Migraine Foundation. Migraine in Women. American Migraine Foundation; 2023.
3. Timothy J. Steiner & Lars Jacob Stovner. Global epidemiology of migraine and its implications for public health and health policy. Nature Reviews Neurology; 2023.
4. Deena Kuruvilla, MD & Rachel Nall, MSN, CRNA. What’s the Difference Between Migraine and Headaches?. Healthline; 2022.
5. Cleveland Clinic medical professional. Dehydration Headache. Cleveland Clinic; 2021.
6. Mayo Clinic Staff. Water: How much should you drink every day?. Mayo Clinic; 2022.
7. Marina. What Is Right Migraine? Causes And Symptoms. Diag; 2022.
8. BodyLogicMD. What Are Stress Hormones and How Do They Impact You?. BodyLogicMD; 2023.
9. Marco A. Pescador Ruschel; & Orlando De Jesus. Migraine Headache. National Center for Biotechnology Information; 2023.
10. Filipe Bastos. Yoga vs Meditation: differences and similarities. Mind Owl; 2022.
11. Quinton Lords, DO & Jeffery P. Greene, MD. Traumatic Migraine Versus Concussion. Sports Health; 2014.
12. Deborah Weatherspoon, Ph.D., MSN & Janelle Martel. Mixed Tension Migraine. Healthline; 2018.
13. Deena Kuruvilla, MD & Jayne Leonard. What does a right-sided headache mean?. Medical News Today; 2023.
14. Cleveland Clinic medical professional. Sinus Headaches. Cleveland Clinic; 2020.
15. NAVA Health. Hormone Imbalance Headaches: Causes, Symptoms, and Treatments. NAVA Health; 2021.
16. Anne Luise Vollesen, Silvia Benemei, Francesca Cortese, Alejandro Labastida-Ramírez, Francesca Marchese, Lanfranco Pellesi, Michele Romoli, Messoud Ashina & Christian Lampl on behalf of the School of Advanced Studies of the European Headache Federation (EHF-SAS). Migraine and cluster headache – the common link. The Journal of Headache and Pain; 2018.