Tinjauan Medis : dr. Christine Verina
Neuralgia oksipital adalah jenis sakit kepala yang menyebabkan rasa tusuk, denyut, atau nyeri kronis di leher bagian atas, belakang kepala, dan belakang telinga dan biasanya hanya di satu sisi kepala.... Neuralgia oksipital sering sulit dibedakan dengan migrain. Gejala neuralgia oksipital dapat berupa nyeri, terbakar, denyut dari pangkal kepala ke kulit kepala, nyeri pada salah satu sisi kepala, sakit pada kulit kepala dan dahi, nyeri pada belakang mata, rasa sensitif pada cahaya, kulit kepala terasa lunak, serta nyeri saat menggerakkan leher. Penyebab biasanya disebabkan terjepitnya saraf atau otot tegang pada leher. Diagnosisnya didapatkan dari pemeriksaan dokter dan jika perlu dilakukan CT scan atau MRI. Pengobatan neuralgia oksipital dilakukan tanpa operasi maupun dengan operasi. Pencegahannya disebabkan dengan diet ketogenik, menjaga tingkat stres dan menjalankan pola hidup sehat. Read more
Daftar isi
Apa itu Neuralgia Oksipital?
Neuralgia oksipital adalah jenis sakit kepala yang menyebabkan rasa tusuk, denyut, atau nyeri kronis di leher bagian atas, belakang kepala, dan belakang telinga. Pasien yang mengalami neuralgia oksipital biasanya hanya mengalami rasa sakit atau nyeri di satu sisi kepala saja. [1]
Biasanya banyak orang yang bingung cara membedakan antara neuralgia oksipital dan migrain karena gejala yang timbul hampir sama.
Namun, pada keduanya memiliki cara pengobatan yang sangat berbeda, sehingga pasien harus meminta bantuan dokter untuk mengatasi penyakit yang diderita. [7]
Keduanya berbeda karena sumber penyakit pun berbeda. Migrain adalah sakit kepala yang diderita karena ada hubungannya dengan perubahan di otak, sedangkan neuralgia oksipital disebabkan oleh saraf yang terkompresi atau iritasi di bagian leher belakang hingga kulit kepala. [7]
Rasa sakit yang diderita pasien dengan migrain ada pada bagian dahi juga biasanya di satu sisi kepala saja, namun terkadang migrain juga dapat terjadi di dua sisi kepala atau berganti sisi.
Berbeda dengan neuralgia oksipital, migrain bisanya diiringi gejala tertentu, seperti: [8]
- Rasa leher yang kaku;
- Menguap berkali-kali;
- Mudah lelah.
- Rasa lapar;
- Hiperaktif;
- Mudah marah.
Bahkan pada kondisi tertentu dapat mengakibatkan:
- Pasien merasa kesulitan berbicara.
- Melihat kilatan cahaya atau bintik-bintik cahaya.
- Merasa rasa tusuk atau kesemutan di wajah, lengan atau kaki.
Dokter akan menekan saraf oksipital pada pangkal tengkorak pasien. Jika rasa sakit hilang saat saraf oksipital ditekan dan dimatikan, maka dokter dapat mengatakan pada pasien bahwa penyakit yang diderita adalah neuralgia oksipital. [7]
Penyebab Neuralgia Oksipital
Ada beberapa penyebab dari dialaminya neuralgia oksipital pada seseorang, bisanya merupakan hasil dari terjepitnya saraf atau otot tegang pada leher.
Neuralgia oksipital juga dapat disebabkan oleh cedera kepala atau leher. Selain itu, penyebab yang mendasarinya bisa bersumber dari penyakit lain yang diderita pasien. Ada pun penyebab neuralgia oksipital adalah: [3, 4]
- Encok;
- Diabetes;
- Peradangan pembuluh darah;
- Infeksi;
- Tumor yang mempengaruhi akar saraf;
- Penyakit cakram serviks;
- Asam urat;
- Osteoartritis tulang belakang leher bagian atas;
- Trauma saraf oksipital yang lebih besar atau lebih kecil;
- Kompresi saraf oksipital atau akar saraf.
Gejala Neuralgia Oksipital
Beberapa gejala yang biasa dirasakan oleh pasien yang mengalami neuralgia oksipital adalah: [1,2]
- Nyeri, terbakar, denyut dari pangkal kepala ke kulit kepala;
- Nyeri pada salah satu sisi kepala;
- Sakit pada kulit kepala dan dahi;
- Nyeri pada belakang mata;
- Rasa sensitif pada cahaya;
- Kulit kepala terasa lunak;
- Nyeri saat menggerakkan leher.
Diagnosis Neuralgia Oksipital
Neuralgia oksipital adalah jenis penyakit yang tidak mengancam jiwa. Namun, jika mengalaminya, pasien tetap harus menjalani pengobatan untuk menghilangkan rasa sakit. [1]
Pasien yang mendatangi rumah sakit, pertama kali akan ditanyai oleh petugas kesehatan atau dokter mengenai riwayat kesehatannya. Pertanyaan yang akan diajukan dan tahapan pemeriksaannya adalah: [5]
- Dokter akan bertanya mengenai riwayat penyakit;
- Dokter akan bertanya mengenai gejala dan berapa lama pasien menderita gejala tersebut;
- Jika dokter mencurigai pasien mengalami neuralgia oksipital dan bukan migrain atau sakit kepala, dokter akan menekan daerak oksipital pasien;
- Jika diperlukan, pasien mungkin akan diminta untuk menjalani pemeriksaan tambahan seperti MRI atau CT scan.
Setelah itu, dokter akan memberikan diagnosis apakah gejala dan penyakit yang diderita adalah neuralgia oksipital.
Beberapa pengobatan yang diberikan dan ditawarkan dokter untuk menyembuhkan penyakit ini terbagi menjadi dua yaitu tanpa pengobatan tanpa operasi dan pengobatan dengan operasi.
Pengobatan Neuralgia Oksipital
Pengobatan Tanpa Operasi
Beberapa pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyakit neuralgia oksipital adalah: [4]
- Pemberian sesuatu yang panas pada area sakit;
- Terapi fisik atau terapi pijat;
- Pemberian obat oral seperti anti-inflamasi, obat relaksasi otot, dan obat antikonvulsan;
- Blok saraf percutaneous;
- Suntikan botolinium (botox).
Pengobatan dengan Operasi
Ada beberapa langkah dengan operasi yang dapat dilakukan jika penyakit yang dialami pasien belum menunjukkan kesembuhan. Beberapa tindakan operasi tersebut adalah: [4]
- Stimulasi saraf oksipital: operasi yang berkenaan dengan penempatan elektroda di bawah kulit dekat saraf okisipital. Prosedur ini bekerja sama seperti stimulasi sumsum tulang belakang. Prosedur dengan invasif yang minim dan saraf serta struktur di sekitarnya tidak rusak oleh operasi.
- Stimulasi tali tulang belakang: bedah yang melibatkan penempatan elektroda antara sumsum tulang belakang dan vertebra. Perangkat akan menghasilkan impuls listrik untuk memblokir rasa sakit dari sumsum tulang belakang ke otak.
- Ganglionektomi: perawatan yang melibatkan ganglion dorsal sensorik serviks kedua dan ketiga.
Komplikasi Neuralgia Oksipital
Komplikasi yang terjadi pada penyakit ini bisanya ada setelah pasien menjalani perawatan untuk penyembuhan, bisa dikatakan sebagai risiko dari pengobatan.
Beberapa masalah lain yang dapat timbul dari pengobatan penyakit ini adalah: [7]
- Infeksi atau pendarahan akibat pengobatan blok saraf percutaneous;
- Tidak sadar mendadak karena injeksi subrachnoid yang tidak disengaja pada pasien;
- Pusing dan nyeri karena cedera saraf;
- Focal alopecia dan parestesia karena cedera saraf.
Pencegahan Neuralgia Oksipital
Menurut para ahli kesehatan, neuralgia oksipital masih diperbincangkan mengenai cara pencegahannya. Pasalnya, penyakit ini pada sebagian orang dapat dicegah, namun pada sebagian lain tidak dapat dicegah.
Faktor umum yang menyebabkan penyakit ini susah diprediksi dan dicegah adalah cedera, tumor, atau tekanan dari arteri sekitar penyakit. [6]
Namun, jika neuralgia oksipital yang diderita pasien berasal dari otot-otot yang tegang, maka secara logis pasien dapat mencegahnya dengan menjaga tingkat stres. [6]
Meminimalisasi stres serta melakukan peregangan otot rutin juga dapat membantu mengendurkan otot dan mencegah penyakit ini. [6]
Ada pula diet makanan yang disarankan oleh dokter yang dapat membantu meringankan rasa sakit akibat neuralgia oksipital dan mencegah rasa sakit datang kembali. [9]
Diet ini disebut dengan diet ketogenik. Diet ketogenik dapat membantu mengobati gangguan kejang dan mengurangi peradangan.
Pada diet ini biasanya pasien akan direkomendasikan untuk menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi seperti: [9]
- Daging olahan;
- Potongan daging berlemak;
- Daging merah;
- Lemak babi;
- Mentega;
Tidak hanya itu, pasien juga akan diminta untuk menghindari makanan seperti: [9]
- Ikan atau makanan berminyak;
- Kacang-kacangan dan biji-bijian;
- Minyak nabati.
Jika Anda mengalami gejala-gejala yang mengarah ke neuralgia oksipital dan terjadi terus menerus, maka segera periksakan ke dokter.