Penyakit & Kelainan

Penyebab Rakitis Pada Anak

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Rakitis adalah suatu kondisi yang mempengaruhi perkembangan tulang pada anak. Hal ini menyebabkan nyeri tulang, pertumbuhan yang buruk dan tulang menjadi lunak atau lemah, sehingga dapat menyebabkan kelainan pada bentuk tulang [1].

Salah satu penyebab rakitis adalah kekurangan vitamin D. Jika seorang anak tidak mengonsumsi cukup vitamin D, tubuhnya tidak dapat menyerap cukup kalsium, sehingga menyebabkan rendahnya kadar kalsium dalam darah.

Kadar kalsium yang rendah ini yang menjadi salah satu penyebab rakitis dan menimbulkan kelainan pada pembentukan tulang. Selain itu rakitis juga disebabkan oleh beberapa hal diantaranya yaitu :

  • Kurangnya terpapar sinar matahari

Kualitas vitamin D yang berasal dari sinar matahari (D3) dianggap jauh lebih unggul daripada vitamin D dari makanan. Pasalnya, vitamin D3 lebih mudah dicerna oleh tubuh, juga dapat bertahan lebih lama dalam peredaran darah.

Kekurangan vitamin D terjadi karena tubuh kurang mendapatkan paparan sinar matahari. Sinar matahari bermanfaat untuk menunjang pertumbuhan tulang dan tentunya untuk memperkuat tulang.

  • Kurang mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin D

Vitamin D yang didapatkan dari makanan (D2) memang tidak seunggul vitamin D dari sinar matahari. Meski begitu, asupan vitamin D2 tetaplah penting, terutama bagi seorang anak yang lebih banyak melakukan aktivitas di dalam ruangan.

Berikut beberapa makanan yang harus dikonsumsi agar vitamin D dalam tubuh anak tetap terjaga. Makanan tersebut antara lain :

1. Kuning Telur

Telur memiliki kandungan nutrisi yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Telur tidak hanya sebagai sumber protein namun juga dapat menjadi sumber vitamin D, terutama bagian kuning telurnya.

Satu butir telur mengandung 37 SI vitamin D setara dengan 5% kebutuhan harian. Namun, kadar vitaminnya bisa saja lebih tinggi apabila telur sering terkena paparan sinar matahari.

2. Ikan

Ikan merupakan makanan yang memiliki kandungan tinggi vitamin D. Beberapa ikan yang dapat menjadi sumber vitamin D yaitu ikan salmon, ikan sarden dan ikan tuna.

3. Minyak Ikan

Untuk orang yang tidak suka makan ikan, dapat mengonsumsi asupan vitamin D dari minyak ikan. Minyak ikan mengandung vitamin D yang cukup tinggi, dalam takaran satu sendok teh, diperkirakan kandungan vitamin D-nya mencapai 448 SI.

4. Hati Sapi

Hati sapi mengandung sekitar 50 SI vitamin D, meskipun jumlah kandungannya lebih sedikit, hati sapi tetap bisa menjadi sumber vitamin D bagi tubuh. Namun hati sapi tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan karena kandungan kolesterol didalamnya juga cukup tinggi.

5. Jamur

Jamur merupakan salah satu jenis sayuran penghasil vitamin D. Jamur memiliki pro-vitamin bernama ergosterol, yang dapat membantu jamur untuk mensintetiskan vitamin D2 ketika terkena paparan sinar matahari.

  • Tinggal di tempat dengan tingkat polusi udara yang tinggi

Tinggal ditempat dengan polusi udara yang tinggi dapat menyebabkan karbon hitam yang lebih tinggi. Sehingga dapat membuat hormon paratiroid (hormon kepadatan tulang) menjadi lebih rendah [2].

Udara kotor juga menyebabkan mineral kepadatan tulang menurun. Hal ini dapat merusak oksidatif sistem dan pembengkakan yang dapat menyebabkan pengeroposan tulang.

Salah satu bahaya obesitas terhadap kesehatan tulang yaitu menurunkan kepadatan tulang. Hal ini disebabkan oleh ketidak seimbangan antara sel osteoklas yang menghancurkan dan sel osteoblas yang menggantikan [1,2].

Proses penghancuran jaringan tulang pada orang yang terkena obesitas akan meningkat 3 kali lebih cepat. Semakin banyak jaringan tulang dihancurkan daripada yang menggantikan, maka kepadatan tulang akan semakin berkurang.

  • Selalu menggunakan tabir surya saat berada di luar

Tabir surya berfungsi sebagai pelindung kulit dari bahaya sinar matahari seperti penuaan, kanker kulit, dan kulit terbakar matahari. Namun, tabir surya juga dapat menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kekurangan vitamin D, karena fungsinya yang dapat menapis sinar UVB [3].

  • Menghabiskan banyak waktu di dalam ruangan

Pada zaman modern ini biasanya anak sering menghabiskan waktu di dalam rumah untuk bermain gadget. Hal ini kurang baik bagi anak karena semakin sering di rumah anak tidak dapat menerima vitamin D dari sinar matahari.

Selain itu jika anak terlalu banyak istirahat dirumah dan kurang melakukan aktivitas fisik maka akan kehilangan masa tulangnya. Sebaiknya sarankan anak untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur misalnya joging atau jalan-jalan dipagi hari.

  • Faktor Genetik

Penyebab rakitis lainnya adalah karena faktor genetik. Beberapa jenis rakitis berasal dari kondisi genetik seorang anak, sehingga penyakit ini bisa disebut penyakit turunan.

Itulah beberapa penyebab terjadinya rakitis pada anak yang sebaiknya kita waspadai. Untuk mencegah anak mengalami penyakit ini usahakan anak mendapatkan kalsium dan vitamin D yang cukup.

1. Rahul Chanchlani, Paul Nemer, Rajiv Sinha. An Overview of Rickets in Children. Kidney International Reports; 2020.
2. Aditi Jaiman, Lokesh Tiwari, Jatin Prakash, Ashish Jaiman. A practical approach to diagnose and treat rickets. Vol 18. Journal of Clinical Medicine of Kazakhstan; 2021.
3. Grace M. Tannin, MD. Vitamin D Deficiency and Rickets. American Academy of Pediatrics and Pediatric Endocrine Society; 2014.

Share