Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Hormon paratiroid adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar paratiroid yang ada di belakang tiroid. Hormon ini memegang peran untuk meregulasi kadar kalsium darah, membantu tubuh untuk menjaga kadar... kalsium yang cukup di darah untuk melindungi kesehatan tulang. Ketidakseimbang hormon paratiroid dapat menyebabkan ketidakseimbangan kadar kalsium darah. Terlalu banyak hormon ini dapat menyebabkan kondisi hiperkalsemia, sedangkan kadar yang terlalu sedikit dapat menyebabkan kondisi hipoparatiroidisme. Read more
Proses homeostasis kalsium dan fosfat yang sensitif di dalam darah dapat di pertahankan oleh kelenjar paratiroid yang berfungsi dengan sangat baik. Kelenjar paratiroid terdiri dari 4 kelenajr yang letaknya di posterior tiroid pada bagian tengah leher anterior.
Kelenjar paratiroid menghasilakn hormon paratiroid (PTH), polipeptida, yang dapat merespon kadar kalsium rendah yang terdeteksi di dalam darah. Hormon paratiroid memiliki kandungan sintesis vitamin D aktif, kalsitriol yang ada pada ginja.
Hormon paratiroid dengan kalsitriol dapat mengatur kalsium dan fosfat dengan efek yang di timbulkan pada bagian tulang, ginjal, dan usus kecil. Ketika kadar kalsium serum turun, sekresi hormon paratiroid menjadi meningkat. Peningkatan ini berfungsi sebagai loop untuk umpan balik negatif dimana kelenjar paratiroid dapat menghentikan pelepasan hormon paratiroid[12,3,4].
Daftar isi
Fungsi Hormon Paratiroid
Hormon paratiroid adalah polipeptida yang disintesis dan terbelah menjadi bentuk aktif dan kelenjar paratiroid. Terdiri dari 15 asam amino polipeptida yang terbelah menjadi 90 asam amino. Kemudian, terbelah lagi pada bagain terminal amino yang berfungsi membentuk hormon paratiroid aktif yang terdiri dari 84 asam amino[5].
Hormon paratiroid aktif adalah merupakan hormon pertama yang tersimpan dan di ekskresikan di dalam tubuh. Proses sintetis, pembelahan, dan juga penyimpanan memiliki waktu kurang dari 1 jam. Untuk sekresi hormon paratiroid aktif sangat cepat dengan kalsium serum yang rendah[6].
Hormon paratiroid bersama dengan kalsium dan vitamin D digunakan untuk mengobati hipokalsemia pada orang dengan kadar hormon paratiroid rendah. Hipokalsemia merupakan penyakit dengan rendahnya kadar kalsium dalam darah[7].
Hormon paratiroid terseda sebagai preotact, yaitu bentuk identik dari hormon rekombinan manusia yang diproduksi sebagao protein fusi yang menjalani proses pasa translasi, meninggalkan protein matang sebagai polipeptida asam amino[8].
Preotact digunakan untuk pengobatan osteoporosis pada wanita pascamenopause yang berisiko tinggi mengalami patah tulang osteporosis[8].
Penyakit yang Diatasi dengan Hormon Paratiroid
Beberapa penyakit yang dapat diatasi dengan hormon paratiroid, diantaranya :
- Hipokalsemia
Hipokalsemia adalah kelainan bokimia umum dari ringan sampai dengan parah yang dapat mengancam jiwa[9]. Kadar kalsium serum diatur oleh 3 hormon pengatur kalsium utama yaitu hormon paratiroid, vitamin D, dan kalsitonin melalui usus, ginjal, dan tulang[10].
- Hipoparatiroidisme
Hipoparatiroidisme merupakan kekurangan hormon paratiroid yang dapat menyebabakan hipokalsemia, hiperfosfatemia, dan meningkatkan iritabilitas neuromuskuler. Ada beberapa penyebab hipoparatiroidisme sebagai komplikasi tirodektomi dan jenis operasi kepala dan leher lainnya[11]. Hipoparatiroidisme dapat sembuh dengan sendirinya atau bisa menjadi kronis. Seseorang bisa menjadi hipo-paratiroid karena di angkatnya kelenjar pratiroid dengan prosedur operasi elektif[12].
Cara Kerja Hormon Paratiroid
Hormon paratiroid terjadi pada tulang, ginjal, dan usus kecil. Pada bagian dalam tulang, hormon paratiroid dapat menstimulasi lepasnya kalsium secara tidak langsung melalui proses osteoklas yang pada akhirnya menyebabkan resorpso tulang[12].
Hormon paratiroid bekerja dengan cara menghambat sekresi osteoprotegerin menjadi osteoklas. Osteoprotogerin mengikat dengan cara kompetitif yaitu mengurangi kemampuan untuk membentuk osteoklas. Osteoklas memiliki kemampua untuk merubah tulang dengan cara melarutkan dan mendegradasi hidroksiapatit dan bahan organik untuk dapat melepaskan kalsium ke dalam darah[12].
Hormon paratiroid pada ginjal memiliki 3 fungsi sebagai peningkat kadar kalsium serum. Reabsorpsi kalsium sebagai besar di nefron dan terjadi di tubulus dengan hormon paratiroid yang bersirkulasi pada tubulus dan saluran pengumpul untuk meningkatkan reabsorpsi kalsium[12].
Hormon paratiroid dapat menurunkan reabsorpsi fosfat di bagian tubulus. Ion fosfat di dalam serum membentuk garam dan juga kalsium yang tidak dapat larut dalam air. Dan dapat mengakibatkan menurunnya kalsium plasma dan sangat berpengaruh juga dengan menurunnya ion fosfat yang berfungsi menghasilakn banyak kalsium yang telah terionisasi di dalam darah[12].
Hormon paratiroid di mulai dari ginjal dengan menstimulasi produksi 1alpha-hydroxylase yang ada di tubulus. 1alpha-hydroxylase berfungsi untuk mengkatalisis sintetis vitamin D aktif dari bentuk tidak aktif[12].
Vitamin D aktif berperan dalam reabsorpsi kaslium di tubulus melalui calbindin-D, yaitu protein yang mengikat kalsium yang sangat bergantung pada vitamin D sitosol. Pada usus kecil, penyerapa vitamin D pada kalsium melalui jalur transeluler aktif dan jalur paraseluler pasif. Jalur transeluler dengan energi, sedangkan jalur paraseluler dengan kalsium yang melintas melalui jalur yang sempit atau rapat[12].
Ketersediaan hayati absolut setelah pemberian subkutan di perut adalah 55% untuk dosis 100 mikrogram. Volume distribusi pada setelah pemberian intravena yaitu 5,4 liter dengan variabilitas antar pasien sekitar 40%[8].
Hormon paratiroid dimetabolismekan di hati dengan sangat rendah oleh ginjal. Sedangkan fragmen terminal amino di metabolismekan di hati melalui ginjal yang berperan penitng dalam regulasi hormon paratiroid. Hanya 30% dari hromon bersirkulasi sebagai bentuk tidak terfragmentasi[8].
Fragmen terminal karboksi disaring oleh ginjal dan di pecah menjadi fragmen yang sangat kecil dan kembali ke tubular dengan waktu paruh 1,5 jam[8].
Efek Samping Hormon Paratiroid
Penggunaan hormon paratiroid kemungkinan bisa menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. berikut efek samping umum yang biasa terjadi saat mengkonsumsi hormon paratiroid[7,12] :
- Kesemutan, rasa terbakar, atau rasa berduri di kulit Anda
- Sakit kepala
- Mual
- Muntah
- Diare
- Nyeri sendi
- Kerusakan pada kelenjar
- Rasa haus
- Buang air kecil yang berlebihan
- Sembelit
- Kelelahan
- Depresi
- Kram otot
- Perubahan suasana hati
Untuk berhenti menggunakan hormon paratiroid, kemungkinan kadar kalsium di dalam tubuh menjadi rendah. Pada saat penggunaan hormon paratiroid kadar kalsium di dalam darah menjadi tinggi. Beritahu dokter jika mengalami mati rasa atau kesemutan pada bagian mulut atau di jari tangan dan juga kaki, lemahnya otot, sembelit, mual dan muntah[7].
Beritahu dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat jika anda pernah memiliki kadar kalsium yang tinggi, kanker tulang, penyakit paget atau kelainan tulang, dan pengobatan radiasi. Tidak diketahui apakah obat ini aman untuk ibu hamil, ada baiknya konsultasi terlebih dahulu ke dokter jika anda sedang atau akan berencana ingin hamil[7].
Mengalami hipokalsemia selama kehamilan dapat meningkatkan resiko keguguran, kelahiran prematur, hipokalsemia pada bayi, atau eklamsia. Eklamsia adalah penyakit tekanan darah tinggi yang sangat berbahaya yang dapat menyebabkan permasalahan medis pada ibu dan bayinya[7].
Manfaat untuk mengobati hipokalsemia dengan menggunakan hormon paratiroid kemungkinan lebih besar dibandingkan dengan resiko pada bayi. Untuk ibu menyusui tidak dianjurkan menggunakan obat karena akan mengakibatkan bayi rewel, lemas, sakit perut, kurang nafsu makan, muntah, penurunan berat badan sembelit, popok lebih basah, kejang otot, dan tremor[7].
Hormon paratiroid tidak dianjurkan untuk usia di bawah 18 tahun atau pada masa pertumbuhan. Penggunaan hanya pada katrid dan pena injeksi bersama dengan obat. Untuk penyuntikan di dalam darah tidak dianjurkan menggunakan jarum suntik[7].
Untuk penggunaan katrid dianjurkan untuk di kocok karena bisa menyebabkan kerusakan pada obat. Siap suntikan jika ingin menggunakannya, dan jangan gunakan jika obat sudah berwarna. Segera hubungi dokter atau apoteker untuk mendapatkan obat yang baru. Dan jangan lupa untuk sering melakukan tes kesehatan saat menggunakan hormon paratiroid setelah dosis terakhir[7]
Penggunaan dosis harus sesuai dari awal penggunaan dan jangan dirubah. Jika ingin berhenti menggunakan obat ini segera beritahu dokter. Jika penggunaan obat ini dihentikan secara tiba-tiba akan mengakibatkan kadar kalsium di dalam darah menjadi rendah[7].
Jangan mengubah dosis Anda atau berhenti menggunakan hormon paratiroid tanpa nasihat dokter Anda. Anda bisa memiliki kadar kalsium yang sangat rendah jika Anda berhenti menggunakan obat ini secara tiba-tiba. Untuk penyimpanan obat ini sebaiknya di simpan di lemari es tetapi jangan dibekukan. Lindungi juga dari panas dan cahaya[7].