Penyakit & Kelainan

10 Penyebab Sakit Pinggang Pada Wanita

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Walau sakit pinggang tidak memandang jenis kelamin, wanita tetap memiliki risiko lebih tinggi mengalaminya [1].

Sakit pinggang lebih sering dijumpai pada wanita daripada pria dengan sebab yang bervariasi [1,2].

Kenali berbagai kemungkinan penyebab sakit pinggang pada wanita agar dapat mengatasinya sesuai dengan faktor kondisi yang mendasari [2,3,4].

1. Endometriosis

Endometriosis dapat menjadi salah satu alasan seorang wanita mengalami sakit pinggang [2,3].

Endometrium atau jaringan lapisan dinding rahim pada beberapa kasus justru tumbuh di bagian luar dinding rahim [5].

Endometrium adalah lokasi di mana sel-sel telur yang sudah dibuahi untuk menempel sehingga pada kondisi ini terjadi pula penebalan pada endometrium [5,6].

Namun normalnya, endometrium akan luruh apabila tidak terjadi pembuahan pada sel telur; luruhnya endometrium keluar dari tubuh wanita dalam bentuk darah saat sedang haid [6].

Selain sakit pinggang, perdarahan panjang (bahkan di luar siklus haid), perut kram, hingga ketidaknyamanan pada pencernaan bisa terjadi sebagai keluhan endometriosis [2,5,6].

2. Skiatika

Alasan lain wanita dapat mengalami sakit pinggang adalah skiatika, yakni nyeri punggung bawah yang menyebar ke bagian tubuh bawah [2,3,7].

Anggota-anggota tubuh yang dilalui oleh saraf skiatik dapat merasakan nyeri pada kondisi skiatika [2,3,7].

Tidak hanya pinggang, bokong, kaki sampai jari kaki pun dapat mengalami ketidaknyamanan [7].

Selain sakit pinggang, skiatika dapat menimbulkan serangkaian gejala seperti mati rasa, kelemahan tungkai, hingga kesemutan dari area pinggang sampai kaki [2,7].

Penyebabnya sendiri sangat bervariasi, mulai dari kebiasaan duduk atau postur tubuh yang tidak tepat hingga penyakit serius tertentu [7].

3. Kehamilan

Sakit pinggang pada wanita juga sangat umum disebabkan oleh kehamilan [2,3,8].

Berbadan dua di mana janin pun semakin tumbuh besar akan meningkatkan pula bobot tubuh ibu hamil [2,8].

Semakin besarnya beban ini, semakin tinggi risiko pinggang terasa sakit dan tidak nyaman [2,8].

Ketika usia kehamilan mencapai trimester kedua dan ketiga mendekati waktu bersalin, nyeri pinggang semakin terasa [2].

Pada wanita hamil yang sebelum hamil sudah cukup sering mengalami nyeri pinggang, maka risiko kondisi ini semakin besar saat hamil [2].

Sakit pinggang bahkan bisa juga menyebar hingga area dekat tulang ekor hingga tungkai [2].

4. Dismenore

Dismenore atau nyeri haid di mana rasa kram dan nyeri timbul pada area perut bawah juga berpotensi menjadi sebab pinggang wanita terasa sakit [2,3].

Walau umumnya kondisi ini ringan, tak jarang pula beberapa wanita yang kesehariannya terganggu karena mengalami dismenore [2,3].

Rasa nyeri tidak hanya dialami pada bagian perut, tapi juga di pinggang [2,3].

Beberapa wanita saat dismenore melanda pun berpotensi mengalami sakit kepala dan mual [9].

5. PMS (Premenstrual Syndrome)

Sakit pinggang juga sudah biasa terjadi pada wanita yang akan haid [2,10].

Selain sakit pinggang, biasanya tubuh akan lebih mudah lelah, kembung, dan pusing [10].

Sementara itu, PMS juga ditandai dengan gejala perilaku serta suasana hati, seperti suasana hati buruk, kecemasan, penurunan daya konsentrasi, dan keinginan makan lebih besar [2,10].

Sakit pinggang pada kasus PMS tidak akan bertahan lama sebab setelah selesai haid, sakit pinggang akan hilang dengan sendirinya [2,10].

6. Ketegangan Otot

Para wanita sibuk dan aktif juga lebih berisiko mengalami sakit pinggang karena ketegangan otot [2,4].

Ketegangan otot bisa terjadi saat wanita mengerjakan pekerjaan rumah, seperti terlalu banyak membungkuk atau memutar pinggang [2].

Sering mengangkat benda-benda berat sendiri juga lama-kelamaan dapat memengaruhi otot pinggang. [2]

Peregangan yang dilakukan secara berlebihan pun tidak baik karena dapat memicu ketegangan otot maupun ligamen [2,4].

7. Diskus Degeneratif

Disc degeneration atau diskus degeneratif merupakan kemungkinan lain yang mendasari rasa sakit di pinggang wanita [2,11].

Para wanita yang mengalami kondisi ini biasanya karena cakram atau diskus, tulang belakang dan sendi sudah aus dipengaruhi oleh pertambahan usia [2,11].

Ketika kondisi diabaikan atau tidak segera ditangani, lama-kelamaan urat dan saraf tulang belakang mendapat tekanan [2,11].

Tekanan ini yang kemudian menyebabkan rasa nyeri dan sejumlah gejala ringan hingga serius [2,11].

8. Hernia Nukleus Pulposus

Sakit pinggang juga dapat disebabkan oleh hernia nukleus pulposus atau saraf kejepit [2,4,12].

Pada saat terjadi pergeseran bantalan ruas tulang belakang, saraf tulang belakang akan memperoleh tekanan [2,4,12].

Rasa nyeri pun kemudian timbul, terutama dirasakan pada bagian pinggang atau punggung bawah [2,4,12].

Namun, tidak jarang pula saraf kejepit dialami pada bagian leher atau punggung atas yang ditandai dengan nyeri [2,12].

Jika penyebab sakit pinggang adalah saraf kejepit, biasanya kondisi ini disertai dengan kelemahan dan kesemutan pada tungkai [12].

Nyeri pun berpotensi menjalar sampai tungkai dan bokong dengan sensasi tajam menusuk [12].

Saat menggerakkan tubuh, nyeri pada pinggang terasa semakin parah, termasuk pada area tulang ekor [2,4].

9. Menopause

Pada wanita yang memasuki masa menopause, risiko sakit pinggang kronis juga lebih tinggi di mana hal ini sangat umum terjadi [3].

Hal ini berkaitan pula dengan perubahan hormon di dalam tubuh, seperti kadar estrogen yang menurun [3].

10. Kanker

Pada wanita yang memiliki riwayat kanker payudara, risiko metastasis kanker akan selalu ada [4].

Metastasis adalah proses penyebaran sel kanker ke organ-organ di sekitar organ lokasi tumbuhnya kanker maupun organ-organ yang jauh dari lokasi kanker [4].

Jadi bila sakit pinggang terasa abnormal, potensi kanker sebagai penyebab perlu diwaspadai sekalipun jarang [4].

Untuk mengidentifikasi penyebab sakit pinggang pada wanita dan mengatasinya secara benar, periksakan diri ke dokter, terutama bila terdapat tanda atau keluhan lain yang tidak nyaman.

1. Yì Xiáng J. Wáng, Jùn-Qīng Wáng, & Zoltán Káplár. Increased low back pain prevalence in females than in males after menopause age: evidences based on synthetic literature review. Quantitative Imaging in Medicine and Surgery; 2016.
2. Deborah Weatherspoon, Ph.D., MSN & Erica Hersh. What Can Cause Lower Back Pain in Women?. Healthline; 2020.
3. Michelle Beauclair & Joshua T. Wewel, MD. 7 Lower Back Pain Causes That Affect Women. Spine Universe; 2020.
4. Adele Jackson-Gibson & Madeleine Haase. Why Does My Lower Back Hurt? Here Are 8 Possible Reasons for Your Pain. Prevention; 2022.
5. Eleni S. Tsamantioti & Heba Mahdy. Endometriosis. National Center for Biotechnology Information; 2022.
6. Valinda Riggins Nwadike, MD, MPH & Danielle Dresden. What to know about endometrial thickness. Medical News Today; 2019.
7. David Davis; Kushagra Maini; & Arvind Vasudevan. Sciatica. National Center for Biotechnology Information; 2022.
8. Jennifer Sabino & Jonathan N. Grauer. Pregnancy and low back pain. Current Reviews in Musculoskeletal Medicine; 2008.
9. Hassan Nagy & Moien AB Khan. Dysmenorrhea. National Center for Biotechnology Information; 2022.
10. Pratyusha R. Gudipally & Gyanendra K. Sharma. Premenstrual Syndrome. National Center for Biotechnology Information; 2022.
11. Chester J. Donnally III; Andrew Hanna; & Matthew Varacallo. Lumbar Degenerative Disk Disease. National Center for Biotechnology Information; 2022.
12. Alexander M. Dydyk; Ruben Ngnitewe Massa; & Fassil B. Mesfin. Disc Herniation. National Center for Biotechnology Information; 2022.

Share