Obat

Peppermint Oil: Manfaat – Dosis dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Peppermint merupakan herbal yang termasuk dalam golongan keluarga mint. Peppermint oil diekstraksi dari daun peppermint dan digunakan untuk beragam tujuan. Peppermint oil dapat digunakan untuk penyakit

Produk dari peppermint merupakan hasil persilangan alami antara watermint dan spearmint yang tumbuh subur di daerah Eropa dan Amerika Utara.

Dari daunnya hingga minyak esensial (Peppermint oil) terbukti telah banyak mengatasi berbagai masalah kesehatan, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), gangguan pencernaan, sakit kepala, sinus, nyeri sendi, hingga gatal-gatal. Bahkan, peppermint oil juga bisa dimanfaatkan sebagai aromaterapi untuk meredakan stres [1,2,3,4].

Apa itu Peppermint Oil?

Data informasi mengenai indikasi Peppermint oil hingga peringatan obat terdapat dalam tabel berikut ini [2]:

Indikasi Obat pencernaan, sakit kepala, gatal, dan nyeri sendi
Kategori Obat Bebas
Konsumsi Anak-anak dan dewasa
Kelas Antispasmodik – Antihistamin Topikal – Antipruritik
Bentuk Gel, krim, minyak esensial, dan kapsul
Peringatan → Pasien dengan GERD, radang atau ulserasi gastrointestinal, penyakit bilier (misalnya obstruksi empedu, kolangitis, batu empedu), dan hernia hiatus.
→ Pasien anak, wanita hamil dan menyusui.

Manfaat Peppermint Oil

Penggunaan Peppermint sebenarnya sudah ada sejak zaman Mesir Kuno, Yunani, dan Roma. Karena sejuta manfaatnya tersebut, Peppermint oil hingga kini dipercaya bisa menuntaskan beberapa masalah, seperti [1,2,3,4]:

  • Mual, gangguan pencernaan, sindrom iritasi usus besar.
  • Gatal, nyeri otot, dan sakit kepala.
  • Maag, sakit gigi, muntah, morning sickness, dan kram.
  • Nyeri sendi, diare, pilek, batuk, radang mulut dan tenggorokan.
  • Infeksi sinus dan pernapasan, masalah menstruasi.
  • Penyedap dalam makanan dan produk seperti obat kumur.
  • Nyeri saraf , gatal, ruam alergi, kulit pecah-pecah.
  • Mengurangi kejang dengan prosedur tertentu.
  • Aroma yang ditambahkan ke sabun dan produk kosmetik untuk menambah kesegaran.

Dosis Peppermint Oil

Peppermint oil diberikan pada pasien anak-anak maupun dewasa sesuai dengan indikasi penyakit yang dialami [2]:

Dosis Dewasa Peppermint oil

Oral/Diminum
⇔ IBS (sindrom iritasi usus besar)
→ Tiap kaplet berisi 0,2 mL Peppermint oil: 1 kaplet tiga kali sehari dapat meningkat menjadi 2 kaplet tiga kali sehari dengan durasi pengobatan maksimal 3 bulan.

⇔ Kram usus
→ 10-40 mL per hari dalam 3-4 dosis terbagi sesuai kebutuhan.
Topikal/Kulit
⇔ Gangguan kulit gatal
→ Sebagai larutan 0,3%: Oleskan dan gosok dengan cepat selama 10 detik ke area yang terkena.
Transdermal
⇔ Analgesia topikal
→ Sebagai tambalan 0,3%: Oleskan ke area yang terkena hingga 3 hari, jika diinginkan.

Dosis Anak Peppermint Oil

Oral/Diminum
⇔ IBS (sindrom iritasi usus besar)
→ ≥15 tahun: 1 tutup tiga kali sehari dapat meningkat menjadi 2 tutup tiga kali sehari dengan durasi pengobatan maksimal 3 bulan.

⇔ Kram usus
→ :> 12 tahun 10-40 mL per hari dalam 3-4 dosis terbagi sesuai kebutuhan.
Topikal/Kulit
⇔ Gangguan kulit gatal
→ ≥2 tahun: Sebagai larutan 0,3%, dengan mengoleskan dan menggosoknya dengan cepat selama 10 detik ke area yang terkena.
Transdermal
⇔ Analgesia topikal
→ ≥10 tahun: Sebagai tambalan 0,3% dengan mengoleskan ke area yang terkena hingga 3 hari, jika diinginkan.

Efek Samping Peppermint oil

Mengonsumsi Peppermint oil dalam jangka waktu tertentu akan menyebabkan pasien mengalamai beberapa reaksi. Apabila pasien mengalami beberapa efek samping berikut, segera konsultasikan dengan dokter [1,2,3,4]:

  • Mulas, iritasi perianal, konstipasi parah, darah dalam tinja, kesulitan atau nyeri saat buang air kecil.
  • Perdarahan atau pengeluaran cairan vagina abnormal, penurunan berat badan, anoreksia, demam.
  • Reaksi alergi yang jarang terjadi (dimanifestasikan oleh sakit kepala, bradikardia, ataksia, tremor, syok anafilaksis, ruam kulit eritematosa).
  • Pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan, dan sulit bernafas.
  • Sariawan, sakit kepala, mual, sakit perut, mulut kering, dan gatal-gatal.

Detail Peppermint oil

Informasi mengenai Peppermint oil terkait penyimpan hingga gejala overdosisnya tercantum dalam tabel berikut ini [2]:

PenyimpananSimpan di bawah 25°C
Cara Kerja Deskripsi: Peppermint oil adalah karminatif aromatik yang memberikan efek secara lokal daripada sistemik. Hal ini menyebabkan relaksasi kolon dan menurunkan tekanan intra-kolon dengan mengganggu mobilisasi ion kalsium.
Interaksi dengan obat lainDapat mengganggu pembersihan obat yang dimediasi oleh enzim CYP3A4.
Interaksi dengan makananDapat memperburuk efek samping dengan alkohol.
Overdosis ⇔ Gejala: Mual parah, muntah, sakit perut, vertigo, mengantuk, ataksia, koma.

⇔ Cara Mengatasi: Pengobatan simtomatik dan suportif, serta makukan lavage lambung.

Pertanyaan Seputar Peppermint oil

Apa yang harus diperhatikan sebelum mengonsumsi Peppermint oil?

Sebelum menggunakan peppermint, bicarakan dengan dokter tentang penggunaan Peppermint oil. Dokter harus mengetahui jika kondisi pasien sedang mengalami diare atau suatu kondisi di mana lambung tidak menghasilkan asam [3].

Apakah aman jika Peppermint oil digunakan oleh ibu hamil dan menyusui?

Peppermint oil dianggap aman digunakan selama kehamilan dalam jumlah yang tidak berlebihan. Jangan gunakan produk ini dalam jumlah banyak, tanpa nasihat medis jika Anda sedang hamil. Peppermint oil juga dianggap aman digunakan saat menyusui jika dalam jumlah yang normal [4].

Bolehkan Peppermint oil digunakan oleh bayi?

Peppermint oil dianggap aman digunakan selama kehamilan dalam jumlah yang tidak berlebihan. Jangan gunakan produk ini dalam jumlah banyak, tanpa nasihat medis jika Anda sedang hamil. Peppermint oil juga dianggap aman digunakan saat menyusui jika dalam jumlah yang normal [4].

Obat lain apa yang akan mempengaruhi peppermint?

Obat lain yang dapat berinteraksi dengan Peppermint oil adalah obat-obatan yang diracik, antasida karena dapat merusak kapsul dengan cepat dan menyebabkan mulas, suplemen zat besi, siklosporin (neoral, sandimun), obat antibiotik atau antijamur, obat untuk kejang, obat-obatan untuk kondisi jantung atau tekanan darah tinggi, atau obat untuk menurunkan asam lambung [2].

Instruksi diet apa yang harus saya ikuti?

Hindari alkohol [2].

Contoh Obat Peppermint oil (Merek Dagang)

Berikut adalah obat bermerek yang mengandung Peppermint oil di dalamnya [1]:

Brand Merk Dagang
Balm Mint
Brandy Mint
Menthe Piperita
White Peppermint
Black Peppermint
Menthe Poivree

1. Anonim. Peppermint oil. Drugs; 2021
2. Anonim. Peppermint oil. Mims Indonesia; 2021
3. Anonim. Peppermint oil. Healthline; 2021
4. Anonim. Peppermint oil. Webmd; 2021

Share