Berbeda dengan penyakit asam lambung (heartburn), siapa pun yang menderita serangan jantung (heart attack) sebaiknya tidak berlama-lama menunggu untuk mendapatkan bantuan medis. Penanganan darurat harus segera dilakukan untuk mencegah hal-hal buruk yang diakibatkannya.
Penyakit asam lambung dan penyakit jantung dapat memiliki kesamaan gejala, yaitu nyeri dada, nyeri perut atas atau ulu hati, jantung berdetak kencang tiba-tiba, atau rasa sesak napas dan sulit dibedakan.
Daftar isi
Nyeri serangan jantung terjadi ketika salah satu arteri atau pembuluh darah yang memasok jantung tersumbat. Angina adalah sebutan untuk nyeri dada yang timbul ketika arteri atau pembuluh darah jantung menyempit atau tersumbat.
Penyakit Asam lambung adalah rasa sakit yang sering terasa di perut bagian atas atau dada bagian bawah. Hal ini disebabkan oleh asam lambung yang naik kembali ke saluran masuknya makanan yang kita konsumsi (kerongkongan).
Untuk informasi lebih lanjut mengenai perbedaan serangan jantung dan penyakit asam lambung, simak ulasan di bawah ini.
Baik serangan jantung maupun asam lambung umumnya memiliki penyebab yang cukup berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Namun anda bisa menganalisa mengapa terjadi kedua penyakit ini secara mendetil melalui penyebab di bawah ini.
Penyakit jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung tersumbat. Penyumbatan ini paling sering diakibatkan oleh penumpukan lemak, kolesterol, dan zat-zat lainnya yang membentuk plak di arteri koroner (pembuluh darah yang memasok jantung).
Plak akhirnya pecah dan membentuk gumpalan. Aliran darah yang terganggu dapat merusak atau menghancurkan bagian dari otot jantung.
Adakah korelasi antara penyakit asam lambung dan turunnya berat badan secara tiba-tiba? Banyak orang mengalami asam lambung dari waktu ke waktu. Seringkali tidak ada alasan yang jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.
Namun terkadang penyakit asam lambung dapat disebabkan atau diperburuk oleh kebiasaan konsumsi makanan dan minuman tertentu seperti:
Perlu diingat, mengonsumsi kombinasi makanan dan minuman yang tidak tepat seperti makan durian dan coca cola secara bersamaan juga dapat memicu naiknya penyakit asam lambung.
Hal terpenting dalam mendiagnosa apakah anda terkena serangan jantung atau penyakit asam lambung adalah dari metode yang dilakukan. Dokter atau ahli harus akurat dalam menentukan hal ini, berikut adalah perbedaan cara diagnosa masing masing dari penyakit ini
Idealnya, dokter harus memeriksa pasien selama pemeriksaan fisik rutin berlangsung untuk menentukan faktor risiko serangan jantung. Jika pasien terindikasi memiliki gejala serangan jantung, maka dokter akan mengambil informasi tentang tekanan darah, denyut nadi, dan suhu tubuh si pasien.
Pasien akan terhubung ke monitor jantung dan menjalani serangkaian tes untuk melihat apakah mereka memang benar memiliki penyakit jantung. Tes tersebut meliputi:
Tes ini dilakukan untuk mendiagnosis serangan jantung yang mana tugasnya adalah mencatat aktivitas listrik jantung pasien melalui elektroda yang terpasang pada kulit. Impuls direkam sebagai gelombang yang nantinya akan ditampilkan pada monitor atau dicetak di atas kertas.
Karena otot jantung yang terluka tidak melakukan impuls listrik secara normal, EKG dapat menemukan indikasi bahwa terdapat serangan jantung yang telah terjadi atau yang sedang berlangsung.
Protein jantung tertentu dipastikan akan bocor secara perlahan-lahan ke dalam darah setelah kerusakan jantung terjadi. Untuk itu, dokter akan mengambil sampel darah pasien untuk menguji keberadaan protein tersebut.
Untuk menentukan apakah penyakit asam lambung adalah gejala GERD (Gastroesophaegal Reflux Disease), dokter akan merekomendasikan beberapa tes berikut:
Tes ini dilakukan untuk melihat bentuk dan kondisi kerongkongan dan perut pasien.
Tes ini dilakukan untuk memeriksa kelainan pada kerongkongan pasen. Sampel jaringan (biopsi) dapat diambil untuk analisis.
Tes ini dilakukan untuk mengidentifikasi kapan dan berapa lama asam lambung kembali ke kerongkongan pasien. Monitor asam yang ditempatkan di esofagus terhubung ke komputer kecil yang akan pasien kenakan di pinggang atau di tali di bagian bahu.
Tes ini dilakukan untuk mengukur pergerakan dan tekanan di kerongkongan pasien.
Perbedaan serangan jantung dan penyakit asam lambung juga terletak pada penanganannya, ini hal yang penting yang juga harus dan wajib anda ketahui.
Penanganan serangan jantung sangat bergantung pada tingkat keseriusan dan jenis serangan jantung yang dialami.
Jika pasien memiliki gejala serangan jantung dan elektrokardiogram (EKG) menunjukkan bahwa ada penyumbatan pada arteri koroner, maka akan dilakukan prosedur untuk membuka sumbatan arteri koroner pasien.
Prosedur yang digunakan akan tergantung pada kapan gejala dimulai dan seberapa cepat pasien dapat mengakses perawatan.
Sementara penanganan penyakit asam lambung dapat dilakukan dengan konsumsi obat yang dijual bebas di apotek seperti:
Jika penanganan menggunakan obat tanpa resep tidak berhasil, maka penderita harus segera menemui dokter untuk resep obat dan tes lebih lanjut.
Penyakit asam lambung yang sudah tergolong parah dan serangan jantung mungkin sulit dibedakan. Bahkan dokter yang berpengalaman pun tidak selalu dapat membedakan kedua penyakit ini jika hanya berbekal riwayat medis dan pemeriksaan fisik penderita.
Itu sebabnya, jika kita pergi ke ruang gawat darurat karena sakit dada, kita akan dianjurkan untuk menjalani tes yang menentukan ada atau tidaknya potensi serangan jantung.
Meskipun begitu, ada baiknya kita juga harus bisa memahami perbedaannya supaya kita dapat mengira-ngira kapan kita membutuhkan bantuan medis yang sifatnya mendesak.
Markus MacGill & Gerhard Whitworth, R.N. 2018. Medical News Today. Is it a heart attack or heartburn?
Anonim. 2018. Harvard Health Publishing. Heartburn vs. heart attack.