Obat

Sodium Stibogluconate: Manfaat – Dosis dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sodium stibogluconate adalah senyawa sintetis antimonial pentavalen. Obat ini mengandung unsur kimia logam antimon/ stibium yang mampu berikatan dengan lima senyawa lainnya. [1]

Sodium stibogluconate telah digunakan selama lebih dari setengah abad untuk menangani leishmaniasis. Obat ini pertama kali disintetis pada tahun 1937. [2]

Apa itu Sodium Stibogluconate?

Di bawah ini adalah informasi tentang sodium stibogluconate seperti indikasi, kontraindikasi, peringatan dan lain sebagainya: [3,4]

Indikasi Leishmaniasis (infeksi yang disebabkan oleh parasit leishmania yang ditularkan melalui gigitan lalat pasir)
Kategori Obat resep
Konsumsi Anak-anak dan dewasa
Kelas Agen antiprotozoa lain
Bentuk Injeksi
Kontraindikasi Gangguan fungsi hati dan ginjal yang signifikan. Penggunaan bersama amphotericin B atau obat lain yang memperpanjang interval grafik QT pada EKG.
Peringatan Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Sodium Stibogluconate:
→ Pasien yang memiliki penyakit jantung
→ Pasien dengan riwayat aritmia ventrikel
→ Pasien yang memiliki resiko faktor yang memperpanjang grafik QT (mis. perpanjangan grafik QTc bawaan)
→ Anak-anak, ibu hamil dan menyusui

Manfaat Sodium Stibogluconate

Sodium stibogluconate digunakan untuk menangani penyakit leishmaniasis. Berikut ini beberapa kondisi leishmaniasis yang dapat ditangani oleh sodium stibogluconate: [3]

  • Cutaneous leishmaniasis (infeksi ini menyebabkan luka pada daerah terbuka seperti wajah, lengan dan kaki. Terdapat banyak lesi dan terkadang mencapai 200 lesi. Setelah sembuh, lesi ini akan menimbulkan bekas luka permanen)
  • Visceral leishmaniasis (infeksi ini sering juga disebut sebagai penyakit kala-azar. Penyakit ini ditandai dengan demam yang tidak beraturan, kehilangan berat badan yang signifikan, pembengkakan limfa dan hati dan anemia)
  • Mucocutaneous leishmaniasis (infeksi ini menyebabkan kerusakan baik sebagian maupun keseluruhan dari selaput lendir yang terdapat pada hidung, mulut dan kerongkongan)

Dosis Sodium Stibogluconate

Sodium stibogluconate dapat digunakan pada pasien dewasa atau anak-anak. Berikut ini adalah dosis yang diberikan: [3]

Dosis Sodium Stibogluconate Dewasa

Parenteral/Injeksi
⇔ Visceral Leishmaniasis
→ Berikan 20 mg/ kg berat badan/ hari (sebagai antimon pentavalen)
→ Obat diberikan selama 30 hari (28 hari untuk Leishmania infatum)
→ Obat diberikan melalui injeksi intramuskular atau injeksi lambat intravena paling tidak selama 5 menit
→ Lakukan evaluasi setelah 2 bulan dan 6 bulan (dan 12 bulan jika di Afrika) untuk memastikan adanya kambuh

⇔ Cutaneous Leishmaniasis
Untuk lesi yang membutuhkan penanganan sistemik
→ 20 mg/ kg berat badan/ hari (sebagai antimon pentavalen)
→ Obat diberikan selam 10 s/d 20 hari melalui injeksi intramuskular atau injeksi lambat intravena paling tidak selama 5 menit

⇔ Mucocutaneous Leishmaniasis
→ Berikan 20 mg/ kg berat badan/ hari (sebagai antimon pentavalen)
→ Obat diberikan selama 30 hari
→ Obat diberikan melalui injeksi intramuskular atau injeksi lambat intravena paling tidak selama 5 menit
Intralesi/Injeksi yang diberikan pada lesi yang muncul di kulit
→ Berikan 100 s/d 500 mg (sebagai antimon pentavalen)
→ Setiap 3 s/d 7 hari untuk 1 s/d 5 sesi

Dosis Sodium Stibogluconate Anak-anak

Parenteral/Injeksi
⇔ Visceral Leishmaniasis
→ Untuk anak-anak dengan berat badan <10 kg
→ Berikan  ≥200 mg per hari

⇔ Cutaneous Leishmaniasis
Untuk lesi yang membutuhkan penanganan sistemik
→ 20 mg/ kg berat badan/ hari (sebagai antimon pentavalen)
→ Obat diberikan selam 10 s/d 20 hari melalui injeksi intramuskular atau injeksi lambat intravena paling tidak selama 5 menit

⇔ Mucocutaneous Leishmaniasis
→ Berikan 20 mg/ kg berat badan/ hari (sebagai antimon pentavalen)
→ Obat diberikan selama 30 hari
→ Obat diberikan melalui injeksi intramuskular atau injeksi lambat intravena paling tidak selama 5 menit

Efek Samping Sodium Stibogluconate

Selain dapat melawan penyakit leishmaniasis, sodium stibogluconate dapat menimbulkan efek saping seperti: [3]

  • Perpanjangan interval grafik QT pada EKG
  • Anemia (kondisi tubuh kekurangan sel darah merah)
  • Leukopenia (kurangnya sel darah putih)
  • Trombositopenia (kurangnya trombosit)
  • Batuk
  • Muntah
  • Nyeri ulu hati
  • Arthralgia (nyeri sendi)
  • Mialgia
  • Pankreatitis (peradangan pankreas)
  • Peningkatan enzim hati dan pankreas
  • Penyakit kuning
  • Perubahan pada EKG (penurunan amplitudo gelombang T, pembalikan gelombang t)
  • Nyeri perut bagian bawah
  • Diare
  • Mual
  • Malaise
  • Letargi
  • Demam
  • Nyeri sementara pada daerah bekas suntikan
  • Trombosis vena (terbentuknya gumpalan darah pada vena) (untuk injeksi intravena)
  • Anoreksia (gangguan makan yang menyebabkan penderitanya memiliki kekhawatiran akan bertambahnya berat badan)
  • Kaku
  • Sakit kepala
  • Vertigo (kondisi yang menyebabkan penderitanya pusing dan merasa dirinya atau sekelilingnya berputar)
  • Pendarahan pada hidung atau gusi
  • Ruam
  • Memburuknya keadaan lesi pada pipi
  • Peronaan pada wajah
  • Peradangan parah yang melibatkan faring atau trakea
  • Aritmia jantung
  • Pneumonia (peradangan paru) (jarang)
  • Syok anafilaksis (jarang)

Adapun gejala overdosis sodium stibogluconate adalah sebagai berikut: [3]

Detail Sodium Stibogluconate

Di bawah ini adalah data lebih rinci mengenai sodium stibogluconate seperti penyimpanan, cara kerja dan lainnya: [3]

Penyimpanan Injeksi
→ Simpan pada suhu di bawah 25 ° C atau pada 25 ° C.
→ Jangan simpan di freezer
→ Lindungi dari cahaya
Cara Kerja Deskripsi: sodium stibogluconate adalah senyawa antimon pentavalen. Mekanisme kerjanya belumlah diketahui. Akan tetapi, usulan mekanisme kerjanya adalah penurunan sintesis ATP dan GTP (guanosine triphosphate) memberi sumbangsih terhadap penurunan sintesis makromolekul.
Sinonim: sodium antimony gluconate
Farmakokinetik
Penyerapan: diserap dengan cepat melalui rute intramuskular dan intravena.
Ekskresi: dikeluarkan melalui urin (80% sebagai bentuk awal obat). Waktu paruh eliminasi: fase awal sekitar 2 jam. Fase penghancuran: sekitar 33 s/d 76 jam.
Interaksi dengan obat lain → Meningkatkan resiko aritmia jantung dengan amphotericin B
→ Penggunaan bersama obat yang memperpanjang grafik interval QT (mis. cisapride, astemizole, terfenadine) mampu meningkatkan resiko torsades de pointes yang menyebabkan aritmia ventrikel
Overdosis ⇔ Gejala: Mual, muntah, diare, hepatitis, pendarahan nefritis
⇔ Cara Mengatasi: berikan dimercaprol 200 mg secara intramuskular setiap 6 jam sampai pemulihan selesai. 2,3-dimercaptosuccinic acid (DMSA) juga dapat digunakan.

Pertanyaan Seputar Sodium Stibogluconate

Bisakah sodium stibogluconate digunakan sebagai agen anti-tumor?

Penggunaan sodium stibogluconate sebagai agen anti-tumor masih dalam tahap penyelidikan. [5]

Apakah sodium stibogluconate hanya digunakan untuk menangani penyakit leishmaniasis?

Ya. Sodium stibogluconate hanya digunakan untuk melawan berbagai macam infeksi protozoa yang disebabkan oleh leishmania yang ditularkan melalui gigitan lalat pasir. [5]

Apakah sodium stibogluconate termasuk ke dalam agen antimonial trivalen?

Tidak. Sodium stibogluconate adalah agen antimonial pentavalen. Obat ini sama ampuhnya dengan agen antimonial trivalen dan lebih dapat ditolerir tubuh. [1]

Apakah pemberian sodium stibogluconate dapat menyebabkan flebitis?

Ya, bisa. Sebanyak 4% pasien mengalami flebitis (peradangan pembuluh darah baik yang melibatkan pembentukan bekuan darah atau tidak). [6]

Bisakah sodium stibogluconate mengatasi splenomegali (pembesaran limfa) akibat leishmaniasis?

Ya, bisa. Dibutuhkan waktu beberapa bulan sampai splenomegali dinyatakan sembuh. [7]

Contoh Obat Sodium Stibogluconate (Merek Dagang) di Pasaran

Di bawah ini adalah nama dagang dari sodium stibogluconate: [5]

Brand Merek Dagang
Pentostam

1. Edward T. Ryan. Antiparasitic Agents. Principles and Practice of Pediatric Infectious Diseases; 2018.
2. Swati Pund, dan Amita Joshi. Nanoarchitectures for Neglected Tropical Protozoal Diseases: Challenges and State of the Art. Nano- and Microscale Drug Delivery Systems; 2017.
3. Anonim. Sodium Stibogluconate. Mims Indonesia; 2020.
4. John P. Cunha DO, FACOEP. Stibogluconate Sodium. Rxlist; 2020.
5. Anonim. Sodium Stibogluconate. Drugbank; 2020.
6. G.B. van der Voet, dan J.A. Centeno. Metals. Side Effects of Drugs Annual; 2009.
7. Eli Schwartz. Leishmaniasis. The Travel and Tropical Medicine Manual; 2008.

Share