Makanan, Minuman dan Herbal

Talas: Manfaat – Efek Samping dan Tips Konsumsi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Talas merupakan makanan yang mengandung serat serta vitamin dan mineral seperti vitamin B dan E serta kalsium. Makanan ini memiliki peran dalam beberapa metabolisme tubuh, sistem imun, jantung dan kulit.

Talas merupakan jenis umbi-umbian yang banyak diminati karena mangandung banyak nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Berikut penjelasannya.

Tentang Talas

Talas (Colocasia esculenta L) merupakan tanaman penghasil umbi. Tanaman talas berasal dari Asia Tenggara. Talas merupakan makanan pokok di berbagai negara seperti di Kepulauan Osenia [1].

Tanaman talas merupakan tanaman herba yang memiliki tinggi hingga 1,5 meter. Ubi talas berbentuk lonjong atau bulat, berwarna cokelat dan beratnya dapat mencapai 4 kg dalam 1 umbinya [2].

Di Indonesia, terdapat 4 jenis talas yang terkenal dan berasal dari beberapa daerah di Indonesia. Berikut penjelasannya [1].

1. Talas Padang

Talas Padang

Talas padang memiliki ciri-ciri ukuran umbi yang lebih besar dari talas lainnya. Talas padang dapat mencapai tinggi 2 meter.

Talas padang mempunyai rasa umbi yang kurang sedap dan baunya seperti daun lengkuas. Biasanya talas padang dijadikan keripik dan diberi bumbu perasa.

2. Talas Bogor

Talas Bogor

Talas bogor memiliki bentuk umbi yang cenderung membulat. Talas bogor dipanen pada umur 6-9 bulan setelah tanam.

Talas yang berasal dari bogor memiliki 2 varietas yaitu talas ketan dan talas mentega. Talas ketan lebih pulen dari pada talas mentega yang cenderung memiliki tekstur berpasir.

Talas ketan memiliki aroma yang lebih wangi daripada talas mentega. Talas ketan lebih banyak diminati dan harganya sedikit lebih mahal dari talas mentega.

3. Talas Pontianak

Talas Pontianak

Talas pontianak memiliki ciri khas berwarna ungu. Tekstur umbi talas pontianak memang kurang pulen sehingga kurang cocok jika hanya direbus atau digoreng.

Biasanya talas pontianak dijadikan olahan makanan yang menarik karena menghasilkan warna ungu alami seperti bolu talas, es krim talas dan puding talas.

4. Talas Belitung

Talas Belitung

Talas belitung memiliki batang semu karena batang talas tersebut sekaligus merupakan daun tanaman talas. Talas ini memiliki nama lain yaitu kimpul.

Talas ini mengandung banyak lendir sehingga kurang pulen. Biasanya talas belitung dikonsumsi dengan cara direbus dan digoreng serta sebagai tambahan makanan.

Kandungan Gizi Talas

Selain memiliki rasa yang manis dan lezat, talas mengandung berbagai nutrisi yang dapat memenuhi kebutuhan harian manusia. Berikut ini kandungan nutrisi yang dikandung dalam talas.

IDNmedis.com Info Gizi (Per 100 Gram)
Talas, mentah
Kalori: 112 Kalori Dari Lemak: 1.7
%Kebutuhan Harian
Total Lemak0.2      g 0.31 %
Lemak Jenuh0        g 0.2  %
Lemak Trans0        0    %
Kolesterol 0        mg 0   %
Sodium11       mg 0.46 %
Total Karbohidrat26.5     g 8.82 %
Serat4.1      g 16.4 %
Gula0.4      g
Protein1.5      g 3    %
Vitamin A1.52 %Vitamin c7.5 %
Kalsium4.3 %Zat besi3.06 %
© IDNmedis.com

Src : Talas, mentah

*Kebutuhan harian berdasarkan diet 2,000 kalori. Kebutuhan anda bisa lebih besar/kecil.

Top 10 Gizi
Penyajian 100gr%Kebutuhan Harian
Mangan0.4      mg19 %
Serat makanan4.1      g16 %
Kalium590.9    mg17 %
Vitamin B60.3      mg14 %
Vitamin E (Alpha Tokoferol)2.4      mg12 %
Total Karbohidrat26.5     g9 %
Magnesium33       mg8 %
Fosfor84       mg8 %
Tembaga0.2      mg9 %
Vitamin C4.5      mg8 %
© IDNmedis.com

Src : Talas, mentah

Kandungan gizi utama dalam talas antara lain mangan, serat, vitamin B6 dan vitamin E. Mangan merupakan mineral yang dibutuhkan dalam berbagai metabolisme tubuh.

Talas mengandung serat yang tinggi yang bermanfaat penting dalam pencernaan. Kandungan serat berfungsi melancarkan pencernaan [3].

Vitamin B6 dan vitamin E berperan sebagai antioksidan. Vitamin B6 berfungsi mencegah penyakit jantung dan menurunkan kolestrol. Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan kulit dan mata [4].

Manfaat Talas Bagi Kesehatan

Talas mengandung berbagai manfaat bagi kesehatan manusia. Berikut penjelasan.

1. Melancarkan Pencernaan dan Menurunkan Berat Badan

Kandungan serat dalam talas sangat tinggi yaitu dapat memenuhi 20% dari kebutuhan harian manusia. Serat berperan penting dalam kesehatan pencernaan.

Serat dalam tubuh dibagi dua yaitu serat yang dapat larut dalam air dan serat yang tidak dapat larut dalam air. Kedua jenis serat ini berperan dalam melancarkan pencernaan sekaligus mengontrol gula darah [5].

Serat yang tidak dapat larut sangat sulit dicerna oleh pencernaan sehingga menambah ukuran dan massa feses. Kondisi ini akan mencegah terjadinya sembelit yang dapat berisiko wasir [5].

Serat yang dapat larut berperan meningkatkan kekentalan isi pencernaan sehingga menghambat penyerapan glukosa dengan cepat. Hal ini dapat memperlambat glukosa masuk dalam darah dan menjaga kadar gula dalam darah menjadi normal [5].

Selain itu, kandungan serat dalam talas sangat baik bagi seseorang yang ingin menurunkan berat badan. Hal ini karena serat dapat menyebabkan seseorang merasa kenyang lebih lama.

2. Mengontrol Kadar Gula dalam Darah

Talas mengandung indeks glikemik yang rendah yaitu kurang dari 55 yang sangat baik bagi penderita diabetes maupun bagi non-diabetes dapat terhindar dari penyakit ini [6].

Indeks glikemik adalah ukuran yang menyatakan seberapa cepat makanan yang mengandung karbohidrat dicerna menghasilkan gula. Jika terlalu cepat, indeks glikemik akan semakin tinggi dan berisiko meningkatkan gula dalam darah [7].

Kandungan serat yang tinggi khususnya serat yang dapat larut mampu mengontrol gula dalam darah. Maka dari itu, penderita diabetes sangat disarankan mengonsumsi talas sebagai pengganti makanan pokok nasi [5,6].

Talas juga mengandung mangan yang mampu mengontrol kadar glukosa dalam darah sehingga terhindar dari hiperglikemia (kadar glukosa tinggi dalam darah) [6].

Mangan bekerja dengan cara mengontrol sintesis dan sekresi insulin agar berjalan normal sehingga terhindar dari penyakit diabetes [6].

3. Menjaga Kesehatan Kulit dan Kecantikan

Talas mengandung tinggi vitamin E yaitu sebesar 15% dari kebutuhan harian manusia. Vitamin E merupakan vitamin yang dapat larut dalam lemak [8].

Vitamin E berperan sebagai antioksidan dalam menjaga kesehatan kulit seperti membantu dalam proses produksi kolagen, mengurangi peradangan dan menjaga kelembaban kulit [8,9].

Vitamin E akan diserap oleh lapisan epidermis kulit yang mengalami kerusakan sehingga mengurangi peradangan yang terjadi. Vitamin E juga mampu mencegah penyakit kanker kulit [8,9].

Selain vitamin E, talas juga mengandung vitamin B6 atau piridoksin sebanyak 17% dari kebutuhan harian manusia. Vitamin B6 berperan penting dalam berbagai metabolisme dalam tubuh [11].

Kekurangan asupan vitamin B6 dapat menyebabkan ruam atau gatal, kulit berminyak dan bersisik, serta tubuh menjadi mudah lemas [11].

Talas juga mengandung vitamin C sebanyak 8% dari kebutuhan harian manusia. Vitamin C terkenal sebagai antioksidan yang mampu mencegah penuaan dini. Gejala penuaan dini yang paling tampak terasa adalah kulit kering, kulit kusam, dan noda hitam pada wajah [10].

4. Meningkatkan Sistem Imun Tubuh

Talas mengandung berbagai macam vitamin didalamnya antara lain vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C dan vitamin E. Vitamin-vitamin ini berperan sebagai antioksidan dalam tubuh.

Salah satunya yaitu vitamin E yang membantu melindungi sel tubuh dari kerusakan yang berisiko kanker, penyakit jantung, hingga penyakit mata. Vitamin E juga bekerja bersama dengan vitamin C untuk mencegah penyakit degeneratif lainnya [12]

Penyakit degeneratif merupakan kondisi kesehatan organ atau jaringan yang turun seiring dengan berjalannya waktu, biasanya diketahui pada usia tua. Beberapa penyakit degeneratif yaitu penyakit jantung, diabetes type 2, osteoporosis, hipertensi dan kanker [13].

Antioksidan sangat penting dalam tubuh yang mampu mencegah berbagai kerusakan yang terjadi pada se-sel tubuh akibat aktivitas radikal bebas yang masuk dalam tubuh [13].

Radikal bebas dapat menyebabkan stress oksidatif yang merupakan suatu kondisi tingginya kadar radikal bebas daripada antioksidan di dalam tubuh [13].

5. Meningkatkan Kesehatan Tulang

Talas mengandung kalsium yang merupakan salah satu mineral penting dalam proses pembentukan tulang. Hal ini dikarenakan mineral kalsium merupakan bahan penyusun tulang. Kekurangan kalsium dapat berisiko osteoporosis [14].

Osteoporosis merupakan suatu kondisi tulang yang mengalami penurunan kepadatan sehingga lebih rentan patah. Gejala osteoporosis yang bisa dirasakan antara lain nyeri punggung bawah, tulang mudah patah, dan postur tubuh yang semakin membungkuk [15].

Talas juga mengandung mangan yang merupakan mineral dalam tubuh yang baik bagi kesehatan organ seperti tulang. Manusia membutuhkan asupan mineral mangan yang cukup dan rutin setiap harinya [14].

Mangan berfungsi mengurangi gejala osteoarthritis bagi para penderita nyeri sendi. Osteoarthritis merupakan suatu gangguan kronis yang terjadi pada tulang rawan [14].

Mangan bekerja dengan meningkatkan kadar superoksida dismutase yang merupakan anti inflamasi. Senyawa tersebut mampu mempercepat penyembuhan keseleo atau peradangan sendi lainnya [14].

6. Menjaga Kesehatan Jantung

Kandungan kalium dalam talas adalah sebanyak 484 mg atau 14% dari kebutuhan harian manusia. Kalium berperan dalam menjaga kesehatan jantung [16].

Kalium bekerja dengan cara mengurangi penumpukan mineral kalsium di pembuluh darah. Kalium memastikan mineral kalsium dapat diserap baik oleh tulang dan gigi [16].

Penumpukan kalsium dapat menyebabkan plak yang lama-kelamaan akan menyumbat aliran darah di pembuluh darah. Kondisi ini dapat meningkatkan tekanan darah sehingga berisiko hipertensi [16].

Jika hal ini tidak segera dicegah, maka dapat berisiko terhadap penyakit aterosklerosis dan serangan jantung. Aterosklerosis merupakan kerusakan pembuluh darah akibat mengalami penyempitan oleh tumpukan plak dari kalsium maupun lemak [16].

Efek Samping Talas

Talas mengandung berbagai manfaat yang baik bagi kesehatan. Namun, talas juga mengandung berbagai macam efek samping apabila tidak tepat dalam konsumsi maupun pengolahannya. Berikut penjelasannya.

  • Menimbulkan rasa gatal

Talas mengandung getah yang dapat menyebbakan gatal saat dimakan maupun saat diolah. Rasa gatal dapat mengenai lidah, kerongkongan maupun tangan. Rasa gatal ini dapat berisiko iritasi pada kulit [17].

Rasa gatal pada talas dapat dihilangkan dengan cara pengolahan yang baik. Getah talas akan hilang jika talas direndam setelah dikupas dan dipotong-potong kecil dan dicuci. Rendam talas dengan campuran garam untuk menghilangkan kandungan getah pada talas [17,18].

  • Penyerapan kalsium terganggu

Selain rasa gatal yang ditimbulkan karena kandungan getah di dalam talas, terdapat juga senyawa oksalat yang cukup tinggi dan memiliki efek samping bagi kesehatan manusia [19].

Oksalat merupakan asam kuat yang membentuk garam natrium dan kalium yang larut air. Kandungan oksalat berpengaruh terhadap penyerapan kalsium dalam tubuh [19].

Jika kandungan oksalat terlalu tinggi, oksalat akan bereaksi dengan kalsium membentuk kalsium oksalat yang berbentuk kristal. Kandungan asam oksalat dan kalsium oksalat akan menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan [19].

Asam oksalat dan kalsium oksalat dalam talas dapat dihilangkan dengan perendaman talas yang telah dikupas, dicuci, dan dipotong-potong menggunakan air hangat. Kalsium oksalat akan menjadi bentuk yang dapat larut dalam air dan akan menurun kadarnya di dalam talas [18,19].

Tips Penyimpanan Talas

Talas merupakan umbi-umbian yang dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama. Namun, penyimpanan yang tidak tepat dapat menyebabkan talas menjadi kering dan busuk [20].

Berikut ini adalah cara yang benar dalam menyimpan talas [20].

  1. Belilah secukupnya talas yang memiliki kualitas baik seperti teksturnya masih segar dan renyah, tidak ada bekas luka dan tidak busuk.
  2. Simpanlah talas di tempat yang kering dan jauhkan dari bahan makanan yang mengandung bau menyengat.
  3. Susun talas secara rapi dan tidak menumpuk. Talas yang menumpuk memicu lebam dan busuk serta munculnya tunas.
  4. Usahakan tidak terlalu lama menyimpan talas, karena dapat menyebabkan talas mengalami penyusutan berat dan menurunnya kualitas nutrisi didalamnya.

Tips Konsumsi Talas

Talas dapat diolah menjadi berbagai makanan yang lezat dan bergizi. Maka tak heran jika talas banyak diminati oleh masyarakat. Talas dapat dijadikan sebagai makanan pokok, tambahan bahan makanan, hingga camilan atau kudapan.

Berikut ini merupakan olahan paling sering yang dapat dibuat dari talas.

  • Bolu talas (cocok untuk anak-anak)

Bolu talas memang sudah terkenal lezat dan dijadikan oleh-oleh khas dari Bogor. Ternyata, bolu ini bisa dibuat sendiri di rumah karena pembuatannya pun sama dengan bolu biasanya.

Campurkan talas yang sudah dikukus, tepung terigu, santan, gula, telur, dan beberapa bahan perasa kue lalu kukus hingga kue matang dan empuk. Olahan ini sangat disukai oleh anak-anak sehingga dapat merasakan manfaat dari talas.

  • Kolak talas

Kolak talas dapat menggantikan kolak pisang yang biasanya dikonsumsi. Proses pembuatannya hampir sama dengan pembuatan kolak ubi. Sebaiknya menggunakan gula aren sebagai pengganti gula putih.

Kolak talas memang sangat lezat, namun jangan mengonsumsi berlebihan. Hal ini karena kandungan gula dalam tambahan masakan seperti gula aren dan santan yang dapat meningkatkan kadar gula maupun kolestrol jika berlebihan [21].

  • Talas yang digoreng

Talas goreng merupakan suatu olahan talas yang paling gampang. Bentuknya pun dapat sesuai dengan selera seperti keripik ataupun berbentuk stik. Hindari menggunakan minyak yang sudah pernah dipakai agar tehindar dari lemak jahat yang terkandung didalamnya.

Talas dipotong sesuai selera, lalu tambahkan dengan bumbu dari bawang putih dan sedikit garam. Setelah itu goreng hingga kering dan teksturnya renyah.

Talas merupakan jenis umbi yang tinggi akan serat dan karbohidrat sehingga dapat dijadikan sebagai makanan pokok. Manfaat dari talas untuk kesehatan antara lain melancarkan pencernaan, menurunkan berat badan, menjaga kesehatan kulit, tulang dan jantung serta mencegah diabetes.

1). H Chaïr, R E Traore , M F Duval, R Rivallan, A Mukherjee, L M Aboagye, W J Van Rensburg, V Andrianavalona, M A A Pinheiro de Carvalho, F Saborio, M Sri Prana, B Komolong, F Lawac, V Lebot. 2016. PLoS One 11(6):e0157712. Genetic Diversification and Dispersal of Taro (Colocasia Esculenta (L.) Schott)
2). Xiaoling He, Susan C Miyasaka, Maureen M M Fitch, Yun J Zhu. 2015. Methods in Molecular Biology 1224:97-108. Taro (Colocasia Esculenta (L.) Schott)
3). Nkiruka Chinonyelum Azubuike, Okechukwu Steven Onwukwe, Anulika Obianuju Onyemelukwe, Uzoamaka Charity Maduakor, Ijeoma Maryjoy Ifeorah, Chukwugozie Nwachukwu Okwuosa, Peter Uwadiegwu Achukwu. 2018. Pakistan Journal of Pharmaceutical Science 31(5(Supplementary)):2143-2148. Impact of Colocasia Esculenta Extract and Fractions on High-Fat Diet-Induced Changes in Body Weight, Adipose Tissue and Liver of Rats
4). W A C Kristine Koekkoek, Arthur R H van Zanten. 2016. Nutrient in Clinical Practice 31(4):457-74. Antioxidant Vitamins and Trace Elements in Critical Illness
5). Semih Otles, Selin Ozgoz. 2014. Acta Scientiarum Polonorum: Technologia Alimentaria 13(2):191-202. Health Effects of Dietary Fiber
6). Sebnem Simsek, Sedef Nehir El. 2015. Food Chemistry 168:257-61. In Vitro Starch Digestibility, Estimated Glycemic Index and Antioxidant Potential of Taro (Colocasia Esculenta L. Schott) Corm
7). Agnieszka Dolna, Janusz Ciok. 2005. Polskie Archiwum Medycyny Wewnetrznej 114(5):1111-7. Glycemic Index and Obesity
8). Hira Butt, Azra Mehmood, Muhammad Ali, Saba Tasneem, Muhammad Sohail Anjum, Moazzam N Tarar, Shaheen N Khan, Sheikh Riazuddin. 2017. Life Sciences 184:1-9. Protective Role of Vitamin E Preconditioning of Human Dermal Fibroblasts Against Thermal Stress in Vitro
9). Liane Bolke, Gerrit Schlippe, Joachim Gerß, Werner Voss. 2019. Nutrients 11(10):2494. A Collagen Supplement Improves Skin Hydration, Elasticity, Roughness, and Density: Results of a Randomized, Placebo-Controlled, Blind Study
10). Anitra C Carr, Silvia Maggini. 2017. Nutrients 9(11):1211. Vitamin C and Immune Function
11). Per Magne Ueland, Adrian McCann, Øivind Midttun, Arve Ulvik. 2017. Molecular Aspect of Medicine 53:10-27. Inflammation, Vitamin B6 and Related Pathways
12). Ga Young Lee, Sung Nim Han. 2018. Nutrients 10(11):1614. The Role of Vitamin E in Immunity
13). Nakshi Sinha, Pradeep Kumar Dabla. 2015. Current Hypertension Reviews 11(2):132-42. Oxidative Stress and Antioxidants in Hypertension-A Current Review
14). Andrej Mergedus, Janja Kristl, Anton Ivancic, Andreja Sober, Vilma Sustar, Tomaz Krizan, Vincent Lebot. 2015. Food Chemistry 170:37-46. Variation of Mineral Composition in Different Parts of Taro (Colocasia Esculenta) Corms
15). Tara Coughlan, Frances Dockery. 2014. Clinical Medicine 14(2):187-91. Osteoporosis and Fracture Risk in Older People
16). Yong Sun, Chang Hyun Byon, Youfeng Yang, Wayne E Bradley, Louis J Dell'Italia, Paul W Sanders, Anupam Agarwal, Hui Wu, Yabing Chen. 2017. Journal of Clinical Investigation Insight 2(19):e94920. Dietary Potassium Regulates Vascular Calcification and Arterial Stiffness
17). Jin-Gao Yu, Pei Liu , Jin-Ao Duan, Zong-Xiang Tang, Yan Yang. 2015. Bioorganic and Medicinal Chemistry Letters 25(20):4382-6. Itches-stimulating Compounds From Colocasia Esculenta (Taro): Bioactive-Guided Screening and LC-MS/MS Identification
18). G P Savage, M Dubois. 2006. International Journal of Food Science and Nutrition 57(5-6):376-81. The Effect of Soaking and Cooking on the Oxalate Content of Taro Leaves
19). Natsuko I Kobayashi, Keitaro Tanoi, Atsushi Hirose, Takayuki Saito, Akihiko Noda, Naoko Iwata, Akimasa Nakano, Satoru Nakamura, Tomoko M Nakanishi. 2011. Journal of Agricultural and Food Chemistry 59(9):4412-7. Analysis of the Mineral Composition of Taro for Determination of Geographic Origin
20). A R Sloan, M L Dunn, L K Jefferies, O A Pike, Sarah E Nielsen Barrows, F M Steele. 2016. International Journal of Food Science 9860139. Effect of Water Activity and Packaging Material on the Quality of Dehydrated Taro ( Colocasia esculenta (L.) Schott) Slices During Accelerated Storage
21. S Daniel Robert, Aziz Al-Safi Ismail. 2012. Annals of Nutrition and Metabolism 60(1):27-32. Glycemic Responses of Patients With Type 2 Diabetes to Individual Carbohydrate-Rich Foods and Mixed Meals

Share