Tidak hanya waktu hamil, banyak ibu menyusui yang ragu apakah dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik dan penuh.
Sebagian ibu menyusui bahkan terlalu khawatir apakah puasa akan memengaruhi produksi ASI serta kandungan gizi yang akan diterima si kecil.
Ibu menyusui tidak masalah untuk melakukan ibadah puasa secara penuh, namun sebaiknya tetap memerhatikan beberapa hal agar proses menyusui selagi berpuasa bisa berjalan beriringan dengan sempurna [1].
Berikut adalah sedikit tips puasa untuk ibu menyusui agar ASI tetap lancar, busui dan si kecil sehat, dan puasa tidak ada masalah.
Daftar isi
Dalam mengambil keputusan untuk berpuasa atau tidak, ibu menyusui perlu memerhatikan usia bayi [1,2,3].
Apabila bayi masih berusia di bawah 6 bulan, artinya bayi masih sepenuhnya mengandalkan ASI untuk pemenuhan nutrisi dan tumbuh kembangnya [1,2,3].
Untuk bayi dengan usia kurang dari 6 bulan, terutama bayi dalam kondisi yang tidak maksimal, biasanya ibu menyusui tidak dianjurkan berpuasa [1,2,3].
ASI sebagai asupan gizi si kecil paling utama perlu dioptimalkan, maka sayang sekali ibu tidak bisa berpuasa [4].
Namun jika kondisi bayi sehat walaupun masih berusia kurang dari 6 bulan, ada kemungkinan dokter mengizinkan ibu berpuasa [1,2].
Terlebih bila bayi sudah memasuki usia 6 bulan keatas, ibu sudah pasti boleh berpuasa saat menyusui karena si kecil juga tengah memperoleh asupan selain ASI karena memasuki masa MPASI (makanan pendamping ASI) [1,2].
Bila memutuskan untuk berpuasa, ibu menyusui dapat menjalankannya dengan kuat apabila tubuh terhidrasi dengan baik [1,2].
Kunci menghidrasi tubuh selama puasa adalah dengan menerapkan metode 2-4-2 [5].
Pemenuhan 2 liter air putih menggunakan metode 2-4-2 adalah salah satu pola asupan terbaik yang dapat dipraktekkan [1,2,5].
Artinya, saat buka minumlah 2 gelas air putih, dilanjutkan dengan malam hari sebanyak 4 gelas, lalu sahur 2 gelas [5].
Selain air putih, ibu menyusui bisa mengonsumsi jus buah (tanpa tambahan gula), teh hangat maupun jus buah agar nutrisi tubuh terpenuhi dengan baik [6,7].
Asupan selain air putih juga dibutuhkan agar meningkatkan stamina tubuh selama menyusui [5].
Asupan cairan yang tepat bisa membantu ibu menyusui bertahan saat puasa dan tetap memberikan yang terbaik bagi si kecil [2,5].
Selama berpuasa, ibu menyusui akan tetap dapat menjaga kesehatan dan memberikan ASI dengan kualitas terbaik kepada si kecil dengan mengonsumsi makanan bergizi [1,2].
Ibu menyusui dapat mengonsumsi makanan-makanan yang mampu memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh yang lengkap [1,2].
Makanan bervitamin, mineral, karbohidrat, serat, protein, hingga lemak sehat adalah asupan terbaik [1,2].
Pastikan pula makanan-makanan tersebut mengandung zinc, zat besi, asam folat, vitamin B, kalsium, vitamin D dan selenium untuk menjaga kesehatan busui selama puasa serta bayi [1,2].
Beberapa sumber makanan dengan kandungan nutrisi di atas antara lain adalah [1,2] :
Waktu sahur maupun berbuka puasa, pastikan makanan-makanan tersebut ada dan dijadikan menu yang lebih variatif dan kreatif.
Ibu menyusui juga dapat berpuasa dengan lancar selama menyusui dengan mengasup camilan yang tepat [1,2].
Setelah berbuka, pilih camilan yang jelas menyehatkan, seperti sayur rebus dan buah-buahan (pilih buah yang aman bagi lambung apabila memiliki riwayat gangguan pencernaan pada lambung) [1,2].
Kacang-kacangan pun boleh dikonsumsi sebagai camilan, seperti almond yang memberi nutrisi bagi ibu menyusui maupun bayi yang menyusu [1,2].
Walau memutuskan untuk menjalankan ibadah puasa, pastikan untuk tetap menyusui seperti biasanya [1,2].
Berikan ASI kepada si kecil sesuai kebutuhan anak karena semakin rajin menyusui hal ini turut mendukung produksi ASI yang meningkat dan semakin lancar [1,2].
Para busui tidak perlu khawatir atau takut ASI akan terhambat selama puasa, tetap lakukan baik secara langsung maupun melalui proses memompa ASI.
Hal ini perlu dilakukan secara konsisten supaya anak bisa memperoleh kebutuhan ASI yang ia perlukan untuk tumbuh kembangnya yang sempurna [1,2].
Sebagian ibu menyusui biasanya perlu mengasup suplemen (harus dengan izin dan resep dokter) supaya pemberian ASI tetap lancar [2].
Minum suplemen setiap sehabis menikmati sahur serta usai berbuka sesuai kebutuhan tubuh [2].
Walau sudah melewati masa kehamilan dan kini beralih pada proses menyusui, pastikan untuk tidak beraktivitas terlalu berat [8].
Ibu menyusui bisa beraktivitas normal, namun selama berpuasa sebaiknya tidak memilih aktivitas berat yang mudah membuat tubuh lelah [8].
Baik sebelum maupun saat berpuasa, lakukan konsultasi dengan dokter mengenai apa saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi maupun dilakukan [1].
Agar puasa dan menyusui keduanya berjalan lancar, bantuan dokter dapat menolong busui untuk menjaga kesehatan dengan baik [1].
Demikian sedikit tips puasa untuk ibu menyusui yang jika dilakukan dengan benar, maka kesehatan busui maupun si kecil akan aman.
1. Nalika Unantenne. Breastfeeding and Fasting during Ramadan : Complete Guide for Moms. The Asian Parent; 2023.
2. The Healthy Muslims. Fasting During Ramadan As a Breastfeeding Mom. The Healthy Muslims; 2023.
3. World Health Organization. Exclusive breastfeeding for six months best for babies everywhere. World Health Organization; 2011.
4. Hamad Medical Corporation. Advice for pregnant and breastfeeding women before fasting in Ramadan. Hamad Medical Corporation; 2023.
5. VOI. Use The 2-4-2 Formula During Fasting, God Willing, Your Body Will Stay In Shape. VOI; 2021.
6. Priya Tew. What to eat while breastfeeding. Medela; 2023.
7. Karen Gill, M.D. & Rena Goldman. Will Drinking Green Tea While Breast-Feeding Harm My Baby?. Healthline; 2016.
8. Helen West, RD. How to Fast Safely: 10 Helpful Tips. Healthline; 2023.