Amiloride digunakan untuk menangani atau mencegah hipokalemia pada pasien tekanan darah tinggi atau gagal jantung kongestif [1, 2, 3, 5].
Daftar isi
Amiloride merupakan suatu obat diuretik yang berfungsi untuk mencegah tubuh menyerap garam mineral dalam konsentrasi berlebihan. Obat ini digunakan untuk menangani hipertensi, gagal jantung, atau edema [2, 5].
Berikut informasi mengenai detail amiloride [1, 4]:
Indikasi | Edema, hipokalemia |
Kategori | Obat Keras |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Diuretik |
Bentuk | Tablet |
Kontraindikasi | Hiperkalemia, penyakit Addison, anuria, gangguan ginjal kronis atau akut, diabetic nefropaty |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menerima pengobatan amiloride; → Pasien dengan diabetes mellitus → Pasien yang beresiko terkena asidosis metabolik atau respiratori → Pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati → Pasien berusia lanjut → Pasien yang mengandung dan menyusui |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Kategori B: Studi pada hewan tidak menunjukkan resiko pada janin, akan tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil, atau studi pada reproduksi hewan yang menunjukkan efek yang merugikan (selain penurunan fertilitas) yang tidak dikonfirmasi pada studi terkontrol pada ibu hamil trisemester I (dan tidak ada bukti mengenai resiko pada trimester berikutnya). |
Amiloride digunakan untuk mengatasi beberapa kondisi berikut[1,5]:
Berikut rincian dosis Amiloride untuk orang dewasa [1,5]:
Edema ⇔ Oral/Diminum: → Dosis awal 5-10 mg per hari. Jika digunakan bersama dengan obat diuretik lain atau antihipertensi, dosisnya 2,5 mg diminum sekali sehari. → Dosis maksimal: 20 mg per hari |
Hipertensi dan Gagal Jantung Kongestif ⇔ Oral/Diminum: → Dosis awal: 5 mg diminum sekali sehari. → Dosis perawatan: 5-10 mg diminum sekali sehari. |
Asites (Penumpukan Cairan di Perut) ⇔ Oral/Diminum: → Dosis awal: 5 mg diminum sekali sehari. → Dosis perawatan: 5-10 mg diminum sekali sehari. |
Efek samping yang sering dilaporkan antara lain [2, 5]:
Segera hubungi dokter dan dapatkan pertolongan medis bila beberapa efek samping berikut muncul[5]:
Beberapa efek samping berikut memerlukan pertolongan medis jika berlangsung terus menerus[5]:
Gejala overdosis amiloride, segera dapatkan pertolongan medis[5]:
Info Efek Samping untuk Tenaga Medis [5]:
Untuk memahami lebih detail mengenai amiloride, berikut informasi tentang penyimpanan, cara kerja, interaksi dengan obat lain, interaksi dengan makanan dan overdosis[1]:
Penyimpanan | Tablet → Simpan antara 15-30°C |
Cara Kerja | Deskripsi: Amiloride merupakan suatu diuretik lemah yang bekerja terutama pada tubulus distal ginjal. Obat ini meningkatkan ekskresi Na dan menurunkan ekskresi K. Amiloride juga mengurangi efek kaliuretik dari zat diuretik lainnya dan dapat menghasilkan efek natriuretik tambahan → Onset: 2 jam → Durasi: 24 jam Farmakokinetik: → Absorpsi: Diserap secara tidak sempurna dari saluran gastrointestinal. Bioavaibilitas dapat berkurang akibat makanan. → Bioavabilitas: sekitar 50% → Waktu konsentrasi plasma puncak: sekitar 3-4 jam → Distribusi: Didistribusikan secara meluas dalam jaringan. → Volume distribusi: 350-380 liter. → Pengikatan protein plasma: 23% → Metabolisme: Tidak dimetabolisme → Ekskresi: melalui urin Paruh waktu plasma: 6-9 ham, paruh waktu terminal: ≥ 20 jam |
Interaksi dengan obat lain | → Meningkatkan resiko hiperkalemia dengan diuretik pemisah K lainnya, suplemen K, antagonis reseptor angiotensin II, inhibitor ACE, trilostane → Meningkatkan resiko nefrotoksisitas dengan ciclosporin dan NSAID → Dapat menimbulkan hiponatraemia akut dengan thiazide atau chloropropamide → Dapat mengurangi efek penyembuhan ulcer dengan carbenoxolone → Dapat meningkatkan efek senyawa antihipertensi |
Interaksi dengan makanan | Makanan menurunkan bioavaibilitas |
Overdosis | ⇔ Gejala: mulut kering, peningkatan denyut jantung, kram otot, frekuensi napas meningkat. |
Pengaruh pada hasil lab | Dapat meningkatkan konsentrasi serum digoksin yang diberikan melalui radioimunoasai. |
Bagaimana cara penggunaan amiloride yang dianjurkan?
Gunakan amiloride sesuai petunjuk dari dokter dan mengikuti dosis yang sesuai. Amiloride dikonsumsi secara oral bersama makanan [5].
Apa saja yang perlu dihindari setelah menerima pengobatan amiloride?
Hindari menggunakan pengganti garam atau produk susu rendah natrium tapi mengandung kalium. Hindari juga makanan dengan konsentrasi garam tinggi dan alkohol. Selain itu sebaiknya menghindari aktivitas yang menyebabkan dehidrasi [5].
Apakah amiloride dapat menurunkan tekanan darah?
Ya. Amiloride termasuk diuretik yang membantu mencegah tubuh kehilangan kalium berlebihan. Amiloride berfungsi sebagai antihipertensi yang membantu menurunkan tekanan darah [6].
Apakah amiloride aman untuk ibu hamil?
Amiloride cukup aman untuk ibu hamil. Menurut kategori obat pada kehamilan dan menyusui FDA, amiloride termasuk dalam kategori B [1]. Namun sebaiknya konsultasikan pada dokter bila akan menggunakannya.
Berikut beberapa nama dagang obat yang mengandung amiloride [3,4,5]:
Brand Merek Dagang |
Lorinid |
Lorinid Mite (Amiloride HCl+Hydrochlorothiazide) |
Midamor |
Moduretic (Amiloride HCl+Hydrochlorothiazide) |
Modamide |
Kaluril |
1. Anonim. Diakses 2020. MIMS. Amiloride.
2. Anonim. Diakses 2020. WebMD. Amiloride HCl.
3. Anonim. Diakses 2020. Drubank. Amiloride.
4. Anonim. Diakses 2020. Pusat Informasi Obat Nasional, Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. Amilorid Hidroklorida.
5. Cerner Multum. Diakses 2020. Drugs com. Amiloride.
6. J. Howard Pratt, George J. Eckert, Shirley Newman, and Walter T. Ambrosius. 2001. Department of Medicine, Indiana University School of Medicine (J.H.P., G.J.E., S.N., W.T.A.) and the VA Medical Center (J.H.P., S.N.), Indianapolis, Ind. Blood Pressure Responses to Small Doses of Amiloride and Spironolactone in Normotensive Subjects