Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Cabai serrano, meskipun jarang ditemukan di Indonesia, memiliki kandungan nutrisi berupa vitamin C, B, K, dan zat besi. Selain itu mengandung juga senyawa berupa capsaicin. Kandungan nutrisi tersebut menyebabkan
Tanaman cabai dikenal dengan beragam jenisnya baik dari segi ukuran hingga tingkat kepedasannya. Salah satu cabai yang memiliki tingkat kepedasan yang tinggi adalah cabai serrano. Berikut penjelasannya.
Daftar isi
Cabai serrano (Capsicum annuum) merupakan salah satu jenis cabai yang memiliki tingkat kepedasan sebanyak 10.000-30.000 skala Scoville. Cabai serrano berasal dari daerah pegunungan Meksiko [1].
Tanaman cabai serrano memiliki tinggi 0,5 sampai 1,5 meter. Suhu ideal untuk budidaya tanaman cabai serrano adalah 24 derajat Celcius dan pH tanah 7,5 hingga 8,0 [1,2].
Cabai serrano dapat dipanen ketika buah masih berwarna hijau maupun merah. Cabai ini memiliki rasa yang lebih pedas darpada cabai jalapeno. Cabai serrano segar merupakan bahan masakan yang khas dari Meksiko [2].
Berikut ini beberapa keunggulan cabai serrano daripada jenis cabai lainnya [2]:
Cabai serrano mengandung nutrisi yang banyak didalamnya. Berikut ini merupakan kandungan gizi dalam 100 gram cabai serrano berdasarkan kebutuhan AKG 2000 kalori [3].
Name | Amount |
Energi | 29 kkal |
Karbohidrat | 6,7 gram |
Gula | 3,8 gram |
Serat | 3,7 gram |
Lemak | 0,4 gram |
Protein | 1,7 gram |
Vitamin A | 47 mikrogram |
Vitamin B1 (tiamin) | 0.054 mg |
Vitamin B2 (riboflavin) | 0.081 mg |
Vitamin B3 (niasin) | 1.537 mg |
Vitamin B6 (piridoksin) | 0.505 mg |
Vitamin B9 (asam folat) | 23 mikrogram |
Vitamin C | 44.9 mg |
Vitamini E | 0.69 mg |
Vitamin K | 11,8 mikrogram |
Kalsium | 11 mg |
Zat besi | 0.86 mg |
Magnesium | 22 mg |
Fosfor | 40 mg |
Kalium | 305 mg |
Zinc | 0.26 mg |
Capsaicin | 0,01-6 gram |
Kandungan gizi utama dalam cabai serrano adalah vitamin C, vitamin B6, vitamin B3, dan vitamin K. Vitamin C berperan sebagai antioksidan dalam tubuh yang mencegah kerusakan sel [4].
Vitamin B6 berperan dalam produksi hemoglobin darah yang dapat mencegah anemia. Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme karbohidrat dan lemak [5].
Vitamin B3 berfungsi dalam menjaga kesehatan sistem saraf dan kesehatan kulit. Sedangkan vitamin K berperan dalam mencegah pendarahan saat terjadi luka [6,7].
Sama halnya dengan semua jenis cabai atau lada, cabai serrano mengandung antioksidan yang sangat tinggi yang berasal dari senyawa capsaicin [8].
Semakin tinggi senyawa capsaicin didalam cabai, maka akan semakin tinggi tingkat kepedasan cabai tersebut.
Berikut ini adalah manfaat yang terkandung dalam dalam cabai serrano untuk kesehatan manusia.
1. Mencegah Penyakit Kanker dan Meningkatkan Imunitas Tubuh
Cabai serrano mengandung tinggi antioksidan yang salah satunya bersumber dari senyawa capsaicin. Kandunan capsaicin dalam cabai serrano adalah sebanyak 0,01-6 gram dalam 100 gram cabai serrano [8].
Senyawa ini merupakan turunan asam homovanillic dan telah terbukti mengubah ekspresi beberapa gen yang terlibat dalam kelangsungan hidup sel kanker, penangkapan pertumbuhan, angiogenesis dan metastasis [8,9].
Homovanillic merupakan suatu reagen ynag berfungsi untuk mendeteksi enzim oksidatif dalam tubuh
Senyawa capsaicin melawan kanker dengan cara menghentikan pertumbuhan dan pembagian sel kanker serta memperlambat pembentukan pembuluh darah baru di sekitar tumor kanker [9].
Antioksidan lainnya yang terkandung dalam cabai serrano berasal dari vitamin C. Antioksidan dalam cabai serrano dapat membantu mencegah timbulnya penyakit kronis seperti kanker [8].
2. Menjaga Kesehatan Kulit dan Wajah
Vitamin C dalam cabai serrano merupakan antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas dari paparan sinar ultraviolet matahari yang dapat menyebabkan penuaan dini hingga kanker kulit [8].
Penuaan dini adalah suatu kondisi tubuh yang mengalami gejala atau tanda-tanda penuaan dini sebelum waktunya. Adapun tanda-tanda penuaan dini adalah sebagai berikut [10]:
Kanker kulit merupakan kanker yang tumbuh pada jaringan kulit. Gejala kanker kulit yang tampak adalah perubahan pada kulit seperti munculnya benjolan, bercak-bercak hingga tahi lalat dengan ukuran yang tidak normal [11].
Terdapat 3 jenis kanker kulit yang sering terjadi, yaitu kanker sel basal, kanker sel skuamosa, dan melanoma. Kanker sel basala adalah kanker kulit yang berasal dari sel di bagian terdalam dari lapisan kulit terluar (epidermis) [11].
Gejala yang tampak adalah munculnya benjolan lunak dan mengkilat di permukaan kulit, atau lesi berbentuk datar pada kulit berwarna gelap atau cokelat kemerahan yang menyerupai daging [11].
Kanker sel skuamusa adalah kanker kulit yang berasal dari sel di bagian tengah dan terluar dari epidermis. Kanker ini ditandai dengan benjolan merah keras pada kulit yang jika digaruk akan dapat berdarah [11].
Melanoma merupakan kanker kulit yang berasal dari sel penghasil pigmen kulit (melanosit). Kanker ini ditandai dengan bercak atau benjolan berwarna cokelat. Melanoma memang menyerupai tahi lalat biasa, namun bentuknya lebih tidak beraturan [11].
3. Membantu dalam Metabolisme Tubuh
Cabai serrano mengandung vitamin B6 sebanyak 0,505 mg. Vitamin B6 atau piridoksin merupakan vitamin yang dapat larut dalam air [12].
Vitamin B6 memiliki peran dalam proses metabolisme protein atau asam amino. Protein adalah senyawa organik kompleks yang terdiri dari banyak asam amino [12].
Di dalam tubuh, protein berfungsi menyeimbangkan cairan dalam tubuh dengan asam basa sehingga akan menciptakan kestabilan pH cairan pada tubuh [12].
Vitamini B6 berfungsi dalam sintesis asam amino seperti histamin, serotonin, dopamin, dan adrenalin. Vitamin ini membantu asam amino agar diserap tubuh di usus penyerapan dan digunakan untuk berbagai keperluan di dalam tubuh [12].
Vitamin B6 atau piridoksin juga dapat berfungsi dalam pemecahan karbohidrat dan lemak sehingga menghasilkan energi yang dibutuhkan tubuh [13].
4. Menjaga Kesehatan Sistem Saraf
Vitamin B3 yang terkandung dalam cabai serrano melindungi tubuh terhadap penyakit alzheimer dan mengakibatkan penurunan kognitif. Selain itu, vitamin ini memperkuat sistem saraf dan fungsi otak [14].
Penyakit demensia adalah suatu kondisi otak yang mengalami penurunan daya ingat, kemampuan dalam berpikir dan berbicara. Penyakit ini biasanya terjadi pada seseorang yang berumur diatas 65 tahun [14].
Demensia yang paling sering terjadi adalah Alzheimer dan vaskular. Perbedaannya adalah alzheimer berhubungan dengan perubahan genetik dan perubahan protein di otak sedangkan vaskular adalah jenis demensia akibat gangguan di pembuluh darah otak [14].
5. Mencegah Anemia
Cabai serrano mengandung zat besi yang berperan dalam proses pembentukan sel darah merah. Asupan zat besi yang cukup dapat mencegah terjadinya anemia [15].
Kelebihan zat besipun dapat menyebabkan anemia sideroblastik. Penyakit ini dapat dicegah dengan asupan yang cukup vitamin B6 atau piridoksin [15].
Penyakit ini disebabkan oleh sumsum tulang yang menghasilkan sel darah imatur (sideroblas) berbentuk cincin, bukannya kepingan cakram seperti sel darah merah yang sehat (eritrosit) [15].
Sel darah imatur mengandung banyak radikal bebas yang dapat merusak sel-sel darah yang sehat. Akibatnya, sel darah merah jadi lebih cepat mati dan berkurang jumlahnya [15].
Selain itu, cabai serrano juga mengandung vitamin K yang berperan dalam proses pembekuan darah yang terjadi saat luka cedera. Vitamin K bersama ion kalsium membentuk trombin yang akan berubah menjadi fibrinogen [7].
Fibrinogen merupakan kumpulan benang-benang fibrin yang berperan menutup luka. Kondisi ini dapat menyembuhkan luka dan mencegah pendarahan [7].
Cabai serrano juga mengandung beberapa efek samping jika tidak berhati-hati dalam mengonsumsinya. Berikut ini adalah beberapa efek samping dari cabai serrano.
Cabai serrano memiliki tingkat kepedasan yang tinggi dan sensasi hangat jika dikonsumsi. Rasa hangat tersebut dapat menjadi sensasi terbakar jika dikonsumsi berlebihan. Hal ini karena kadar capsaicin yang berlebihan dalam tubuh [17].
Capsaicin yang berlebihan dalam tubuh dapat menyebabkan iritasi pada organ pencernaan seperti mulut, lidah, tenggorokan bahkan dapat menyebabkan tukak lambung [17].
Hati-hati memberikan masakan yang diolah dnegan cabai serrano pada anak-anak. Hal ini karena anak-anak masih belum mampu menahan rasa pedas dan panas dari cabai serrano [17].
Jika anak-anak yang mengonsumsi cabai serrano secara berlebihan dapat menyebabkan apnea yang merupakan suatu kondisi anak yang berhenti bernapas atau napas hilang timbul sekitar 10-30 detik pada saat tidur [17].
Cabai serrano biasanya diawetkan dengan penambahan beberapa bahan. Hal ini bertujuan agar cabai serrano dapat bertahan dalam waktu yang cukup lama.
Cabai serrano biasanya banyak digunakan dalam masakan-masakan meksiko bahkan cabai-cabai yang pedas seperti serrano merupakan bumbu inti dalam makanan meksiko.
Berikut ini masakan populer yang menggunakan cabai serrano dan berasal dari Meksiko.
Fajita merupakan makanan sehat dari Meksiko yang merupakan kulit tortila yang diisi oleh daging bagian otot sapi. Adapun bahan-bahannya antara lain kulit tortila, cabai serrano hijau atau merah, selada keriting, tomat, daging dan tambahan bumbu lainnya.
Daging yang telah direndam dan dicampur dengan berbagai isian termasuk cabai serrano. Pastikan cabai serrano sudah dicuci bersih agar terhindar dari infeksi bakteri. Panaskan kulit tortila dan masukkan isian kedalamnya dan tambahkan saus tomat atau mayonaise [18].
Salsa verde adalah salsa tradisional khas Meksiko dibuat menggunakan tomat tomatillo hijau segar. Tekstur tomatillo yang renyah dan kualitas asamnya yang tajam memberikan sajian ini rasa khas yang unik dan warna hijau.
Caranya adalah menyiapkan tomatillo hijau yang segar dan dicuci dengan air dingin ke dalam blender dan ditambahkan sedikit perasan jeruk nipis. Tambahkan potongan bawang bombay, cabai serrano hijau, daun ketumbar, dan bawang putih lalu haluskan dengan blender.
Pastikan membersihkan seluruh bahan dengan mencuci menggunakan air mengalir. Hal ini akan mencegah terinfeksi bakteri Salmonella sp. [18].
Cabai serrano merupakan jenis cabai yang memiliki tingkat kepedasan yang tinggi. Manfaat cabai serrano bagi kesehatan tubuh adalah mencegah kanker, mencegah anemia, menjaga kesehatan kulit dan saraf, dan metabolisme tubuh.
1). Elvia Becerra-Martínez, Elideth Florentino-Ramos, Nury Pérez-Hernández, L Gerardo Zepeda-Vallejo, Nemesio Villa-Ruano, Manuel Velázquez-Ponce, Felipe García-Mendoza, Angel E Bañuelos-Hernández. 2017. Food Research International 102:163-170. H NMR-based Metabolomic Fingerprinting to Determine Metabolite Levels in Serrano Peppers (Capsicum Annum L.) Grown in Two Different Regions
2). Anonym. 2017. World Crops fo Nothern United States. Serrano Peppers.
3). Anonym. 2019. United State Department of Agriculture. Serrano Peppers
4. Anitra C Carr, Silvia Maggini. 2017. Nutrients 9(11):1211. Vitamin C and Immune Function
5). J-S Allain, N Belhomme, B Henriot, M Haas, M Le Gall-Godard, C Pastoret, P Jego. 2019. La Revue de Medicine Interne 40(7):462-465. A Microcytic Sideroblastic Anemia Successfully Treated With B6 Vitamin
6). Andrew C Chen, Andrew J Martin, Bonita Choy, Pablo Fernández-Peñas, Robyn A Dalziell, Catriona A McKenzie, Richard A Scolyer, Haryana M Dhillon, Janette L Vardy, Anne Kricker, Gayathri St George, Niranthari Chinniah, Gary M Halliday, Diona L Damian. 2015. The New England Journal of Medicine 373(17):1618-26. A Phase 3 Randomized Trial of Nicotinamide for Skin-Cancer Chemoprevention
7). Rasha Khatib, Maja Ludwikowska, Daniel M Witt, Jack Ansell, Nathan P Clark, Anne Holbrook, Wojtek Wiercioch, Holger Schünemann, Robby Nieuwlaat. 2019. Blood Advances 3(5):789-796. Vitamin K for Reversal of Excessive Vitamin K Antagonist Anticoagulation: A Systematic Review and Meta-Analysis
8). Emilio Alvarez-Parrilla, Laura A de la Rosa, Ryszard Amarowicz, Fereidoon Shahidi. 2011. Journal of Agricultural and Food Chemistry 59(1):163-73. Antioxidant Activity of Fresh and Processed Jalapeño and Serrano Peppers
9). Krishnapura Srinivasan. 2016. Critical Reviews in Food Science and Nutrition 56(9):1488-500. Biological Activities of Red Pepper (Capsicum Annuum) and Its Pungent Principle Capsaicin: A Review
10). Muhammad Saad Ahmed, Sana Ikram, Nousheen Bibi, Asif Mir. 2018. Molecular Neurobiology 55(5):4417-4427. Hutchinson-Gilford Progeria Syndrome: A Premature Aging Disease
11). Miguel A Linares, Alan Zakaria, Parminder Nizran. 2015. Primary Care 42(4):645-59. Skin Cancer
12). M KIRCHGESSNER. 1962. Internationale Zeitschrift fur Vitaminforschung 32:415-28. Vitamin B6 in Protein and Mineral Metabolism
13). Matthew P Wilson, Barbara Plecko, Philippa B Mills, Peter T Clayton. 2019. Journal of Inherited Metabolic Disease 42(4):629-646. Disorders Affecting Vitamin B 6 Metabolism
14). Kathleen Mikkelsen, Lily Stojanovska, Vasso Apostolopoulos. 2016. Current Medicinal Chemistry 23(38):4317-4337. The Effects of Vitamin B in Depression
15). Sylvia S Bottomley, Mark D Fleming. 2014. Hermatology/Oncology Clinics of North America 28(4):653-70. Sideroblastic Anemia: Diagnosis and Management
16). M N Satyanarayana. 2006. Critical Review in Food Science and Nutrition 46(4):275-328. Capsaicin and Gastric Ulcers
17). Jun Ren, Xiuqing Ding, John J Greer. 2017. American Journal of Respiratory Cell and Molecular Biology 56(2):252-260. Mechanistic Studies of Capsaicin-Induced Apnea in Rodents
18). Li Ma, Guodong Zhang, Peter Gerner-Smidt, Robert V Tauxe, Michael P Doyle. 2010. Journal of Food Protection 73(3):434-44. Survival and Growth of Salmonella in Salsa and Related Ingredients