Chervil merupakan salah satu tanaman cantik yang lembut dan dapat dimakan, serta kaya akan nutrisi. Karena nutrisinya yang tinggi, chervil juga disebut sebagai tanaman herbal yang berpotensi untuk digunakan dalam inovasi pengobatan baru di seluruh dunia.
Daftar isi
Chervil adalah salah satu tanaman dari keluarga adas-adasan (Apiaceae) yang berasal dari Kaukasus tetapi telah tersebar ke sebagian besar Eropa, Asia yang beriklim sedang, dan cukup populer di Jerman, Inggris dan Amerika. Chervil merupakan tanaman perdu dua tahunan yang tumbuh hingga 300-610 mm dan lebar 150-300 mm).[1],[2],[5]
Chervil tersedia dalam dua jenis tanaman yang berbeda, chervil salad dan chervil berakar yang mirip lobak. Chervil salad tumbuh dengan cara yang sama seperti peterseli, sedangkan chervil berakar lebih dianggap sebagai sayuran gourmet.[1]
Chervil memiliki daun hijau muda yang berenda seperti pakis. Daunnya tumbuh berlawanan satu sama lain dengan tiga serangkai terdiri dari 5 helai daun berbulu kecil, bergerigi dalam. Daun bagian bawahnya runcing dan daun bagian atas melekat dengan pelepah batang.[1],[3],[5]
Batang chervil beralur halus, bulat, banyak bercabang, berwarna hijau muda dan berbulu. Saat dewasa, chervil menghasilkan tangkai bunga tinggi yang diatapi gugusan kerucut berisi bunga kecil dengan warna putih, halus, mungil yang bisa dimakan.[1],[3],[5]
Akar chervil meruncing berwarna putih, tipis dan tunggal. Chervil juga memiliki buah berbentuk lonjong dengan panjang 0,50-0,75 cm, dan biji yang runcing dengan alur yang mencolok dari ujung ke ujung.[1],[5]
Fakta Menarik Seputar Chervil
Berikut informasi nilai gizi yang terkandung dalam 100 gram sajian chervil mentah.[4]
Nama | Jumlah | Satuan Unit |
Total kalori | 992 | kJ |
Total karbohidrat | 49.1 | g |
Serat makanan | 11.3 | g |
Lemak total | 3.9 | g |
Total asam lemak Omega-6 | 1800 | mg |
Protein | 23.2 | g |
Vitamin A | 5851 | IU |
Vitamin C | 50.0 | mg |
Tiamin | 0.4 | mg |
Riboflavin | 0.7 | mg |
Niasin | 5.4 | mg |
Vitamin B6 | 0.9 | mg |
Folat | 274 | mcg |
Vitamin B12 | 0.0 | mcg |
Asam pantotenat | ~ | ~ |
Kalsium | 1346 | mg |
Besi | 32.0 | mg |
Magnesium | 130 | mg |
Fosfor | 450 | mg |
Kalium | 4741 | mg |
Natrium | 83.0 | mg |
Zinc | 8.8 | mg |
Tembaga | 0.4 | mg |
Mangan | 2.1 | mg |
Selenium | 29.3 | mcg |
Kolesterol | 0.0 | mg |
Chervil menyediakan serat makanan, kelompok vitamin B, senyawa mineral seperti magnesium, fosfor dan selenium, dalam jumlah cukup. Selain itu, juga merupakan sumber vitamin A, vitamin C, folat, kalsium, besi, kalium, zinc, dan mangan yang sangat baik.[4]
Seperti berbagai tanaman herbal lainnya, chervil juga berlimpah konstituen atau senyawa terapeutik dan telah digunakan untuk beberapa tujuan pengobatan sepanjang sejarah.
Ekstrak chervil telah ditemukan memiliki aktivitas antioksidan dan sifat pencegahan yang kuat terhadap kerusakan oksidatif, yang disebabkan oleh minyak dan lemak berlebihan dalam tubuh.[5]
Ekstrak air standar dari akar dan daun chervil telah terbukti memiliki efek antioksidan yang kuat untuk pengikatan logam, pembersihan radikal bebas, dan aktivitas pelindung membran.[5]
Ekstrak daun chervil menunjukkan aktivitas antioksidan yang lebih baik daripada ekstrak akar dari tanaman chervil.[5]
Pecahan senyawa antioksidan dari ekstrak metanol mentah yang didapat dari bagian udara chervil menunjukkan bahwa quercetin, apigenin dan rutin merupakan spesies antioksidan utama.[6]
Akar chervil liar yang dikeringkan telah digunakan dalam pengobatan tradisional sebagai penurun demam, pereda nyeri dan obat batuk.[6]
Deoxypodophyllotoxin, lignan utama yang ada di akar chervil, terbukti dapat menghambat perkembangan kebengkakan pada kaki dalam uji peradangan yang dipicu oleh zat karagenan (66,3% ± 4,4%). Efek tersebut dilaporkan serupa dengan yang diproduksi oleh obat indometasin (61,5% ± 2,5%), sebuah standar obat pencegah radang.[6]
Efek anti-radang dari deoxypodophyllotoxin juga dijelaskan oleh kemampuannya untuk menekan pembentukan oksida nitrat (NO) melalui penghambatan aktivasi NF-κB, sinyal yang bertugas menyampaikan jika ada peradangan pada tubuh.[6]
Aktivitas penghambatan reaksi alergi kulit dari deoxypodophyllotoxin telah dilaporkan lebih kuat daripada efek obat prednisolon dan indometasin, menunjukkan bahwa deoxypodophyllotoxin mungkin bermanfaat dalam mengatur reaksi alergi tipe langsung.[6]
Podophyllotoxin dari chervil telah dilaporkan dapat mencegah dan menghentikan proses pembelahan sel tumor di tahap perkembangan sel (metafase). Hal ini disebut efektif dalam pengobatan tumor Wilms, berbagai tumor pada organ kelamin.[6]
Sebuah studi oleh Wu et al. mempelajari efek deoxypodophyllotoxin pada sel kanker paru (NCI-H460) dan menunjukkan bahwa hal tersebut dapat menghambat pertumbuhan sel kanker paru setelah paparan selama 24 jam.[6]
Daun chervil diketahui dapat memfasilitasi pengeluaran lendir dari sistem pernapasan dan merangsang pengeluaran dahak saat batuk.[1],[7]
Dalam sebuah studi dilaporkan bahwa chervil yang dikonsumsi bersama dengan teh herbal dapat meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi risiko terjadinya selulitis atau timbunan lemak tidak wajar di bawah kulit. Chervil juga digunakan untuk mengobati wasir dan varises.[1]
Chervil merupakan sumber makanan yang kaya zat besi dan seng, sehingga cocok digunakan untuk melawan anemia. Selain itu, chervil juga memiliki sifat pengencer darah dan anti-hipertensi yang unik, dan banyak terbukti dapat meredakan gejala tekanan darah tinggi, dan secara medis dapat digunakan sebagai pembersih darah.[1],[7]
Kandungan chervil terdiri dari serat makanan dalam jumlah besar, sehingga daun chervil disebut memiliki aksi pencernaan ringan dan konsumsi infusan daun chervil segar juga dikatakan dapat menenangkan perut yang nyeri. Chervil juga digunakan sebagai tonik musim semi yang meningkatkan semangat.[1],[7]
Gejala penumpukan cairan selama periode menstruasi juga dapat diringankan dengan bantuan chervil. Chervil dilaporkan dapat meningkatkan keluarnya urin, sifat diuretiknya menjadikannya ramuan yang baik untuk dikonsumsi selama menstruasi.[1]
Daun chervil juga diketahui sangat bermanfaat untuk mengatasi masalah radang kulit akut seperti benjolan dan peradangan kulit seperti eksim (bentuk peradangan kulit yang ditandai dengan munculnya rasa gatal, ruam, kemerahan, bengkak, pecah-pecah atau bersisik), dan jerawat (serta peradangan kelenjar minyak).[1],[7]
Infus daun segar chervil dapat digunakan sebagai pembersih wajah tradisional dan lotion untuk mencerahkan kulit. Selain itu, chervil yang direndam dalam brendi juga pernah digunakan sebagai semprotan wajah di malam hari untuk mengencangkan kulit.[1]
Sedangkan bagian batang dan daun yang dihancurkan dapat dioleskan untuk menyamarkan noda bekas jerawat atau kemerahan.[1]
Chervil banyak diketahui sebagai tanaman herbal yang kaya nutrisi dan memiliki banyak manfaat untuk mencegah penyakit, dan sangat terbatas terkait efek samping yang dilaporkan.
Beberapa orang mungkin mengalami ruam kulit dan gejala gatal-gatal saat bersentuhan dengan tumbuhan dalam famili Apiaceae. Jika sebelumnya pernah mengalami reaksi negatif atau memiliki riwayat alergi terhadap peterseli atau daun ketumbar, sebaiknya berhati-hatilah saat menyentuh atau memakan chervil, yang cenderung memiliki efek serupa.[8]
Cita rasa chervil terbilang sangat mudah hilang, baik dengan mengeringkannya menjadi terlalu kering, atau karena terlalu panas, jadi sebaiknya ditambahkan di akhir proses masak atau ditaburkan dalam keadaan segar dan mentah.[1]
Daunnya yang halus menjadikan chervil sebagai rempah yang menarik untuk digunakan sebagai hiasan. Selain daun, akar, bunga dan tangkai chrevil juga dapat dimakan.[1]
Ide Penyajian Chervil
Chervil paling baik ditambahkan pada akhir proses memasak untuk menjaga rasa.[1],[2],[3]
Chervil merupakan salah satu tanaman adas-adasan yang lembut, aromatik, dan mengandung banyak khasiat untuk kesehatan seperti mencegah perkembangan sel tumor, melancarkan sirkulasi darah, pencernaan, pengeluaran lendir, kaya akan zat antioksidan dan anti-radang dengan efek samping yang sedikit.
1. A. Vyas, S.S. Shukla, R. Pandey, V. Jain, V. Joshi and B. Gidwani. Chervil: A Multifunctional Miraculous Nutritional Herb. 11: 163-171. Asian Journal of Plant Sciences; 2012.
2. Anonym. Anthriscus cerefolium - (L.)Hoffm. Plant For A Future; 2020.
3. Anonym. Chervil. Specialty Produce; 2020.
4. Condé Nast. Spices, chervil, dried Nutrition Facts & Calories. The Self Nutrition Data; 2018.
5. Charles D.J. Chervil. In: Antioxidant Properties of Spices, Herbs and Other Sources. 221-224. Springer; 2012.
6. Olaru, O. T., Niţulescu, G. M., Orțan, A., & Dinu-Pîrvu, C. E. Ethnomedicinal, Phytochemical and Pharmacological Profile of Anthriscus sylvestris as an Alternative Source for Anticancer Lignans. 20(8): 15003-15022. Molecules; 2015.
7. Anonym. Anthriscus cerefolium. University of Ioannina School of Health Science Faculty of Medicine, Department of Pharmacology; 2020.
8. Jillian Levy, CHHC. What Is Chervil? Benefits, Uses + Recipes. Dr. Axe; 2019.