Clorazepate digunakan untuk mencegah kejang (epilepsi) perasaan gelisah (cemas) dan pasien dengan sindrom ketergantungan alkohol. [3,4,5,7]
Daftar isi
Clorazepate adalah obat golongan benzodiazepine. Obat ini bekerja pada otak dan sistem saraf pusat (SSP) untuk menghasilkan efek penenang dengan meningkatkan efek kimia alami tertentu dalam tubuh (GABA). [2,3,4,5,6,7]
Sehingga Clorazepate, seringkali digunakan untuk mencegah kejang, kecemasan (gelisah) dan pasien dengan sindrom ketergantungan alkohol. [3,5,6,7]
Penjelasan terkait akan dilanjutkan pada tabel berikut ini; [1,6]
Indikasi | Obat sindrom ketergantungan alkohol, kejang dan kecemasan. |
Kategori | Obat khusus disertai resep. |
Konsumsi | Anak-anak, dewasa dan lansia. |
Kelas | Antikonvulsan / Hipnotik dan Sedatif. |
Bentuk | Tablet. |
Kontraindikasi | → Hipersensitivitas (sensitivitas silang dengan obat-obat benzodiazepine lain) → Glaukoma sudut tertutup. → Pasien dengan gangguan depresi atau psikotik. → Anak <9 tahun. → Kehamilan dan menyusui. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Clorazepate: → Pasien yang memiliki riwayat ketergantungan obat. → Pasien yang mengalami apnea saat tidur. →Pasien yang mengoperasikan mesin atau mengemudi. → Pasien yang menggunakan obat penekan SSP atau terapi obat psikoaktif. → Pasien alkoholik. → Pasien yang mengalami depresi, terutama yang memiliki kecenderungan untuk bunuh diri. → Pasien dengan penyakit pernapasan. → Pasien dengan gangguan refleks muntah. → Pasien dengan kondisi lemah. → Pasien dengan gangguan ginjal dan hati. → Pasien lansia. |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui PO (Diminum): Kategori D: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Clorazepate di manfaatkan kondisi berikut ini; [1,2,3,4,5,6,7]
Dan mungkin beberapa manfaat lainnya yang tidak termasuk dalam daftar petunjuk obat. Ikuti instruksi dokter bila ada manfaat lain yang disarankannya. [6]
Clorazepate diresepkan kepada pasien dewasa, anak-anak dan lansia melalui pemberian oral/diminum. Harap ikuti petunjuk dokter dengan saksama perihal tata-cara penggunaan dosis obat ini.
Dosis yang umumnya diresepkan adalah sebagai berikut; [1,6]
Sindrom ketergantungan alkohol dan Epilepsi Oral/Diminum → 90 mg diminum setiap hari dalam dosis terbagi. |
Kecemasan (Anxiety) Oral/Diminum → Awalnya, 30 mg setiap hari dalam dosis terbagi → Kemudian secara bertahap sesuaikan dosis menjadi 15-60 mg setiap hari tergantung respon pasien. |
Sindrom ketergantungan alkohol dan Epilepsi Oral/Diminum Umur 9-12 tahun: 60 mg dalam dosis terbagi. |
Sindrom ketergantungan alkohol dan Epilepsi Oral/Diminum Mulailah dengan dosis yang lebih rendah dan sesuaikan secara perlahan dengan kondisi pasien. |
Kecemasan (perasaan gelisah) Oral/Diminum Awalnya, 7,5-15 mg setiap hari. |
Berikut ini adalah efek samping yang ditimbulkan oleh Clorazepate. Walaupun tidak semua efek samping ini dapat terjadi, namun segera hubungi dokter atau ke klinik terdekat bila efek samping yang timbul terus berlanjut atau mengganggu Anda; [5,6,7]
Jarang terjadi;
Selain itu, terdapat pula gejala-gejala lain yang tidak perlu tanganan medis atau dokter, hal ini kemungkinan karena hanya sekedar reaksi penyesuaian tubuh terhadap obat yang sedang dikonsumsi sehingga lambat-laun akan hilang dengan sendirinya. Namun demikian, hubungi dokter atau pergi ke klinik terdekat bila gejala berikut ini terus berlanjut: [6]
Kurang umum atau jarang terjadi;
Info Efek Samping Tenaga Medis; [6]
Berikut ini adalah uraian detail tentang Clorazepate. Pokok-pokok uraian seperti tampak dalam tabel; [1,2]
Penyimpanan | → Simpan antara 15-30 ° C. → Jangan simpan di freezer. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. |
Cara Kerja | → Deskripsi: Clorazepate adalah obat yang berikatan dengan reseptor benzodiazepine stereospesifik pada neuron GABA postsinaptik dalam sistem saraf pusat, sistem limbik dan pembentukan retikuler. Obat ini menghasilkan peningkatan permeabilitas ion klorida yang selanjutnya mengarah pada hiperpolarisasi dan stabilisasi. Onset: 1-2 jam. Durasi: 8-24 jam. ⇔ Farmakokinetik: Penyerapan: Setelah pemberian oral, penyerapan lengkap dosis dari usus kecil. Distribusi: Melintasi plasenta dan sejumlah kecil keluar dalam urin. Metabolisme: Cepat diaktifkan untuk desmethyldiazepam melalui dekarboksilasi sebelum penyerapan pada pH perut rendah; hati (sebagai oxazepam aktif). Ekskresi: Melalui urin. |
Interaksi dengan obat lain | → Mempotensiasi efek SSP dari analgesik narkotik, barbiturat, fenotiazin, etanol, antihistamin dan MAO. → Inhibitor, sedatif-hipnotik, antidepresan siklik. → Inhibitor CYP3A4 misalnya, amprenavir, Cimetidine, siprofloksasin, klaritromisin dapat meningkatkan konsentrasi serum dan toksisitas clorazepate. → Carbamazepine, rifampin dan rifabutin dapat mengurangi efek terapeutik clorazepate dengan meningkatkan metabolisme clorazepate. |
Interaksi dengan makanan | →Jus jeruk Bali Merah (grapefruit) meningkatkan konsentrasi serum atau risiko toksisitas Clorazepate. → Produk-produk herbal atau nutraceuticals seperti valerian, St. John’s wort, kava-kava dan pegagan dapat meningkatkan depresi SSP pada pemberian bersamaan dengan Clorazepate. → Hindari minuman-minuman beralkohol → Obat dapat diminum dengan atau tanpa makanan |
Overdosis | ⇔ Gejala: Somnolence, gangguan koordinasi, berbicara cadel, kebingungan, koma, dan berkurangnya refleks, hipotensi, kejang, depresi pernapasan dan apnea. ⇔ Cara Mengatasi: → Terapkan pengobatan bersifat simtomatik dan suportif. → Berikan flumazenil, benzodiazepine untuk mengevaluasi manfaat dan risiko. → Jika baru dikonsumsinya, gunakan emesis atau bilas lambung kemudian diikuti oleh arang aktif dan katarsik saline untuk menghilangkan obat yang tersisa. → Pantau pergerakn nadi, pernapasan, dan tekanan darah. → Berikan cairan pemberian infus IV dan pertahankan jalan napas yang adekuat. → Pemberian norepinefrin secara IV atau metaraminol untuk hipotensi. → Hemodialisis kemungkinan tidak bermanfaat |
Apakah Clorazepate dapat membentuk kebiasaan?
Iya. Obat ini membentuk kebiasaan. Oleh karena itu, jangan pernah membagikan Clorazepate kepada siapapun terutama kepada orang dengan riwayat kecanduan narkoba. Penyalahgunaan obat pembentuk kebiasaan dengan menjual atau memberikan kepada orang lain tanpa saran dokter akan dikenakan sanksi hukum. [6]
Bagaimana caranya kalau saya kehilangan satu dosis obat ini?
Minumlah dosis yang terlewat saat itu juga. Dan bila setelah tiba pada jadwal dosis berikutnya, lewati saja dosis yang terlewat. Jangan menggunakan obat tambahan untuk mengganti dosis yang terlewat. [6,7]
Hal-hal apa saja yang perlu saya perhatikan ketika menggunakan Clorazepate?
Hindari minum alkohol, jus jeruk Bali Merah (grapefruit), produk-produk herbal atau nutraceuticals seperti valerian, St. John’s wort, kava-kava dan pegagan karena efek samping berbahaya bisa terjadi. [6]
Apakah ada obat-obat lain yang dapat berinteraksi dengan Clorazepate?
Ceritakan kepada dokter bila Anda pernah atau sedang menggunakan obat pil tidur, obat penghilang rasa sakit, narkotika, obat batuk resep, pereda otot, obat untuk kegelisahan, depresi dan kejang. [6]
Berikut ini beberapa obat bermerek yang mengandung Clorazepate; [2,4,5,6,7]
Brand Merek Dagang |
Tranxene T-Tab |
Tranxene SD |
Gen-Xene |
Clorazepatum |
1) Anonim. Diakses 2020. MIMS Indonesia. Clorazepate.
2) Anonim. Diakses 2020. DRUGBANK. Clorazepate.
3) Anonim. Diakses 2020. National Library of Medicine. National Center for Biotechnology Information. Clorazepate.
4) Anonim. Diakses 2020. US Department of Health and Human Services. Clorazepate.
5) Anonim. Diakses 2020. Webmd.com. Clorazepate Dipotassium.
6) Anonim. Diakses 2020. Drugs.com. Clorazepate.
7) Anonim. Diakses 2020. medlineplus.gov. Clorazepate.