Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Daun kepala tupai memiliki beragam senyawa antioksidan seperti tanin, saponin, flavonoid. Daun ini bermanfaat untuk mencegah penyakit kronis, antijamur, antibakteri, membantu penanganan beberapa penyakit
Daftar isi
Daun kepala tupai (Drynaria quercifolia J. Smith) merupakan tanaman tidak berbunga yang berasal dari keluarga Polpodiaceae.
Tanaman tersebut berasal dari Afrika, Asia, dan Australia serta dapat ditemukan di sepanjang hutan hujan tropis. Tanaman paku ini tumbuh dengan menempel di pohon besar yang sudah tua.
Nama kepala tupai diambil dari ciri daunnya yang rimpang, besar dan menjalar serta ditutupi sisik halus kecoklatan. [1]
Daun kepala tupai sudah digunakan oleh masyarakat India sebagai obat untuk mengatasi diare, tifus, demam, infeksi cacing, dan berbagai penyakit kulit.
Aplikasi tanaman tersebut umumnya dengan membentuk pasta herbal dan mengolesnya pada area tubuh yang terluka atau sakit. [5]
Fungsi lain daun kepala tupai adalah sebagai ramuan herbal untuk meredakan gejala bengkak, nyeri dan radang pada area luar tubuh. [1]
Tanaman kepala tupai memiliki daun yang panjangnya maksimal 40 sentimeter dan bentuk daunnya melebar dengan bagian tepi memiliki bentuk lekukan. Bagian tepi daun berbentuk memanjang dan mengarah kebawah, umumnya berukuran hingga 1 meter.
Daun kepala tupai dicirikan dengan penampakan dua jenis daun, yaitu daun yang subur dan daun steril.
Daun yang subur berwarna hijau tua berukuran besar (0.61-1.22 m), panjang, dengan batang memanjang. Terdapat sori yang menempel di bagian bawah daun.
Daun steril berbentuk lebih kecil dan bentuk daun lebih kecil. Daun steril tidak menyimpan sori. Daun steril memilki fungsi mencari nutrisi dengan menangkap debu dan jasad makhluk kecil, serta air.
Kedua jenis daun tumbuh dari rimpang yang melekat pada tanah atau bebatuan. [1]
Sori merupakan kantong kecil yang berisikan spora tanaman kepala tupai. Sori menempel disepanjang bagian bawah daun yang kepala tupai dewasa. [1]
Berikut kandungan gizi dalam 2 gram serbuk daun kepala tupai. [15]
Kandungan | Jumlah | Satuan |
Kalori | 34 | Kalori |
Air | 3 | Persen (%) |
Tanin | 45.23 | mg/gr |
Fenol | 84.56 | mg/gr |
Saponin | 32.74 | mg/gr |
Flavonoid | 32.84 | mg/gr |
Fenol merupakan salah satu komponen senyawa dengan jumlah yang sangat banyak dalam daun kepala tupai.
Fungsi fenol sebagai zat antioksidan yang menangkal radikal bebas dalam tubuh sehingga mencegah kerusakan sel, pembentukan sel kanker, kerusakan retina, penyakit jantung dan penuaan dini. [2]
Zat lain adalah tanin yang merupakan komponen kimia yang berfungsi sebagai zat yang membantu proses penyembuhan luka, sebagai agen anti bakteri dan anti viral. [3]
Flavonoid merupakan zat penghasil warna pada tumbuhan serta memiliki fungsi yang sama seperti fenol, yaitu sebagai sumber antioksidan. [2]
1. Sebagai obat anti bakteri
Ekstrak daun kepala tupai memiliki kemampuan anti bakteri terhadap beberapa jenis bakteri jahat dalam tubuh.
Studi yang dipublikasikan oleh African Journal of Microbiology Research mengungkapkan bahwa ekstrak tumbuhan tersebut efektif membunuh bakteri gram negatif.
Kandungan saponin dalam ekstrak daun kepala tupai memiliki peran penting dalam menghambat pertumbuhan bakteri dalam tubuh.
Bakteri gram negatif adalah jenis bakteri berdinding sel tipis dan secara umum lebih susah diobati menggunakan antibiotik general dibandingkan bakteri gram positif. [4]
2. Sebagai obat penyakit dermatofitosis
Dermatofitosis adalah infeksi jamur pada kulit, kuku dan rambut manusia. Gejala yang ditimbulkan adalah rasa gatal pada kulit yang terinfeksi.
Kandungan senyawa triterpen dan kumarin dalam ekstrak daun kepala tupai merupakan zat aktif yang berperan melawan pembentukan spora jamur dermatofit. [5]
3. Menjaga kesehatan hati
Hati sebagai organ yang bekerja menetralisir racun sangat rentan mengalami kerusakan. Umumnya kerusakan hati terjadi akibat tingginya paparan radikal bebas.
Senyawa flavonoid yang terkandung dalam daun kepala tupai memiliki kemampuan menangkal radikal bebas yang ada dalam tubuh.
Fungsi lain adalah bersifat anti fibrotik, yaitu menghambat pembentukan radang hati. [9]
Radikal bebas adalah senyawa merugikan yang dapat masuk kedalam tubuh dan menyebabkan kerusakan pada sel, memicu pembentukan sel tumor dan kanker, serta mengubah struktur DNA sel tubuh. [9]
4. Sebagai obat nyamuk
Kandungan senyawa aktif flavonoid, saponin, dan tannin dalam ekstrak daun kepala tupai memiliki efek anti nyamuk.
Penelitian yang dipublikasi Science Research Reporter mengungkapkan bahwa penggunaan ekstrak daun kepala tupai dapat memberikan efek perlindungan terhadap nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah.[11]
5. Sebagai obat pereda nyeri / analgesik
Kasus peradangan umumnya disertai dengan rasa nyeri akibat produksi asam asetat yang berlebihan di dalam tubuh.
Kandungan polifenol dalam ekstrak daun kepala tupai memiliki fungsi sebagai anti peradangan dan anti nyeri.
Kandungan lain seperti flavonoid, tannin, kumarin dan triterpen merupakan agen yang menurunkan sensitivitas syaraf terhadap rasa nyeri. [8]
6. Sebagai obat anti demam
Demam merupakan efek dari infeksi penyakit atau penyakit lain yang menyebabkan kenaikan suhu tubuh.
Kandungan beta-sitosterol dalam ekstrak daun kepala tupai mempunyai kemampuan sebagai zat anti peradangan dan anti demam.
beta-sitosterol bekerja dengan mengurangi produksi sel-sel inflamasi dalam tubuh. [6]
7. Sebagai obat tukak lambung
Tukak lambung merupakan kondisi terjadinya luka pada dinding lambung akibat banyak faktor, terutama akibat tingginya produksi asam lambung.
Ekstrak daun kepala tupai mengandung senyawa diterpenoid yang membantu mengurangi produksi asam lambung dan menghambat pembentukan luka baru pada dinding lambung. [7]
8. Memiliki aktivitas anti diabetik
Diabetes mellitus merupakan penyakit yang menyebabkan tubuh tidak dapat menggunakan gula dalam darah menjadi energi, sehingga orang dengan diabetes rentan lemah dan lesu.
Ekstrak daun kepala tupai memiliki agen anti diabetik yang bekerja membantu meningkatkan produksi insulin, yaitu hormon yang membantu mengubah gula darah menjadi energi bagi sel-sel tubuh. [12]
9. Membantu mengurangi jerawat
Jerawat merupakan jaringan abnormal pada kulit wajah akibat berbagai faktor, seperti penumpukan sel kulit mati atau infeksi bakteri, atau kombinasi keduanya.
Kandungan anti bakteri dalam ekstrak daun kepala tupai memiliki kemampuan untuk membunuh bakteri penyebab jerawat.
Senyawa lain sepert flavonoid memiliki kemampuan untuk menghentikan peradangan pada jerawat yang matang. [10]
10. Membantu mengatasi penggumpalan darah
Darah dalam pembuluh darah yang menggumpal dapat menyebabkan penyakit stroke, gangguan jantung, dan penyakit kardiovaskular lainnya.
Ekstrak daun kepala tupai mengandung flavonoid yang memiliki aktivitas trombolitik, yaitu melarutkan darah yang menggumpal.
Sifat lain flavonoid adalah mengurangi lemak dalam peredaran darah, sehingga mampu meningkatkan kesehatan jantung. [13]
12. Membantu mempercepat penyembuhan luka luar
Zat-zat aktif dalam ekstrak daun kepala tupai dapat mempercepat proses penyembuhan luka luar.
Zat seperti flavonoid dan tanin bekerja memperkecil ukuran luka, mempercepat proses pembentukan lapisan kulit baru dan menghambat infeksi bakteri.
Zat lain seperti triterpernoid meningkatkan produksi kolagen, yaitu faktor yang mempercepat proses penyembuhan luka. [10]
13. Membantu menyembuhkan penyakit batu kandung kemih
Penyakit batu kandung kemih adalah kondisi terbentuknya batu kristal di dalam saluran perkemihan.
Ekstrak daun kepala tupai kaya akan saponin dan efektif dalam menghancurkan batu kandung kemih.[10]
14. Membantu mencegah osteoporosis dan meningkatkan kesehatan tulang
Penelitian oleh Universitas Kedokteran Hangzhou, Cina menunjukkan bahwa ekstrak daun kepala tupai berperan meningkatkan produksi sel tulang baru.
Zat naringin dalam ekstrak daun kepala tupai juga berperan dalam meningkatkan kesehatan gigi. [10]
15. Sebagai obat anti alergi
Alergi merupakan respon tubuh terhadap zat tertentu yang tersentuh atau termakan oleh seseorang.
Respon dapat berupa rasa gatal, radang, pembengkakan, dan rasa panas berlebih pada kulit.
Respon yang lebih parah adalah terhalangnya saluran pernapasan akibat tertutupnya saluran oleh jaringan yang membengkak.
Ekstrak daun kepala tupai memiliki kemampuan menghilangkan proses pembengkakan dan rasa gatal akibat alergi.
Senyawa dalam daun kepala tupai seperti flavonoid menghambat sel-sel yang menghasilkan faktor radang dalam tubuh. [1]
16. Sebagai sumber antioksidan
Senyawa fenol, flavonoid dan alkaloid pada daun kepala tupai berperan sebagai antioksidan.
Antioksidan berfungsi untuk menangkal radikal bebas dalam tubuh dan mencegah rusaknya sel atau terbentuknya sel kanker.
Fungsi lain antioksidan adalah untuk menjaga kesehatan jantung, hati dan kesehatan kulit. [10]
Beberapa studi sudah meneliti efek samping ekstrak daun kepala tupai. Studi-studi tersebut memaparkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa daun tersebut tidak memberikan efek negatif yang berarti.
Penelitian yang dipublikasi The Saudi Journal of Life Sciences mengungkapkan bahwa bahkan dalam dosis 2000 mg per kg berat badan, ekstrak daun kepala tupai belum menunjukkan efek toksik (beracun) yang berarti.
Sedikit efek samping yang tampak pada studi tersebut namun tidak berbahaya adalah kenaikan berat badan sebesar 1.5% setelah penggunaan ekstrak daun kepala tupai selama 2 minggu. [16]
Beberapa lembar daun kepala tupai dibersihkan dengan air mengalir, lalu digerus menggunakan alat penggerus hingga membentuk pasta.
Pasta dapat diaplikasikan pada luka di kulit, atau pada area wajah berjerawat. [10]
Beberapa lembar daun kepala tupai yang sudah dicuci bersih dikeringkan dibawah sinar matahari hingga mengering.
Daun-daun tersebut dimasukkan kedalam 500 ml air bersih dan ditambahkan gula pasir sesuai selera.
Didihkan larutan air, gula dan daun kepala tupai hingga mendidih. sajikan hangat. [14]
Beberapa lembar daun kepala tupai yang sudah dicuci dan dikeringkan dihancurkan menggunakan mesin penghancur makanan hingga membentuk serbuk.
Simpan serbuk tersebut dalam wadah kedap udara. Serbuk dapat dicampur air hangat dan gula saat ingin dikonsumsi. [15]
Penyimpanan daun kepala tupai sebaiknya dimasukkan kedalam wadah kedap udara agar melindungi daun dari serangga dan kelembapan.
Cara lain adalah dengan menghancurkan daun kepala tupai yang sudah dicuci dan dikeringkan menggunakan blender hingga membentuk bubuk.
Bubuk kemudian disimpan dalam wadah kedap udara dan jauhkan dari sinar matahari langsung.
Sifat bubuk yang kering dan minim kandungan air memperpanjang umur penyimpanan. [15]
Daun kepala tupai mengandung banyak senyawa aktif yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. Fungsi daun kepala tupai antara lain sebagai anti demam, analgesik, anti bakteri, anti jamur, serta menjaga kesehatan hati dan tulang. Namun, disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli medis sebelum mengonsumsi daun kepala tupai sebagai alternatif obat dokter.
1. G. Prasanna, R. Anuradha. 2016. International Journal of Pharmacognosy and Phytochemical Research 2016. 8(8). A Comprehensive Review on Phytopharmacological Activities of Drynaria quercifolia L.
2. Ali Ghasemzadeh and Neda Ghasemzadeh. 2011. Journal of Medicinal Plants Research Vol. 5(31). Flavonoids and phenolic acids: Role and biochemical activity in plants and human.
3. Debosree Ghosh. 2015. International Journal of Pharma Research & Review 4(5). Tannins from Foods to Combat Diseases.
4. M. Kandhasamy, K. D. Arunachalam and A. J. Thatheyus. 2008. African Journal of Microbiology Research Vol.(2). Drynaria quercifolia (L.) J.Sm: A potential resource for antibacterial activity.
5. Batool Sadeghi Nejad, Subhash Sadhu Deokule. 2009. Jundishapur Journal of Microbiology. 2(1). Anti-dermatophytic activity of Drynaria quercifolia (L.) J. Smith.
6. Alam Khan, Ekramul Haque, Mukhlesur Rahman, Ashik Mosaddik, M. Abdul Alim Al-Bari and Motiur Rahman. 2007. Pharmaceutical Biology. Vol. 45, No. 4. Antipyretic Activity of Rhizome of Drynaria Guercifolia in Rabbit.
7. D. Soni, Jagan Mohan.K, Sai Goud.A, V.R.Krishna Raju.Mantena. 2012. Journal of Pharmacy Research.5:(1). Anti ulcer activity of ethanolic extract of Drynaria quercifolia Linn. Leaves.
8. G. I. Anuja, P. G. Latha, V. J. Shine, S. R. Suja, P. Shikha, K. Satheesh Kumar, and S. Rajasekharan. 2014. Hindawi Publishing Corporation. Antioedematous and Analgesic Properties of Fertile Fronds of Drynaria quercifolia.
9. Pradeep Kamboj and Ajudhia Nath Kalia. 2013. British Journal of Pharmaceutical Research. 3(4). 2013. Hepatoprotective Effect of Drynaria quercifolia Fronds Hydroalcoholic Extract and Isolated Constituent against CCl4-Induced Hepatocellular Damage.
10. Ahmed, M.N., Gowan, M., Azam, M.N.K., Mannan, M.A., Rahman, M.M. 2015. Pharmacology on line Newsletter vol.1 page 4-17. Clinical Appraisals And Phytochemicalpotential Of Ethnomedicinalpteridophyte: Drynariaquercifolia(L.) J. Smith (Polypodiaceae).
11. Marathe R.R, Jadhav M.D, Suneeti Gore, Sonali Joshi, VidyaThatte and Rathod L. R. 2011. Science Research Reporter 1(3). Utilization of Drynaria Quercifolia(L.) J. Smith as a Mosquito repellent.
12. Rajimol E.K., Shan P. Mohammed, Nasiya Latheef, P. Sriganesan. 2014. Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research no.20. Evaluation of Antidiabetic and Hypolipidemic Potential of Drynaria quercifoliaLinn Rhizome in Streptozotocin Induced Diabetic Rats.
13. Farjana Rahman Chaity, Mahbuba Khatun and Mohammad Sharifur Rahman. 2016. BMC Complementary and Alternative Medicine. vol. 16. In vitro membrane stabilizing, thrombolyticand antioxidant potentials of Drynaria quercifolia L., a remedial plant of the Garo tribal people of Bangladesh.
14. Margaret Grieve. 2013. Dover Publications. Vol.1. A modern herbal.
15. G. Prasanna and M. Chitra. 2014. American Journal of Advanced Drug Delivery. Phytochemical Screening and GC-MS Analysis of Drynaria quercifolia Rhizome.
16. Ranjan Padhy1, Sanjeeb Kumar Patro, Mrutyunjay Jena, Santosh Kumar Dash. 2017. Haya: The Saudi Journal of Life Sciences. Toxicity evaluation of methanolic rhizome extracts obtained from Drynaria quercifolia (Linn.) J. Smith in experimental animals.