Makanan, Minuman dan Herbal

Daun Perilla : Manfaat – Efek Samping dan Tips Konsumsi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Daun perilla merupakan salah satu tanaman yang umumnya digunakan sebagai penyedap masakan. Daun perilla sering digunakan sebagai sayuran dan bumbu, juga untuk memberi warna dan rasa pada banyak hidangan.

Namun tidak hanya digunakan sebagai bahan makanan, daun perilla juga digunakan untuk krim kulit, sabun, dan sediaan obat karena mengandung bahan-bahan alami yang baik untuk tubuh.

Daun Perilla (Perilla frutescens)

Tentang Daun Perilla

Daun perilla, biasa disebut tanaman bistik, adalah tanaman tahunan yang tumbuh tegak dan lebat yang berasal dari Himalaya hingga Asia Tenggara. Namun saat ini telah dibudidayakan secara luas di Cina, India, Indo-Cina, Jepang dan Korea.[1,2,4]

Tinggi daun perilla hanya sekitar 0,3 – 2 m, berwarna hijau atau keunguan. Tekstur daunnya keriput, berbulu halus pada permukannya, bergerigi pada setiap sisinya dan berbentuk bulat menyerupai telur.[1,2,4]

Panjang tangkai daun perilla sekitar 0 – 7 cm, bahkan beberapa ada yang tidak bertangkai. Sedangkan panjang batangnya sekitar 3-4 mm, berbentuk tabung kecil dengan warna keunguan hinggap putih. Pada batangnya juga sering terlihat memiliki banyak cabang.[1,4]

Bunga perilla tidak terlalu mencolok, berwarna putih hingga ungu kemerahan. Kelopak bunganya bisa mekar hingga sekitar 11 mm dengan biji berwarna coklat dan menjadi tumbuh menyebar atau terjuntai. Biji perilla berukuran kecil dengan berat kurang lebih 4g / 1000 biji.[1,2,4]

Fakta Menarik Seputar Daun Perilla

  • Daun perilla memiliki aroma khas dengan wangi mint yang kuat dan bentuk yang dekoratif, yang menjadi daya tariknya yang unik.[1,2]
  • Daun perilla segar digunakan dalam aneka masakan oriental, salad, sup, dan sebagai hiasan.[2]
  • Daun perilla sangat populer digunakan sebagai hiasan untuk memperindah tampilan hidangan seperti sushi.
  • Beberapa varietas perilla menghasilkan daun berwarna kemerahan yang konon menyerupai warna daging mentah, oleh karena itu sering juga disebut tanaman bistik.[2]
  • Di Jepang, daun perilla selain digunakan sebagai hiasan, juga digunakan untuk hidangan tempura dan untuk mewarnai acar plum yang dikenal sebagai Umeboshi. Warnanya merupakan hasil reaksi asam sitrat dengan antosianin yang ada dalam daun perilla.[4]
  • Daun perilla yang berwarna ungu atau kemerahan mengandung antosianin dalam jumlah besar, sehingga sering digunakan untuk mewarnai acar buah dan sayuran.[1]
  • Minyak atsiri yang disuling dari dedaunan perilla digunakan sebagai zat penyedap dan sebagai sumber senyawa penting secara komersial untuk pembuatan parfum dan zat pemanis.[1]
  • Biji perilla mengandung 29-52% minyak lemak, sehingga dapat digunakan untuk memasak dan digunakan sebagai minyak pengering pada cat, pernis, linoleum, tinta cetak dan lak dan sebagai pelapis tahan air pada kain.[1,4]
  • Daun perilla dikenal dengan banyak nama berbeda di beberapa negara seperti daun Zisu di Cina, daun Shiso di Jepang, Deulkkae atau Tilkae di Korea, daun Silam di Nepal, dan masih banyak lainnnya.[4]

Kandungan Gizi Daun Perilla

Berikut informasi sajian nilai gizi yang terkandung dalam 100 gram sajian daun perilla.[3]

NamaJumlahSatuan Unit
Kalori37.0cal
Total karbohidrat7.0g
Serat makanan7.0g
Lemak total1.0g
Protein1.0g
Vitamin A0.0%
Vitamin C43.0%
Vitamin D0.0%
Riboflavin0.0%
Niacin0.0%
Folat0.0%
Thiamin0.0%
Kalsium23.0%
Zat besi9.0%
Fosfor0.0%
Mangan100%
Kalium500.0mg
Natrium15.0mg
Kolesterol0.0mg

Seluruh tanaman Perilla sangat bermanfaat dan bergizi tinggi karena tinggi serat serta beberapa mineral penting dalam tubuh. Daun perilla juga mengandung lemak, protein, vitamin, mineral dan fitokimia.[4,6]

Kandungan Senyawa Daun Perilla

  • Sama seperti daun bayam, daun perilla juga kaya akan karotenoid.[4]
  • Biji perilla mengandung rasa mint yang agak pedas, minyak kekuningan (40%), protein, dan banyak senyawa asam amino seperti Valin, Leusin, Isoleusin, Lisin, Triptofan, Treonin, Tirosin, Fenilalanin, Sistein, Metionin, Histidin, Aspartat, Serin, Glutamat, Prolin dan Polifenol.[4]
  • Biji perilla juga ditemukan mengandung beberapa mineral esensial seperti kalsium, besi, seng, magnesium dan fosfor.[4]
  • Senyawa fitokimia dari biji dan daun perilla menunjukkan adanya kandungan flavonoid seperti apigenin, quercetin, naringenin, genistein, dsb.[4,5,6]
  • Selain flavonid, daun perilla juga mengandung fenol seperti asam Rosmarinic, asam Rosmarinic-3-O-glukosida, asam caffeic, asam ferulic dan asam caffeic-3-O-glukosida. [4,6]
  • Fitokimia lainnya dalam daun perilla juga ditemukan adanya lignan dan antosianin.[5,6]

Manfaat Daun Perilla Untuk Kesehatan

  • Mengurangi Gejala Asma

Di Cina, daun perilla merupakan bahan utama dalam berbagai obat tradisional yang digunakan untuk mengobati Asma, dikarenakan adanya kandungan senyawa luteolin yang memberikan aksi relaksan pada otot polos kerongkongan.[4]

Sebuah studi klinis pada pasien asma menunjukkan bahwa minyak biji Perilla meningkatkan fungsi paru dan juga menekan pelepasan zat leukotriene LB4 dan LC4 dari sel darah putih yang bertanggung jawab atas asma.[4]

Dalam studi lain, efek anti-asma dari minyak biji Perilla terbukti mampu menghambat penyempitan saluran napas dan juga meningkatkan fungsi paru-paru dengan menurunkan kekebalan paru dan meningkatkan kepatuhan pergerakan paru.[4]
  • Membantu Menstabilkan Kadar Gula Darah (Glukosa)

Banyak sudut pandang ilmiah yang menyoroti manfaat daun perilla untuk mencegah penyakit Diabetes Mellitus.

Sebuah studi mengamati pemberian suplemen dengan biji Perilla (100, 300, dan 1.000 mg / kg berat badan) yang terbukti menurunkan berat badan dan kadar triasilgliserida serum dalam darah, peningkatan kadar glukosa, optimalisasi kemampuan glukosa dan gangguan kekebalan insulin, serta mengatur pembentukan glukosa.[4]

Dalam studi lain, asam klorogenat dan asam rosmarinic dari ekstrak metanol daun perilla juga terbukti berpengaruh untuk mengurangi komplikasi diabetes.[4]

  • Menurunkan Resiko Kanker

Banyak studi juga telah mengamati manfaat daun perilla dan minyak bijinya dalam pencegahan dan pengobatan alternatif untuk kanker. Asam rosmarinic merupakan salah satu polifenol aktif yang utama dari biji perilla.[4]

Dilaporkan asam rosmarinic mampu menghambat kematian sel terprogram pada otot jantung H9C2 yang dirangsang oleh pemberian Adriamycin (ADR).[4]

Efek sinergis lebih lanjut juga terbukti pada kombinasi minyak perilla dengan â- karoten dalam pencegahan kanker usus besar.[4]

  • Meningkatkan Perlindungan Jantung

Sebuah studi membandingkan pengaruh minyak perilla dan minyak sawit terhadap serum kolesterol dan trigliserid yang diproduksi oleh hati pada tikus yang diberi diet tinggi lemak (HFD) selama 90 hari.[4]

Perawatan dengan minyak Perilla menunjukkan penurunan kadar serum kolesterol dan trigliserida hati yang signifikan, dibandingkan dengan perawatan minyak sawit pada tikus yang diberi HFD.

Perawatan dengan minyak biji Perilla juga terbukti menunjukkan penurunan akumulasi lemak di jantung dan hati dibandingkan hasil perawatan dengan minyak sawit.

Selain itu, penggantian kedelai dengan minyak Perilla dalam bahan masakan selama 10 bulan juga menunjukkan peningkatan kadar asam lemak n-3 pada lansia, yang menunjukkan aktivitas perlindungan pada jantung tanpa menimbulkan efek samping.[4]

Sementara penggunaan minyak biji perilla dalam bentuk cairan emulsi dalam pembuatan bubur beras menunjukkan penurunan yang signifikan dalam trigliserida plasma pada subjek manusia maupun hewan.[4]

Dalam sebuah studi, kandungan apigenin yang diisolasi dari biji daun perilla menunjukkan efek anti-obesitas dengan meningkatkan protein dalam sel saraf yang selanjutnya mengurangi asupan makanan pada tikus.[4]

  • Meredakan Gangguan Saluran Cerna

Ketidaknyamanan saluran cerna disebabkan karena kontraksi pada usus yang faktor penyebabnya bisa jadi stres harian, alergi dan sensitif makanan, infeksi dan genetik atau keturunan.[4]

Pengaruh minyak biji perilla terhadap gerakan saluran cerna telah diteliti dan ditemukan bahwa suplementasi minyak biji perilla (5ml / kg, 7.5ml / kg dan 10ml / kg) dapat meningkatkan gerak usus dan menghasilkan efek pencahar pada tikus albino sembelit.[4]

Demikian pula, pemberian minyak biji perilla (1,2 dan 3ml / kg) yang dilepaskan langsung dalam rongga perut pada tikus albino strain wister memberikan perlindungan terhadap naiknya asam lambung, dengan cara menghambat peradangan di kerongkongan, mengurangi volume cairan lambung dan meningkatkan pH lambung.[4]

Hasil penelitian lainnya, pada manusia, menunjukkan bahwa ekstrak daun perilla mampu memperbaiki gejala ketidaknyamanan saluran cerna. Gejala ketidaknyamanan meliputi kembung, buang gas, saluran cerna bergemuruh, perasaan kenyang dan ketidaknyamanan perut, secara signifikan selama 4 minggu masa penelitian.[7]

  • Mencegah Radang Hati (Hepatoprotektif)

Aktivitas hepatoprotektif dari komponen fenolik utama (asam rosmarinic dan asam caffeic) yang ada dalam tepung biji daun perilla yang didinginkan setelah proses ekstraksi minyak telah banyak diteliti.[4]

Hasil membuktikan bahwa minyak perilla memiliki sifat yang sama dengan minyak ikan dalam mengurangi tingkat radang pada hati. 

Selain itu, suplementasi minyak ikan juga menunjukkan penurunan Gram-negatif, yang mungkin dianggap sebagai penyebab perkembangan penyakit hati berlemak non-alkohol.[4]

Efek Samping Daun Perilla

Penelitian toksikologi (keracunan) pada tanaman Perilla sangat jarang ditemukan. Terdapat beberapa penelitian yang membuktikan bahwa konsumsi daun perilla dalam porsi yang sesuai aman bagi tubuh.

Beberapa studi memaparkan bahwa kandungan perill-aldehyde, yang merupakan kandungan utama dalam daun perilla, dapat menyebabkan alergi pada kulit. Perill-aldehyde umumnya digunakan dalam industri rasa dan juga parfum.[5,6]

Selain itu, kandungan myristicin yang tinggi juga membuat daun perilla ini dapat memberikan dampak negatif dengan menghasilkan efek halusinasi ringan.[5]

Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memvalidasi penggunaannya dalam pengembangan produk.

Tips Konsumsi Daun Perilla

Daun perilla adalah tanaman yang dapat dimakan dan juga memiliki khasiat yang menguntungkan bagi tubuh. Umumnya daun perilla dimasak sebagai sayur.

Daun perilla sangat populer untuk dicampur bersama jahe dan salad di banyak negara Asia. Selain itu, biji dari daun perilla memasok minyak goreng yang bergizi. Minyak esensial dari daun perilla juga digunakan sebagai penyedap makanan.[5]

Ide Penyajian Daun Perilla

  • Daun perilla memiliki rasa manis yang sangat enak dan sering digunakan sebagai bumbu, dipadukan dengan ikan, nasi, aneka sayuran, serta sup.[4]
  • Daun perilla juga digunakan untuk memberi warna dan menambah rasa pada banyak hidangan acar.[5]
  • Biji perilla cocok untuk ditambahkan ke salad, sementara daun perilla yang lebih tua digunakan sebagai hiasan atau penyedap rasa.[5]
  • Di Vietnam, daun perilla digunakan sebagai bumbu, sedangkan di Cina dan Thailand, dibuat dalam bentuk teh hangat yang dapat membantu mengatur suhu tubuh.[6]

Tips Penyimpanan Daun Perilla

Pada umumnya daun perilla mudah mengering. Jadi agar bisa bertahan lama, bungkus daun perilla dengan kertas dapur lalu letakkan di dalam kantong plastik zip lock. Simpan dalam pendingin sampai dibutuhkan.[8]

Namun sebaiknya daun perilla dikonsumsi lebih awal untuk hasil yang optimal.[8]

Daun perilla berguna dalam pengobatan asma, flu biasa, batuk dan penyakit paru-paru, jantung dan hati, mual, muntah, sakit perut, sembelit, keracunan makanan, kanker, dan untuk mempercepat pemulihan kesehatan pasca sakit. Umumnya daun perilla digunakan untuk penyedap rasa aneka masakan oriental, disayur, sushi, sebagai pembungkus makanan dan digunakan sebagai hiasan pada beberapa hidangan.

1. C.C. de Guzman & J.S.Siemonsma. Perilla frutescens (PROSEA). Plant Use English; 2018.
2. Anonym. Perilla frutescens. Missouri Botanical Garden; 2020.
3. Anonym. Perilla Leaves (100g). Spark People, Inc; 2013.
4. Dhyani A, Chopra R, Garg M. A Review on Nutritional Value, Functional Properties and Pharmacological Application of Perilla (Perilla Frutescens L.). 12(2): 649-660. Biomed Pharmacol Journal; 2019.
5. Asif, Mohammad. Phytochemical study of polyphenols in Perilla Frutescens as an antioxidant. 2(4): 169-178. Avicenna Journal of Phytomedicine ; 2012.
6. Ahmed HM. Ethnomedicinal, Phytochemical and Pharmacological Investigations of Perilla frutescens (L.) Britt. 24(1): 102. Molecules; 2018.
7. Buchwald-Werner S, Fujii H, Reule C, Schoen C. Perilla extract improves gastrointestinal discomfort in a randomized placebo controlled double blind human pilot study. 14:173. BMC Complementary and Alternative Medicine; 2014.
8. Sue. Korean Perilla Leaves. My Korean Kitchen; 2020.

Share