Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Demam kuning adakah penyakit hemoragik akut yang ditransmisikan oleh nyamuk yang telah terinfeksi. Istilah kuning pada penyakit ini mengacu pada ikterik yang dapat mengenai beberapa pasien. Gejala antara
Daftar isi
Demam kuning adalah sebuah penyakit serius dan mematikan yang menyerupai flu dengan penyebaran melalui nyamuk Aedes aegypti, dimana merupakan nyamuk yang juga menyebarkan demam berdarah dengue dan virus Zika. [1]
Demam kuning ditandai dengan demam tinggi dan jaundice, sebuah kondisi dimana tubuh dan mata berwarna kuning. Sampai kurang lebih 50% penderita demam kuning dengan gejala yang parah mengalami kematian. [1,2]
Penyakit ini memiliki prevalensi yang cukup tinggi di Afrika dan Amerika Selatan. Demam kuning tidak dapat disembuhkan, namun anda dapat menghindarinya dengan vaksin demam kuning. [1]
Pada 3 sampai 6 hari pertama setelah anda menderita demam kuning, atau yang disebut dengan periode inkubasi, anda tidak akan merasakan gejala apapun. Setelah tahap ini, infeksi masuk dalam fase akut dan dapat melanjut menjadi fase toksik. [1]
Fase akut berlangsung selama beberapa hari. Gejala dan tanda yang mungkin dialami adalah sebagai berikut [1] :
Gejala pada fase akut dapat hilang dan sembuh. Walaupun begitu, beberapa orang yang telah melewati fase akut dapat mengalami fase toksik. Selama fase toksik, gejala dari fase akut akan kembali, bahkan lebih parah, dan muncul gejala-gejala baru yang dapat mengancam nyawa. Gejala-gejala ini antara lain [1] :
Virus demam kuning (flavivirus) adalah penyebab utama dari demam kuning. Virus ini ditularkan dari nyamuk yang menGgigit anda. Demam kuning tidak bisa menyebar dari manusia ke manusia tanpa nyamuk. [1]
Nyamuk menjadi terinfeksi virus saat nyamuk tersebut menggigit manusia atau monyet yang menderita demam kuning sebelumnya. Nyamuk ini akan menjadi sumber infeksi sepanjang hidupnya. [1,4]
Nyamuk berkembang biak pada daerah hutan hujan tropis atau pada lingkungan yang cukup lembab, termasuk juga pada kubangan-kubangan air. [1]
Anda mungkin dapat berisiko terkena demam kuning jika anda bepergian ke area dimana terdapat nyamuk yang membawa virus demam kuning. Kebanyakan kasus terjadi pada 32 negara di Afrika, termasuk Rwanda dan Sierra Leone, dan pada 13 negara Amerika Latin, termasuk [1,2] :
Jika anda berencana untuk pergi ke area-area tersebut, anda dapat melindungi diri dengan cara melakukan vaksinasi beberapa minggu sebelum bepergian. [2]
Walaupun belum ada kasus manusia yang terlaporkan terkena demam kuning pada suatu daerah, hal ini tidak menandakan anda terbebas dari risiko penyakit ini. Hal ini disebabkan karena mungkin saja penduduk lokal telah tervaksinasi dan terlindungi dari penyakit, atau mungkin saja kasus demam kuning belum terlaporkan secara resmi. [2]
Setiap orang dapat terinfeksi virus demam kuning, namun orang tua memiliki risiko yang lebih besar dalam mengalami sakit yang lebih serius. [2]
Diagnosis dapat dikonfimasi setelah dokter mendeteksi adanya gejala dan tanda-tanda penderita. Dokter juga dapat menanyakan beberapa pertanyaan mengenai riwayat penyakit dan riwayat perjalanan penderita. [3,4]
Tes darah penting dilakukan untuk mengelimiasi kemungkinan diagnosis penyakit lain, seperti [4] :
Tes darah dapat menunjukan keberadaan dari virus, atau dapat mendeteksi antibodi yang diproduksi tubuh saat virus menyerang tubuh. Tes darah jugad apat mendeteksi adanya penurunan sel darah putih, yang disebut juga leukopenia, atau gejala infeksi lain. [4]
Darah yang diambil juga dapat digunakan untuk menjalankan tes Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) dan tes Polymerase Chain Reaction (PCR). [4]
Tidak ada medikasi anti virus yang efektif untuk menangani penyakit demam kuning, sehingga pengobatan yang dilakukan bersifat suportif. [4]
Penanganan yang dilakukan adalah [1] :
Jika anda mengalami demam kuning, dokter akan menyarankan anda untuk tetap berada di dalam ruangan, menghindari dari gigitan nyamuk. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran penyakit ke orang lain. Jika anda sudah pernah mengalami demam kuning, tubuh anda akan menjadi kebal terhadap demam kuning selama seumur hidup akibat imun yang telah muncul. [3]
Vaksinasi adalah satu-satunya cara untuk mencegah demam kuning. Vaksinasi untuk demam kuning diberikan sebanyak 1 kali injeksi. Vaksin ini mengandung virus hidup yang telah dilemahkan, dimana akan memicu tubuh anda untuk memproduksi imun spesifik demam kuning. [2]
Vaksin demam kuning 17D adalah vaksin yang paling efektif. Vaksin ini dilakukan 1 kali dan bertahan untuk seumur hidup penerima vaksin. [1]
Center for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan seseorang dengan usia 9 bulan sampai 59 tahun yang bepergian atau tinggal di area yang berisiko tinggi demam kuning untuk melakukan vaksinasi. [1]
Jika anda berencana bepergian keluar negeri, anda dapat memeriksa situs web CDC untuk meilat apakah anda memerlukan vaksin atau tidak. [1]
Beberapa kelompok orang yang tidak perlu menerima vaksin demam kuning adalah [1] :
Jika anda berusia lebih tua dari 60 tahun dan anda ingin bepergian ke area yang berisiko tinggi terhadap demam kuning, anda dapat mendiskusikan mengenai vaksinasi dengan dokter. [1]
Jika anda bepergian dengan bayi yang berusia 6 sampai 8 bulan, anda harus menunda perjalanan ke daerah risiko tinggi atau anda dapat berbicara ke dokter mengenai vaksinasi. [1]
Vaksinasi demam kuning aman untuk dilakukan. Efek samping yang mungkin muncul adalah [1] :
Metode pencegahan lain adalah dengan [1] :
1. Joseph Vinetz, MD & Colleen M. Story. Yellow Fever. Healthline; 2021.
2. Mayo Clinic Staff. Yellow Fever: Symptoms & Causes. Mayo Clinic; 2021.
3. Mayo Clinic Staff. Yellow Fever: Diagnosis & Treatment. Mayo Clinic; 2021.
4. Timothy J. Legg, Ph.D., CNRP & Yvette Brazier. What's to Know About Yellow Fever? Medical News Today; 2017.