Penyakit & Kelainan

Penyebab Demensia Pada Usia Muda dan Cara Mengatasinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Penyebab demensia pada usia muda sama dengan penyebab demensia pada usia lanjut. Beberapa diantaranya adalah penyakit Alzheimer, penyakit vaskular atau gangguan pembuluh darah di otak, demensia frototemporal,

Demensia pada usia muda adalah sebuah kondisi yang menggambarkan seseorang terkena penyakit demensia pada usia dibawah 65 tahun. Demensia dapat terdiagnosa pada usia 50, 40 dan bahkan 30 tahun. Demensia pada usia muda disebut juga serangan demensia dini. [1]

Demensia pada usia muda mirip dengan demensia pada umumnya. Namun, demensia pada usia muda dapat memiliki dampak yang berbeda. Hal ini disebabkan karena penderita demensia pada usia muda masih dalam usia produktif bekerja, membangun keluarga, atau menjadi tulang punggung dalam keuangan rumah tangga. [1]

Gejala Demensia Pada Usia Muda

Gejala demensia segala usia adalah sama, diantaranya [1]:

  • Hilangnya ingatan yang mengganggu aktivitas sehari-hari
  • Kebingungan
  • Kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari
  • Perilaku berulang
  • Menarik diri dari pertemanan dan lingkungan keluarga
  • Kehilangan kemampuan untuk berpikir jernih atau membuat keputusan
  • Gangguan berbicara
  • Perubahan perilaku

Banyak kondisi dapat menimbulkan gejala yang mirip dengan demensia, seperti [1] :

  • Kekurangan vitamin dan hormon
  • Depresi
  • Medikasi atau pengobatan tertentu
  • Infeksi tertentu
  • Tumor otak

Penyebab Demensia Pada Usia Muda

Banyak tipe demensia berbeda dapat menyerang seseorang pada usia muda. Setiap tipe memiliki gejalanya tersendiri dan disebabkan karena perubahan spesifik di otak. Beberapa penyebab demensia pada usia muda adalah [1] :

  • Penyakit Alzheimer (penyebab paling umum demensia pada usia muda)
  • Gangguan aliran darah di otak (disebut juga demensia vaskular)
  • Kemunduran fungsi otak depan (disebut juga demensia frontrotemporal)
  • Penyakit tertentu, seperti Lewy body, penyakit Parkinson atau penyakit Huntington, sklerosis ganda, atau infeksi HIV
  • Minum alkohol berlebihan dalam jangka waktu bertahun-tahun (kronis)

Kapan Harus ke Dokter?

Siapapun yang merasa dirinya mengalami demensia pada usia muda harus pergi ke dokter. Diagnosis awal dari demensia pada usia muda dapat membantu perencanaan dan kemudahan untuk mendapatkan dukungan, informasi, dan pengobatan. [1]

Demensia pada usia muda dapat sulit terdiagnosa, umumnya dikarenakan seseorang yang terkena demensia ini berusia terlalu muda. Dokter dapat melakukan beberapa hal berikut untuk mendiagnosis, yaitu [1] :

  • Menanyakan riwayat penyakit penderita
  • Melakukan pemeriksaan umum dan pemeriksaan neurologi
  • Melakukan tes patologi
  • Melakukan tes gambaran otak
  • Melakukan penilaian kejiwaan
  • Melakukan penilaian neuropsikologis (menguji fungsi kognitif, seperti memori, penalaran, dan pemahaman)

Cara Mengatasi Demensia Pada Usia Muda

  • Obat

Ada dua tipe obat yang dapat digunakan untuk beberapa tipe demensia. Obat ini dapat meningkatkan ingatan, komunikasi, suasana hati, dan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. [2]

Obat tipe pertama adalah penghambat kolinesterase (cholinesterase inhibitors). Obat ini dapat membantu jika anda memiliki demensia yang disebabkan oleh Alzheimer, Lewy body, atau kombinasi demensia vaskular dan penyakit Alzheimer. Beberapa merek obat yang dapat digunakan adalah Aricept, Exelon, dan Reminyl. [2]

Obat tipe kedua adalah reseptor antagonis NMDA (NMDA receptor antagonists) dengan merek utamanya Ebixa. Obat ini dapat membantu meredakan beberapa gejala yang disebabkan oleh demensia frontotemporal. [2]

  • Nutrisi

Anda dapat mulai mengkonsumsi lebih banyak sayur dan buah, protein daging, dan lemak sehat. Cobalah melakukan pola makan Mediterranean dimana anda mengkonsumsi makanan yang kaya akan ikan segar, kacang-kacangan, gandum utuh, minyak zaitun, dan bahan makanan segar lainnya. [2]

Anda juga dapat mencoba mengurangi asupan lemak trans dan lemak jenuh dengan cara menghindari produk olahan susu dengan kandungan lemak utuh, daging merah, makanan cepat saji, gorengan, dan makanan olahan. [2]

Anda dapat makan dengan rentang waktu yang singkat namun dengan porsi yang kecil. Makan 4 sampai 6 kali sehari dengan porsi kecil lebih baik daripada makan 3 kali sehari dengan porsi yang banyak. Pola makan ini membantu mengatur kadar gula darah dalam kadar yang konsisten. [2]

Teh hijau dapat membantu meningkatkan daya ingat, kewaspadaan mental, dan penuaan otak. Teh putih dan teh oolong juga sehat bagi kesehatan otak. Minum dua sampai empat gelas per hari dapat membantu meningkat kesehatan. [2]

Peneliti percaya bahwa sel glia dapat membantu menghilangkan kotoran dan toksin dari otak yang dapat menyebabkan penyakit Alzheimer. Mengkonsumsi makanan seperti jahe, teh hijau, ikan, produk kedelai, blueberry, dan buah berry gelap lainnya dapat membantu melindungi sel penting ini dari kerusakan. [2]

Asam folat (folic acid), vitamin B12, vitamin D, magnesium, dan minyak ikan dipercaya dapat meningkatkan kesehatan otak. [2]

  • Terapi

Anda dapat berbicara dengan pekerja profesional seperti konselor atau psikoterapis. Berbicara dan berdiskusi dengan teman dekat dan keluarga juga dapat membantu. Bagilah kegelisahan, masalah, atau emosi anda sehingga anda merasa diterima orang lain walaupun mengidap penyakit demensia pada usia muda.

  • Perencanaan Masa Depan
    • Pengaturan dan perencanaan hidup di masa depan [1]
    • Menentukan seseorang untuk melihat dan membantu keuangan anda [1]
    • Menentukan seseorang untuk menggantikan tanda tangan anda, jika diperlukan, pada semua akun keuangan anda. [1]
    • Mengatur pemasukan dan asuransi anda. [1]
    • Menentukan seseorang untuk membantu anda dalam bekerja dan mencari uang. [1]
    • Menentukan seseorang untuk mengontrol jadwal pengobatan anda. [1]

Cara Mencegah Demensia Pada Usia Muda

  • Tetap Aktif Berolahraga

Olahraga adalah salah satu cara terbaik untuk mengurangi risiko demensia. Olahraga juga bagus untuk jantung, peredaran darah, berat badan, dan kesehatan mental seseorang. [3]

Carilah olahraga yang sesuai dengan diri anda. Anda dapat mulai berolahraga dengan jumlah yang sedikit dan terus ditambahkan seiring berjalannya waktu. Sepuluh menit berolahraga adalah lebih baik daripada duduk terus menurs. [3]

  • Makan Makanan Sehat dan Bergizi

Makanan sehat dan bergizi dapat membantu anda mengurangi risiko demensia, bersamaan dengan penurunan risiko kanker, diabetes tipe 2, obesitas, stroke, dan penyakit jantung. [3]

  • Jangan Merokok

Jika anda merokok, anda memiliki risiko demensia yang lebih besar. Merokok juga dapat meningkatkan risiko penyakit lain seperti diabetes tipe 2, stroke, kanker paru, dan kanker lainnya. Rokok berbahaya bagi sirkulasi darah dalam tubuh, termasuk sirkulasi darah dalam otak, jantung, dan paru. [3]

  • Minum Lebih Sedikit Alkohol

Minum alkohol terlalu banyak dapat meningkatkan risiko demensia. Anda tidak dapat minum lebih dari 14 unit alkohol setiap minggu (7 gelas berisi 175 mL alkohol). Jika anda sering minum alkohol lebih banyak dari ini, anda memiliki risiko kerusakan otak yang disebabkan karena alkohol. [3]

Jika anda minum sebanyak 14 unit alkohol dalam waktu 1 minggu, pisahkanlah jumlah tersebut kedalam 3 hari yang berbeda. [3]

  • Melatih Otak

Menjaga otak anda tetap terus berpikir dapat mengurangi risiko demensia. Temukanlah beberapa aktivitas menantang yang dapat anda lakukan untuk melatih otak secara reguler, seperti belajar bahasa baru, bermain puzzles, mengisi TTS, bermain kartu, dan membaca buku. [3]

1. Anonim. Younger Onset Dementia. Health Direct; 2020.
2. Anomim. About Young Onset Dementia. Young Dementia UK; 2020.
3. Anonim. How to Reduce Your Risk of Dementia. Alzheimer's Society; 2021.

Share