Dicycloverine adalah obat antispasmodik yang digunakan untuk meredakan kram di perut dan usus.
Daftar isi
Dicycloverine membantu untuk meredakan kembung dan nyeri tipe kejang yang dapat dikaitkan dengan sindrom iritasi usus dan penyakit divertikular. Obat ini bekerja dengan membuat otot-otot sistem pencernaan menjadi rileks.[5]
Berikut informasi lebih jelas mengenai obat Dicycloverine mulai dari indikasi, efek samping, dosis, interaksi, kontra indikasi dan informasi penting lainnya: [1,2,3,4,5]
Indikasi | Pengobatan masalah usus dan juga lambung |
Kategori | Obat yang diresepkan |
Konsumsi | Dewasa dan anak- anak |
Kelas | Obat antispasmodik |
Bentuk | Tablet, larutan injeksi |
Kontraindikasi | Penyakit glaukoma, bayi yang baru berusia kurang dari 6 bulan, ibu menyusui, myasthenia gravis, obstruktif uropati, kolitis ulseratif yang parah, pasien dengan penyakit pencernaan, kondisi jantung yang tidak stabil, peningkatan konsentrasi serum diuretik thiazide, mengurangi penyerapan nitrogliserin. |
Peringatan | Pasien yang memiliki riwayat maupun kondisi yang disebutkan di bawah ini perlu melakukan konsultasi terlebih dahulu pada dokter. Berikut beberapa kondisi yang perlu diperhatikan oleh pasien yang mengkonsumsi obat Dicycloverine: → Pasien yang memiliki riwayat penyakit epilepsi → Saat menggunakan obat ini sebaiknya hindari mengemudi maupun mengoperasikan alat-alat berat, karena obat ini dapat mengakibatkan kantuk. → Pasien yang memiliki riwayat penyakit hernia hiatus sebaiknya lebih berhati- hati dalam menggunakan jenis obat yang satu ini. → Pasien dengan kondisi penyakit hipertensi sebaiknya lebih berhati- hati dalam menggunakan obat yang satu ini. → Apabila terjadi demam dan kondisi panas pada pasien sebaiknya hentikan penggunaan obat. → Bagi pasien yang memiliki riwayat dan keluhan penyakit hati dan juga penyakit ginjal sebaiknya lebih berhati- hati dalam menggunakan obat ini. → Lebih berhati- hati pada pasien dengan keluhan hipertiroidisme. → Keluhan pada pasien neuropati otonom sebaiknya lebih berhati- hati. → Lebih berhati- hati pada kondisi pasien dengan kolitis ulseratif. → Untuk wanita yang sedang hamil dan menyusui sebaiknya lebih berhati- hati dalam menggunakan obat ini. → Obat ini tidak dapat dikonsumsi untuk wanita hamil dan juga menyusui. → Jangan menggabungkan Mengkonsumsi obat ini dengan minuman herbal. → Lebih berhati- hati pada pasien yang memiliki penyakit glaukoma. → Pasien dengan gangguan saraf miastenia gravis lebih berhati- hati dalam menggunakan obat ini. → Kondisi pendarahan akut sebaiknya tidak Mengkonsumsi obat ini. → Pasien dengan penyakit down syndrome sebaiknya tidak Mengkonsumsi obat ini. → Pasien dengan kondisi kolitis ulseratif lebih berhati- hati dalam menggunakan obat ini. |
Kategori obat pada ibu hamil dan menyusui | Cara Pemberian Obat: PO/IM (Intramuskuler) Obat ini termasuk ke dalam kategori B. Dimana jenis obat ini belum ada penelitian yang pasti mengenai risiko yang terjadi pada ibu hamil dan menyusui. Untuk lebih lanjut sebaiknya hubungi dokter. Terdapat penelitian yang menyebutkan bahwa obat ini dapat masuk melalui ASI. Namun belum laporan mengenai risiko kerugian yang terjadi pada bayi. |
Obat Dicycloverine dapat digunakan untuk pengobatan masalah lambung dan juga usus. Beberapa keluhan yang bisa diobati menggunakan Dicycloverine diantaranya: [2]
Dicyloverine dapat digunakan untuk orang dewasa dan anak-anak. Berikut penjelasan pemberian dosis: [1]
PO/Oral/Diminum Kejang saluran pencernaan: 10-20 mg diminum tiga kali sehari. |
Intramuskuler (IM) Kejang saluran pencernaan: 10-20 mg 4 kali sehari selama 1-2 hari jika terapi oral tidak berjalan baik. |
PO/Oral/Diminum Kejang saluran pencernaan: → Usia 6 bulan hingga 2 tahun: 5-10 mg diminum 3-4 kali sehari. Dosis maksimal: 40 mg. → Usia 2-12 tahun: 10 mg diminum 3 kali sehari. → Usia > 12 tahun: sama dengan dosis dewasa. |
Umumnya pasien dapat menemukan berbagai gejala efek samping yang berbeda-beda. Berikut beberapa efek samping yang seringkali terlihat pada penggunaan obat Dicycloverine: [1,2]
Efek samping yang cukup serius namun jarang terjadi (apabila terjadi sebaiknya segera hubungi dokter)
Gejala overdosis obat Dicycloverine (Segera pergi ke IGD/ Emergency apabila terjadi beberapa gejala di bawah ini: [2]
Untuk lebih mengetahui secara detail obat Dicycloverine mulai dari tempat penyimpanan, cara kerja, interaksi dan juga overdosis. Berikut informasinya: [1,2]
Tempat penyimpanan obat | → Simpan obat pada ruangan dengan suhu yang tepat, yaitu tidak melebihi dari 25⁰C → Sebaiknya jangan terkena sinar matahari secara langsung. → Jangan menyimpan obat pada freezer |
Cara kerja | Deskripsi: Dicycloverine merupakan obat antimuscarinic amina tersier yang dapat mengobati berbagai gejala kejang, otot gastrointestinal yang bisa menghalangi asetilkolin dan juga kelenjar sekretori. Obat ini juga biasa digunakan untuk mengatasi gejala lambung dan ginjal. Onset : 1- 2 jam Durasi : Mencapai waktu 4 jam ↔ Farmakokinetik Penyerapan : Obat ini diserap dengan sangat cepat melalui pencernaan Ketersediaan: Suntikan sekitar 2 kali atau lebih sesuai dengan ketersediaan hayati saat melakukan pembelian oral. Konsentrasi plasma : 60-90 menit (secara oral) Distribusi: 3,65 L/kg Metabolisme: Eksentif eksresi obat ini melalui urin kurang lebih masuk sebanyak 80% , melalui fese 8% Waktu eliminasi : kira- kira 1,8 jam (pada fase awal) |
Interaksi obat | → Penggunaan obat dengan jenis kandungan amantadine dapat berinteraksi. → Obat ini dapat berinteraksi dengan jenis kandungan digoxin, sehingga meningkatkan efek samping tertentu. → Penggunaan dengan tiotropium dan ipratropium dapat meningkatkan efek antikolinergik, sehingga lebih berhati- hati. → Dapat meningkatkan efek dari ulcerogenik dari K sitrat. → Terjadinya peningkatan konsentrasi serum diuretik thizide. → Penggunaan obat pada pasien di atas 65 tahun sebaiknya dilakukan konsultasi pada dokter karena kebanyakan orang lansia tidak boleh menggunakan obat ini. → Apabila anda habis melakukan operasi, termasuk operasi gigi sebaiknya beritahu dokter jika akan Mengkonsumsi obat ini. → Pada suhu ruang yang tinggi obat ini bisa menyebabkan stroke dan juga demam yang tinggi. → Beritahu dokter apabila anda tengah Mengkonsumsi sebuah suplemen, vitamin maupun produk herbal. → Penggunaan dengan nitrates bisa menyebabkan interaksi tertentu. → Apabila pasien menggunakan metoclopramide dan meperidine dapat menyebabkan interaksi tertentu. → Penggunaan bersamaan dengan benzodiazepines dan kortikosteroid bisa menimbulkan interaksi tertentu pada pasien. → penggunaan dengan antihistamin dan antasid dapat menimbulkan interaksi tertentu |
Overdosis | Gejala yang biasanya ditimbulkan: Setiap pasien umumnya memiliki berbagai gejala yang ditimbulkan berbeda- beda. Mulai dari sakit kepala, penglihatan yang kabur, kesulitan untuk menelan, rasa mual, mulut menjadi kering, kulit terasa lebih kering. Terjadinya stimulisasi SSP seperti kejang, terjadinya kelemahan pada otot. → Jangan Mengkonsumsi obat ini melebihi resep yang sudah diberikan oleh dokter. Apabila anda Mengkonsumsi obat lebih banyak tidak akan memperbaiki gejala dan alah menyebabkan overdosis. → Jangan menyarankan dan memberikan obat ini pada orang lain yang memiliki keluhan dan kondisi yang sama. Karena penggunaan obat tanpa resep dapat menyebabkan overdosis. ↔ Manajemen: Dalam penatalaksanaanya bisa dilakukan pengobatan simtomatik. Lakukan dengan lavage lambung pemberian emetik dan juga arang aktif agar bisa mengurangi penyerapan. Atau jika perlu diberikan obat penenang. Contohnya barbiturate benzodiazepine. |
Pengaruh obat pada hasil lab | Terjadinya gangguan fungsi hati yang tidak normal |
Apakah obat Dicycloverine aman untuk ibu hamil dan menyusui?
Seperti diketahui bahwa obat Dicycloverine termasuk obat dalam golongan B. Dimana untuk jenis- jenis obat yang termasuk ke dalam golongan B ini memang tidak memiliki risiko yang berarti bagi ibu hamil dan juga menyusui. Namun untuk lebih mempertimbangkan penggunaan obat ini, sebaiknya dilakukan konsultasi pada dokter terlebih dahulu.[5]
Apakah alkohol dan makanan bisa berinteraksi dengan Dicycloverine?
Tidak hanya terjadi pada obat Dicycloverine, bahkan hampir sebagian besar jenis obat- obatan lain apabila digunakan bersamaan dengan alkohol dan tembakau bisa menimbulkan interaksi tertentu. Sebaiknya lakukan diskusi terlebih dahulu pada dokter mengenai interaksi dan kemungkinan yang terjadi.[5]
Bagaimana cara menghentikan penggunaan obat yang satu ini?
Pada beberapa jenis obat biasanya jika dilakukan penghentian perlu secara berkala atau tidak dihentikan secara langsung. Sebaiknya lakukan konsultasi terlebih dahulu pada dokter mengenai kemungkinan yang terjadi. [2]
Apa yang harus dilakukan jika saya melewati satu dosis Dicycloverine?
Apabila anda melewati satu dosis, sebaiknya segera konsumsi obat sesaat anda mengingatnya, namun hal tersebut dengan syarat jarak waktunya cukup berdekatan. Jangan pernah berinisiatif untuk mengambil dosis lebih banyak karena bisa menyebabkan overdosis. Tapi apabila anda melewati dosis sudah terlalu banyak, sebaiknya lakukan konsultasi pada dokter untuk segera mendapatkan informasi mengenai cara memperbaiki dosis obat tersebut. [5]
Berikut beberapa merek dagang obat Dicycloverine yang ada di pasaran:
Byclomine |
Bentyl |
Dibent |
1. Anonim. Diakses 2020. Mims Indonesia. Dicycloverine
2. Anonim. Diakses 2020. Medicines org uk. Dicycloverine
3. Anonim. Diakses 2020. Drugs. Dicyloverine
4. Anonim. Diakses 2020. WebMD.Dicycloverine
5. Anonim. Diakses 2020. Patient info.Dicycloverine