Flunisolide merupakan steroid terflorinasi. Obat ini memiliki sifat antiinflamasi dan antiasma. [1]
Flunisolide adalah golongan kortikosteroid buatan sehingga keberadaannya hanya ditemukan pada tubuh pemakainya. Obat ini digunakan untuk mengatasi alergi musiman yang hanya memiliki gejala rhinitis. [1,2]
Daftar isi
Dibawah ini adalah informasi mengenai flunisolide seperti indikasi, kontraindikasi, peringatan, kategori obat pada kehamilan dan menyusui dan lain sebagainya: [3]
Indikasi | Asma, alergi rhinitis |
Kategori | Obat resep |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Glukokortikoid |
Bentuk | Aerosol (inhalasi), spray (melalui hidung) |
Kontraindikasi | Hipersensitivitas. Adanya infeksi akut yang tak tertangani. Tuberculosis aktif atau tidak aktif. Kondisi ulseratif. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Flunisolide: → Pasien yang memiliki gagal jantung kongestif → Pasien yang baru saja mengalami serangan jantung → Pasien dengan hipertensi (tekanan darah tinggi) → Pasien dengan diabetes mellitus → Pasien dengan epilepsi → Pasien dengan glaukoma → Pasien dengan hipertiroidisme → Pasien dengan osteoporosis → Pasien dengan tukak saluarn pencernaan → Pasien dengan psikosis → Pasien dengan gangguan ginjal dan hati → Anak-anak, ibu hamil dan menyusui |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui Inhalasi/Pernafasan/Hidung Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Flunisolide dapat digunakan untuk mengobati pasien dengan kondisi seperti berikut: [1,2,3,4]
Flunisolide dapat diberikan baik kepada pasien anak-anak maupun pasien dewasa. Berikut ini adalah dosis yang digunakan: [3]
Inhalasi/Dihirup melalui mulut ⇔ Asma → Sebagai dosis terukur dengan aerosol yang menggunakan propelan kloroflorokarbon (CFC) → 500 mikrogram s/d 2 miligram/hari pada kondisi asma parah → Diberikan dua kali sehari |
Nasal/Dihirup melalui hidung ⇔ Alergi rhinitis → Setiap spray/semprotan mengandung 25 mikrogram → Dosis awal: 2 spray setiap lubang hidung → Diberikan dua kali sehari → Jika dibutuhkan, pemberian dapat dilakukan 3 kali sehari lalu dilanjutkan ke dosis awal |
Inhalasi/Dihirup melalui mulut ⇔ Asma → Anak-anak usia 6-15 tahun → Sebagai dosis terukur dengan aerosol yang menggunakan propelan kloroflorokarbon (CFC) → Tidak melebihi 500 mikrogram → Diberikan dua kali sehari |
Nasal/Dihirup melalui hidung ⇔ Alergi rhinitis → Setiap spray/semprotan mengandung 25 mikrogram → 1 spray setiap lubang hidung → Dapat diberikan sampai 3 kali sehari → Dosis maksimum: 4 spray (200 mikrogram) per hari |
Selain mampu menyembuhkan, flunisolide juga dapat menimbulkan efek samping. Berikut ini adalah efek samping yang mungkin muncul dari pemberian flunisolide: [3]
Adapun informasi mengenai gejala efek samping bagi tenaga kesehatan adalah sebagai berikut: [5]
Di bawah ini adalah data tentang flunisolide secara terperinci seperti cara penyimpanan, cara kerja, interaksi dengan obat lain dan sebagainya: [3]
Penyimpanan | Inhalasi/Nasal → Simpan antara 15-25 ° C. |
Cara Kerja | → Deskripsi: flunisolide adalah glukokortikoid yang memiliki efek antiinflamasi dan imunosupresi yang setidaknya menghalangi pelepasan berbagai macam sitokin secara sebagian. Farmakokinetik Penyerapan: diserap melalui intanasal Metabolisme: mengalami efek lintas pertama obat (hanya 20% dari dosis yang tersedia di sistem tubuh), dikonversi menjadi 6β-hydroxyflunisolide (memiliki sedikit aktivitas glukokortikoid). Ekskresi: waktu paruh eliminasi adalah 4 jam |
Interaksi dengan obat lain | → Pemakaian bersama OAINS menyebabkan pendarahan dan tukak saluran cerna → Menurunkan konsentrasi salisilat pada serum → Menurunkan efek jika diberikan bersama barbiturate, carbamezepine, pheytoin, primidone atau rifampicin → Menyebabkan hipokalemia (rendahnya kadar kalium dalam tubuh) jika diberikan bersama obat penguras kalium seperti thiazide, furosemide atau amphotericin B |
Apakah pemakaian flunisolide dapat dihentikan secara tiba-tiba?
Tidak dianjurkan untuk menghentikan penggunaan flunisolide secara tiba-tiba karena akan menimbulkan gejala penarikan obat. [5]
Mengapa flunisolide tidak boleh diberikan kepada penderita diabetes?
Flunisolide merupakan obat bergolongan steroid. Obat golongan ini dapat meningkatkan glukosa (gula) baik dalam darah maupun air seni. Konsultasikan dengan dokter jika ingin menggunakannya. [5]
Apakah setelah diberikan flunisolide pasien menjadi lebih mudah terserang infeksi?
Ya, karena flunisolide memiliki aktivitas imunosupresif (bersifat menekan/melemahkan sistem kekebalan tubuh) sehingga penggunanya lebih rentan terhadap infeksi. [5]
Berapa lama penggunaan flunisolide yang diperbolehkan?
Mungkin dibutuhkan watu sekitar 1-2 minggu sampai gejala membaik. Jika dalam waktu 3 minggu tidak terdapat perubahan konsultasikan dengan dokter. [5]
Bisakah flunisolide mempengaruhi menstruasi?
Ya, bisa. Efek samping flunisolide dapat membuat penggunanya tidak mengalami menstruasi. [3]
Di bawah ini ada beberapa merek dagang flunisolide di pasaran: [4,5]
Brand Merek Dagang |
Nasarel |
Nasalide |
1. Anonim. Flunisolide. National Center for Biotechnology Information, National Institute of Health; 2020.
2. Kevin M.O’Shaughnessy. Respiratory System. Clinical Pharmacology; 2012.
3. Anonim. Flunisolide. Mims Indonesia; 2020.
4. Anonim. Flunisolide Nasal. Webmd; 2020.
5. Anonim. Flunisolide Nasal. Drugs; 2020.