Daftar isi
Hidradenitis suppurativa merupakan salah satu penyakit peradangan kulit kronis, di mana dapat mempengaruhi folikel rambut di daerah intertriginous, termasuk [1]:
Hidradenitis Suppurativa ini merupakan penyakit yang lebih sering diderita oleh perempuan dari pada laki laki yaitu dengan perbandingan 3:1. Hidradenitis Suppurativa ini juga merupakan penyakit kulit yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan baik secara fisik maupun psikologis para penderitanya [1].
Oleh karena itu, penyakit Hidradenitis Suppurativa ini akhirnya dapat secara signifikan mempengaruhi bahkan menurunkan aktivitas sosial, aktivitas kerja dan kualitas hidup penderitanya secara keseluruhan.
Mengingat, penyakit Hidradenitis Suppurativa ini menimbulkan konsekuensi baik secara emosional, fisik maupun psikologis bagi penderitanya [2, 3].
Hidradenitis suppurativa dapat menimbulkan gejala yang dapat diamati pada satu atau beberapa tempat di area tubuh sebagai berikut [4, 5]:
Selain itu, berikut ini merupakan beberapa gejala yang menunjukkan breakout Hidradenitis suppurativa [5] :
Gejala gejala tersebut diketahui dapat menjadi lebih buruk jika kondisi berikut ini terjadi [5] :
Berikut ini merupakan beberapa penyebab Hidradenitis Suppurativa [1]:
Pembuktian keterlibatan bakteri dalam pathogenesis Hidradenitis Suppurativa hingga kini diketahui masih diperdebatkan. Mengingat, kultur lesi pada Hidradenitis Suppurativa sebagian besar steril atau menunjukkan flora kulit komensal sehingga infeksi primer dianggap sebagai faktor penyebab yang tidak mungkin.
Namun, perlu diketahui juga bahwa hingga kini berbagai spesies bakteri telah diisolasi dari lesi Hidradenitis Suppurativa. Selain itu, adanya perubahan pada mikrobioma kulit dinilai sebagai faktor yang mungkin berkontribusi dalam patogenesis Hidradenitis Suppurativa.
Hal ini kemudian juga didukung oleh fakta bahwa, fistula dan saluran sinus diketahui dapat memberikan kesempatan pembentukan biofilm, kolonisasi bakteri, dan infeksi sekunder. Di mana, hal ini dapat berkontribusi pada eksaserbasi penyakit, supurasi, dan perluasan lesi.
Genetika atau faktor keturunan diketahui dapat menjadi salah satu faktor yang mungkin menyebabkan Hidradenitis Suppurativa. Hal ini disarakan pada temuan data yang menunjukkan bahwa sepertiga dari pasien dengan Hidradenitis Suppurativa melaporkan adanya keluarga yang memiliki riwayat Hidradenitis Suppurativa yang positif.
Lebih lanjut dijelaskan juga bahwa, pada sebagian kecil pasien Hidradenitis Suppurativa telah diidentifikasi adanya mutasi genetik pada gen sekretase gamma, yang diduga menyebabkan proliferasi dan diferensiasi epidermal yang abnormal.
Selain itu, adanya perubahan genetik juga dikaitkan dengan heterogenitas genetik pada Hidradenitis Suppurativa. Meskipun demikian, faktor genetika atau keturunan sebagai penyebab Hidradenitis Suppurativa hingga kini masih belum jelas.
Merokok diketahui menjadi salah satu faktor yang menyebabkan seseorang menderita penyakit Hidradenitis Suppurativa. Hal ini didasarkan pada temuan data yang menunjukkan adanya fakta bahwa lebih dari 70 persen pasien dengan Hidradenitis Suppurativa adalah perokok.
Keterkaitan yang kuat antara merokok dan Hidradenitis Suppurativa dapat dibuktikan melalui stimulasi hiperplasia epidermal dan peradangan.
Namun, hasil penelitian lainnya juga menunjukkan hubungan yang bertentangan antara merokok dan keparahan penyakit Hidradenitis Suppurativa.
Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengetahui lebih jelas khususnya terkait dengan hubungan temporal antara merokok dan Hidradenitis Suppurativa, serta efek dari berhenti merokok pada penyakit Hidradenitis Suppurativa.
Obesitas merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan seseorang menderita penyakit Hidradenitis Suppurativa. Hal ini didasarkan pada prevalensi obesitas yang secara signifikan lebih tinggi pada pasien dengan Hidradenitis Suppurativa dibandingkan dengan seseorang yang sehat.
Beberapa penelitian juga menunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan antara indeks massa tubuh (BMI) dan keparahan penyakit Hidradenitis Suppurativa.
Berikut ini merupakan beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit Hidradenitis Suppurativa [4, 5]:
Seseorang yang berusia antara 18 dan 29 tahun cenderung memiliki risiko terkena penyakit Hidradenitis Suppurativa. Di mana, jika seseorang mengembangkan Hidradenitis Suppurativa pada usia dini mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit yang lebih parah.
Wanita diketahui memiliki kecenderungan meningkatkan atau mungkin mengembangkan Hidradenitis Suppurativa yang lebih tinggi daripada pria.
Kecenderungan untuk mengembangkan Hidradenitis Suppurativa akan lebih tinggi pada orang yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit Hidradenitis Suppurativa.
Seseorang yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas diketahui lebih berisiko mengembangkan penyakit Hidradenitis Suppurativa.
Seorang perokok memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan penyakit Hidradenitis Suppurativa.
Seseorang yang memiliki jerawat parah atau menderita penyakit artritis, penyakit Crohn, IBD, sindrom metabolik, atau diabetes diabetes, depresi dan kanker kulit diketahui kemungkinan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan Hidradenitis Suppurativa.
Status sosial ekonomi yang lebih rendah diketahui dapat menjadi salah satu faktor risiko seseorang mengembangkan penyakit Hidradenitis Suppurativa.
Komplikasi fisik dan psikologis diketahui dapat terjadi jika penyakit Hidradenitis Suppurativa tidak ditangani dengan penanganan yang tepat. Adapun komplikasi Hidradenitis Suppurativa yang mungkin terjadi antara lain [1, 5]:
Jika mengalami kondisi berikut ini maka sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri ke doker [4]:
Diagnosis Hidradenitis Suppurativa umumnya akan dilakukan dokter dengan menanyakan beberapa pertanyaan terkait dengan gejala yang dialami. Selain itu, dokter juga akan memeriksa kulit dan mengambil riwayat kesehatan pasien [4].
Umumnya dalam diagnosis Hidradenitis Suppurativa tidak menggunakan tes laboratorium, namun cairan seperti nanah mungkin dapat digunakan sebagai sampel cairan untuk diuji di laboratorium. Hal ini dapat dilakukan untuk membantu menyingkirkan kondisi lain, seperti infeksi [4].
Untuk mengobati penyakit Hidradenitis Suppurativa, metode pengobatan dan perawatan yang dapat dilakukan antara lain [4]:
Dokter umumnya akan meresepkan beberapa jenis obat untuk mengobati penyakit Hidradenitis Suppurativa termasuk :
Berikut ini merupakan beberapa operasi yang dapat dilakukan untuk mengobati penyakit Hidradenitis Suppurativa:
Pencegahan terhadap Hidradenitis Suppurativa dapat dilakukan dengan menghentikan faktor faktor yang menyebabkannya. Adapun bentuk pencegahan yang dapat dilakukan antara lain [6]:
1. Caroline Vinkel & Simon Francis Thomsen. Hidradenitis Suppurativa: Causes, Features, and Current TreatmentsSimon Francis Thomsen. J Clin Aesthet Dermatol; 2018.
2. S. Morteza Seyed Jafari, Robert E. Hunger & Christoph Schlapbach. Hidradenitis Suppurativa: Current Understanding of Pathogenic Mechanisms and Suggestion for Treatment Algorithm. Front Med (Lausanne); 2020.
3. Napolitano, Maddalena; Megna, Matteo; Timoshchuk, Elena; Patruno, Cataldo; Balato, Nicola; Fabbrocini, Gabriella; Monfrecola, Giuseppe. Hidradenitis suppurativa: from pathogenesis to diagnosis and treatment. Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology; 2017.
4. Anonim. Hidradenitis suppurativa. Mayo Clinic; 2020.
5. Julie Marks, Laura Goldman & Debra Sullivan. Everything You Should Know About Hidradenitis Suppurativa. Healthline; 2020.
6. Kurzen Hjalmar & Kurzen Marina. Secondary prevention of hidradenitis suppurativa. Dermatology Reports; 2019.