Daftar isi
Apa Itu Hidradenitis Suppurativa ?
Hidradenitis suppurativa merupakan salah satu penyakit peradangan kulit kronis, di mana dapat mempengaruhi folikel rambut di daerah intertriginous, termasuk [1]:
- Aksila
- Inframammary
- Inguinal
- Genital
- Pantat
- Area perianal / perineal
Hidradenitis Suppurativa ini merupakan penyakit yang lebih sering diderita oleh perempuan dari pada laki laki yaitu dengan perbandingan 3:1. Hidradenitis Suppurativa ini juga merupakan penyakit kulit yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan baik secara fisik maupun psikologis para penderitanya [1].
Oleh karena itu, penyakit Hidradenitis Suppurativa ini akhirnya dapat secara signifikan mempengaruhi bahkan menurunkan aktivitas sosial, aktivitas kerja dan kualitas hidup penderitanya secara keseluruhan.
Mengingat, penyakit Hidradenitis Suppurativa ini menimbulkan konsekuensi baik secara emosional, fisik maupun psikologis bagi penderitanya [2, 3].
Gejala Hidradenitis Suppurativa
Hidradenitis suppurativa dapat menimbulkan gejala yang dapat diamati pada satu atau beberapa tempat di area tubuh sebagai berikut [4, 5]:
- Terdapat komedo pada area kulit, baik berpasangan atau pola laras ganda
- Benjolan seukuran kacang yang menyakitkan di area kulit (ketiak, selangkangan, area anus) yang berlangsung lama (mingguan/bulanan) dan bertambah banyak
- Terbentuknya saluran yang menghubungkan benjolan di bawah kulit dengan luka yang penyembuhannya sangat lambat, bernanah dan mungkin berbau
- Terjadi kerusakan kulit pada area kunci paha, dubur, paha dalam, di bawah payudara dan diantara pantat
Selain itu, berikut ini merupakan beberapa gejala yang menunjukkan breakout Hidradenitis suppurativa [5] :
- Muncul benjolan berwarna merah seperti jerawat
- Area tertentu kulit terasa sakit
- Terdapat nodul atau kista dalam
- Muncul bisul
- Terdapat nodul yang bocor atau mengalir
Gejala gejala tersebut diketahui dapat menjadi lebih buruk jika kondisi berikut ini terjadi [5] :
- Menekan benjolan
- Adanya perubahan hormonal
- Mengalami panas
- Merokok atau mengonsumsi produk tembakau
- Obesitas atau kelebihan berat badan
Penyebab Hidradenitis Suppurativa
Berikut ini merupakan beberapa penyebab Hidradenitis Suppurativa [1]:
- Bakteri
Pembuktian keterlibatan bakteri dalam pathogenesis Hidradenitis Suppurativa hingga kini diketahui masih diperdebatkan. Mengingat, kultur lesi pada Hidradenitis Suppurativa sebagian besar steril atau menunjukkan flora kulit komensal sehingga infeksi primer dianggap sebagai faktor penyebab yang tidak mungkin.
Namun, perlu diketahui juga bahwa hingga kini berbagai spesies bakteri telah diisolasi dari lesi Hidradenitis Suppurativa. Selain itu, adanya perubahan pada mikrobioma kulit dinilai sebagai faktor yang mungkin berkontribusi dalam patogenesis Hidradenitis Suppurativa.
Hal ini kemudian juga didukung oleh fakta bahwa, fistula dan saluran sinus diketahui dapat memberikan kesempatan pembentukan biofilm, kolonisasi bakteri, dan infeksi sekunder. Di mana, hal ini dapat berkontribusi pada eksaserbasi penyakit, supurasi, dan perluasan lesi.
- Genetika
Genetika atau faktor keturunan diketahui dapat menjadi salah satu faktor yang mungkin menyebabkan Hidradenitis Suppurativa. Hal ini disarakan pada temuan data yang menunjukkan bahwa sepertiga dari pasien dengan Hidradenitis Suppurativa melaporkan adanya keluarga yang memiliki riwayat Hidradenitis Suppurativa yang positif.
Lebih lanjut dijelaskan juga bahwa, pada sebagian kecil pasien Hidradenitis Suppurativa telah diidentifikasi adanya mutasi genetik pada gen sekretase gamma, yang diduga menyebabkan proliferasi dan diferensiasi epidermal yang abnormal.
Selain itu, adanya perubahan genetik juga dikaitkan dengan heterogenitas genetik pada Hidradenitis Suppurativa. Meskipun demikian, faktor genetika atau keturunan sebagai penyebab Hidradenitis Suppurativa hingga kini masih belum jelas.
- Merokok
Merokok diketahui menjadi salah satu faktor yang menyebabkan seseorang menderita penyakit Hidradenitis Suppurativa. Hal ini didasarkan pada temuan data yang menunjukkan adanya fakta bahwa lebih dari 70 persen pasien dengan Hidradenitis Suppurativa adalah perokok.
Keterkaitan yang kuat antara merokok dan Hidradenitis Suppurativa dapat dibuktikan melalui stimulasi hiperplasia epidermal dan peradangan.
Namun, hasil penelitian lainnya juga menunjukkan hubungan yang bertentangan antara merokok dan keparahan penyakit Hidradenitis Suppurativa.
Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengetahui lebih jelas khususnya terkait dengan hubungan temporal antara merokok dan Hidradenitis Suppurativa, serta efek dari berhenti merokok pada penyakit Hidradenitis Suppurativa.
- Obesitas
Obesitas merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan seseorang menderita penyakit Hidradenitis Suppurativa. Hal ini didasarkan pada prevalensi obesitas yang secara signifikan lebih tinggi pada pasien dengan Hidradenitis Suppurativa dibandingkan dengan seseorang yang sehat.
Beberapa penelitian juga menunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan antara indeks massa tubuh (BMI) dan keparahan penyakit Hidradenitis Suppurativa.
Faktor Risiko Hidradenitis Suppurativa
Berikut ini merupakan beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit Hidradenitis Suppurativa [4, 5]:
- Faktor Usia
Seseorang yang berusia antara 18 dan 29 tahun cenderung memiliki risiko terkena penyakit Hidradenitis Suppurativa. Di mana, jika seseorang mengembangkan Hidradenitis Suppurativa pada usia dini mungkin berisiko lebih tinggi terkena penyakit yang lebih parah.
- Jenis Kelamin
Wanita diketahui memiliki kecenderungan meningkatkan atau mungkin mengembangkan Hidradenitis Suppurativa yang lebih tinggi daripada pria.
- Riwayat Keluarga
Kecenderungan untuk mengembangkan Hidradenitis Suppurativa akan lebih tinggi pada orang yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit Hidradenitis Suppurativa.
- Obesitas
Seseorang yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas diketahui lebih berisiko mengembangkan penyakit Hidradenitis Suppurativa.
- Merokok
Seorang perokok memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan penyakit Hidradenitis Suppurativa.
- Menderita Penyakit Tertentu
Seseorang yang memiliki jerawat parah atau menderita penyakit artritis, penyakit Crohn, IBD, sindrom metabolik, atau diabetes diabetes, depresi dan kanker kulit diketahui kemungkinan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan Hidradenitis Suppurativa.
- Status Ekonomi
Status sosial ekonomi yang lebih rendah diketahui dapat menjadi salah satu faktor risiko seseorang mengembangkan penyakit Hidradenitis Suppurativa.
Komplikasi Hidradenitis Suppurativa
Komplikasi fisik dan psikologis diketahui dapat terjadi jika penyakit Hidradenitis Suppurativa tidak ditangani dengan penanganan yang tepat. Adapun komplikasi Hidradenitis Suppurativa yang mungkin terjadi antara lain [1, 5]:
- Lesi Hidradenitis Suppurativa dapat terinfeksi secara sekunder
- Terjadinya erisipelas dan sepsis setelah infeksi jaringan lunak (jarang terjadi)
- Mobilitas sendi menjadi terganggu karena fibrosis dan jaringan parut yang luas (khususnya di daerah ketiak)
- Pada area yang mengalami peradangan kronis dapat berkembang limfedema dan karsinoma sel skuamosa
- Anemia, hipoalbuminemia, dan amiloidosis AA yang menyebabkan gagal ginjal dapat terjadi akibat peradangan sistemik yang berkepanjangan
- Keluarnya cairan yang berbau busuk dan adanya lesi di tempat-tempat intim dapat menimbulkan rasa malu, isolasi sosial, stigmatisasi, depresi, disfungsi seksual, dan penurunan kualitas hidup lainnya
- Drainase getah bening dapat terganggu akibat adanya benjolan dan bekas luka pada area yang dekat dengan kelenjar getah bening
Kapan Harus Kedokter ?
Jika mengalami kondisi berikut ini maka sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri ke doker [4]:
- Merasakan sakit pada area kulit tertentu
- Rasa sakit atau gejala lain tidak membaik dalam beberapa minggu
- Muncul benjolan lebih banyak di beberapa lokasi
Diagnosis Hidradenitis Suppurativa
Diagnosis Hidradenitis Suppurativa umumnya akan dilakukan dokter dengan menanyakan beberapa pertanyaan terkait dengan gejala yang dialami. Selain itu, dokter juga akan memeriksa kulit dan mengambil riwayat kesehatan pasien [4].
Umumnya dalam diagnosis Hidradenitis Suppurativa tidak menggunakan tes laboratorium, namun cairan seperti nanah mungkin dapat digunakan sebagai sampel cairan untuk diuji di laboratorium. Hal ini dapat dilakukan untuk membantu menyingkirkan kondisi lain, seperti infeksi [4].
Pengobatan Hidradenitis Suppurativa
Untuk mengobati penyakit Hidradenitis Suppurativa, metode pengobatan dan perawatan yang dapat dilakukan antara lain [4]:
- Konsumsi Obat
Dokter umumnya akan meresepkan beberapa jenis obat untuk mengobati penyakit Hidradenitis Suppurativa termasuk :
- Krim antibiotik topical seperti klindamisin dan gentamisin untuk mengobati gejala ringan dan melawan infeksi
- Obat sistemik seperti klindamisin, rifampisin, dan doksisiklin untuk penyakit yang lebih parah
- Suntikan adalimumab, infliximab dan anakinra untuk penyakit Hidradenitis Suppurativa sedang hingga berat.
- Obat nyeri untuk meredakan nyeri dengan jenis yang lebih kuat
- Operasi
Berikut ini merupakan beberapa operasi yang dapat dilakukan untuk mengobati penyakit Hidradenitis Suppurativa:
- Unroofing, yang merupakan prosedur pengangkatan jaringan untuk membuka terowongan atau saluran penghubung benjolan di bawah kulit yang terjadi pada penderita Hidradenitis Suppurativa sedang dan parah
- Punch debridement, yang merupakan prosedur ini unroofing terbatas untuk menghilangkan satu nodul yang meradang
- Eksisi hemat jaringan dengan bedah listrik, untuk Hidradenitis Suppurativa parah yang menggabungkan pengangkatan kulit-hemat jaringan (eksisi) dari jaringan yang rusak dengan pengelupasan bedah listrik.
- Terapi laser karbon dioksida, untuk menghilangkan lesi
- Operasi pengangkatan untuk penyakit Hidradenitis Suppurativa dengan gejala yang terus-menerus atau parah dengan mengangkata semua kulit yang terkena dan menutupnnya dengan cangkok kulit
- Insisi dan drainase, untuk meredakan nyeri jangka pendek, namun luka cenderung kambuh lagi
Pencegahan Hidradenitis Suppurativa
Pencegahan terhadap Hidradenitis Suppurativa dapat dilakukan dengan menghentikan faktor faktor yang menyebabkannya. Adapun bentuk pencegahan yang dapat dilakukan antara lain [6]:
- Melakukan identifikasi riwayat keluarga
- Menghentikan kebiasaan merokok atau menghindari paparan asap rokok
- Menjaga berat badan agar tidak terjadi kelebihan berat badna atau obesitas
- Melakukan pencegahan sekunder dengan mengidentifikasi faktor pemicu untuk mencegah Hidradenitis Suppurativa berkembang