Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Jamur King Oyster mengandung nutrisi seperti seng, selenium, vitamin dan juga senyawa antioksidan. Jamur ini juga mengandung serat dan rendah lemak jenuh. Oleh karenanya dapat bermanfaat sebagai antioksidan
Selama ratusan tahun jamur king oyster dikenal sebagai kudapan yang lezat, nyatanya selain rasanya yang lezat jamur king oyster juga mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan.
Aman untuk dikonsumsi, jamur king oyster populer karena mengandung banyak manfaat farmakologis, kosmetik hingga nilai kulinernya.[1,2]
Daftar isi
Jamur king oyster (Pleurotus eryngii) merupakan satu keluarga dengan jamur tiram, namun dari segi penampilannya sangat berbeda. Sporokarp (organ penyimpan spora) jamur ini mencapai ukuran hingga 15 cm. Topinya berwarna krem hingga kecoklatan dengan tangkainya yang lembut dan dapat dimakan.[1]
Pleurotus eryngii merupakan tanaman yang tumbuh di daerah pantai Atlantik Eropa hingga daerah Mediterania[1]. Jamur ini pertama kali dibudidayakan di Amerika Serikat namun sekarang telah diproduksi hampir di seluruh dunia.[2]
Fakta Menarik Seputar Jamur King Oyster
Berikut adalah daftar nutrisi yang terkandung dalam 100 gram sajian jamur king oyster.[4]
Nama | Jumlah | Satuan Unit |
Total Kalori | 180 | kJ |
Total Karbohidrat | 6.5 | g |
: Serat Makanan | 2.3 | g |
Total Lemak | 0.4 | g |
: Lemak Jenuh | 0.0 | g |
Protein | 3.3 | g |
Vitamin A | 48.0 | IU |
Vitamin C | 0.0 | mg |
Vitamin E | 0.0 | mg |
Thiamin | 0.1 | mg |
Riboflavin | 0.3 | mg |
Niacin | 5.0 | mg |
Vitamin B6 | 0.1 | mg |
Folat | 27.0 | mcg |
Vit B5 (Panthotenic Acid) | 1.3 | mg |
Choline | 48.7 | mg |
Betaine | 12.1 | mg |
Kalsium | 3.0 | mg |
Iron | 1.3 | mg |
Magnesium | 18.0 | mg |
Fosfor | 120 | mg |
Kalium | 420 | mg |
Natrium | 18.0 | mg |
Seng | 0.2 | mg |
Selenium | 2.6 | mcg |
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jamur king oyster merupakan sumber protein yang baik, mengandung banyak serat makanan, polisakarida (karbohidrat), dan berbagai vitamin serta mineral.
Jamur king oyster diketahui sebagai sumber yang kaya akan mineral utama yang penting seperti K, Mg, Ca, Fe, dan beberapa mineral minor.[1]
Jamur king oyster dianggap aman untuk dikonsumsi dan memiliki berbagai macam efek terapi, selain itu juga sangat mudah dibudidayakan. Berikut manfaat jamur king oyster yang bisa anda dapatkan :
Jamur dari keluarga Pleurotus mengandung zat yang dapat memberikan efek antivirus secara langsung maupun tidak langsung sebagai respon dari aktivitas stimulasi kekebalan tubuh.[7]
Protein yang tersimpan dalam jamur king oyster juga memiliki sifat antivirus, antibakteri, dan antijamur. Sebuah studi yang dilakukan oleh Alam et.al (2011) menunjukkan hasil ekstrak dari protein jamur king oyster mampu menghambat replikasi virus Herpes simplex tipe 1.[10]
Polisakarida dalam kandungannya juga ditemukan mampu menghambat transkriptase (enzim yang menyalin DNA ke RNA) HIV-1, serta beta glukans yang tersulfasi (proses biologis) menunjukkan efek antivirus terhadap Herpes simplex tipe 1 & 2, bahkan mencegah timbulnya infeksi baru.[10]
Aktivitas antivirus bekerja dengan mengikat beta glukans sehingga dapat mencegah virus menginfeksi sel inang.[7]
Banyaknya senyawa anti-inflamasi yang terkandung dalam jamur king oyster seperti glukans dan fenol, menegaskan bahwa peran anti-inflamasinya tidak perlu diragukan.[5]
Jedinak, et.al memaparkan hasil eksperimennya yang menunjukkan bahwa aktivitas anti-inflamasi dari jamur king oyster didapatkan melalui penghambatan sinyal NF-kB dan AP-1 (modulator sistem imun dalam proses inflamasi).[7]
Beta glukan yang terkandung dalam jamur king oyster selain terkenal dengan perannya dalam meningkatkan imun, juga memiliki sifat antioksidan sehingga menjadikan spesies jamur ini sangat berharga untuk dibudidayakan.[1]
Jamur king oyster mengandung berbagai senyawa antioksidan seperti polifenol dan flavonoid. Kombinasi kandungan mineral Zn dan Se yang terkandung dalam jamur king oyster juga meningkatkan potensi antioksidan yang lebih optimal.[1,13]
Senyawa antioksidan berperan penting dalam mencegah dan mengobati peradangan kronis, aterosklerosis, kanker, dan gangguan kardiovaskular.[3]
Jamur king oyster banyak dilaporkan efektif khasiatnya dalam dunia kesehatan, terutama antitumor.
Studi yang dilakukan Patel, et.al (2012) menunjukkan bahwa etanol yang diisolasi dan dikarakterisasi dari ekstrak jamur king oyster spesies Pleurotus memiliki aktivitas antitumor yang lebih tinggi terhadap sel kanker paru-paru.[7]
Hasil penelitian Kikuchi, et.al (2017) terkait AI atau penghambatan aktivitas aromatase, menunjukkan jamur king oyster mengandung senyawa yang potensial dalam melawan kanker payudara.[12]
Angiogenesis adalah pembentukan sel pembuluh darah baru yang memiliki peran utama dalam pertumbuhan tumor dan metastasis (penyebaran tumor).
Shenbhagaraman, et.al (2012) mengungkapkan dalam penelitiannya bahwa glukan ekstraseluler (EPS) dalam jamur king oyster efektif berperan dalam anti-angiogenesis.
Penghambatan angiogenesis ini bekerja secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung dengan mencegah sel endotel vaskular berkembang biak, bermigrasi, atau merespon protein pro-angiogenik. Sedangkan secara tidak langsung dengan memblokir aktivitas protein yang mengaktifkan angiogenesis.
Penghambatan angiogenesis tampak seperti strategi yang menjanjikan sebagai terapi bagi penderita kanker.
Bubuk dari jamur king oyster dilaporkan mampu meningkatkan ekskresi lipid dan kolesterol total melalui feses [7].
Dengan mengonsumsi jamur king oyster teratur untuk diet kolesterol, secara efektif dapat mengurangi akumulasi kolesterol dalam plasma dan hati, mendistribusikan kolesterol dalam meningkatkan HDL (kolesterol yang menguntungkan untuk tubuh) serta mengurangi produksi LDL (kolesterol yang merugikan tubuh).[10]
Oleh karena itu, jamur king oyster dapat menjadi sumber nutrisi yang baik, yang juga dapat bertindak sebagai profilaksis (pencegahan) terhadap hiperkolesterolemia (kondisi tingginya kadar kolesterol dalam darah), hiperlipidemia (kondisi tingginya kadar lemak dalam darah) dan komplikasi terkait yang merupakan faktor risiko aterosklerosis.[10]
Aterosklerosis yaitu suatu kondisi penyempitan pembuluh darah yang dikarenakan adanya tumpukan plak, lemak, kolesterol, maupun zat lainnya, sehingga menghambat aliran darah di area tersebut. Erat efeknya dengan masalah kesehatan jantung.
Tubuh dan miselium dari jamur king oyster telah dipercaya untuk digunakan sebagai bahan baku untuk produksi suplemen diet maupun untuk industri farmasi.[1]
Alam et.al melaporkan dalam penelitiannya bahwa jamur king oyster jika dikonsumsi secara rutin dapat menurunkan berat badan.[10]
Jamur tiram raja baik untuk direkomendasikan karena memiliki zat penurun kolesterol alami dalam kandungannya.[10]
Ekstrak jamur king oyster mampu meningkatkan metabolisme tulang dengan menstimulasi aktivitas osteoblas (sel pembentuk tulang), sembari menghambat pembentukan dan aktivitas osteoklas (sel penyerap tulang).[8]
Selain itu ekstrak jamur king oyster juga dapat menahan pertumbuhan dan perkembangan kanker hati dengan menghambat lajur stimulasinya.[2]
Berbagai esktrak (metanol, etanol, aseton atau ekstrak air) dari jamur king oyster mampu meningkatkan kadar antioksidan di usia senja sehingga mengurangi terjadinya masalah degeneratif seperti stroke, penyakit Parkinson, aterosklerosis, diabetes, kanker dan sirosis.[7]
Dengan berbagai manfaat kesehatan yang disediakan jamur king oyster, tidak menutup kemungkinan akan adanya efek samping dari jamur ini pada kondisi tertentu.
Berikut efek samping dari jamur king oyster yang perlu diwaspadai :
Ostreolysin (Oly), yang bersifat asam, protein 15 kDa yang terkandung dalam jamur tiram dari keluarga Pleurotus, merupakan sitolysin toksik (racun yang dapat menyebabkan kematian sel secara mendadak).
Efeknya yang dapat mematikan disebabkan oleh hemolisis (rusaknya membran sel darah merah) dan, mungkin kerusakan sel yang mengakibatkan hiperkalemia.
Hiperkalemia adalah meningkatnya kadar kalsium dalam darah yang dapat mengganggu aktivitas listrik pada jantung.
Gejala keracunan yang mungkin muncul yaitu adanya peningkatan laju respirasi (pernapasan), kehilangan keseimbangan tubuh atau melemahnya koordinasi anggota gerak hingga kematian. Gejala ini terindetifikasi setelah sejumlah mamalia percobaan diinjeksi dengan ekstrak air jamur tiram.[11]
Meskipun harganya tidak murah, banyaknya nutrisi dan manfaat kesehatan yang ditawarkan oleh jamur king oyster membuat konsumen tetap memilih jamur jenis ini dan menyajikannya.
Berikut tips memilih king oyster yang baik agar nutrisinya tetap terjaga :[14,15]
Beberapa Ide Penyajian Jamur King Oyster [14,15]
Jamur terkenal akan rasanya yang umami. Tumis jamur king oyster dengan sedikit mentega hingga berbusa dan tambahkan bumbu halus cincang. Perasan lemon dan sedikit garam laut yang renyah mungkin menambah wangi dan lezatnya. Terakhir, sajikan dengan telur untuk menyeimbangkan protein harian.
Potong ujung jamur king oyster, panaskan dengan minyak zaitun diatas api sedang, tutup dan masak selama 3 menit. Balik jamur, tutup dan tunggu lagi selama 3 menit. Setelah jamur mulai berkeringat, buka tutupnya dan masak dengan api besar hingga cairannya menguap.
Bagi Anak-anak
Anak-anak mungkin tidak mudah akrab dengan hidangan jamur, karena penampilan dan rasanya yang belum familiar. Berikut beberapa kreasi penyajian king oyster untuk menarik minat anak-anak :
Simpan jamur king oyster di dalam lemari es beserta kantong/plastiknya agar tetap utuh, jamur akan bertahan dengan baik selama 3-4 hari.[15]
Jika jamur king oyster tidak tertutup plastik atau nampan, bersihkan dan keringkan jamur terlebih dahulu dalam wadah sebelum disimpan ke dalam lemari es.[15]
Untuk membersihkan jamur king oyster cukup gunakan tisu dan usap secara lembut, tidak perlu dengan mencucinya, karena dapat merubah rasa dan teksturnya.[14,15]
[1] Piotr Zięba., Katarzyna Kała., Anna Włodarczyk., Agnieszka Szewczyk., Edward Kunicki., Agnieszka Sękara., and Bożena Muszyńska. Selenium and Zinc Biofortification of Pleurotus eryngii Mycelium and Fruiting Bodies as a Tool for Controlling Their Biological Activity. 25(4) : 889. Molecules; 2020
[2] Alfred Mugambi Mariga., Fei Pei., Wen-jian Yang., Li-yan Zhao., Ya-ni Shao., Dorothy Kemuma Mugambi., and Qiu-hui Hu. Immunopotentiation of Pleurotus eryngii (DC. ex Fr.) Quel. 153(2014) : 604–614. Journal of Ethnopharmacology; 2014
[3] Yanan Sun, Xinlei Hu, Wenxiang Li. Antioxidant, antitumor and immunostimulatory activities of the polypeptide from Pleurotus eryngii mycelium. 97(2017) : 323-330. International Journal of Biological Macromolecules; 2017
[4] Condé Nast. Mushroom, oyster, raw Nutrition Facts & Calories. The Self Nutrition Data; 2018
[5] Elaine R. Carbonero., Ana Helena P. Gracher., Fhernanda R. Smiderle., Fa ́bio R. Rosado., Guilherme L. Sassaki., Philip A.J. Gorin., and Marcello Iacomini. A b-glucan from the fruit bodies of edible mushrooms Pleurotus eryngii and Pleurotus ostreatoroseus. 66(2006) : 252–257. Carbohydrate Polymers; 2006
[6] Gaoxing Ma., Wenjian Yang., Yong Fang., Ning Ma., Fei Pei., Liyan Zhao., and Qiuhui Hu. Antioxidant and cytotoxicites of Pleurotus eryngii residue polysaccharides obtained by ultrafiltration. 73(2016) : 108-116. LWT - Food Science and Technology; 2016
[7] Yashvant Patel., Ram Naraian., and V.K. Singh. Medicinal Properties of Pleurotus Species (Oyster Mushroom): A Review. 3(1) : 01-12. World Journal of Fungal and Plant Biology; 2012
[8] Se-Won Kim., Hyung-Gun Kim., Byung-Eui Lee., Hyeon-Hwan Hwang., Dong-Heon Baek., and Seon-Yle Ko. Effects of mushroom, Pleurotus eryngii, extracts on bone metabolism. 25(2006) : 166–170. Clinical Nutrition; 2006
[9] Titas Ghosh., Aparajita Sengupta., and Arpita Das. Nutrition, Therapeutics and Environment Impact of Oyster Mushrooms: A Low Cost Proteinaceous Source. 14(1) : 555876. Journal of Gynecology and Women’s Health; 2019
[10] Nuhu Alam., Ki Nam Yoon., Jae Seong Lee., Hae Jin Cho., Mi Ja Shim., and Tae Soo Lee. Dietary effect of Pleurotus eryngii on biochemical function and histology in hypercholesterolemic rats. 18(4) : 403-409. Saudi Journal of Biological Sciences; 2011
[11] Monika Cecilija Žužek., Peter Maček., Kristina Sepčić., Vojteh Cestnika., and Robert Frangeź. Toxic and lethal effects of ostreolysin, a cytolytic protein from edible oyster mushroom (Pleurotus ostreatus), in rodents. 48(3) : 264-271. Toxicon; 2006
[12] Takashi Kikuchi., Naoki Motoyashiki., Takeshi Yamada., Kanae Shibatani., Kiyofumi Ninomiya., Toshio Morikawa., and Reiko Tanaka. Ergostane-Type Sterols from King Trumpet Mushroom (Pleurotus eryngii) and Their Inhibitory Effects on Aromatase. 18(11): 2479. International Journal of Molecular Sciences; 2017
[13] Ramalingam Shenbhagaraman., Loganathan K. Jagadish., Kishorekumar Premalatha., and Venkatesan Kaviyarasan. Optimization of extracellular glucan production from Pleurotus eryngii and its impact on angiogenesis. 50(4): 957-964. International Journal of Biological Macromolecules; 2012
[14] Anonym. How To Cook King Oyster Mushrooms. Great British Chef; 2020
[15] Eiko Oba. King Oyster Mushroom Steak. NHK World Japan; 2020