Tinjauan Medis : dr. Katya Saphira, M.Gizi
Kandungan nutrisi keledek berupa karbohidrat, kalium, vitamin A, C, beta karoten, dan senyawa antosianin menyebabkan keledek memiliki banyak manfaat. Keledek berfungsi sebagai antioksidan, mencegah penyakit
Nama keledek mungkin hanya dikenal sebagian masyarakat di Indonesia. Nama lain dari keledek adalah ubi jalar, yaitu jenis umbi-umbian yang banyak tumbuh di Indonesia. Keledek memiliki banyak sekali manfaat.
Daftar isi
Keledek (Ipomoea batatas) merupakan tanaman merambat yang menghasilkan umbi-umbian. Umbi inilah yang dinamakan keledek dan di konsumsi. Keledek dalam bahasa inggris dikenal sebagai sweet potato.
Keledek terdiri dari beberapa macam berdasarkan warna umbinya. Berikut macam-macam keledek [1].
Keledek berasal dari negara Selandia Baru, Polinesia dan Amerika bagian tengah. Keledek mulai dikenal dan ditanam di Indonesia adalah pada abad ke-16 [1].
Keledek mengandung banyak nutrisi didalamnya. Kandungan gizi dalam 100 gram berat kering keledek berdasarkan AKG 2000 kalori adalah sebagai berikut [2]
Name | Amount | Unit |
Kalori | 136 | gram |
Protein | 1,1 | gram |
Lemak | 0,4 | gram |
Karbohidrat | 32,3 | gram |
Kalsium | 57 | mg |
Fosfor | 52 | mg |
Zat besi | 0,7 | mg |
Natrium | 5 | mg |
Kalium | 393 | mg |
Niacin | 0,6 | mg |
Vitamin A | 900 | SI |
Vitamin B1 | 0,1 | mg |
Vitamin B2 | 0,04 | mg |
Vitamin C | 35 | mg |
Air | 68,5 | gram |
Kandungan gizi utama dalam keledek adalah karbohidrat, kalium, vitamin A dan vitamin C.
Keledek juga mengandung beta karoten yang berperan dalam mengendalikan hormon melatonin. Hormon ini berperan dalam menyebabkan rasa kantuk sehingga mengurangi terjadinya penyakit insomnia [2].
Keledek mengandung senyawa antosianin yaitu senyawa yang mampu mencegah kerusakan dari sel radikal bebas.
Antosianin juga berfungsi mencegah penuaan dini, penyakit jantung, kepikunan dan mencegah penyakit kanker.
Antosianin memiliki kemampuan sebagai antimutagenik serta antikarsinogenik, yang berfungsi melawan mutagen dan zat karsinogenik yang menyerang dalam tubuh.
Kandungan gizi yang banyak dalam keledek membuat umbi ini memiliki banyak manfaat . Berikut penjelasannya.
1. Mencegah Kanker
Keledek mengandung senyawa beta karoten yaitu salah satu karotenoid yang menjadi zat pigmen bagi sayuran atau buahan.
Senyawa ini memiliki fungsi sebagai antioksidan yang efektif mencegah penyakit kanker, terutama untuk kanker usus, usus besar, ginjal, prostat, dan kanker lainnya [4].
Keledek dikenal kaya akan antosianin (khususnya keledek yang berwarna ungu).
Antosianin adalah senyawa golongan flavonoid yang berfungsi sebagai anti-kanker. Keledek memiliki kandungan antosianin sebesar 61,85 mg/100 g [3].
Keledek juga mengandung selenium yang berfungsi juga dalam pencegahan sel kanker.
Selenium merupakan mineral yang biasanya terdapat pada sayur dan buah. Selain mencegah kanker, selenium berfungsi meningkatkan kognitif fungsi otak [3].
Semakin pekat warna keledek, semakin tinggi tingkat beta karotennya.
2. Anti-inflamasi (Anti peradangan)
Inflamasi atau peradangan merupakan reaksi sistem kekebalan alami dalam tubuh untuk melindungi dari serangan sumber penyakit. Inflamasi terjadi ketika tubuh mengalami luka, terinfeksi bakteri, racun ataupun panas.
Kandungan beta karoten, fosfor dan vitamin B mampu mengurangi peradangan khususnya peradangan dalam pencernaan yaitu lambung dan usus [4][6].
3. Menjaga Kesehatan Kulit
Keledek mengandung antosianin yang berfungsi mencegah terjadinya penuaan dini. Kandungan beberapa vitamin dalam keledek juga mampu menyehatkan kulit dimana dapat mencegah flek hitam dan kerutan pada wajah [5].
Keledek mengandung riboflavin (vitamin B1) yang berfungsi meningkatkan kolagen dalam tubuh.
Kolagen berfungsi menjaga kesehatan kulit bahkan rambut dengan bekerja mempertahankan struktur kulit agar tetap sehat dan mencegah timbulnya kerutan pada wajah [5].
4. Menjaga Kesehatan Jantung dan Peredaran Darah
Keledek juga mengandung vitamin E. Kombinasi antara beta karoten dan vitamin E ini sangat baik bagi kesehatan jantung.
Beta karoten berfungsi mencegah terjadinya stroke, sedangkan vitamin E berfungsi mencegah terjadinya penyumbatan pada saluran pembuluh darah [4] [6].
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan penyakit kronis, seperti stroke. Tekanan darah tinggi juga bisa mengganggu kesehatan dan menurunkan kekebalan tubuh.
Kandungan kalium dalam keledek sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung karena dapat menurunkan tekanan darah dengan menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh [11].
Kandungan kalium yang tinggi dan vitamin C efektif dalam mengendalikan tekanan darah sehingga meminimalkan terjadinya serangan jantung. Keledek juga mengandung antoisianin yang berfungsi menyehatkan jantung.
5. Mencegah Diabetes
Keledek sama halnya dengan jenis umbi-umbian lain yang memiliki kandungan gula alami yang sangat baik bagi penderita diabetes. Sebaiknya konsumsi keledek dengan cara dikukus atau direbus.
Keledek kukus atau keledek rebus dipercaya mampu mengatur kadar gula darah yang bekerja dengan mengatur fungsi hormon yang menghasilkan insulin [3].
6. Menjaga Kesehatan Gigi dan Tulang
Keledek mengandung beta karoten, fosfor, vitamin B kompleks yang mampu mencegah terjadinya penyakit arthritis. Penyakit arthritis merupakan penyakit radang sendi yang biasanya dialami oleh pria atau wanita berusia lanjut
Selain keledek yang dikonsumsi, air rebusan dari keledek bisa meringankan penyakit tersebut dengan cara mengkompreskannya pada bagian yang sakit [6].
Selain mineral fosfor dan kalium, keledek juga mengandung mineral mangan. Kandungan mangan dalam keledek adalah sekitar 44% berdasarkan AKG.
Mangan berfungsi menjaga kekuatan tulang dan sendi. Mengonsumsi keledek yang kaya akan mineral mampu mencegah penyakit osteoporosis di masa lansia.
7. Menjaga Kesehatan Pencernaan
Keledek mengandung serat yang lebih tinggi dari jenis umbi lainnya seperti kentang. Serat sangat berfungsi dalam melancarkan pencernaan.
Selain itu, makanan dengan kandungan serat yang tinggi sangat bagus untuk menurunkan berat badan [3].
Tekstur keledek yang halus sangat baik untuk kesehatan lambung dan usus. Kandungan anti-inflamasi yang terdapat pada keledek juga mampu mengurangi peradangan yang terjadi pada lambung dan usus.
Konsumsi keledek yang berlebihan dan tidak tepat akan menyebabkan efek samping. Berikut efek samping yang dapat disebabkan saat mengonsumsi keledek [7].
1. Kekurangan Nutrisi
Keledek kaya akan karbohidrat sehingga sangat baik sekali menjadi pengganti nasi bagi orang diet dan diabetes.
Namun, apabila tidak dibarengi dengan mengonsumsi makanan lain seperti sayuran dan buah lainnya, maka tubuh dapat kekurangan nutrisi [7].
2. Kerusakan ginjal
Jika akhir-akhir ini sedang mengonsumsi obat yang mengandung kalium, sebaiknya tidak mengonsumsi keledek.
Hal ini karena keledek memiliki kandungan kalium yag cukup tinggi. Kelebihan kalium dalam tubuh dapat menurunkan kesehatan ginjal [7] [8].
3. Kencing batu
Keledek mengandung asam oksalat. Senyawa ini dapat mengkristal menjadi batu oksalat pada saluran kemih.
Jangan mengonsumsi keledek secara berlebihan jika memiliki riwayat kencing batu. Disarankan untuk meminum banyak air putih saat mengonsumsi keledek [8].
Keledek sebaiknya disimpan ditempat yang sejuk dan gelap. Keledek sangat sulit disimpan didalam kulkas.
Hal ini dikarenakan, apabila keledek disimpan lama dalam kulkas dan hendak dimasak, maka bagian tengah dari keledek akan terasa sangat keras [9].
Bagian tengah keledek yang keras disebabkan oleh enzim dementhylase. Enzim ini akan ber-hibernasi atau “tertidur” apabila berada pada lingkungan dengan suhu dibawa 12,7o C dalam waktu yang lama [9].
Disarankan apabila hendak memasak keledek yang sudah disimpan dalam kulkas, lebih baik diamkan terlebih dahulu disuhu ruangan [9].
Berikut beberapa tips memilih dan menyimpan dengan baik keledek agar tidak merusak kandungan gizi didalamnya [9].
Keledek sebaiknya disimpan tidak lebih dari 3 minggu. Keledek yang telah sangat lama disimpan dapat menyebabkan tumbuhnya tunas dan perubahan struktur keledek.
Keledek dikonsumsi oleh semua kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga lanjut usia. Mengonsumsi keledek tidak boleh dengan cara sembarangan karena akan menghilangkan nutrisi yang terkandung dalam keledek [9] [10].
Keledek dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan. Dimulai dari mengonsumsi keledek rebus dan dikukus sebagai sumber karbohidrat pengganti nasi, digoreng sebagai camilan hingga menjadi keripik.
Keledek yang direbus, kukus, atau digoreng sebaiknya memperhatikan lama waktu memasak agar kandungan nutrisi dalam keledek tidak hilang.
Tips Mengolah Keledek untuk Anak-anak
Namun olahan konsumsi diatas membuat anak-anak kurang menyukainya. Anak-anak dapat mengonsumsi keledek dengan cara lain seperti berikut.
Keledek merupakan jenis umbian yang banyak ditanam dan dikonsumsi di Indonesia. Keledek mengandung serat, karbohidrat dan kalori yang tinggi. Selain itu, kandungan mineral dan vitamin dalam keledek juga sangat banyak. Manfaat keledek antara lain yaitu mencegah kanker, antiinflamasi, menyehatkan jantung, tulang dan gigi serta pencernaan.
1). Remya Mohanrai, Subha Sivasankar. 2014. Journal of Medical Food 17(7):33-41. Sweet Potato (Ipomoea batatas L.) a Valuable Medicinal Food: A Review.
2). Arthey, D. dan Ashurst, P.R. 2001. An Aspen Publication, Maryland. Fruit Processing, Nutrition Product, and Quality Management, 2nd edition.
3). Suda, I., Oki, T., Masuda, M., Kobayashi, M., Nishiba, Y. dan Furuta, S. 2003. Japan Agricultural Research Quarterly 37:167-173. Review: Physiological functionality of purple-fleshed seet potatoes containing anthocyanins and their utilization in foods.
4). Dixon, B.M., Dixon, A.G.O. dan Semakula, G. 2007. International Journal and Food Science + technology, 44(12): 2350-2375. Changes in total carotenoid content at different stages of traditional processing of yellow-fleshed cassava genotypes.
5). Furuta, S., Suda, I., Nishiba, Y. dan Yamakawa, O. 1998. Food Science and Technology International of Tokyo 4: 33-35. High tert-butylperoxyl radical scavenging activities of sweet potato cultivars with purple flesh.
6).Teow, C.C., Truong, V.D., McFeeters, R.F., Thompson, R.L., Pecota, K.V. dan Yencho, G.C. 2007. Food Chemistry 103: 829-838. Antioxidant activities, phenolic and β-carotene contents of sweet potato genotypes with varying flesh colours.
7). Yang, J. dan Gadi, R.L. 2008. American Journal of Food Technology 3: 224-234. Effect of steaming and dehydration on anthocyanins, antioxidant activity, total phenols and color caracteristics of purple-fleshes sweet potatoes (Ipomea batatas).
8).Wrolstad, R.E., Durst, R.W. dan Lee, J. 2005. Trends in Food Science and Technology 16: 433-428. Tracking color and pigment changes in anthocyanin products.
9).Adelia C Bovell, Benjamin. 2007. Advances in Food Nutrients Research 51:1-59. Sweet Potato: A Review of Its Past, Present, and Future Role in Human Nutrition.
10). Aly Farag El Sheikha, Ramesh C Ray. 2017. Critical Review in Food Science and Nutrition Feb 57(3): 455-471. Potential Impacts of Bioprocessing of Sweet Potato: Review
11).Aristea Binia, Jonathan Jaeger, Youyou Hu, Anurag Singh, Diane Zimmermann. 2015. Journal of Hypertension. 33(8): 1509-20. Daily Potassium Intake and Sodium-To-Potassium Ratio in the Reduction of Blood Pressure: A Meta-Analysis of Randomized Controlled Trials