Cinnamomum camphora merupakan sebuah pohon yang berdaun lebat dan sering dikenal dengan pohon Laurel kamper atau pohon kapur barus.
Laurel kamper berasal dari Asia Timur seperti Korea serta Cina dan telah menyebar ke beberapa negara termasuk Indonesia. Tanaman ini mengandung berbagai senyawa yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh[1].
Daftar isi
Laurel kamper merupakan tanaman yang berasal dari keluarga lauraceae[1].
Tanaman ini memiliki berbagai sebutan seperti campher, camphor tree, atau Japanese camphor dalam bahasa Inggris, Xiang-zhang di Cina, kapur di India dan Nepal, dan sebutan lainnya[1].
Karakteristik Laurel Kamper
Laurel kamper adalah salah satu jenis pohon yang harum dan dapat tumbuh di daerah tropis dan sub tropis seperti di lereng berbatu, daerah pertanian atau pinggir sungai[1].
Beberapa ciri – ciri fisik dari Laurel kamper adalah sebagai berikut[1]:
Kandungan senyawa kimia yang dimiliki oleh daunLaurel kamper adalah sebagai berikut[3]:
Nama Senyawa | Jumlah | Unit |
---|---|---|
Linalool | 51.57 | persen |
Sineol | 22.07 | persen |
Sabenene | 5.38 | persen |
Alfa – terpineol | 3.81 | persen |
Caryophyllene | 2.77 | persen |
Nerolidol | 1.97 | persen |
1R- Alfa – Pinene | 1.68 | persen |
Camphor | 1.42 | persen |
Beta – Pinene | 1.12 | persen |
Terpineol | 0.89 | persen |
Methyleugenol | 0.83 | persen |
a-Humulene | 0.76 | persen |
Myrcene | 0.56 | persen |
Caryophyllene oxide | 0.45 | persen |
g-Terpinene | 0.40 | persen |
Alfa – Phellandrene | 0.35 | persen |
Limonene | 0.32 | persen |
Elixene | 0.26 | persen |
cis – 4 -Thujanol | 0.24 | persen |
Terpinolene | 0.22 | persen |
Germacrene D | 0.19 | persen |
Alfa – Selinene | 0.16 | persen |
2 – isopropyltoluene | 0.11 | persen |
Beberapa kandungan senyawa yang terdapat dalam kulit batang Laurel kamper adalah sebagai berikut[2,4]:
Akar dari Laurel kamper mengandung camphor, linalool, safrole, dan sineol. Dan biji dari tanaman ini mengandung camphor, linalool, methyleugenol, dan eucalyptol[2,5].
Daun, kulit batang, akar serta biji dari Laurel kamper sering digunakan untuk mengatasi masalah dalam kesehatan karena mengandung banyak senyawa kimia yang berguna dalam tubuh dimana salah satunya adalah camphor[2].
Beberapa manfaat dari Laurel kamper bagi kesehatan tubuh adalah sebagai berikut:
Minyak esensial dari daun Laurel kamper yang mengandung linalool dapat melawan pertumbuhan dari beberapa bakteri seperti P. aeruginosa, C. violaceum, serta E. coli[3].
Bakteri tersebut dapat menyebabkan infeksi dalam tubuh seperti infeksi kulit, infeksi mata, serta gangguan pencernaan seperti infeksi pada usus, perut kembung, dan diare.
Ekstrak Laurel kamper dapat melawan bakteri S. aureus yang dapat menyebabkan bisul dan juga kutil. Tanaman ini juga telah digunakan sebagai pengobatan tradisional di Nigeria untuk mengatasi kutil serta bisul[3,9].
Ekstrak Laurel kamper mengandung antioksidan yang berperan untuk mencegah radikal bebas masuk ke dalam tubuh, dan menghambat racun untuk merusak sel tubuh serta hati[6].
Kandungan senyawa Laurel kamper mampu mengurangi pembengkakan dari radang telinga serta mengatasi nyeri yang diberikan[6,8].
Ini dapat mencegah penyakit telinga lainnya yang disebabkan oleh radang seperti gangguan pendengaran.
Laurel kamper memiliki senyawa camphora yang baik untuk menjaga kesehatan kulit, menyembuhkan iritasi dan luka pada kulit, serta mencegah penuaan dini[7].
Ekstrak tanaman ini dapat mencegah kerutan pada kulit, melindungi kulit dari kerusakan yang disebabkan oleh sinar ultraviolet, meningkatkan produksi kolagen dan elastin, serta mencegah jerawat pada wajah[7].
Laurel kamper telah digunakan sebagai salah satu bahan untuk kosmetik kulit bagi wanita karena manfaat yang dimiliki untuk kulit[7].
Ekstrak daun Laurel kamper dapat menghambat produksi kemokin dan mencegah terjadinya radang kulit yang disebabkan oleh alergi[8].
Ekstrak ini juga berguna untuk mengurangi bengkak dan nyeri dari radang kulit. Salah satu jenis radang kulit alergi yang dapat diatasi oleh tanaman ini adalah dermatitis atopik[8].
Minyak esensial dari Laurel kamper dapat menurunkan pertumbuhan dari sel tumor pada kulit dan meningkatkan sistem imun pada penderitanya. Tanaman ini dapat mencegah perkembangan dari sel tumor pada kulit[9,12].
Minyak esensial dari cinnamomum camphora juga dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dalam tubuh dan merusak sel – sel tersebut. Beberapa sel kanker tersebut adalah sel kanker payudara, kanker usus besar kanker hati, serta leukemia[12].
Laurel kamperMinyak esensial dari cinnamomum camphora juga dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dalam tubuh dan merusak sel – sel tersebut. Beberapa sel kanker tersebut adalah sel kanker payudara, kanker usus besar kanker hati, serta leukemia[12].
Salep herbal yang mengandung Laurel kamper, madu, serta minyak wijen dapat mempercepat proses penyembuhan dari luka bakar, mengembalikan sel kulit yang mati yang disebabkan oleh luka bakar, dan mengurangi mikroba pada luka bakar[10].
Pengobatan luka bakar dengan salep herbal ini juga lebih bermanfaat dan lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan vaseline[10].
Laurel kamper mengandung senyawa yang berguna sebagai anti radang, salah satunya adalah bermanfaat untuk mengatasi radang sendi.
Krim yang mengandung ekstrak tanaman ini dapat dioleskan pada radang sendi untuk mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri atau sakit yang ditimbulkan radang[11].
Krim dari Laurel kamper juga dapat digunakan untuk mengobati keseleo dan kram otot serta mengurangi rasa nyeri pada otot tubuh[12].
Uap dari Laurel kamper yang dihirup memberikan sensasi dingin pada hidung dan tenggorokan, serta meningkatkan aliran udara yang masuk ke dalam hidung dan tenggorokan[13].
Ini bermanfaat bagi seseorang yang memiliki gangguan pada saluran pernapasan atas seperti batuk, hidung tersumbat, bronkitis, asma atau sesak pada dada[12,13].
Laurel kamper memiliki aktivitas anti jamur yang baik bagi kesehatan kulit. Tanaman ini dapat melawan beberapa jamur seperti candida albicans dan Trichophyton mentagrophytes yang dapat menyebabkan infeksi pada kulit[14,15].
Tanaman ini dapat mengatasi infeksi pada kulit yang disebabkan oleh jamur, salah satunya adalah jamur kuku pada kaki[14].
Ektrak minyak dari Laurel kamper dapat digunakan untuk melindungi kulit dari gigitan nyamuk. Ini dapat membantu untuk mencegah berbagai penyakit yang disebabkan oleh nyamuk seperti malaria dan demam berdarah[15].
Laurel kamper memberikan efek yang baik bagi pembuluh darah dan jantung. Tanaman ini dapat memperlancar sirkulasi darah dan melebarkan pembuluh darah perifer. Ini berguna untuk mencegah gangguan pada jantung seperti denyut nadi lemah atau gagal jantung[15].
Laurel kamper dapat meningkatkan sel – sel atau hormon seksual pada tubuh dan meningkatkan produksi testis pada pria[15].
Kandungan linalool dan beta pinene pada daun Laurel kamper memberikan efek anti depresi. Ini dapat membantu untuk mengurangi depresi serta rasa kecemasan dalam diri seseorang dan dapat meningkatkan kualitas tidur[16].
Wasir merupakan penyakit dimana penderita mengalami kesulitan buang air besar dan dapat menyebabkan perdarahan saat buang air besar. Laurel kamper dapat mengatasi masalah wasir dan mengurangi nyeri saat buang air besar. Ini juga mengatasi perdarahan yang terjadi saat buang air besar[17].
Beberapa efek samping dari Laurel kamper adalah sebagai berikut:
Penggunaan Laurel kamper melalui mulut sebanyak 2 gram dapat menyebabkan keracunan dengan gejala yaitu rasa terbakar pada mulut, diare, muntah, sakit kepala, tremor, hingga kejang[15].
Konsumsi Laurel kamper yang melebihi 2 gram dapat menyebabkan keracunan yang parah dengan gejala yaitu kejang selama beberapa jam, pingsan, kelumpuhan otak, hingga kematian[15].
Laurel kamper yang dioleskan pada luka terbuka dapat menyebabkan iritasi pada kulit seperti kulit kemerahan. Bila tanaman ini digunakan pada kulit dengan jumlah yang terlalu banyak, dapat menyebabkan iritasi kulit yang parah hingga kulit terbakar[18].
Tanaman ini juga dapat menyebabkan iritasi pada selaput lendir saat dihirup melalui hidung dengan jumlah terlalu banyak dan terlalu sering. Selain itu, tanaman ini dapat menyebabkan iritasi mata bila terkena pada mata[15].
Pengunaan Laurel kamper sebagai obat flu pada bayi berusia 2 bulan dapat menyebabkan kerusakan hati dan sistem saraf pusat yang parah pada anak. Ini juga dapat memberikan efek kejang pada bayi[19].
Seorang anak di India yang berusia 1.5 tahun, mengalami kejang selama 1 jam dan muntah karena mengkonsumsi tanaman ini. Anak ini juga mengalami kesulitan dalam bernapas[20].
Laurel kamper memiliki potensi yang berbahaya bila diberikan kepada anak – anak. Ini karena efek samping yang diberikan terlalu berbahaya untuk sistem saraf dan hati anak[19].
Laurel kamper yang berlebihan pada wanita hamil dapat menyebabkan keguguran janin dan menyebabkan kecacatan pada janin. Janin yang dilahirkan dapat memiliki gangguan pada tubuh bila menyerap kandungan dari tanaman ini secara berlebih[21].
Beberapa cara penggunaan Laurel kamper adalah sebagai berikut:
Laurel kamper telah banyak digunakan sebagai bahan alami untuk menghasilkan obat atau produk kosmetik herbal seperti obat gosok, salep, lotion, atau krim[12,15].
Beberapa lotion atau krim telah digunakan untuk perawatan kulit dan mengatasi gangguan kulit. Sedangkan obat gosok, salep, dan krim digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit seperti infeksi bakteri, jamur, melindungi kulit dari gigitan nyamuk dan lainnya[12,15].
Ekstrak dari akar dan kulit kayu Laurel kamper dicampur dengan minyak wijen dan madu. Ini dioleskan untuk luka bakar sebanyak satu kali dalam sehari[12].
Ekstrak Laurel kamper dicampur dengan menthol dan juga minyak kayu putih. Campuran ini dioleskan untuk mengobati infeksi jamur, radang sendi, nyeri pada otot, serta berbagai radang lainnya[14].
Minyak Laurel kamper, minyak kayu putih, dan menthol dicampurkan ke dalam air panas. Ini diletakkan pada mangkuk dan uapnya dihirup. Saat menghirup uap, mata disarankan untuk ditutup atau dapat melapisi kepala dengan handuk[13].
Ini dapat mengatasi hidung tersumbat, batuk, sesak napas, dan juga asma. Selain itu, dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan kualitas tidur.
Laurel kamper dapat disimpan dalam wadah terbuka dan diletakkan suhu ruangan. Tanaman ini tidak disarankan untuk terkena matahari langsung[15].
Laurel kamper juga tidak disarankan untuk dipanaskan pada microwave, karena tanaman ini dapat memicu ledakan pada alat tersebut[5].
Laurel kamper merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Namun, tanaman ini memiliki berbagai efek samping bila digunakan berlebihan dan untuk anak-anak. Anak-anak dengan usia di bawah 2 tahun tidak disarankan untuk menggunakan tanaman ini sebagai pengobatan herbal.
1) Anonim. Cinnamomum camphora (camphor laurel). CAB International Invasive Species Compendium. Diakses 2020.
2) Xiali Guo, Meng Cui, Min Deng, Xingxing Liu, Xueyong Huang, Xinglei Zhang & Liping Luoa. Molecular differentiation of five Cinnamomum camphora chemotypes using desorption atmospheric pressure chemical ionization mass spectrometry of raw leaves. Scientific Report Nature Research. 2017.
3) Wenting Wang, Dongxiang Li, Xiaoqin Huang, Huixiang Yang, Ziwen Qiu, Liting Zou, Qin Liang, Yu Shi, Yingxiang Wu, Shaohua Wu, Chao Yang & Yongyu Li. Study on Antibacterial and Quorum-Sensing Inhibition Activities of Cinnamomum camphora Leaf Essential Oil. Switzerland : Molecules. 2019.
4) Jun Wang, Benzheng Su, Haiqiang Jiang, Ning Cui, Zongyuan Yu, Yuhan Yang & Yu Sun. Traditional uses, phytochemistry and pharmacological activities of the genus Cinnamomum (Lauraceae): A review. China : elsevier. 2020.
5) Shanshan Guo, Zhufeng Geng, Wenjuan Zhang, Junyu Liang, Chengfang Wang, Zhiwei Deng & Shushan Du. The Chemical Composition of Essential Oils from Cinnamomum camphora and Their Insecticidal Activity against the Stored Product Pests. International Journal of Molecular Sciences. 2016.
6) Saulo Euclides Silva-Filho, Francielli Maria de Souza Silva-Comar, Luiz Alexandre Marques Wiirzler, Rilson José do Pinho, Renata Grespan, Ciomar Aparecida Bersani-Amado & Roberto Kenji Nakamura Cuman. Effect of Camphor on the Behavior of Leukocytes In vitro and In vivo in Acute Inflammatory Response. Nigeria : Tropical Journal of Pharmaceutical Research. 2014.
7) Thao Anh Tran, Manh Tin Ho, Yeon Woo Song, Moonjae Cho & Somi Kim Chi. Camphor Induces Proliferative and Anti-senescence Activities in Human Primary Dermal Fibroblasts and Inhibits UV-Induced Wrinkle Formation in Mouse Skin. National Institute of Health. 2015.
8) Na-Jin Kang, Sang-Chul Han, Seok-Hyun Yoon, Jae-Yeop Sim, Young Hee Maeng, Hee-Kyoung Kang & Eun-Sook Yoo. Cinnamomum camphora Leaves Alleviate Allergic Skin Inflammatory Responses In Vitro and In Vivo. Korean : The Korean Society Of Toxicology. 2019.
9) Yalda Moayedi, Sophie A Greenberg, Blair A Jenkins, Kara L Marshall, Lina V Dimitrov, Aislyn M Nelson, David M Owens & Ellen A Lumpkin. Camphor white oil induces tumor regression through cytotoxic T cell-dependent mechanisms. National Insititute of Health. 2019.
10) Reza Vaghardoost, Seyed Gholam, Reza Mousavi Majd, Hamid Tebyanian, Hamid Babavalian, Leila Malaei, Mitra Niazi & Ali Javdani. The Healing Effect of Sesame Oil, Camphor and Honey on Second Degree Burn Wounds in Rat. Wourld Journal of Plastic Surgery. 2018.
11) Hongmei Li, Luqi Huang, Aixiang Zhou, Xiaoqin Li & Jianhui Sun. Study on antiinflammatory effect of different chemotype of Cinnamomum camphora on rat arthritis model induced by Freund's adjuvant. National Institute of Health. 2009.
12) Rafie Hamidpour, Soheila Hamidpour, Mohsen Hamidpour & Mina Shahlari. Camphor (Cinnamomum camphora), a traditional remedy with the history of treating several diseases. US : Edorium Journals. 2013.
13) A Burrow, R Eccles & A S Jones. The effects of camphor, eucalyptus and menthol vapour on nasal resistance to airflow and nasal sensation. National Institute of Health. 1983.
14) Russel S Ramsewak, Muraleedharan G Nair, Manfred Stommel & Louise Selanders. In vitro antagonistic activity of monoterpenes and their mixtures against 'toe nail fungus' pathogens. National Institute of Health. 2003.
15) Weiyang Chen, Ilze Vermaak & Alvaro Viljoen. Camphor—A Fumigant during the Black Death and a Coveted Fragrant Wood in Ancient Egypt and Babylon—A Review. Switzerland : Molecules. 2013.
16) Jay Rabadia, Satish.S, J.Ramanjaneyulu & Narayanaswamy VB. An Investigation of Anti-Depressant Activity of Cinnamomum Camphora Oil in Experimental Mice. Asian Journal of Biomedical & Pharmaceutical Sciences. 2013.
17) Visnja Orescanin. The Treatment of External External Hemorrhoids With New Bioapifit Herbal Anti-Hemhorroidal Ointment. Bulgaria : The 3rd International Conference on Natural Products Utilization. 2017.
18) B.A. Ramesh. Camphor Burns on the Palm: An Unusual New Presentation. Nigerian : Nigerian Journal of Surgery. 2018.
19) A Uc 1, W P Bishop & K D Sanders. Camphor hepatotoxicity. National Institute of Health. 2000.
20) Chaitali Patra, Shatanik Sarkar, Malay Kumar Dasgupta & Amit Das. Camphor poisoning: An unusual cause of seizure in children. Journal of Pediatric Neurosciences. 2015.
21) Sabah A. Linjawi, PhD. Effect of Camphor on Uterus Histology of Pregnant Rats. Journal of King Abdulaziz University-Medical Sciences. 2009.