Gastroesophageal reflux disease (GERD) atau yang biasa kita kenal dengan istilah penyakit asam lambung merupakan salah satu penyakit yang umum terjadi di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh lemahnya otot esofagus bagian bawah saat berkontraksi, mengakibatkan naiknya isi lambung ke esofagus dan menimbulkan sensasi terbakar di dada [1].
Penyakit pencernaan sering kali memiliki keterkaitan yang erat dengan apa yang kita konsumsi, demikian juga dengan sakit asam lambung. Beberapa makanan dan minuman yang biasa kita konsumsi seperti soda, kopi, teh, coklat, hingga makanan pedas akan memperlambat proses pencernaan di lambung dan/atau melemahkan otot esofagus bagian bawah, memperbesar kemungkinan munculnya gejala sakit asam lambung [2, 3, 4, 5, 6].
Selain itu, kebiasaan merokok, pola makan dan berat badan berlebih juga berpengaruh besar dalam munculnya gejala sakit asam lambung [7]. Sejauh ini, mengurangi berat badan berlebih adalah salah satu cara nonmedis paling efektif dalam mengatasi sakit asam lambung, khususnya bagi penderita obesitas [8].
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kandungan menu makanan dan minuman penderita sakit asam lambung harus diperhatikan, terlebih bagi penderita anemia. Pasalnya, beberapa makanan sumber zat besi justru bisa memicu kambuhnya gejala sakit asam lambung. Berikut ini telah rangkum ke dalam beberapa makanan penambah darah yang aman untuk penderita sakit asam lambung.
Makanan berbahan dasar sayuran hijau dapat dengan mudah dijumpai di Indonesia, salah satunya adalah sop sayur bening. Sayuran hijau merupakan salah satu sumber zat besi yang rendah lemak dan gula. Sayuran hijau juga kaya akan serat, yang akan mengikat oksida nitrat untuk meredakan asam lambung[10].
Walaupun begitu, porsi sayuran hijau tiap harinya tetap harus diperhatikan. Hal ini merupakan akibat dari tingginya serat dalam sayuran hijau yang juga dapat memperlambat proses pencernaan di lambung [10]. berikut ini tampilkan beberapa pilihan sayuran hijau yang tepat untuk menu makan penderita asam lambung:
Seperti halnya sayuran hijau, biji-bijian juga kaya akan sumber zat besi dan serat. Dengan porsi yang tepat, beberapa biji-bijian aman untuk dimakan sebagai menu utama harian. Hindari biji-bijian dengan kandungan kalsium yang tinggi karena dapat menghambat penyerapan zat besi [10]. Berikut kami sajikan beberapa pilihan biji-bijian yang tepat untuk penderita asam lambung:
Oatmeal yang kaya akan zat besi, protein, dan karbohidrat dapat menjadi pilihan utama untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian. Selain sebagai penambah darah, oatmeal juga memiliki banyak manfaat lain, seperti menjaga kesehatan jantung, menurunkan kolesterol, menurunkan berat badan, hingga menjaga kulit tetap sehat.
Beras merah memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi daripada nasi putih, tak heran jika beras merah menjadi salah satu pilihan utama saat sedang menjalani diet. seperti halnya oatmeal, beras merah juga memiliki banyak manfaat lain, mulai dari menangkal radikal bebas, menurunkan berat badan berlebih, menurunkan kadar gula darah, hingga dapat mengatasi asma.
Selain tinggi akan karbohidrat, ternyata nasi juga mengandung zat besi yang dapat menjadi solusi alternatif kamu apabila tidak memiliki oatmeal ataupun beras merah. Walaupun kandungan gizinya tidak sebanyak oatmeal dan beras merah, nasi tetap memberi dampak baik bagi tubuh apabila dikonsumsi dalam porsi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Beberapa buah-buahan mengandung zat besi yang cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan harian kamu. Selain itu, buah-buahan juga kaya akan nutrisi seperti serat, potasium, asam askorbat, hingga magnesium. Namun, tidak semua jenis buah-buahan aman dikonsumsi bagi penderita sakit asam lambung. Sebaiknya hindari makan buah citrus, tomat, dan bawang-bawangan [10]. Berikut ini dua buah sumber zat besi yang tepat untuk penderita asam lambung:
Buah | Kadar Zat Besi (mg/100 mg) | Kadar Serat (mg/100 mg) |
Alpukat | 0,6 | 6 |
Pisang | 0,3 | 2,6 |
Daging dikenal sebagai sumber zat besi dan protein dengan cita rasa yang lezat. Akan tetapi, daging acap kali dimasak dengan kadar minyak yang tinggi. Selain itu, masakan daging sapi dan kambing cenderung tinggi asam lemak dan kolesterol. Oleh karena itu, penderita sakit asam lambung harus memperhatikan metode masak dan kandungan lemak dalam daging yang akan dikonsumsi [10]. Berikut ini beberapa daging yang dapat dikonsumsi bagi penderita asam lemak:
Daging | Kadar Zat Besi (mg/100 mg) |
Ayam tanpa kulit | 1,3 |
Ikan | 0,3 |
Jumlah Takaran yang Tepat
1) Antunes C, Aleem A, Curtis SA. ncbi.nlm.nih.gov. Gastroesophageal Reflux Disease. 2022.
2) Al Saadi T, Idris A, Turk T, Alkhatib M. atlantis-press.com. Epidemiology and risk factors of uninvestigated dyspepsia, irritable bowel syndrome, and gastroesophageal reflux disease among students of Damascus University, Syria. 2016.
3) Song JH, Chung SJ, Lee JH, Kim Y-H, Chang DK, Son HJ, et al. jnmjournal.org. Relationship between Gastroesophageal reflux symptoms and dietary factors in Korea. 2011.
4) Jarosz M, Taraszewska A. ncbi.nlm.nih.gov. Risk factors for gastroesophageal reflux disease: the role of diet. 2014.
5) Kubo A, Block G, Quesenberry CP Jr, Buffler P, Corley DA. bmcgastroenterol.biomedcentral.com. Dietary guideline adherence for gastroesophageal reflux disease. 2014.
6) Mone, I., et al. www.academic.oup.com. Adherence to a predominantly Mediterranean diet decreases the risk of gastroesophageal reflux disease: A cross-sectional study in a South Eastern European population. 2016.
6) Newberry, C., et al. ncbi.nlm.nih.gov. The role of diet in the development and management of gastroesophageal reflux disease: Why we feel the burn. 2019.