Ketika wanita berada dalam masa kehamilan, makan makanan yang sehat dan seimbang bukan hanya berefek baik bagi kesehatan sang ibu hamil, tapi juga menjadi hal yang esensial dalam mendukung tumbuh-kembang janin serta menjaga perubahan psikis sang ibu [1, 2].
Mengonsumsi makanan yang bernutrisi dan penuh energi adalah salah satu aspek mendasar dari perilaku makan sehat selama masa kehamilan. Aspek lainnya berupa mematuhi rekomendasi pangan khusus ibu hamil, mencapai berat badan yang sesuai, serta menghindari konsumsi zat berbahaya [1].
Salah satu makanan kaya nutrisi yang senantiasa direkomendasikan dalam panduan-panduan makan sehat adalah buah-buahan [3, 4]. Buah-buahan mengandung serat yang tinggi, serta vitamin, mineral, elektrolit, dan juga antioksidan [3]. Konsumsi buah-buahan menawarkan nutrisi yang banyak serta mencegah penyakit-penyakit kronis [5].
Delima (Punica granatum L) merupakan salah satu jenis buah-buahan yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Delima mampu mencegah berbagai resiko penyakit, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, hiperglikemia, aktivitas inflamasi, stres oksidatif, kanker, penyakit kardiovaskular, osteoarthritis, dan lain sebagainya [6].
Delima adalah makanan yang baik untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Delima mengandung sejumah substansi yang berguna saat masa kehamilan, seperti: vitamin K, kalsium, folat, besi, protein, serat. Penelitian menunjukkan bahwa delima dapat mengurangi resiko kerusakan plasenta dan kelahiran prematur [7, 8].
Jus buah delima diketahui mampu mengurangi cedera otak pada janin akibat inflamasi yang dialami oleh sang ibu. Peradangan pada ibu hamil bisa meningkatkan resiko gangguan perkembangan saraf dan neuropsikiatri pada calon bayi. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan spektrum autisme, keterambatan kognitif, skizofrenia, dan cerebral palsy pada sang anak [9].
Buah delima adalah salah satu produk holtikutura paling terkemuka yang mengandung manfaat-manfaat kesehatan. Delima kaya akan fenol dan polifenol, vitamin, mineral (kalium, mangan, magnesium, kalsium, besi, seng, dan fosfat), dan senyawa kecil lainnya termasuk asam lemak, sterol, dan triterpenoid. Buah delima diketahui memperlihatkan sejumlah aplikasi klinis terhadap peradangan dan stres oksidatif [9].
Jus delima yang dikonsumsi oleh ibu hami sebagai suplementasi makanan memiliki potensi mengurangi stres oksidatif dan resiko disfungsi plasenta serta penyakit-penyakit yang terjadi pada kehamilan [10].
Plasenta adalah organ sementara yang sangat signifikan bagi kesuksesan sebuah kehamilan. Ia memiliki pengaruh seumur hidup bagi ibu dan anak. Kerusakan plasenta atau perkembangan plasenta yang abnormal ada kaitannya dengan kelahiran prematur, gangguan hipertensi, cedera sistem saraf pusat, dan pembatasan pertumbuhan intrauterin. Sejumlah kehamilan (5~10% kehamilan di seluruh dunia) memperlihatkan hasil yang kurang optimal karena adanya disfungsi plasenta [10].
Penelitian menunjukkan bahwa jus murni delima mengurangi stres oksidatif pada plasenta manusia. Stres oksidatif sendiri adalah ketidakseimbangan antara antioksidan dan radikal bebas. Keadaan ini ada hubungannya dengan penyakit kehamilan. Stres oksidatif memicu inflamasi, disfungsi sel endotel, berkurangnya nitrogen monoksida, dan meningkatnya radikal bebas [10].
Delima juga mengandung antioksidan serta molekul-molekul yang meningkatkan pelepasan nitrogen monoksida. Efek terhadap nitrogen monoksida ini dianggap bermanfaat bagi kehamilan. Dalam sebuah uji coba, wanita yang mengonsumsi suplemen asam amino memperlihatkan hasil kehamilan yang meningkat. Hal ini kemungkinan terjadi karena adanya efek terhadap produksi nitrogen monoksida [10, 11].
Berdasarkan beberapa penelitian, jus buah delima diketahui memberikan efek anti-ateroklerosis, anti-hipertensi, dan anti-inflamasi yang cukup tinggi. Mekanisme utama jus delima adalah penurunan tekanan darah sistolik. Hal ini memberikan efek positif dalam mengatasi aterosklerosis serta potensi penyakit jantung koroner [12].
Masalah yang paling umum dihadapi oleh seorang ibu hamil adalah gejala mual dan muntah-muntah di masa kehamilan. Sekitar 50%-80% wanita mengalami komplikasi ini ketika mereka hamil. Melalui beberapa studi, ditemukan bahwa sirup delima efektif dalam mengurangi rasa mual dan muntah pada ibu hamil [13].
Delima diketahui telah digunakan sebagai tonik lambung. Ia juga punya efek melawan infeksi Helicobacter pylori dan peptic ulcer. Fungsi terapeutik dari buah delima telah direkam dalam kepustakaan obat-obatan tradisional Iran [13].
Ikterus neonatorum adalah kondisi berupa perubahan warna kulit, konjungtiva, dan sklera menjadi kekuningan pada bayi yang baru lahir akibat peningkatan bilirubin serum atau plasma. Hal ini merupakan kondisi yang ringan dan sementara. Walau demikian, penting untuk mengidentifikasi penyakit kuning yang dialami sang bayi dengan penyakit kuning yang lebih parah [15].
Dalam pengobatan tradisional Iran, penyakit kuning berakar pada panas yang berlebihan di organ hati. Buah delima diyakini mampu menurunkan suhu darah dan hati pada ibu hamil. Hal ini berakibat pada turunnya pula suhu hati janin. Penurunan suhu di hati janin ini dikatakan dapat meningkatkan fungsi hati yang akhirnya mengurangi resiko penyakit kuning pada bayi yang baru lahir [15].
Wanita yang sedang hamil sebaiknya mengonsumsi buah-buahan, salah satunya delima. Buah delima, terutama cairannya, baik untuk dikonsumsi oleh ibu hamil. Buah ini mengandung banyak nutrisi yang berguna bagi kesehatan janin, seperti: serat, vitamin, mineral, elektrolit dan antioksidan. Ia mampu mencegah beragam penyakit, seperti: tekanan darah tinggi, kolesterol, kanker, dsb.
Buah delima diketahui mampu mengurangi cedera otak pada janin serta mengurangi resiko disfungsi dan kerusakan plasenta. Kandungannya juga berguna dalam mengurangi resiko terkena penyakit-penyakit yang berhubungan dengan jantung. Sirup delima efektif dalam mengurangi gejala mual dan muntah-muntah pada ibu hamil. Delima juga diyakini mencegah terjadinya kondisi bayi kuning waktu lahir.
1. Forbes LE, Graham JE, Berglund C, Bell RC. Dietary Change during Pregnancy and Women's Reasons for Change. Nutrients; 2018.
2. Kominiarek MA, Rajan P. Nutrition Recommendations in Pregnancy and Lactation. Med Clin North Am; 2016.
3. Pem D, Jeewon R. Fruit and Vegetable Intake: Benefits and Progress of Nutrition Education Interventions- Narrative Review Article. Iran J Public Health; 2015.
4. Slavin JL, Lloyd B. Health benefits of fruits and vegetables. Adv Nutr; 2012.
5. Murphy MM, Stettler N, Smith KM, Reiss R. Associations of consumption of fruits and vegetables during pregnancy with infant birth weight or small for gestational age births: a systematic review of the literature. Int J Womens Health; 2014.
6. Zarfeshany A, Asgary S, Javanmard SH. Potent health effects of pomegranate. Adv Biomed Res; 2014.
7. Anonim. Pomegranate juice may prevent pregnancy complications. Washington University School of Medicine in St. Louis; 2013.
8. Natalie Olsen, R.D., L.D. & Bethany Cadman. Which fruits should you eat during pregnancy? Medical News Today; 2020)
9. Yuval Ginsberg, MD, Nizar Khatib, MD, Noor Saadi, MD, Michael G. Ross, MD, MPH, Zeev Weiner, MD, Ron Beloosesky, MD. Maternal pomegranate juice attenuates maternal inflammationeinduced fetal brain injury by inhibition of apoptosis, neuronal nitric oxide synthase, and NF-kB in a rat model. Obstetrics and Gynecology Clinics of North America; 2008.
10. Baosheng Chen, Methodius G. Tuuli, Mark S. Longtine, Joong Sik Shin, Russell Lawrence,
Terrie Inder, and D. Michael Nelson. Pomegranate juice and punicalagin attenuate oxidative stress and apoptosis in human placenta and in human placental trophoblasts. Am J Physiol Endocrinol Metab; 2012.
11. Vadillo-Ortega F, Perichart-Perera O, Espino S, Avila-Vergara MA,
Ibarra I, Ahued R, Godines M, Parry S, Macones G, Strauss JF. Effect
of supplementation during pregnancy with L-arginine and antioxidant
vitamins in medical food on pre-eclampsia in high risk population:
randomised controlled trial. Br Med 2011.
12. Caroline Bell Stowe. The effects of pomegranate juice consumption on blood pressure
and cardiovascular health. Complementary Therapies in Clinical Practice; 2011.
13. Shahrbanoo Abdolhosseini,
Fataneh Hashem-Dabaghian, Roshanak Mokaberinejad, Omid
Sadeghpour, and Mitra Mehrabani. Effects of Pomegranate and Spearmint Syrup on Nausea and Vomiting During Pregnancy: A Randomized Controlled Clinical Trial. Iran Red Crescent Med J; 2017.
14. Betty Ansong-Assoku; Pratibha A. Ankola. Neonatal Jaundice. StatPearls; 2021.
15. Mohsen Manouchehrian, Mehrdad Shakiba, Mamak Shariat, Mohammad Hassan Lotfi, Mohammad Kamalinejad, Mohammad Babaeian. The Effect of Pomegranate Paste on Neonatal Jaundice Incidence: A Clinical Trial in Women during Pregnancy. International Journal of Clinical Medicine; 2017.