Methyldopa adalah obat yang digunakan untuk penyakit hipertensi dengan cara kerja merelaksasi pembuluh darah, sehingga membuat darah dapat mengalir lebih mudah. [1] [5]
Daftar isi
Berikut ini info mengenai Methyldopa mulai dari indikasi hingga peringatannya: [2, 3]
Indikasi | Untuk digunakan dalam pengobatan hipertensi. |
Kategori | Obat resep |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Antihipertensi. |
Bentuk | Injeksi dan tablet |
Kontraindikasi | → Penyakit hati aktif (misal Hepatitis akut, sirosis aktif). → Penggunaan bersamaan dengan MAOI (golongan obat antidepresan). → Depresi. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Methyldopa: → Pasien yang Pasien dg riwayat anemia hemolitik. → Pasien dengan penyakit hati atau depresi. → Pasien dengan penyakit parkinsonisme, porfiria hepatik. → Tidak ditujukan untuk pengobatan phaeochromocytoma. → Pasien dengan gangguan ginjal atau hati. → Anak, lansia. → Kehamilan dan menyusui. |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui PO/Rektal (Diminum/dari anus): Kategori B: Studi pada reproduksi hewan tidak menemukan risiko pada janin. Belum ada studi yang memadai dan terkontrol pada wanita hamil ↔ Melalui IV/Parenteral (infus/injeksi): Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin. |
Manfaat utama Methyldopa adalah menurunkan darah tinggi, juga untuk mencegah: [4]
Dosis ini terbagi menjadi dua, untuk anak-anak dan dewasa:[2]
Parenteral/Injeksi ⇔ Hipertensi → 250-500 mg setiap 6 jam selama 30-60 menit sesuai kebutuhan. → Dosis Maksimum: 1.000 mg 6 jam sekali. |
Oral/Diminum: ⇔ Hipertensi: → Monoterapi: Awalnya, 250 mg 2-3 kali sehari selama 2 hari. → Pemeliharaan: 500-2.000 mg setiap hari. Maks: 3.000 mg setiap hari. → Terapi kombinasi: Dosis awal tidak boleh melebihi 500 mg setiap hari dalam dosis terbagi. → Interval Dosis Minimum: 2 hari sesuai kebutuhan → Dosis Maksimum: 3.000 mg setiap hari. ⇔ Lansia: → Awalnya, 125 mg secara bertahap meningkat sesuai kebutuhan. → Dosis Maksimum: 2.000 mg setiap hari. |
Parenteral/Injeksi ⇔ Hipertensi → 20-40 mg / kg atau 600-1.200 mg / m2 setiap hari dalam dosis terbagi rata 6 jam. → Dosis Harian Maksimum: 65 mg / kg, 2.000 mg / m2 atau 3.000 mg setiap hari, tergantung kebutuhan. |
Oral/Diminum: ⇔ Hipertensi → Usia <12 tahun → Awalnya, 10 mg / kg atau 300 mg / m2 setiap hari terbagi dalam 2-4 dosis. → Interval Dosis Minimun: 2 hari sesuai dengan kebutuhan. → Dosis Maksimum: 65 mg / kg, 2.000 mg / m2 atau 3.000 mg setiap hari, tergantung kebutuhan. |
Mengkonsumsi Methyldopa dapat mengakibatkan efek samping tertentu. Segera hubungi dokter jika terjadi gejala seperti di bawah ini:[1,3]
Info Bagi Tenaga Medis: [1]
Berikut ini terdapat informasi mengenai Methyldopa tentang penyimpanan hingga interaksi dengan obat lain:[1,2,3]
Penyimpanan | → Simpan antara 20-25 ° C. → jangan simpan di freezer. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban. |
Cara Kerja | → Deskripsi: Metildopa menstimulasi reseptor α-adrenergik sentral oleh neurotransmitter palsu (α-methylnorepinefrin) yang menghasilkan penurunan tonus simpatis dan penurunan TD. → Onset: 4-6 jam. → Durasi: 12-24 jam (dosis oral tunggal); 24-48 jam (dosis oral multipel); 10-16 jam (IV). Farmakokinetik: → Penyerapan: Diserap secara bervariasi dan tidak lengkap dari saluran pencernaan. Ketersediaan hayati: Sekitar 50%. Waktu untuk memuncak konsentrasi plasma: 2-4 jam (oral). → Distribusi: Melintasi darah-otak dan plasenta; memasuki ASI (jumlah kecil). Volume distribusi: 0,23 L / kg. Ikatan protein plasma: Minimal (10-15%). → Metabolisme: Dimetabolisme secara luas; dikonversi menjadi α-methylnorepinefrin aktif melalui dekarboksilasi dalam SSP. → Ekskresi: Melalui urin, terutama sebagai obat tidak berubah dan konjugat O-sulfat. Waktu paruh eliminasi bifasik: Kira-kira 1,7 jam (fase awal); lebih lama (fase 2). |
Interaksi dengan obat lain | → Berpotensial efek hipotensi dengan diuretik dan antihipertensi lainnya. → Pengurangan metabolisme dengan penghambat COMT (misal Entacapone). → Antagonisme paradoks efek hipotensi dengan TCA, antipsikotik, dan β-blocker. → Mengurangi efek hipotensi dengan MAOI (kelompok obat untuk mengatas depresi). |
Overdosis | ⇔ Gejala: Hipotensi akut, kerusakan otak dan GI (misal Sedasi berlebihan, kelemahan, bradikardia, pusing, sembelit, distensi, kembung, diare, mual, muntah). ⇔ Cara Mengatasi: Pengobatan simtomatik. Induksi emesis atau lakukan bilas lambung jika konsumsi baru-baru ini. Infus dapat membantu melancarkan ekskresi urin. |
Pengaruh pada hasil lab | Tes Coombs positif. Dapat mengganggu pengukuran asam urat urin dengan metode phosphotungstate, kreatinin serum dengan metode alkaline picrate, dan AST (SGOT). Dapat mengganggu dengan diagnosis phaeochromocytoma. |
Apa obat ini aman untuk Ibu hamil dan menyusui?
Obat tablet: kategori B, sedangkan infus atau suntikan: C
artinya diperbolehkan jika memang sangat diperlukan dan tetap dalam pendampingan tenaga medis.[2]
Apa obat ini menyebabkan ketergantungan?
Obat ini selalu dalam pengawasan dokter, jadi pastikan konsultasikan kepada dokter setiap mulai penggunaan.[1]
Bagaimana jika saya melewatkan dosis?
Segera ambil dosis begitu ingat, dan jangan meminum dosis double.[1]
Berikut ini ada beberapa contoh merek dagang:[1]
Brand Merek Dagang |
Dopamet |
Aldomet |
1. Anonim. Diakses 2020. Drugs. Methydopa.
2. Anonim. Diakses 2020. MIMS Indonesia. Methyldopa.
3. Anonim. Diakses 2020. WebMD. Methydopa Oral.
4. Anonim. Diakses 2020. Drugbank. Methydopa.
5. Anonim. Diakses 2020. MedlinePlus Drug Information. Methyldopa.