Obat

Obat Pencahar : Manfaat – Cara Kerja, dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Obat pencahar atau laksatif adalah obat yang mengandung senyawa yang dapat membantu meningkatkan pergerakan dan frekuensi feses sehingga membantu kondisi konstipasi sementara. Laksatif tersedia dalam berbagai

Sembelit adalah disaat buang air besar keras dan kering dalam waktu yang sangat lama. Penyebab dari sembelit karena kurangnya minum air atau kurangnya makanan berserat tinggi, kurang bergerak, mengkonsumsi obat-obatan tertentu yang menyebabkan sembelit, dan karena memiliki kondisi medis seperti wasir, diabetes, atau stroke[1].

Fungsi Obat Pencahar

Pencahar adalah obat yang digunakan untuk mengatasi sembelit atau untuk prodesur pembedahana yang melibatkan usus bawah. Obat ini memiliki fungsi kerja yang berbeda sesuai dengan jenis obatnya[2].

Beberapa obat pencahar berfungsi melonggarkan tinja, sementara obat lainnya meningkatkan kontraksi pada usus besar untuk membantu pemindahan tinja yang berada di usus[2].

Obat pencahar digunakan untuk Rawat natrium picosulfate, magnesium oksida, dan asam sitrat. Berikut ini fungsi dan kegunaan dari obat pencahar [3]:

  • Untuk meredakan sembelit, dan juga sebagai cairan pengairan urologi. Bisa juga digunakan sebagai pemanis farmasi.
  • Untuk menghilangkan sembelit dan pembersihan usus besar sementara sebagai persiapan kolonoskopi pada orang dewasa.
  • Untuk membersihkan usus besar sebagai persiapan kolonoskopi pada orang dewasa.
  • Digunakan untuk mengobati sembelit
  • Digunakan untuk persiapan usus sebelum kolonoskopi dan prosedur lainnya.
  • Untuk membantu menjaga buang air besar secara teratur.
  • Untuk membersihkan usus sebelum pemeriksaan kolonoskopi atau barium enema X-ray.
  • Digunakan sebagai pelumas mata.
  • Digunakan dalam berbagai produk kesehatan alami.
  • Digunakan sebagai pencahar dan antasida.
  • digunakan sebagai suplemen magnesium.
  • Digunakan sebagai pencahar pembentuk massal
  • Untuk mengobati sembelit yang berhubungan dengan kotoran kering, keras, atau sembelit akibat opioid.
  • Sebagai pelarut, emolien, agen farmasi, dan agen pemanis.
  • Untuk mengobati sembelit dan ensefalopati sistemik portal.
  • Untuk mengobati sembelit idiopatik kronis.
  • Digunakan dalam berbagai produk kesehatan alami.
  • Sebagai pencahar untuk meredakan gejala gangguan pencernaan asam dan sakit perut
  • Untuk mengobati kejang selama kehamilan, nefritis pada anak-anak, defisiensi magnesium, dan tetani.
  • Bertindak sebagai pengemulsi dan agen pengontrol pH dalam produk makanan
  • Untuk menguji penyakit asma
  • Mengurangi tekanan intrakranial dan intraokular
  • Sebagai mengukur laju filtrasi glomerulus
  • Untuk mengelola gejala paru yang terkait dengan fibrosis kistik.
  • Mencegah atau mengoreksi hipofosfatemia pada pasien dengan asupan oral yang dibatasi atau tidak ada.
  • Digunakan dalam pengobatan sembelit tanpa adanya obstruksi usus
  • Untuk persiapan bedah usus besar.
  • Untuk pengobatan pasien dengan defisiensi seng.
  • Untuk pengobatan sindrom iritasi usus besar
  • Digunakan dalam nutrisi parenteral total.
  • Untuk mencegah dan merawat gigi berlubang.
  • Untuk pengisian elektrolit dan terapi nutrisi parenteral total (TPN).
  • Untuk pengobatan gejala tukak lambung.

Penggolongan Obat Pencahar

Obat pencahar terbagi menjadi 2 jenis, yaitu pencahar stimulan dan pelunak feses[2].

  • Pencahar stimulan

Pencahar stimulan digunakan untuk merangsang lapisan usus untuk mempercepat tinja bergerak melalui usus besar. Obat ini dapat menyebabkan ketergantungan jika digunakan dalam jangka waktu yang sangat lama.

  • Pelunak Feses

Pelunak feses digunakan untuk melunakkan tinja agar air lebih mudah masuk ke tinja. Pelunak feses ini butuh waktu sedikit lebih lama dibandingkan dengan obat pencahar. Obat ini biasa digunakan saat pulih dari operasi, baru melahirkan, atau orang yang memiliki penyakit wasir.

Penyakit yang Diatasi dengan Obat Pencahar

Setiap obat memiliki masing-masing cara kerja dalam mengatasi penyakit. Berikut ini penyakit yang bisa diatasi dengan obat pencahar[2].

  • Keracunan Barium
  • Persiapan Usus
  • Sembelit idiopatik kronis
  • Sembelit
  • Sembelit, Akut
  • Sembelit, Kronis
  • Batuk
  • Diagnosis dan Investigasi
  • Suplementasi Serat Makanan
  • Dekontaminasi Gastrointestinal
  • GERD
  • Wasir
  • Ensefalopati Hepatik
  • Hipomagnesemia
  • Hipofosfatemia
  • Gangguan pencernaan
  • Sindrom iritasi usus
  • Pencegahan Kejang
  • Aritmia Ventrikel

Cara Kerja Obat Pencahar

Obat ini bekerja melalui osmolalitas tinggi dengan jumlah besar cairan ke bagian lumen kolon. Selain itu, di ekskresikn melalui cairan dengan melepas kolesistokinin dan megngaktivitasi peristaltik otot[4].

Obat ini juga bisa menjadi pencahar osmotik yang mengandung zat dengan penyerapan penarikan air ke lumen usus. Pencahar osmotik bisa menyebabkan meningkatnya retensi air di bagian lumen usus besar dengan mengikat molekul air yang akhirnya menjadi tinja[5].

Laktulosa yang diserap di usus kecil tidak diserap ke usus besar yang akan di metabolismekan. Penyerapan di serap dengan sangat baik secara rektal di usus dan perut Tetapi, sebagian dari obat pencahar tidak di serap melalui usus[6].

Kurang dari 10% obat pencahar sebagian besar diserap dari usus dalam bentuk metabolit aktif rheunantihrone. Obat ini tidak diserap secara sistemik karena bersifat lokal[7].

Efek osmotik yang dihasilkan ileh laktitol menarik air ke bagian dalam usus kecil. Obat ini dapat mengendurkan tinja dan memfasilitasi gerakan usus. Sebagian besar obat ini memiliki efek surfaktan yang berada di usus brupa lemak dan air yang dapat melunakkan tinja[8].

Obat pencahar disebut juga dengan pencahar pembentukan massal. Obat ini sebagai peningkatan mssa di tinja dengan efek yang dapat membantu penyebab gerakan usus. Obat ini juga bekerja dengan memberikan jumlah air dalam tinja menjadi meningkat, sehingga tinja lebih lembut dan lebih mudah untuk dikeluarkan[9].

Magnesium sangat terikat dengan protein plasma dan dapat mewakili 90% magnesium yang ada di dalam plasma darah. Sebagian dari obat pencahar tidak diketahui tentang pengikatan protein.

Metabolit yang diekskresikan di dalam urin dengan beberapa pada bagian empedu yatu 3-6%. Obat pencahar dieksresikan juga ke dalam tinja sebagai polimer dengan jumlah 2-6% senyawa induk dengan eksresi yang tidak berubah[8].

Sebagian juga di ekskresikan dengan magnesium urin sebesar 40% dan di eliminasi melalui tinja. Obat ini dapat melemaskan usus dan bekerja dengan menarik air ke bagian usus dengan peningktan gerakan usus[4].

Contoh Obat Pencahar

Obat pencahar tersedia dalam bentuk bubuk larutan, kapsul, tablet, cair, solusi/tetes, dan gel. Obat ini bisa di dapat dari resep dokter dan di jual di apotik dan toko obat. Berikut ini beberapa contoh obat pencahar[2].

Efek Samping Obat Pencahar

Semua obat pencahar bisa menyebabkan diare walaupun efek samping bervariasi. Berikut ini beberapa efek samping umum dari obat pencahar.

Efek samping umum obat pencahar berdasarkan jenis termasuk[2] :

  • Agen bulking : Kram perut, Kembung, Gas
  • Pelumas : Mempengaruhi penyerapan beberapa obat
  • Linaclotide : Sakit perut, Diare parah, Mulas, Mual
  • Lubriprostone : sakit kepala, mual dan diare parah
  • Pencahar osmotik dan hiperosmotik: Kembung, kram, mual, gas, dan peningkatan rasa haus.
  • Plecanatide : diare parah, perubahan saluran kencing, gas, nyeri, mual
  • Pencahar stimulan: bersendawa, kram, dan mual

Beberapa efek samping umum dari obat pencahar[10]:

  • Tinja encer
  • Diare
  • Kram perut
  • Sakit perut
  • Pusing
  • Peningkatan keringat
  • Kembung
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut
  • Nyeri rektal atau rasa terbakar.

Obat pencahar memiliki fungsi sementara yaitu sebagai peningkatan motilitas usus (pelunakan kotoran). Jika obat pencahar digunakan berlebihan dan tidak sesuai dengan dosis maka akan mengakibatkan sembelit kronis[2].

Jika anda memiliki penyakit usus buntu anda tidak dianjurkan untuk menggunakan obat pencahar. Pemakaian secara berlebihan bisa mengakibatkan usus buntu (obstruksi usus) contohnya seperti jenis obat pencahar agen bulking[2].

Jika obat pencahar memiliki kandungan serat gunakan dengan beberapa tahapan dosis sedikit demi sedikit. Jenis pencahar hiperosmotik dapat menyebabkan resiko besar terhadap gangguan elektrolit dan dehidrasi terutama lansia, dan yang pernah mengalami gangguan ginjal[2].

Untuk anak-anak dengan usia di bawah enam tahun tidak boleh diberi obat pencahar tanpa konsultasi terlebih dahulu ke dokter. Sedangkan untuk wanita hamil tidak dianjurkan menggunakan obat pencahar dengan saran dokter[2].

Menggunakan obat pencahar stimulan dengan jangka waktu yang sangat lama bisa menyebabkan ketergantungan pencahar dan dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk buang air besar[2].

1) Anonim. Drugs.com. Constipation. 2020.
2) Anonim. Drugs.com. Laxatives. 2020.
3) Anonim, Drugbank.ca.Laxatives. 2020.
4) Anonim. Drugbank.ca. Magnesium sitrat. 2020.
5) Anonim. Drugbank.ca. polietilen glikol. 2020.
6) Anonim. Drugbank.ca. Lactovol. 2021.
7) Anonim. Drugbank.ca. Docusate. 2021.
8) Anonim. Drugbank.ca Senna. 2021.
9) Anonim. Drugbank.ca. Polycarbophil. 2021,
10) Anonim. Drugs.com. Magnesium citrate. 2021.

Share