Barium Enema: Fungsi – Prosedur dan Risiko

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Hadian Widyatmojo, SpPK
Barium enema sebenarnya memiliki prinsip yang sama dengan kontras jenis lain yang menggunakan barium, misalnya barium swallow, Namun perbedaan terletak pada fungsi pemeriksaan dan bagaimana pemberian barium... kepada pasiennya. Barium sendiri pada dasarnya adalah suatu kontras (zat warna) yang umumnya digunakan untuk menilai kondisi saluran pencernaan. Pada barium enema, lebih spesifik pada saluran cerna bagian bawah. Kontras akan dimasukan melalui anus, yang kemudian akan dilanjutkan dengan pemerikssan radiologis, yang biasa dikenal dengan Colon X-Ray. Dengan rangkaian pemeriksaan yang dilakukan, dokter dapat menilai adanya kondisi penyakit pada saluran cerna bagian bawah, misalnya curiga kanker colon, divertikulitis, kolitis dan juga polip. Sebelum melakukan pemeriksaan, pasien perlu mempersiapkan diri yaitu dengan mengosongkan perutnya dari makanan (tetap diperbolehkan minum). Tujuannya agar tidak mengganggu pada saat pemeriksaan. Risiko pada pemeriksaan menggunakan zat kontras dan radiologi adalah adanya potensi kanker. Risiko lainnya antara lain perdarahan, perforasi, atau peradangan usus. Oleh karenanya, sebelum dan sesudah melakukan tindakan ini, pasien perlu berkonsultasi dengan dokter. Read more

Fungsi Barium Enema

barium enema
img: cancer gov

Barium Enema adalah salah satu bentuk tindakan medis yang digunakan untuk mendeteksi masalah atau penyakit di organ usus besar (kolon). Tindakan medis ini berupa pemeriksaan X-Ray atau biasa disebut juga dengan Colon X-Ray [1].

Dalam proses pemeriksaan barium enema sebuah cairan akan disuntikkan ke dalam rektum melalui anus. Cairan tersebut mengandung barium yang berfungsi untuk memudahkan X-Ray melihat masalah atau kelainan yang ada dalam usus besar pasien [2].

Cairan barium ini dibuat dari bubuk putih kering seperti kapur yang dicampurkan dengan air [4].

X-Ray Barium Enema ini membantu dokter untuk mendeteksi kondisi seperti polip, penyakit radang usus, tumor, peradangan, divertikula dan perubahan dalam struktur usus [1,4].

Pemeriksaan kolonoskopi dan barium enema sangat penting digunakan oleh dokter untuk mengidentifikasi polip pada pasien [3].

Siapa yang Membutuhkan Pemeriksaan Barium Enema?

Biasanya seorang dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan tindakan medis barium enema jika pasien mengalami gejala di bagian saluran pencernaan bawah pasien, seperti berikut: [1,2]

  • Sakit Perut
  • Adanya darah dalam tinja
  • Kanker kolorektal (kanker usus besar)
  • Divertikulitis (peradangan atau infeksi pada kantung yang terdapat pada saluran pencernaan)
  • Sindrom iritasi usus
  • Polip (pertumbuhan jaringan abnormal)
  • Kolitis ulseratif (radang usus kronis)
  • Pendarahan pada rektum
  • Perubahan dalam kebiasaan buang air besar
  • Perubahan berat badan secara drastis
  • Diare kronis
  • Sembelit yang tidak kunjung berhenti

Prosedur Pemeriksaan Barium Enema

Persiapan

Satu hari sebelum prosedur barium enema dilakukan dokter akan memberikan saran kepada pasien untuk mengosongkan perutnya atau tidak makan.

Namun pasien masih diperbolehkan untuk minum cairan seperti air, teh atau jus. Hal ini dilakukan untuk memudahkan X-Ray melihat masalah atau kelainan dalam usus besar pasien secara jelas [2]

Dokter juga biasanya menyarankan cara untuk mengosongkan isi perut pasien sebagai berikut: [1]

  • Tidak makan setelah waktu tengah malam
  • Minum obat pencahar pada malam hari sebelum X-Ray dilakukan. Obat pencahar bisa dalam bentuk pil atau cairan
  • Menggunakan Enema Kit pada malam atau beberapa jam sebelum X-Ray dimulai guna menghilangkan residu yang ada dalam usus besar pasien
  • Jika pasien sedang mengkonsumsi obat-obatan lain biasanya dokter akan menyarankan pasien untuk tidak meminumnya sementara waktu. Hal ini bisa langsung ditanyakan kepada dokter yang akan menangani pasien.

Saat Pemeriksaan

Proses pemeriksaan X-Ray barium enema akan dilakukan oleh seorang Radiolog. Berikut ini beberapa tahapannya:[1,2]

  • Pasien akan diminta untuk mengganti pakaian mereka dengan pakaian yang sudah disiapkan.
  • Selain itu pasien juga diminta untuk melepaskan barang-barang yang menempel pada tubuh seperti kacamata, perhiasan dan benda logam lainnya agar tidak menggangu hasil X-Ray.
  • Pasien akan dibaringkan di sebuah meja X-Ray, lalu dokter akan memasukan tabung yang berisikan cairan barium ke dalam rektum pasien melalui anus.
  • Pada saat proses tersebut pasien mungkin akan diminta untuk menahan nafas ataupun berganti posisi agar cairan tersebut benar-benar masuk ke seluruh usus besar pasien.
  • Selain itu dokter juga kemungkinan akan sedikit menekan bagian perut pasien untuk memudahkan proses X-Ray tersebut. Oleh karena itu, pasien mungkin akan merasa tidak nyaman bahkan juga bisa terjadi kram perut.
  • Setelah cairan tersebut sudah berhasil masuk ke seluruh bagian usus besar pasien dan hasil X-Ray yang dibutuhkan oleh Radiolog selesai maka, cairan tersebut akan dikeluarkan melalui tabung yang sama saat memasukan cairan.

Proses pemeriksaan biasanya berlangsung kurang lebih selama 30 sampai 60 menit.

Setelah Pemeriksaan

Setelah pemeriksaan pasien mungkin akan merasakan sakit di bagian anus dan rektum.

Selain itu, biasanya pasien akan mengalami sembelit untuk mengurangi resiko tersebut dokter akan menyarankan pasien untuk minum banyak cairan atau minum obat pencahar jika diperlukan.

Pasien dapat kembali makan dan minum tanpa larangan setelah proses pemeriksaan dan disarankan untuk istirahat yang cukup.

Pasien dapat menghubungi dokter jika mengalami masalah setelah pemeriksaan sebagai berikut : [1,4,5]

  • Sakit perut yang parah
  • Demam
  • Keluar darah saat buang air besar
  • Pusing
  • Lemas

Hasil Pemeriksaan

Hasil pemeriksaan barium enema dibagi menjadi dua yaitu:

  • Hasil Positif, pemeriksaan barium enema dinyatakan positif oleh dokter, jika di dalam usus besar pasien yang sudah diperiksa sebelumnya terdapat kelainan atau masalah.
  • Hasil Negatif, pemeriksaan barium enema dinyatakan negatif oleh dokter jika tidak terdapat kelainan atau masalah dalam usus besar yang sudah diperiksa.

Namun, dalam beberapa kasus jika gambar X-Ray yang diambil tidak begitu jelas memperlihatkan indikasi masalah atau kelainan maka dokter akan menyarankan pasien untuk mengulang proses X-Ray Barium Enema atau menyarankan jenis pemeriksaan diagnostik yang lainnya.

Jika pasien mendapatkan hasil yang positif maka dokter akan menentukan penanganan lanjutan terhadap masalah atau kelainan yang dialami oleh pasien [1,2].

Risiko Pemeriksaan Barium Enema

Setiap proses pemeriksaan yang melibatkan radiasi bisa dipastikan memiliki resiko terpapar kanker.

Namun, jika dibandingkan antara manfaat dan resiko yang ditimbulkan, maka resiko yang ditimbulkan lebih kecil dibandingkan dengan besarnya manfaat yang dihasilkan oleh Sinar-X tersebut.

Namun dalam setiap prosedur tindakan medis seorang dokter sudah mempertimbangkan hal-hal termasuk resiko yang akan dialami oleh pasiennya. Jadi tidak ada yang perlu ditakutkan jika dokter menyarankan pasien untuk mengambil prosedur tindakan medis tersebut.[2,4]

Lalu, resiko yang paling umum dialami oleh pasien adalah alergi terhadap cairan barium enema. Hal ini bisa diantisipasi jika pasien memberitahu soal riwayat alergi kepada dokter.

Resiko lain yang langka terjadi adalah:[2,4]

  • Peradangan jaringan di sekitar usus
  • Obstruksi saluran pencernaan
  • Usus besar berlubang
  • Dinding usus robek

Tidak menutup kemungkinan adanya resiko lain yang terjadi tergantung dengan spesifikasi pemeriksaan barium enema yang dilakukan oleh pasien. Hal ini dapat dipastikan oleh pasien dengan langsung menanyakan resikonya ke dokter.

Menurut situs New Choice Health, rata-rata biaya pemeriksaan saluran pencernaan dengan X-Ray berkisar antara 6-31 juta rupiah [6].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment