Daftar isi
Genus Costus dikenal sebagai tanaman tropis abadi yang memiliki setidaknya 175 spesies yang berhasil diidentifikasi dan tersebar diberbagai wilayah [1, 2].
Salah satu spesies dalam genus Costus yang cukup dikenal karena manfaat kandunganya yaitu Costus speciosus atau biasa disebut juga sebagai Crepe Ginger [1].
Tanaman ini diduga merupakan tanaman asli Asia Tenggara dan daerah sekitarnya, termasuk India hingga Cina dan Kepulauan Sunda Besar di Indonesia [3].
Di Indonesia sendiri, Costus speciosus lebih dikenal dengan sebutan Pacing Pentul, sedangkan dalam bahasa Inggris banyak juga dikenal sebagai Spiral Ginger [2].
Pacing Pentul ini tergolong dalam family Costaceae yang merupakan tanaman obat (herbal) yang banyak digunakan dalam beberapa formulasi obat [1].
Berikut ini merupakan beberapa fakta tentang Pacing Pentul yang menarik untuk diiketahui [4] :
Berikut ini merupakan beberapa kandungan gizi berupa makronutrien dalam Pacing Pentul [5] :
Kandungan Makronutrien Pacing Pentul |
Karbohidrat |
Pati |
Amilosa |
Protein |
Lipid |
Vitamin A |
Beta Karoten |
Asam Askorbik ( Vitamin C ) |
Tocoferol ( Vitamin E ) |
Berikut ini merupakan beberapa kandungan gizi berupa mineral yang terkandung dalam Pacing Pentul [5] :
Kandungan Mineral Pacing Pentul | Jumlah Kandungan |
Nitrogen | 3,14 % |
Kalsium | 1,72 % |
Kalium | 1,42 % |
Natrium | 0,28 % |
Magnesium | 0,19 % |
Fosfor | 0,06 % |
Selain itu, Pacing Pentul juga kaya akan kandungan senyawa bioaktif yang memiliki efek farmakologis seperti [5, 8] :
Kandungan Bioaktif Pacing Pentul |
prosapogenin B dari dioscin |
diosgenin |
cycloartenol |
25 cycloartenol |
asam octacosanoic |
spirostanol glikosida |
steroid saponin |
furostanol glikosida 26-O-β- glukosidase 29 |
5α- stigmasten-3b-ol |
lupeol |
costunolide |
eremanthin |
Berdasarkan kandungan kandungan gizi tersebut, kandungan utama Pacing Pentul yaitu senyawa bioaktifnya , baik berupa diosgenis, lupeol maupun costunolide.
Mengingat, ketiga senyawa tersebut telah terbukti sangat potensial menjadi obat anti kanker yang menunjukkan aktivitas anti proliferatif sel kanker hati hingga kanker lambung [7, 8, 9, 10. 11, 12, 13].
Salah satu kandungan Pacing Pentul yang sangat bermanfaat untuk melawan penyakit diabetes yaitu eremathin [1].
Molekul eremathin ini dapat menjadi alternatif anti diabetes karena memiliki efek aktivitas hipoglikemik dan hipolipidemik yang potensial [1].
Adapun secara rinci aktivitas yang ditunjukkan oleh eremathin tersebut antara lain [1] :
Selain itu, ekstrak aquos maupun metanol dari Pacing Pentul juga memiliki efektivitas yang sangat tinggi dalam menurunkan tingkat glukosa darah [6].
Ekstrak etanol dari rizoma Pacing Pentul diketahui memberikan efek perlindungan organ hati yang signifikan sebagai berikut [6] :
Selain itu, ekstrak etanol dari rizoma Pacing Pentul juga mampu melindungi organ hari dari efek negatif karbon tetraklorida [6].
Ekstrak alkohol dari rizoma Pacing Pentul telah terbukti mampu menormalisasi stress akibat perubahan imobilisasi dingin khususnya di norepinefrin (NE), dopamin (DA), 5 tryptamine hidroksi (5-HT), 5-hidroksi asam asetat indole (5- HIAA) , dan enzymemonoamine oksidase [6].
Hal ini membuktikan bahwa ekstrak alkohol dari rizoma Pacing Pentul dapat menjadi alternatif anti stress yang potensial [6].
Efek anti inflamasi yang signifikan terhadap karagenan pembentukan edema dan granuloma ditunjukkan oleh ekstrak etanol rizoma Pacing Pentul [6].
Selain itu, ekstrak Pacing Pentul pada dosis 800 mg / kg memberikan efek antipiretik (obat penurun panas) [6].
Faktor etiologi, kanker hati dapat disebabkan oleh banyak hal termasuk infeksi kronis dengan virus hepatitis B (HBV) atau virus hepatitis C (HCV), paparan aflatoksin B1 yang berkepanjangan, ataupun sirosis hati karena penyalahgunaan alkohol [7].
Hingga kini, kanker hati atau biasa disebut juga sebagai hepatoselular karsinoma ini merupakan penyakit kanker kelima yang paling sering diderita oleh sebagaian besar negara didunia [7].
Di sisi lain, pengobatan kanker (kemoterapi) masih belum efektif, mengingat hepatotoksisitas yang tinggi [7].
Untuk itu, ekstrak metanol dari Pacing Pentul dapat dijadikan alternatif anti kanker hati karena menjunjukkan aktivitas penghambatan pertumbuhan sel kanker hati [7].
Hal ini juga tidak terlepas dari kandungan senyawa diosgenin dalam Pacing Pentul yang juga memberikan efek antiproliferatif (pencegah pertumbuhan sel kanker) [7].
Meskipun demikian, masih perlu penyelidikan lebih lanjut terkait sinergi ekstrak metanol dan diosgenin tersebut [7].
Pacing Pentung diketahui mengandung salah satu senyawa seskuiterpen berupa senyawa costunolide [8].
Senyawa costunolide ini menunjukkan penghambatan proliferasi (pertumbuhan sel kanker) payudara melalui induksi apoptosis [9].
Hasil ini menunjukkan bahwa costunolide potensial dijadikan sebagai obat alternatif kanker payudara ER-Negatif (kanker payudara yang tidak memiliki reseptor progresteron maupun estrogen) [9].
Kandungan dalam Pacing Pentul berupa senyawa costunolide menunjukkan aktivitas anti proliferatif terhadap hormon dependen dan independen sel kanker prostat secara efektif [8, 10].
Selain itu, Pacing Pentul juga mengandung senyawa triterpen berupa senyawa lupeol yang bermanfaat untuk menghambat tumorigenicity kanker prostat [8, 11].
Pacing Pentul diketahui mengandung senyawa lupeol, yang merupakan bagian dari senyawa triterpenoid dengan aktivitas anti kanker yang potensial [8, 12].
Senyawa lupeol ini telah terbukti mampu menghambat dan bahkan menurunkan pertumbuhan sel kanker pankreas [12].
Oleh karena itu, lupeol dapat memberikan manfaat untuk kemoprevensi kanker pankreas manusia atau kemoterapi [12].
Kandungan senyawa lupeol dalam Pacing Pentul bersama dengan 5-fluorouracil diketahui menunjukkan penghambatan proliferatif kanker lambung [8, 13].
Efek sinergi antara lupeol dan 5-fluorouracil tersebut dinilai mampu menjadi alternatif pengobatan kanker lambung yang menjanjikan [13].
Senyawa seskuiterpen yang terkandung dalam Pacing Pentul baik berupa lactones-costunalide maupun eremanthin menunjukkan aktivitas anti jamur yang signifikan [5].
Kedua senyawa hasil ekstrak heksana Pacing Pentul tersebut sangat efektif melawan beberapa jenis fungi (jamur) berikut ini [5] :
Selain itu, ekstrak etil asetat dari rizoma Pacing Pentul juga menunjukkan aktivitas anti jamur yang menjanjikan melawan T. rubrum, T. mengagrophytes, T. simii, E. floccosum, A. nizer, Botrytis cinerea, C. lunata dan Candida albicans [5].
Tidak hanya bagian rhizoma, ekstrak metanol dari daun Pacing Pentul juga menunjukkan aktivitas anti jamur yang efektif, khususnya dalam melawan Penicillium spp. and Mucor spp [5].
Berikut ini merupakan beberapa efek samping yang mungkin ditimbulkan oleh Pacing Pentul [3, 5] :
Berikut ini merupakan langkah langkah yang dapat dilakukan untuk menyimpan herbal seperti bagian akar, batang, daun dan bunga Pacing pentul [14] :
Berikut ini merupakan beberapa alternatif mengonsumsi atau menggunakan Pacing Pentul berdasarkan resep pengobatan Ayuveda (pengobatan tradisional India) [3] :
1. Nascimento, C. C. H. C., Azevedo, L.A.C., Camacho, A. C. L. F., Oliveira, J. F. F., Gomes, M. L., Nascimento, S. F., Vasconcelos, S. D. D. de, Nogueira, R. I., Barreto, A. S. & Diré, G. F. Analysis of hypoglycemic effect of an aqueous extract of Costus spicatus on F1 mice subjected to hyperglycemic diet. International Journal of Advanced Research in Biological Sciences; 2016.
2. Handunge Kumudu Irani Perera, Walgama Kankanamlage Vindhya Kalpani Premadasa,& Jeyakumaran Poongunran. α-glucosidase and glycation inhibitory effects of costus speciosus leaves. BMC Complementary Medicine and Therapies; 2016.
3. Anonim. Know about the Spiral Ginger. Healthbenefits; 2020.
4. Anonim. Tabubungiau. Stuartxchange; 2020.
5. Archita Behera, Sanjeet Kumar & Padan Kumar Jena. Nutritional And Pharmacological Importances Of Genus Costus: A Review. International Journal Of
Pharmaceutical Sciences And Research; 2017.
6. Anusha Ajayakumar, K. R. Sini & Sreekanth M. C. Chemical and medico biological applications of the genus Costus (Gingers). Journal of Chemical and Pharmaceutical Research; 2016.
7. Nair, S. V. G., Hettihewa, M., & Rupasinghe, H. P. V. Apoptotic and Inhibitory Effects on Cell Proliferation of Hepatocellular Carcinoma HepG2 Cells by Methanol Leaf Extract ofCostus speciosus. BioMed Research International; 2014.
8. Ali H. El-Far, Faried A. Badria & Hazem M. Shaheen. Possibly Anticancer Mechanisms of Some Costus speciosus Active Ingredients Concerning Drug Discovery. Current Drug Discovery Technologies; 2016.
9. Choi, Y. K., Seo, H. S., Choi, H. S., Choi, H. S., Kim, S. R., Shin, Y. C., & Ko, S.-G. Induction of Fas-mediated extrinsic apoptosis, p21WAF1-related G2/M cell cycle arrest and ROS generation by costunolide in estrogen receptor-negative breast cancer cells, MDA-MB-231. Molecular and Cellular Biochemistry; 2011.
10. Hsu, J.-L., Pan, S.-L., Ho, Y.-F., Hwang, T.-L., Kung, F.-L., & Guh, J.-H. Costunolide Induces Apoptosis Through Nuclear Calcium2+ Overload and DNA Damage Response in Human Prostate Cancer. The Journal of Urology; 2011.
11. Mohammad Saleem, Imtiyaz Murtaza, Rohinton S Tarapore, Yewseok Suh, Vaqar Mustafa Adhami, Jeremy James Johnson, Imtiaz Ahmad Siddiqui, Naghma Khan, Mohammad Asim, Bilal Bin Hafeez, Mohammed Talha Shekhani, Benyi Li, & Hasan Mukhtar. Lupeol inhibits proliferation of human prostate cancer cells by targeting beta-catenin signaling. Carcinogenesis; 2009.
12. Yan Liu, Tingting Bi, Gang Wang, Wei Dai, Guoliang Wu, Liqiang Qian, Quangen Gao & Genhai Shen. Lupeol inhibits proliferation and induces apoptosis of human pancreatic cancer PCNA-1 cells through AKT/ERK pathways. Naunyn-Schmiedeberg's Arch Pharmacol; 2015.
13. Yan Liu, Tingting Bi, Wei Dai, Gang Wang, Liqiang Qian, Genhai Shen & Quangen Gao. Lupeol enhances inhibitory effect of 5-fluorouracil on human gastric carcinoma cells. Naunyn-Schmiedeberg's Arch Pharmacol; 2016.
14. 10. Diana Jones. Harvesting, Drying, Preserving And Storing Your Herbs. Plaidforwoman; 2016.