Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Pengikat fosfat adalah obat yang digunakan untuk menurunkan penyerapan fosfat dari makanan pada saluran pencernaan. Obat ini biasa digunakan pada kondisi dimana terdapat kadar fosfat yang terlalu tinggi
Hyperphosphatemia adalah kondisi dimana kadar fosfat dalam tubuh lebih dari normal yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan jantung dan tulang.
Metabolisme yang baik agar proses berjalan dengan lancar, konsumsi berbagai jenis mineral sangatlah penting agar kadar tetap normal guna mendukung fungsi tubuh. Kadar normal fosfat untuk orag dewasa usia 18 tahun keatas adalah 2,5 – 4,5 mg/dL.
Daftar isi
Pengikat fosfat adalah obat yang digunakan untuk membantu mengurangi penyerpan fosfat dari makanan pada saluran pencernaan. Obat pengikat fosfat ini digunakan pada saat tingkat fosfat darah tinggi tidak normal yang biasa disebut dengan hiperfosfatemia[1].
Obat ini disebabkan karena gangguan ekskresi fosfat ginjal atau meningkatnya beban fosfat ciaran ekstraseluler. Pengikat fosfat ini bekerja dengan cara membentuk senyawa yang tidak dapat larut, sehingga tidak bisa diserap dari saluran gastrointestinal[1].
Berikut ini fungsi dan kegunaan dari obat pengikat fosfat[2]:
Beberapa obat pengikat fosfat digunakan untuk mengatasi beberapa penyakit dengan kondisi medis yang berbeda. Berikut ini kondisi penyakit yang terkait dengan pengikat fosfat[1]:
Ulkus duodenum adalah luka terbuka yang timbul pada bagian dinding usus 12 jari, yaitu pada bagian awal dari usus halus. Luka yang terdapat di usus 12 jari ini bisa menyebabkan rasa nyeri bagian ulu hati sampai muntah darah.
Esofagitis erosif terjadi karena adanya erosi, ulserasi iritasi/peradangan pada bagian dinding esofagus, dan saluran belakang mulut ke bagian perut. Penyakit ini disebabkan karena cairan mengandung asam yang menuju dari lambung lalu ke kerongkongan[3].
Perdarahan Gastrointestinal adanya pendarahan pada bagian saluran cerna, mulut, bahkan sampai ke rektum. Efek jika terlalu banyak hilangnya darah, gejalanya adalah muntah darah merah dan hitam, tinja berdarah, atau tinja warna hitam[4].
GERD atau Penyakit gastroesophageal reflux terjadi ketika adanya proses makanan atau cairan yang mengalir dari perut kembali lagi ke kerongkongan (saluran dari mulut ke perut). Makanan yang dicerna memiliki sifat asam dan menimbulkan iritasi kerongkongan, dan bisa menyebabkan mulas[5].
Hiperfosfatemia adalah konsentrat fosfat serum > 4,5 mg/dL. Penyebab munculnya Hiperfosfatemia yaitu ginjal kronis, hipoparatiroidisme, dan asidosis metabolik atau pernapasan.
Dengan gejala :
Gangguan pencernaan yang biasa disebut dengan dispepsia seperti rasa nyeri perut yang berpusat di perut bagian atas dan berlangsung berminggu – minggu. Gejala penyakit ini yaitu kembung, mual, sendawa, dan perasaan kenyang[6].
Anemia Defisiensi Besi adalah sejenis anemia yang sangat umum terjadi pada manusia dimana tidak tercukupinya zat besi mineral. Tubuh membutuhkan zat besi untuk membuat hemoglobin. Ketika berkurangnya za besi di bagian aliran darah, seluruh tubuh tidak bisa mendapatkan jumlah oksigen yang dibutuhkan[7].
Ulkus adalah erosi atau yang biasa disebut dengan pengikisan atau korosi yang ada di bagian lapisan perut atau duodenum. Ulkus lambung disebut dengan tukak lambung sedangkan duodenum disebut dengan ulkus duodenum. Munculnya bisul di akibatkan karena adanya erosi pada bagian lapisan pertama[8].
Sindrom Zollinger-Ellison disebabkan karena adanya tumor pankreas yang mensekresi gastrin yang disebabkan ulserasi parah (area iritasi) pada bagian saluran pencernaan bagian atas yaitu perut dan bagain usus kecil[9].
Sebagai pengikat fosfat, obat ini bekerja dengan cara mengikat fosfat pada bagian makanan yang di makan yang dikeluarkan tanpa diserap. Obat ini juga dapat mencegah hiperfosfatemia, mencegah penyerapan sehingga dapat menurunkan kadar hormon paratiroid serum[9].
Pengikat fosfat dapat mengurangi absorpsi fosfat dengan cara membentuk kompleks lantanum fosfat yang tidak bisa larut melewati saluran gastrointestinal (GI) sehingga tidak bisa diserap[10].
Pengikat fosfat terdiri dari garam anorganik basa yang bekerja dengan menetralkan asam klorida yang ada di dalam sekresi lambung. Obat pengikat fosfat bekerja dengan cara perlahan yang dapat larut ke dalam lambung dan dapat bereaksi dengan asam klorida untuk membentuk aluminum klorida dan juga air[11].
40% diserap dalam keadaan perut kosong, dan sekitar 30% diserap dalam keadaan tidak berpuasa setelah pemberian oral. Sebagian dari obat ini tidak bisa di absorpsi setelah pemberian oral[10].
Sebagai obat pengikat fosfat pemberian diberikan bersama dengan makanan agar tidak terjadinya penyerapan pada penyerapan gastrointestinal[10]. Ketersediaan hayati sangat rendah <0,002% setelah pemberian oral dengan dosis tunggal atau dosis ganda. Atau diserap sekitar 17-30% aluminum klorida [10].
Pengikat fosfat di ekskresikan dalam tinja dimana fosfat makanan membentuk kalsium fosfat yang tidak larut. Sebagian diserap dengan sangat cepat dan dieliminasi oleh ginjal pada pasien dengan fungsi ginjal yang normal[11].
Pengikat fosfat tersedia dalam bentuk tablet, cair, gel, kapsul dengan resep dokter. Berikut contoh obat pengikat fosfat[1].
Setiap obat memilik efek samping jika penggunaan tidak sesuai dengan dosis yang tepat. Berikut efek samping umum yang biasa terjadi dari pengikat fosfat.
Bagi anda yang memiliki kalsium tinggi dalam darah, tidak dianjurkan menggunakan obat kalsium asetat[12]. Penderita obstruksi usus tidak di anjurkan menggunakan salah satu obat pengikat fosfat yaitu sevelamer[13].
Obat pengikat fosfat tidak dianjurkan bagi anak-anak karena bisa berakibat fatal. Wajib mengikuti semua petunjuk yang ada pada label obat dan beritahunakn kondisi medis anda[14].
Beritahu dokter sebelum menggunakan obat pengikat fosfat apakah anda memiliki masalah ginjal, sembelit parah , dehidrasi, atau sering minum alkohol[15].
Untuk obat aluminium hidroksida diminum waktu makan atau sebelum tidur. Sedangkan obat pengikat fosfat lainnya di minum dengan makanan.
Tes medis seperti tes darah diperlukan selama menggunakan obat ini. Dokter akan menentukan berapa lama anda harus di rawat untuk penggunaan obat pengikat fosfat[14].
Untuk obat ferric citrate, anda dianjurkan untuk diet khusus dengan anjuran dokter. Ikuti aturan makanan yang harus dimakan atau di hindari untuk mengontrol kondisi kesehatan[14].
Antasida yang dapat mempersulit tubuh menyerap obat lain saat diminum. Hindari minum obat lain 2 jam sebelum atau 2 jam sesudah mengkonsumsi aluminium hidroksida[15].
1) Anonim. Drugs.com. Phosphate binders. 2020.
2) Anonim. Drugbank.ca. Phosphate binders. 2020.
3) Anonim. Drugs.com. Esofagitis erosif. 2020
4) Kim, BS; Li, BT; Engel, A; Samra, JS; Clarke, S; Norton, ID; Li, AE. "Diagnosis of gastrointestinal bleeding: A practical guide for clinicians". World Journal of Gastrointestinal Pathophysiology. 2014.
5) Anonim. Drugs.com. GERD. 2020.
6) Anonim. Drugs.com. Indigestion. 2020.
7) Anonim. Labtestsonline.org. Blood disorder. 2020.
8) Anonim. Drugs.com. Stomach Ulcer. 2020.
9) Anonim. Drugbank.ca. Calcium acetate. 2020.
10) Anonim. Drugbank.ca. Sevelamer. 2020.
11) Anonim. Drugbank.ca. Lanthanum carbonate. 2020.
12) Cerner Multum. Drugs.com. calcium acetate. 2020.
13) Cerner Multum. Drugs.com. sevelamer. 2020.
14) Cerner Multum. Drugs.com. Ferric citrate. 2020.
15) Cerner Multum. Drugs.com. Aluminum hydroxide. 2021.