Penyakit ginjal adalah kerusakan pada ginjal secara permanen maupun jangka pendek dimana menghasilkan penurunan fungsi ginjal normal. Terdapat 2 tipe penyakit ginjal, diantaranya [3] :
Sekitar 10% dari penduduk dunia mengalami penyakit ginjal kronis, dan jutaan orang meninggal tiap tahunnya karena tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Hanya 10% dari penderita penyakit ginjal memiliki penanganan yang baik. [2]
Daftar isi
Jika anda melihat anak anda mengalami gejala berikut, segera bawa ke dokter dan pendapat pemeriksaan, yaitu [2] :
Penyakit ginjal pada anak dapat disebabkan oleh [1] :
Cacat bawaan lahir adalah masalah yang terbentuk saat bayi masih berada di dalam rahim ibu. Beberapa penyakit ginjal yang terbentuk dari cacat lahir adalah agenesis ginjal, displasia ginjal, dan ginjal ektopik. Penyakit-penyakit ini terjadi karena adanya abnormalitas dari ukuran, struktur, dan posisi ginjal. [1]
Secara umum, anak yang mengalami kondisi ini dapat tetap hidup dengan sehat. Namun, beberapa anak dengan agenesis ginjal atau displasia ginjal memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap penyakit ginjal lanjutan.
Penyakit keturunan adalah penyakit yang diturunkan dari orang tua ke anak melalui gen. Salah satu contohnya adalah penyakit ginjal polisistik (polycystic kidney disease), yang ditandai dengan adanya kista-kista seperti anggur yang berisi cairan. Kista ini menyebabkan ukuran ginjal menjadi membesar. [1]
Penyakit ginjal keturunan lainnya adalah sindrom Alport, dimana disebabkan karena mutasi pada genetik protein, yaitu kolagen, yang membentuk glomerolus. Kondisi ini dapat menyebabkan pembentukan jaringan parut pada ginjal. Sindrom Alport terbentuk saat masa awal kanak-kanak dan terjadi lebih serius pada anak laki-laki daripada anak perempuan. [1]
Sindrom uremik hemolitik dan glomerulonefritis akut adalah penyakit ginjal yang dapat terbentuk pada anak yang terkena infeksi ginjal. [1]
Sindrom nefrotik adalah sebuah kumpulan gejala yang menunjukan kerusakan ginjal. Sindrom nefrotik dapat termasuk albuminuria, hiperlipidemia, edema, atau hipoalbuminemia. Sindrom nefrotik pada anak dapat disebabkan oleh penyakit dengan sedikit berubahan, glomerulosklerosis segmental fokal, dan glomerulonefritis memranoproliferatif. [1]
Penyakit sistemik, seperti lupus eritematosus sistemik (SLE atau lupus) dan diabetes, mempengaruhi kerja banyak organ atau bahkan seluruh tubuh, termasuk ginjal. [1]
Trauma seperti luka bakar, dehidrasi, pendarahan, luka, atau operasi dapat menyebabkan tekanan darah menjadi sangat rendah, dimana menyebabkan penurunan aliran darah ke ginjal. Aliran darah yang rendah ini dapat menyebabkan gagal ginjal akut. [1]
Saat ada sumbatan diantara ginjal dan uretra, urin dapat masuk kembali ke dalam ginjal dan menyebabkan kerusakan. Refluks, atau aliran balik urin dari kandung kemih ke ginjal, dapat terjadi saat katup diantara kantung kemuh dan ureter tidak tertutup dengan baik. [1]
Seorang anak dapat memiliki risiko penyakit ginjal akut yang tinggi jika anak mengalami [3] :
Seorang anak memiliki risiko penyakit ginjal kronis lebih tinggi jika anak mengalami [3] :
Dokter akan menanyakan kepada anda mengenai gejala yang dialami anak anda serta riwayat penyakitnya. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik terhadap anak anda. Anak anda juga dapat melakukan beberapa tes penunjang, seperti [3] :
Kebanyakan anak dengan penyakit ginjal harus menemui seorang dokter anak dan nefrologis. Nefrologis adalah seorang ahli kesehatan dengan pelatihan khusus untuk menangani gangguan ginjal. [3]
Pengobatan dapat bergantung pada gejala, usia, dan kesehatan umum anak anda. Pengobatan juga dapat disesuaikan menurut keparahan dari penyakit dan jenis penyakit ginjal yang dialami. [3]
Penanganan penyakit ginjal akut dapat berupa [3] :
Penanganan penyakit ginjal kronis dapat berupa [3] :
Anak anda mungkin dapat memerlukan peruubahan pola makan. Anak harus membantasi asupan makanan-makanan berikut [3] :
Pada beberapa kasus, anak dapat menunjukan gangguan elektrolit berat. Hal ini dapat menjadi berbahaya karena zat-zat sisa dapat menumpuk di dalam darah yang normalnya dibuang oleh ginjal. Anak juga dapat memiliki penumpulan cairan yang berlebihan. Oleh sebab itu, pada kasus ini, anak memerlukan dialisis. [3]
Dialisis adalah sebuah prosedut yang dilakukan untuk menyaring zat sisa dan cairan berlebih dari darah. Proses ini umumnya dilakukan oleh ginjal. Dialisis yang dilakukan dapat berupa dialisis peritoneal atau hemodialisis. [3]
Ada banyak cara mudah untuk melakukan tes pemeriksaan, seperti ultrasonografi (USG) dan stik celup urin, untuk mendeteksi abnormalitas ginjal dan kandung kemih sebelum atau tepat sesudah anak dilahirkan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui gangguan sejak dini agar penanganan dapat dilakukan untuk memperlambat atau menghentikan progesi gangguan ginjal. [2]
Gaya hidup sehat, seperti peningkatan asupan cairan, aktivitas, pemeriksaan umum rutin, kontrol tekanan darah, kontrol gula darah, penghindaran makanan cepat saji, dan penghindarah minuman manis dan kafein, dapat membantu mencegah penyakit ginjal. [2]
1. Anonim. Kidney Disease in Children. National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases; 2014.
2. Narayana Health. Kidney Disease in Children. Narayana Health; 2019.
3. Pat F. Bass, MD, MPH, Raymond Kent Turley, BSN MSN RN, & Walead Latif MD. Kidney Disease in Children. University of Rochester Medical Center; 2021.