Penyakit Ginjal Pada Anak: Gejala – Penyebab dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Penyakit ginjal adalah kerusakan pada ginjal secara permanen maupun jangka pendek dimana menghasilkan penurunan fungsi ginjal normal. Terdapat 2 tipe penyakit ginjal, diantaranya [3] :

  • Penyakit ginjal akut = berlangsung cepat namun pada beberapa kasus ginjal dapat berfungsi normal kembali
  • Penyakit ginjal kronis = berlangsung lebih dari 3 bulan dan semakin memburuk dengan efek yang mengarah ada kerusakan ginjal permanen

Sekitar 10% dari penduduk dunia mengalami penyakit ginjal kronis, dan jutaan orang meninggal tiap tahunnya karena tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Hanya 10% dari penderita penyakit ginjal memiliki penanganan yang baik. [2]

Gejala Penyakit Ginjal Pada Anak

Jika anda melihat anak anda mengalami gejala berikut, segera bawa ke dokter dan pendapat pemeriksaan, yaitu [2] :

  • Pembengkakan tubuh
  • Penurunan nafsu makan atau bahkan kehilangan nafsu makan total
  • Pertumbuhan terhambat jika dibandingkan dengan anak lain yang seusia
  • Peningkatan atau penurunan frekuensi urinasi
  • Mengompol di tempat tidur
  • Urin berwarna gelap, merah, atau berbusa
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Kulit berwarna pucat
  • Bau mulut
  • Terdapat gangguan pendengaran
  • Nyeri atau kelainan bentuk pada tulang
  • Perfoma anak di sekolah buruk

Penyebab Penyakit Ginjal Pada Anak

Penyakit ginjal pada anak dapat disebabkan oleh [1] :

  • Cacat Bawaan Lahir

Cacat bawaan lahir adalah masalah yang terbentuk saat bayi masih berada di dalam rahim ibu. Beberapa penyakit ginjal yang terbentuk dari cacat lahir adalah agenesis ginjal, displasia ginjal, dan ginjal ektopik. Penyakit-penyakit ini terjadi karena adanya abnormalitas dari ukuran, struktur, dan posisi ginjal. [1]

Secara umum, anak yang mengalami kondisi ini dapat tetap hidup dengan sehat. Namun, beberapa anak dengan agenesis ginjal atau displasia ginjal memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap penyakit ginjal lanjutan.

  • Penyakit Keturunan

Penyakit keturunan adalah penyakit yang diturunkan dari orang tua ke anak melalui gen. Salah satu contohnya adalah penyakit ginjal polisistik (polycystic kidney disease), yang ditandai dengan adanya kista-kista seperti anggur yang berisi cairan. Kista ini menyebabkan ukuran ginjal menjadi membesar. [1]

Penyakit ginjal keturunan lainnya adalah sindrom Alport, dimana disebabkan karena mutasi pada genetik protein, yaitu kolagen, yang membentuk glomerolus. Kondisi ini dapat menyebabkan pembentukan jaringan parut pada ginjal. Sindrom Alport terbentuk saat masa awal kanak-kanak dan terjadi lebih serius pada anak laki-laki daripada anak perempuan. [1]

  • Infeksi

Sindrom uremik hemolitik dan glomerulonefritis akut adalah penyakit ginjal yang dapat terbentuk pada anak yang terkena infeksi ginjal. [1]

  • Sindrom Nefrotik

Sindrom nefrotik adalah sebuah kumpulan gejala yang menunjukan kerusakan ginjal. Sindrom nefrotik dapat termasuk albuminuria, hiperlipidemia, edema, atau hipoalbuminemia. Sindrom nefrotik pada anak dapat disebabkan oleh penyakit dengan sedikit berubahan, glomerulosklerosis segmental fokal, dan glomerulonefritis memranoproliferatif. [1]

  • Penyakit Sistemik

Penyakit sistemik, seperti lupus eritematosus sistemik (SLE atau lupus) dan diabetes, mempengaruhi kerja banyak organ atau bahkan seluruh tubuh, termasuk ginjal. [1]

  • Trauma

Trauma seperti luka bakar, dehidrasi, pendarahan, luka, atau operasi dapat menyebabkan tekanan darah menjadi sangat rendah, dimana menyebabkan penurunan aliran darah ke ginjal. Aliran darah yang rendah ini dapat menyebabkan gagal ginjal akut. [1]

  • Penyumbatan atau Refluks Urin

Saat ada sumbatan diantara ginjal dan uretra, urin dapat masuk kembali ke dalam ginjal dan menyebabkan kerusakan. Refluks, atau aliran balik urin dari kandung kemih ke ginjal, dapat terjadi saat katup diantara kantung kemuh dan ureter tidak tertutup dengan baik. [1]

Faktor Risiko Penyakit Ginjal Pada Anak

Seorang anak dapat memiliki risiko penyakit ginjal akut yang tinggi jika anak mengalami [3] :

  • Pendarahan, operasi, atau syok
  • Sumbatan pada saluran urinasi
  • Melakukan pengobatan yang dapat menyebabkan gangguan pada ginjal
  • Kondisi yang dapat memperlambat atau menyumbat oksigen dan darah yang menuju ginjal, seperti gagal jantung
  • Sindrom uremik hemolitik
  • Glomerulonefritis

Seorang anak memiliki risiko penyakit ginjal kronis lebih tinggi jika anak mengalami [3] :

  • Penyumbatan saluran urinasi dalam jangka panjang
  • Sindrom Alport
  • Sindrom nefrotik
  • Penyakit polisistik ginjal
  • Sistinosis
  • Diabetes yang tidak tertangani
  • Tekanan darah tinggi yang tidak tertangani
  • Penyakit ginjal akut yang tidak tertangani

Diagnosis Penyakit Ginjal Pada Anak

Dokter akan menanyakan kepada anda mengenai gejala yang dialami anak anda serta riwayat penyakitnya. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik terhadap anak anda. Anak anda juga dapat melakukan beberapa tes penunjang, seperti [3] :

  • Tes darah
  • Tes urin
  • Sonografi atau USG ginjal
  • Biopsi ginjal

Pengobatan Penyakit Ginjal Pada Anak

Kebanyakan anak dengan penyakit ginjal harus menemui seorang dokter anak dan nefrologis. Nefrologis adalah seorang ahli kesehatan dengan pelatihan khusus untuk menangani gangguan ginjal. [3]

Pengobatan dapat bergantung pada gejala, usia, dan kesehatan umum anak anda. Pengobatan juga dapat disesuaikan menurut keparahan dari penyakit dan jenis penyakit ginjal yang dialami. [3]

Penanganan penyakit ginjal akut dapat berupa [3] :

  • Rawat inap dirumah sakit
  • Injeksi intravena larutan infus untuk mengantikan cairan tubuh yang hilang
  • Obat-obat diuretik untuk meningkatkan jumlah urin yang dihasilkan
  • Pengawasan ketat terhadap garam darah (elektrolit) seperti potasium, sodium, dan kalsium
  • Obat-obat yang mengontrol tekanan darah
  • Perubahan pola makan

Penanganan penyakit ginjal kronis dapat berupa [3] :

  • Obat yang membantu meningkatkan pertumbuhan
  • Obat pencegahan menurunkan kepadatan tulang
  • Obat yang mengatasi anemia
  • Obat-obatan diuretik untuk meningkatkan peningkatan jumlah urin
  • Perubahan pola makan
  • Dialisis
  • Operasi untuk menghilangkan ginjal yang rusak dan menggantinya dengan ginjal yang baru (transplantasi ginjal)

Anak anda mungkin dapat memerlukan peruubahan pola makan. Anak harus membantasi asupan makanan-makanan berikut [3] :

  • Protein, karena ginjal tidak dapat membuang produk sisa dari asupan protein yang tinggi
  • Potasium, karena potasium yang berlebih dapat menumpuk di ginjal
  • Fosfor, karena fosfor dapat menumpuk di pembuluh darah dan menyebabkan kalsium tidak berada di dalam tulang
  • Sodium, karena jumlah sodium yang rendah dapat membantu mencegah retensi cairan

Pada beberapa kasus, anak dapat menunjukan gangguan elektrolit berat. Hal ini dapat menjadi berbahaya karena zat-zat sisa dapat menumpuk di dalam darah yang normalnya dibuang oleh ginjal. Anak juga dapat memiliki penumpulan cairan yang berlebihan. Oleh sebab itu, pada kasus ini, anak memerlukan dialisis. [3]

Dialisis adalah sebuah prosedut yang dilakukan untuk menyaring zat sisa dan cairan berlebih dari darah. Proses ini umumnya dilakukan oleh ginjal. Dialisis yang dilakukan dapat berupa dialisis peritoneal atau hemodialisis. [3]

Pencegahan Penyakit Ginjal Pada Anak

Ada banyak cara mudah untuk melakukan tes pemeriksaan, seperti ultrasonografi (USG) dan stik celup urin, untuk mendeteksi abnormalitas ginjal dan kandung kemih sebelum atau tepat sesudah anak dilahirkan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui gangguan sejak dini agar penanganan dapat dilakukan untuk memperlambat atau menghentikan progesi gangguan ginjal. [2]

Gaya hidup sehat, seperti peningkatan asupan cairan, aktivitas, pemeriksaan umum rutin, kontrol tekanan darah, kontrol gula darah, penghindaran makanan cepat saji, dan penghindarah minuman manis dan kafein, dapat membantu mencegah penyakit ginjal. [2]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment