Penyakit & Kelainan

7 Penyebab Bangun Tidur Berkeringat dan Cara Mengatasinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Keringat merupakan sistem pendingin alami yang berfungsi untuk mencegah peningkatan suhu pada tubuh. Bagian pada otak yang bernama hipotalamus berfungsi mengatur suhu tubuh, dengan mengatur lebih dari 2 juta kelenjar keringat agar suhu tubuh tetap stabil. Dengan begitu, bisa kita katakan bahwa berkeringat merupakan hal yang wajar dan bahkan menyehatkan [1].

Namun, pada waktu tertentu seperti saat bangun tidur, berkeringat akan terasa mengganggu. Apalagi jika ruangan tempat kita tidur cukup dingin tapi kita tetap mengeluarkan keringat yang cukup banyak. Gejala ini biasa disebut sebagai hiperhidrosis. Banyak orang yang tidak memedulikan gejala ini, walaupun dalam beberapa kasus bisa menjadi hal yang serius [1].

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya hiperhidrosis. Dan untungnya kebanyakan faktor tersebut bukanlah masalah serius. Berikut adalah penyebab bangun tidur berkeringat (hiperhidrosis):

1. Lingkungan Tidur yang Kurang Nyaman

Mulai dari kamar, tempat tidur, hingga baju tidur yang kita gunakan semuanya bisa menyebabkan kita berkeringat. Tidur dengan selimut yang tebal dengan baju tidur yang ketat memainkan peran besar bercucurnya keringat kita ketika tidur [2].

Faktor yang satu ini bisa dibilang merupakan faktor yang paling normal, sehingga kita tidak perlu mengkhawatirkannya. Kita hanya perlu menyesuaikan diri saja [2].

2. Kebiasaan Malam Hari yang Tidak Sehat

Beberapa faktor eksternal berupa kebiasaan malam hari yang tidak sehat dapat menyebabkan keringat. Berikut ini adalah beberapa kebiasaan malam yang harus dihindari [2]:

  • Mengonsumsi alkohol di malam hari.
  • Memakan makanan pedas atau memakan camilan saat larut malam.
  • Berolahraga tepat sebelum tidur.

3. Respon Atas Gejala Tertentu

Keringat bisa terjadi sebagai respon atas beberapa gejala tertentu. Salah satu contoh gejala tersebut adalah ketidakseimbangan hormon yang bisa terjadi karena menopause, diabetes, atau kehamilan. Sebenarnya cukup banyak gejala yang dapat mempengaruhi terjadinya keringat, berikut ini adalah contohnya [1,4,7]:

Untuk orang yang menopause dan berkeringat saat bangun tidur, para pakar menganggap hal itu sebagai gangguan vasomotorik, karena gejala tersebut akan memengaruhi tekanan darah. Salah satu penelitian juga menunjukkan adanya hubungan antara keringat saat bangun tidur dan penyakit jantung koroner ketika memasuki usia paruh baya [3].

4. Terkena Penyakit Hiperhidrosis Sekunder

Hiperhidrosis sekunder adalah penyakit berupa keringat berlebihan saat bangun tidur yang disebabkan oleh efek obat-obatan atau karena kondisi medis tertentu. Ada beberapa gejala yang menandakan kita terkena penyakit hiperhidrosis sekunder [6]:

  • Tidak ada anggota keluarga lain yang berkeringat secara berlebihan.
  • Keringat bercucuran di seluruh tubuh, bukan pada bagian tertentu saja.
  • Sering mengalami sakit kepala dan kelelahan.

Banyak pengobatan dan kondisi medis yang bisa menyebabkan hiperhidrosis sekunder. Berikut ini adalah penjelasan mengenai penyebab hiperhidrosis sekunder yang dipengaruhi oleh obat-obatan dan kondisi medis [4,6]:

  • Obat-obatan: Contoh obat-obatan yang dapat menyebabkan keringat berlebihan adalah antidepresan, despiramin, nortriptilin, obat-obatan yang bisa meningkatkan kadar air liur, dan suplemen zink. Menurut pengamatan yang dilakukan oleh Internatinal Hyperhydrosis Society, Sebanyak 50% orang yang mengonsumsi obat-obatan tersebut mengalami keringat yang berlebihan
  • Kondisi Medis: Beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkan keringat berlebihan adalah stres dan cemas, Infeksi seperti TBC, diabetes, gaagal jantung, obesitas, menopause, parkinson, dan masih banyak lagi.

5. Stres dan Gelisah

Stres dan gelisah merupakan masalah pada kesehatan mental yang cukup serius. Namun, masalah ini juga dapat berdampak pada beberapa gejala/penyakit lainnya. Gejala berkeringat saat bangun tidur adalah salah satu contohnya. Jika kalian mengalami keringat saat bangun tidur karena stres dan gelisah, mungkin kalian juga akan mengalami hal berikut [2]:

  • Selalu merasa takut dan khawatir setiap saat.
  • Sulit berpikir karena selalu merasa gelisah.
  • Tidur yang tidak nyenyak dan bahkan mengalami mimpi buruk.
  • Mengalami masalah pencernaan.
  • Perubahan mood yang tidak menentu.

Jika kalian sudah mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya kalian harus pergi ke dokter/terapis untuk penanganan lebih lanjut.

6.  Gula Darah Rendah (Hipoglikemia)

Hipoglikemia biasanya disebabkan karena kurangnya asupan karbohidrat dan terlalu banyak melakukan aktivitas fisik. Selain itu, diabetes tipe 1 dan 2 serta perubahan hormon dan metabolisme juga dapat mempengaruhi terjadinya hipoglikemia. Hipoglikemia juga ditandai dengan beberapa gejala seperti [8]:

  • Kepala sempoyongan dan badan yang gemetar.
  • Rasa lapar yang tak kunjung henti.
  • Mudah merasa lelah.
  • Detak jantung yang tidak menentu.
  • Sakit kepala.

7. Sleep Apnea

Sleep apnea adalah kondisi dimana kita berhenti bernapas ketika tidur, terutama saat malam hari. Sleep apnea biasanya terjadi karena adanya penyumbatan udara pada jaringan tenggorokan kita. Berikut ini adalah beberapa gejala yang menandakan kita terkena sleep apnea [9]:

  • Merasa lelah pada siang hari.
  • Sering terbangun saat malam hari karena tidur yang tidak tenang.
  • Susah bernapas saat bangun tidur.
  • Mengalami Sakit kepala.

Sleep apnea dapat menjadi gejala yang serius jika tidak segera ditangani. Untuk wanita yang sudah menopause biasanya akan lebih rentan terkena sleep apnea [5].

Cara Mengatasi Bangun Tidur Berkeringat

Cara terbaik untuk mengatasi bangun tidur berkeringat adalah dengan datang langsung ke dokter. Namun, jika kalian mengalami masalah ini tanpa diikuti gejala-gejala lainnya, maka kalian bisa melakukan hal berikut [1,2]:

  • Nyalakan pendingin pada kamar seperti AC atau kipas angin. Jika tidak ada, maka kalian bisa membuka jendela agar udara bisa masuk dan ruangan terasa sejuk.
  • Pakai selimut yang tipis dan gunakan sprei yang mampu menyerap kelembapan. .
  • Jangan berolahraga sebelum tidur karena dapat meningkatkan potensi untuk berkeringat saat bangun tidur.
  • Hindari hal-hal yang dapat memicu keringat seperti makan pedas dan merokok.
  • Meminum air yang banyak agar tidak dehidrasi.

1. Alana Biggers, M.D., MPH, Kathleen Davis, FNP. Night sweats: Causes and treatments in males and females. Medicalnewstoday; 2020
2. Adam Bernstein, MD, ScD, Crystal Raypole, Natalie Silver. When to Be Concerned About Night Sweats. Healthline; 2021
3. WJ Brown,GD Mishra. Hot flushes and night sweats are associated with coronary heart disease risk in midlife: a longitudinal study; International Journal of Obsterics and Gynaecology; 2014
4. Anonim. Hyperhidrosis. NHS Iform; 2021.
5. Gao, Catherine C. BA1; Kapoor, Ekta MBBS2,3; Lipford, Melissa C. MD4; Miller, Virginia M. MBA, PhD5,6; Schroeder, Darrell R. MSc7; Mara, Kristin C. MS7; Faubion, Stephanie S. MD2 Association of vasomotor symptoms and sleep apnea risk in midlife women, Menopause: 2018
6. Anna Nguyen, Louise Chang MD. When Hyperhidrosis Means Something Serious. WebMd; 2011
7. Young P, Finn BC, Bruetman JE, Trimarchi H. Sudoración nocturna secundaria a reflujo gastroesofágico [Gastroesophageal reflux as a cause of night sweating]. An Med Interna; 2007
8. An Martha Funnell, M.S., R.N., C.D.E. Low Blood Glucose (Hypoglycemia). National Institue of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases
9. Anonim. Sleep apnea. NHS UK; 2019

Share