Penyakit & Kelainan

Penyebab Mudah Marah dan Emosi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Iritabilitas atau perasaan mudah kesal merupakan emosi yang normal terjadi. Saat ini terjadi maka seseorang dapat menjadi sensitif, merasa terganggu, atau gelisah terhadap situasi yang tidak diinginkan.

Ada saat-saat dimana hal-hal kecil yang biasanya tidak terlalu dianggap mengganggu bisa membuat kita jengkel dan marah dengan mudahnya. Hal ini normal dan bisa dialami siapa saja. Tetapi, bila kondisi ini terus berlangsung hingga mengganggu hubungan dengan orang lain, maka perlu dibicarakan dengan dokter.

Apa saja hal-hal yang sebenarnya bisa menyebabkan seseorang mudah marah dan emosi?

Stres

Stres adalah faktor paling umum yang menyebabkan seseorang mudah marah dan emosi terutama bila dihadapkan dengan banyak tuntutan dan ancaman. Seseorang juga bisa mengalami stres bila merasa tidak berdaya atau kehilangan kendali, yang kemudian membuatnya jadi mudah marah. [1, 2, 3, 4]

Stres yang terjadi sesaat, misalnya saat terjebak kemacetan, bertengkar dengan orang terdekat, atau menghadapi suatu masalah yang kelihatannya tidak mungkin untuk diatasi, adalah pemicu emosi yang normal dan akan berlalu. Tetapi bila terus berlangsung hingga menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, maka akar penyebab stres perlu dicari dan diatasi.

Kurangnya self care atau perawatan diri sendiri juga bisa mengarah pada stres, misalnya: [3]

  • Makan tidak teratur
  • Kurang istirahat
  • Tidak meluangkan waktu untuk melakukan hobi atau berlibur
  • Kurang menghabiskan waktu dengan orang-orang yang disayang

Gangguan mood atau kecemasan

Gangguan mood atau kecemasan adalah pemicu emosi dan mudah marah paling umum kedua setelah stres. Seringkali, orang menyepelekan pentingnya kesehatan mental dan pengaruhnya terhadap emosi.

Gangguan kecemasan dan bipolar adalah gangguan kesehatan mental yang paling kronis yang bisa menyebabkan penderitanya jadi mudah marah. Misalnya, orang yang hidup dengan gangguan bipolar seringkali mengalami kejengkelan, kesulitan berkonsentrasi, insomnia, dan kebiasaan yang bersifat merusak diri sendiri, yang kesemuanya akan mengarah pada kemarahan yang mudah terpicu. [1, 2, 3, 4]

Beberapa gangguan mental yang berkaitan dengan mudah marah, termasuk: [1, 2]

Di masa kanak-kanak, mood yang lebih sensitif membuat mereka lebih mudah meledakkan emosi. Ini adalah hal yang normal pada masa tertentu pertumbuhan. Tetapi, bila terus berlangsung, maka bisa menjadi tanda adanya gangguan kecemasan, ADHD (attention deficit hyperactivity disorder), atau ODD (oppositional defiant disorder) pada anak-anak. [3]

Gangguan kesehatan fisik

Selain kesehatan mental, gangguan kesehatan fisik juga bisa menyebabkan seseorang menjadi mudah marah dan emosi. Orang-orang yang mengalami Alzheimer’s, Grave’s, diabetes, flu, dan masalah kesehatan lainnya mungkin akan merasa lebih mudah marah, disamping gejala-gejala lainnya. [4]

Penyakit kronis juga bisa menyebabkan penderitanya jadi mudah marah dan emosi karena merasa frustrasi akibat mengalami sakit yang berkepanjangan.

Gangguan kesehatan fisik yang umumnya menyebabkan ketidakstabilan emosi termasuk: [1, 2, 3, 4]

  • Kurang tidur
  • Gula darah rendah
  • Infeksi telinga
  • Sakit gigi
  • Gejala yang berhubungan dengan diabetes
  • Gangguan pernafasan tertentu
  • Flu

Gangguan kesehatan yang menyebabkan perubahan hormon juga bisa mempengaruhi mood penderitanya. Misalnya: [1, 2, 3]

Efek samping obat

Beberapa jenis obat bisa menimbulkan efek samping yang mengakibatkan berubahnya mood dan kondisi emosional. Selain itu, hal-hal berikut juga bisa berpotensi menyebabkan seseorang menjadi mudah marah dan emosi: [2]

  • Penggunaan narkoba
  • Konsumsi alkohol
  • Tubuh menagih nikotin (karena terbiasa merokok)
  • Tubuh menagih kafein (karena terbiasa minum kopi)

Mengatasi rasa mudah marah dan emosi

Apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi mudah marah akan tergantung dari penyebabnya, karena ini yang sesungguhnya perlu diatasi.

Untuk penyebab yang bersifat gangguan mental sepertu kecemasan dan depresi, dokter mungkin akan menyarankan psikoterapi, penggunaan obat, atau kombinasi keduanya. Obat-obatan semacam antidepresan dan pengatur mood juga mungkin akan diresepkan. [1, 2, 3, 4]

Untuk penyebab yang bersifat gangguan kesehatan fisik, seperi ketidakseimbangan hormon atau diabetes, dokter akan merekomendasikan jenis perawatan yang cocok untuk kebutuhan tiap-tiap pasien.

Terlepas dari penyebabnya, dokter biasanya akan menyarankan perubahan gaya hidup agar mood lebih terjaga. Tidur lebih teratur, memperbaiki pola makan, berolahraga dan melakukan manajemen stres akan sangat berpengaruh pada emosi dan suasana hati.

1. April Kahn, Timothy J. Legg, Ph.D., CRNP. What Causes Irritability? Healthline; 2019.
2. Kendra Cherry. What Is Irritability? Very Well Mind; 2020.
3. Kuriansky, J. Irritable, Annoyed, On Edge? How to Ease Up Before You Blow Up. Bottomline Personal; 2013.
4. Stephanie Kirby, Wendy Boring-Bray, DBH, LPC. Reasons, Symptoms, & Causes Of Irritability. Answering The "Why Am I So Irritable?" Question. Better Help; 2021.

Share