Penyakit & Kelainan

Tremor dan Sesak Nafas – Penyebab dan Penanganan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tremor merupakan kondisi ketika bagian tubuh tertentu gemetar secara tidak terkontrol [1].

Tremor cenderung berulang dan terjadi secara tiba-tiba [1].

Walaupun seringkali terjadi pada tangan, tremor sebenarnya dapat terjadi di bagian tubuh lain, termasuk kepala maupun kaki [1].

Tremor dapat dialami bersamaan dengan keluhan lain, salah satunya adalah sesak nafas [2].

Ketika seseorang mengalami tremor dan sesak nafas di waktu yang sama, berikut beberapa kemungkinan penyebabnya.

1. Stroke

Tremor dapat menjadi salah satu gejala dari penyakit stroke, bersama dengan sesak nafas setelah serangan [3,4,5].

Hanya saja, kesulitan bernafas lebih umum dialami oleh penderita stroke wanita menyertai pusing, kelemahan otot dan kehilangan kesadaran [5].

Tremor maupun sesak nafas dapat terjadi karena stroke merupakan kondisi saat aliran darah menuju otak tidak normal [3,4,5,6].

Pembuluh darah yang pecah atau penyumbatan di pembuluh darah dapat menjadi penyebab gangguan aliran darah tersebut [6].

Karena pasokan darah tidak lancar, oksigen maupun nutrisi yang seharusnya terdistribusi ke sel dan jaringan otak ikut menurun [6].

Sementara itu, otak mengendalikan beberapa bagian tubuh; jadi jika fungsi otak tidak optimal, bagian tubuh tertentu akan terkena dampak negatifnya [6].

Penanganan : Bila tremor dan sesak nafas disertai gangguan bicara, penurunan otot satu sisi wajah, kesulitan menelan dan sering kesemutan, segera periksakan diri ke dokter [6].

Stroke umumnya ditangani dengan cara pasien mengubah pola hidup menjadi lebih sehat [6].

Meski demikian, obat-obatan tetap diperlukan, seperti antikoagulan, statin, antiplatelet, dan antihipertensi [6].

Bila obat tidak memberikan efek signifikan, dokter akan merekomendasikan prosedur bedah kepada pasien untuk pelebaran pembuluh darah atau mengangkat tumpukan lemak [6].

2. Multiple Sclerosis

Multiple sclerosis adalah kemungkinan lain yang mendasari terjadinya tremor bersama sesak nafas [7,8].

Multiple sclerosis tergolong sebagai penyakit autoimun karena sistem imun yang menyerang mielin secara keliru [9].

Mielin adalah lapisan lemak pelindung serabut saraf di mana ketika terserang sistem imun, gangguan saraf akan terjadi [10].

Umumnya, gangguan saraf tulang belakang, mata dan otak terkena serangan imun [9].

Oleh sebab itu, penderitanya paling kerap mengalami gangguan gerakan tubuh maupun fungsi penglihatan [9].

Tremor bersama dengan gangguan keseimbangan, kesulitan berjalan dan kelemahan otot pada ssisi tubuh tertentu menjadi gejala utama [9].

Sementara itu, sesak nafas dapat dialami penderita namun tergolong sangat jarang terjadi [8].

Penanganan : Kortikosteroid adalah obat resep dokter pada umumnya yang mampu mengurangi radang di bagian saraf [9].

Namun jika dibutuhkan oleh pasien, dokter akan merekomendasikan fisioterapi untuk meningkatkan kekuatan fisik [9].

Selain itu, plasmapheresis juga merupakan metode pengobatan lainnya yang dokter akan anjurkan sehingga plasma darah dapat diganti [11].

3. Penyakit Parkinson

Penyakit Parkinson juga dapat menjadi faktor dibalik tremor maupun sesak nafas [12,13].

Penyakit ini merupakan penyakit saraf di mana sistem saraf yang bertanggung jawab atas kontrol gerakan dan keseimbangan tubuh terganggu [14].

Tremor, kekakuan otot, kram otot, kejang otot, perlambatan gerakan tubuh, gangguan postur tubuh, hingga gangguan koordinasi gerak menjadi gejala utama penyakit Parkinson [14].

Lebih jarang terjadi, sesak nafas juga dapat terjadi pada penderita penyakit Parkinson yang berkaitan dengan kecemasan hingga penyakit paru dan jantung [13].

Penanganan : Pemberian obat oleh dokter biasanya untuk menambah kadar dopamin di dalam tubuh pasien, seperti agonis dopamin, levodopa dan antikolinergik [14].

Tidak jarang pasien juga perlu menjalani fisioterapi, psikoterapi, dan terapi wicara [14].

Bila obat dan terapi tersebut tidak lagi efektif, dokter akan merekomendasikan jalur operasi [14].

4. Kekurangan Magnesium dan Vitamin B1

Defisiensi atau kekurangan nutrisi tertentu juga mampu menyebabkan tremor hingga sesak nafas [15,16,17,18].

Saat tubuh kekurangan magnesium, selain tremor, penderita rentan mengalami depresi, cepat lelah, kelemahan otot, osteoporosis, dan tekanan darah tinggi [15,17].

Sementara itu, kekurangan vitamin B1 atau thiamin dapat menyebabkan kelelahan, penurunan nafsu makan, mual, kesemutan, gangguan penglihatan, hingga risiko kerusakan saraf [16,18].

Penanganan : Ketika tubuh kekurangan mineral magnesium dan vitamin B1, penting untuk segera mengonsumsi sumber makanan bermagnesium dan vitamin B1 tinggi [16,18].

Atau, konsumsi suplemen kedua nutrisi tersebut asalkan sudah melakukan konsultasi dengan dokter [16,18].

5. Kelebihan Kafein dan Alkohol

Saat mengonsumsi terlalu banyak kafein maupun alkohol, tremor dan sesak nafas menjadi dua keluhan yang dapat terjadi [19,20,21,22].

Ketika tubuh mengasup kelebihan kafein, biasanya tanda disertai dengan gangguan tidur, kecemasan, nyeri dada, sering buang air kecil, palpitasi, dan sakit kepala [21].

Saat kelebihan alkohol, gejala menyertai umumnya adalah detak jantung melambat, suhu tubuh rendah, respon lambat, linglung, hingga kejang-kejang [22].

Penanganan : Mengurangi asupan kafein dan alkohol adalah langkah yang perlu diambil demi menjaga kesehatan tubuh.

Bila gejala cukup tak nyaman, seimbangkan dengan asupan air putih lebih banyak.

6. Gangguan Kecemasan

Gangguan kecemasan tak jarang juga menyebabkan seseorang gemetaran, termasuk tremor hingga sesak nafas [2,23].

Namun kedua gejala tersebut tidak berbahaya, sebab saat kecemasan hilang, gejala juga akan ikut hilang [23].

Penanganan : Gejala gangguan kecemasan seringkali menghilang dengan sendirinya.

Namun jika kecemasan berlebih mulai mengganggu atau menghambat keseharian, segera ke psikiater atau psikolog [24].

Mulai dari konseling, psikoterapi hingga obat-obatan kemungkinan perlu pasien dapatkan [24].

7. Atrial Flutter

Atrial flutter juga dapat menjadi alasan seseorang tremor hingga sesak nafas [2,25,26].

Kondisi ini tergolong sebagai gangguan irama jantung yang terjadi karena adanya keabnormalan impuls listrik sehingga detak jantung lebih cepat dari normalnya [27].

Umumnya, atrial flutter ditandai dengan kelesuan, pusing, jantung berdebar dan tubuh kehilangan keseimbangan [27].

Penanganan : Pengobatan oleh dokter adalah pemberian obat-obatan pengencer darah dan membantu menormalkan kembali detak jantung [27].

Jika diperlukan, dokter akan menyarankan pasien untuk menempuh prosedur bedah [27].

Bila gejala berupa tremor dan sesak nafas berulang, segera ke dokter untuk identifikasi penyebab dan menangani secepatnya.

1. Shashank Agarwal & Milton C. Biagioni. Essential Tremor. National Center for Biotechnology Information; 2022.
2. Sabrina Felson, MD. Shaking Hands Or Tremor And Shortness Of Breath. MedicineNet; 2020.
3. Cala Trio. Hand Tremors Explained. Cala Trio; 2022.
4. Kênia K.P. Menezes, Lucas R. Nascimento, Maria Tereza M. Alvarenga, Patrick R. Avelino, & Luci F. Teixeira-Salmelaa. Prevalence of dyspnea after stroke: a telephone-based survey. Brazilian Journal of Physical Therapy; 2019.
5. UPMC Health Beat. Stroke Vs Heart Attack: Signs and Symptoms. UPMC Health Beat; 2015.
6. Prasanna Tadi & Forshing Lui. Acute Stroke. National Center for Biotechnology Information; 2022.
7. Marcus Koch, MD, Jop Mostert, MD, Dorothea Heersema, MD, PhD, & Jacques De Keyser, MD, PhD. Tremor in multiple sclerosis. Journal of Neurology; 2007.
8. Evan Starkman & Jennifer Robinson, MD. MS and Breathing Problems. WebMD; 2022.
9. Dawood Tafti; Moavia Ehsan; & Kathryn L. Xixis. Multiple Sclerosis. National Center for Biotechnology Information; 2022.
10. Jake H. Johnson & Yasir Al Khalili. Histology, Myelin. National Center for Biotechnology Information; 2022.
11. Tobias Moser, Gayane Harutyunyan, Anush Karamyan, Ferdinand Otto, Carola Bacher, Vaclav Chroust, Markus Leitinger, Helmut F. Novak, Eugen Trinka, & Johann Sellner. Therapeutic Plasma Exchange in Multiple Sclerosis and Autoimmune Encephalitis: A Comparative Study of Indication, Efficacy, and Safety. Brain Sciences; 2019.
12. Dr. Jun Yu. Tremor. The Parkinson's Foundation; 2022.
13. Waqas Khan, Sughra Naz, & Abdul Qayyum Rana. Shortness of breath, a 'wearing-off' symptom in Parkinson's disease. Clinical Drug Investigation; 2009.
14. Saman Zafar & Sridhara S. Yaddanapudi. Parkinson Disease. National Center for Biotechnology Information; 2021.
15. Atli Arnarson BSc, PhD & Avi Varma, MD, MPH, AAHIVS, FAAFP. 7 Signs and Symptoms of Magnesium Deficiency. Healthline; 2022.
16. Steadiwear. 4 Vitamins That Might Help with Parkinson’s Tremors. Steadiwear; 2020.
17. Dr Ray Pataracchia ND. Magnesium Deficiency: Overlooked and Undetected. Naturopathic Medical Research Clinic; 2022.
18. William C. Lloyd III, MD, FACS & Healthgrades Editorial Staff. Thiamine Deficiency. Health Grades; 2021.
19. Cala Trio. Understanding Caffeine & Tremors: Symptoms & Treatment. Cala Trio; 2022.
20. Dr Tanushree Sarma MBBS, MRCPsych, MSc. Alcohol tremors and shakes - a sign of addiction?. Priory; 2022.
21. Sara Lindberg & Claudia Thompson, PhD, RD. Can Caffeine Make You Feel Short of Breath?. Live Strong; 2019.
22. Daniel Murrell, M.D. & Kimberly Holland. COPD and Alcohol: Is There a Connection?. Healthline; 2018.
23. Jeanette Kimszal, RDN & Chris Vincent, MD. How Much Caffeine Is Too Much?. Verywell Health; 2022.
24. National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism. Understanding the Dangers of Alcohol Overdose. National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism; 2022.
25. Christos A Papanastasiou, Dimitrios Petroglou, Leonidas Palaiodimos, & Fotios Economou. A Rare Case of Pseudo-atrial Flutter Waves in a Patient with Essential Tremor. Cureus; 2019.
26. Steven Kang MD, Anne Clayton APRN & Stacey Wojcik MBA BSN RN. Atrial Flutter. Cedars Sinai; 2022.
27. Mary Rodriguez Ziccardi; Amandeep Goyal; & Christopher V. Maani. Atrial Flutter. National Center for Biotechnology Information; 2022.

Share